Wednesday, March 31, 2010

Promosi Strategi Peluang Pasar Indonesia menjelang World Expo Shanghai China 2010 yang merupakan event Pameran terbesar dunia

Kegiatan event Pameran World Expo Shanghai China 2010 adalah event terbesar ketiga didunia setelah World Cup dan Olympic Games, yang akan digelar pada area seluas 528 Ha. terdiri dari Taman (200 Ha) dan Area tertutup (328 Ha). World Expo belum dimulai, namun dari hasil penjualan produk berlisensi Expo 2010 ini telah mencapai 8 miliar yuan (US $ 1.17 miliar) atau sekitar 40% dari total target penjualan yang diharapkan mencapai 20 miliar yuan.Untuk menyediakan area ini Pemerintah China merelokasi sekitar 7000 KK dan berbagai fasilitas publik. Semua infrastruktur penunjang dibangun dengan total investasi sekitar Rp. 30 Trilyun yang berasal dari anggaran pemerintah sebesar 43 %, investasi pihak swasta 36 % dan dari pihak perbankan 21%. Infrastruktur yang di bangun antara lain airport dengan kapasitas 30 juta penumpang selama pameran berlangsung, stasiun kereta, jalan, terowongan dll. Gedung utama Paviliun China seluas 50 000 M2.

Pada kegiatan pameran internasional ini , berbagai bangunan industri tua dan sajian kuliner pun juga tersedia di dalam area. Menurut salah seorang penyelenggara, sekitar 200 gerai mampu melayani pengunjung yang ingin menikmati hidangan cokelat Begia dan sushi Jepang yang berada di ruang pameran. Pihak penyelenggara mentargetkan sekitar 70 juta pengunjung dari berbagai negara di dunia akan menghadiri kegiatan tersebut dan 200 negara serta organisasi internasional akan berpartisipasi dan 149 negara dan 18 organisasi internasional yang sudah memastikan diri akan ikut dalam ekspo di Shanghai dan diharapkan jumlahnya akan bertambah. Dalam kesempatan Indonesia untuk kedua kalinya berpartisipasi pada pameran budaya Paviliun Indonesia Waorld Expo Shanghai China (WESC) 1 Mei hingga 31 Oktober 2010. Indonesia mengeluarkan investasi untuk interior, eksterior. landscape dan isian mencapai 10 juta dolar AS. Biaya performance dibantu swasta sekitar 10 juta dolar AS. Bahkan, totalnya sekitar 20 Juta dolar AS.
Untuk kegiatan venet pameran WESC 2010 ini yang menjadi Tema World Expo Shanghai China adalah: Better City, Better Life; yang diartikan sebagai :
· Kota bukan saja sekelompok Individu, tetapi merupakan suatu masyarakat,
· Better Cities and better life bersandar pada kemampuan untuk menciptakan kebersamaan yang harmonis dan interaksi diantara tiga system kehidupan manusia, kota bumi (harmoni antara manusia dan alam).
Sedangkan yang menjadi Sub Thema:
· Blending the diverse cultures in the city
· Economic prosperity in the city
· Innovations of science and technology in the city
· Remodeling of communities in the city
· Interactions between urban and rural areas.
Adapun tampilan tiap peserta expo diharapkan bersifat unik, khusus, kreatif dan saling memperlihatkan hubungan yang intreaktif. Paviliun Indonesia adalah Bio Diverse City yang artinya kehidupan yang beranekaragam dalam suatu perkotaan yang dilihat dari aspek budaya, sejarah dan modernisasi. Paviliun Indonesia direncanakan 4000 M2 (luas bangunan 2400 M2 dan taman 1600 M2).
Pameran ini merupakan momentum keikutsertaan Indonesia dalam World Expo Shanghai China 2010, salah satu jalan terbaik mempromosikan produk Indonesia ke mancanegara, dengan tujuan meningkatkan ekspor, investasi, dan pariwisata. Diharapkan instansi terkait, BUMN dan pelaku usaha agribisnis dan pelaku usaha terkait lainnya dapat turut berpartisipasi dalam event ini. Dengan berpartisipasinya Indonesia dalam event pameran ini merupakan suatu citra yang baik bagi Indonesia dimata dunia, dimana Indonesia yang kaya akan keragaman hayatinya juga merupakan suatu anugrah peluang pasar yang baik untuk perdagangan Internasional. (WESC2010, berbagai sumber terkait, data diolah oleh F. Hero K. Purba
)

Tuesday, March 30, 2010

Produktivitas Kerja dalam Transformasi Good Work

Dalam persaingan bisnis global baik persaingan bisnis antar perusahaan semakin ketat baik di pasar domestic maupun internasional pada era globalisasi di abad ke-21 ini. Untuk memenuhi kepuasan pelanggan pada industri jasa, produktivitas sangat penting bagi perusahaan untuk dikelola dengan baik dan benar. Menurut Claire Tompkins (www.clairetompkins.com.) Yang menemukan teori Produktivitas kerja yang melibatkan produktivitas produksi. Memproduksi widget, peristiwa, laporan, penjualan. Semakin banyak memproduksi Anda lakukan, semakin banyak uang yang Anda miliki dan kesuksesan yang lebih besar perusahaan Anda. Right? Ini tidak sesederhana itu. Tidak peduli berapa banyak widget yang Anda menghasilkan jika tidak ada yang membeli mereka. Tidak peduli berapa banyak laporan yang Anda hasilkan jika mereka tidak relevan. Jadi, produktivitas harus diikat untuk tujuan yang berharga. Delapan produktivitas jebakan:
1) ”Aku bisa melakukan semuanya": Anda tidak dapat melakukan semuanya, dan Anda tidak akan pernah dapat melakukan cukup. Akan selalu ada lebih banyak Anda bisa lakukan. Ini adalah perangkap perfeksionisme. Solusi: memutuskan kapan sudah cukup. Apa yang dimaksud dengan ROI pada waktu Anda untuk suatu proyek tertentu? Jika Anda sedang berbicara tentang mendapatkan kontrak yang akan setengah keuntungan Anda untuk tahun ini, menghabiskan banyak waktu di atasnya. Jika Anda berbicara tentang mencari tahu bagaimana cara menyimpan $ 40 per bulan untuk persediaan, menghabiskan waktu satu jam atau kurang pada itu.
2) Memilih sistem dan kemudian tidak menggunakannya secara konsisten. Stick dengan cara-cara tertentu dalam melakukan sesuatu. Jaga daftar Anda lakukan di tempat yang sama dan membuat item untuk itu dengan bahasa yang sama sepanjang waktu. Hal ini memungkinkan pikiran Anda untuk berkonsentrasi pada isi daripada menjadi terganggu oleh form. Biarkan bentuk menjadi pemegang untuk isi; sesuatu untuk membawanya kepada Anda secara efisien dan tak terlihat. Setiap bentuk memiliki kualitas yang baik, sehingga Anda hanya perlu memilih salah satu. Bagaimana jika entri buku telepon semuanya ditulis berbeda? Beberapa dengan nama pertama pertama, beberapa nama terakhir, beberapa alamat pertama, beberapa nomor telepon pertama? Dapatkah Anda melihat betapa akan semakin sulit untuk melihat melalui sebuah buku seperti itu dan menemukan apa yang Anda butuhkan? 3) The "Tapi kami selalu melakukan seperti itu" Trap. Luangkan waktu untuk melihat apa yang telah Anda telah mengambil begitu saja dan melihat apakah efisiensi atau produktivitas dapat ditingkatkan. Ini dapat apa-apa dari pertemuan rutin untuk bagaimana meja Anda ditetapkan untuk bagaimana Anda bisa bekerja di pagi hari. Setiap kali Anda mendengar diri Anda mengatakan "kami selalu (isi kosong)," pertanyaan pernyataan itu. Apakah Anda "selalu" untuk alasan yang baik? Alasan bagus dua tahun lalu mungkin tidak berlaku lagi. Apakah perlu? Mungkinkah itu dilakukan lebih cepat atau piggybacked ke tugas lain? Kadang-kadang hanya berpikir dengan hati-hati dari langkah-langkah yang terlibat dalam proyek tertentu dapat memacu ilham untuk memperbaikinya.
4) The "Aku tidak tahu apa yang harus dilakukan berikutnya" Trap. Jadilah bos anda sendiri, dan karyawan Anda sendiri. Ketika Anda bos, Anda merumuskan dan menetapkan tujuan dan mencari cara untuk sampai ke sana. Bila Anda karyawan, Anda bisa turun untuk mengerjakan tugas-tugas. Dengan memisahkan fungsi-fungsi ini, Anda tidak menebak kedua diri sebagai banyak. Atasan Anda telah memutuskan, misalnya, bahwa brosur baru perlu dibuat dan harus memiliki unsur-unsur tertentu dan siap dalam 3 minggu. Sebagai karyawan, Anda mulai menulis salinan baru, Anda tidak membuang-buang waktu perlu khawatir apakah salinan tua benar-benar perlu berubah, atau jika 3 minggu adalah batas waktu yang realistis. Jika informasi baru muncul ketika proyek sedang berlangsung, rencana dapat berubah. Tapi, sekali lagi, percaya bahwa keputusan yang Anda buat sebagai "bos" adalah yang terbaik yang dapat Anda buat dengan informasi yang tersedia, dan kemudian membiarkan Anda "karyawan" bertindak pada mereka.
5) The "Aku tidak bisa berfokus pada apa yang harus saya lakukan" Trap. Sebagian besar dari kita berkembang pada hal-hal baru. Kami menginginkan variasi. Hal terbaru hampir selalu bisa mendapatkan perhatian kita. Jadi, Anda perlu mengetahui beberapa trik untuk membuat proyek yang ada tampak baru lagi. Tackle itu dari sudut yang berbeda. Meminta seorang rekan untuk meminta saran dan melihatnya dari atau sudut pandang. Memecahnya menjadi komponen-komponen dan kemudian bekerja sedikit pada setiap satu, sehingga Anda tidak bisa terbakar habis pada salah satu elemen. Berkemas materi Anda dan melakukan beberapa pekerjaan di tempat lain, sebuah ruang rapat, dapur Anda, sebuah kafe.
6) “Aku butuh informasi lebih lanjut pertama". Ini adalah variasi dari # 1. Anda harus mengontrol pilihan Anda. Orang biasanya membingungkan memiliki banyak pilihan dan pilihan dengan mendapatkan hasil terbaik. Pilihan lebih sedikit mungkin berarti bahwa yang terbaik adalah ditinggalkan. Tapi, banyak pilihan yang dapat menyebabkan kelumpuhan. Ada sejumlah pertanyaan tak terbatas untuk bertanya dan kondisi yang memuaskan untuk menentukan pilihan yang terbaik. Dan selama Anda terjebak pada tugas, Anda tidak mendapatkan untuk melakukan proyek. Memiliki beberapa kriteria sederhana untuk menilai pilihan, mengumpulkan mereka dengan cepat dan bergerak maju. Apa yang sebenarnya penting adalah mendapatkan rumah yang dibangun, tidak memastikan Anda memiliki palu terbaik di dunia melakukannya dengan. 7) "Semuanya tampak sama penting" . Tidak ada cara Anda akan mendapatkan semuanya selesai. Jika Anda pernah melakukannya, Anda dapat yakin lebih banyak hal akan keramaian di pintu di belakang mereka. Anda harus menetapkan kriteria apa hal-hal penting yang harus dilakukan adalah. Selain itu, mengidentifikasi hal-hal yang tidak memenuhi kriteria dan secara sadar memutuskan untuk tidak melakukannya. Menjadi jelas tentang apa yang tidak Anda lakukan. Mengapa? Karena jika tidak, barang-barang akan tetap pada hantu untuk melakukan daftar, selamanya dibatalkan dan selamanya mengganggu Anda. Meskipun Anda tidak melakukannya, mereka menyedot energi dari hal-hal penting.
8) "Semuanya tampak sama pentingnya", bagian 2. Jika Anda tidak dapat menyelesaikan semuanya, dan Anda tidak menetapkan kriteria untuk Anda sendiri apa yang penting, itu berarti bahwa ada orang lain yang pengaturannya. Atasan Anda, ibu Anda, siapa pun. Jadi pikirkan tidak seperti ini harus memberikan sesuatu, tetapi mendapatkan kembali kekuasaan atas bagaimana Anda menghabiskan waktu Anda. Imbalannya adalah memiliki kejelasan tentang apa yang Anda lakukan, yang membuat Anda lebih produktif dan efisien. Cara untuk menghindari perangkap tersebut dapat sesederhana mempertahankan secara teratur ditinjau untuk daftar dan jangan lupa untuk bertanya pada diri sendiri, "mengapa aku melakukan ini?" Produktivitas kerja merupakan tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan untuk memenuhi keinginan konsumen. Produktivitas dimulai dari kebutuhan pelanggan dan berakhir pada persepsi pelanggan.

Dalam hal ini dapat diimplementasikan interaksi antara karyawan (pekerja) dan pelanggan yang mencakup (a) ketepatan waktu, berkaitan dengan kecepatan memberikan tanggapan terhadap keperluan-keperluan pelanggan; (b) penampilan karyawa, berkaitan dengan kebersihan dan kecocokan dalam berpakaian; (c) kesopanan dan tanggapan terhadap keluhan, berkaitan dengan bantuan yang diberikan dalam menyelesaikan masalah-masalah yang diajukan pelanggan (Gaspersz, 2003:130). Berarti produktivitas yang baik dilihat dari persepsi pelanggan bukan dari persepsi perusahaan. Persepsi pelanggan terhdap produktivitas jasa merupakan penilaian total atas kebutuhan suatu produk yang dapat berupa barang ataupun jasa.
(Berbagai sumber terkait, Claire Tompkins, data diolah: Frans Hero K. Purba)

Monday, March 29, 2010

Strategi Peluang Pasar Internasional Produk Kopi, Teh, Cacao dari Indonesia pada Coteca Hamburg 2010 Exhibition

Event pameran Hamburg COTECA Europe 2010 merupakan pameran pertama untuk produk spesialis Kopi, Teh dan Kakao (Coffee, Tea, Cacao/ COTECA ) pameran yang mencakup seluruh proses rantai dari bahan mentah sampai siap minum minuman siap saji yang dilaksanakan pada tanggal 4 – 6 Juni 2010. Ini adalah pertama kalinya bahwa ketiga komoditi unggulan untuk minuman panas besar yang menampilkan secara bersama-sama pada satu kesempatan, dan hadiah masing-masing dari mereka di setiap tahap pertumbuhan, pengolahan dan produksi. Untuk Impor kopi di Jerman rata-rata diatas 1 juta ton per tahun dan merupakan pasar terbesar di seluruh Eropa. Dengan demikian pasar Jerman merupakan pasar yang sangat penting bagi kopi Indonesia. Impor kopi dari Indonesia ke Jerman tercatat 146 juta Euro pada tahun 2008. Dalam tiga tahun terakhir Indonesia menunjukkan posisi ke 5 sebagai pemasok kopi untuk pasar Jerman. Yang membuat Hamburg COTECA Eropa yang paling menarik dimana perdagangan adil dan titik temu bagi industri ini. Hal ini disertai dengan konferensi kaliber internasional, serta menganalisis masa depan pasar booming untuk minum kopi, teh dan produk kakao. COTECA Hamburg sangat ideal di lokasi dan waktu. Keseluruhan acara akan diselenggarakan di jantung kota Hamburg, sebuah kota dengan tradisi berabad-abad indah penanganan kopi, teh dan kakao specialty. Sebuah kota yang panjang Eropa didirikan sebagai pusat penanganan utama. Hamburg sangat bangga dengan warisan gudang kopi di "Speicherstadt" distrik, dan juga merupakan kantor pusat dari banyak pemain besar yang belajar dan melayani tren konsumen di seluruh dunia. Kita sudah mendapatkan banyak umpan balik yang positif di Hamburg COTECA konsep, dari pengambil keputusan utama seperti Albert Darboven, yang mengatakan "Hamburg adalah Ibu Kota kopi dan teh. Hamburg pada event pameran COTECA suatu keberhasilan. Bahwa kebutuhan industri platform sendiri untuk menampilkan produk-produknya, dengan begitu banyak inovasi untuk menunjukkan beberapa orang di Hamburg adalah merupakan tempat yang tepat. Industri COTECA hadir di Hamburg meliputi: pertumbuhan, produk mentah dan perdagangan. Produsen produk mentah, dealer, agen, broker, importir, produsen mesin sortasi, perusahaan logistik, kesinambungan organisasi dan sertifikasi. Pengolahan dan pengemasan; Untuk kopi: roasters, kopi extractmanufacturers, speciality roasters, decaffeinators, pemasok roasters dari semua ukuran, tanaman industri manufaktur, pemasok kopi espresso pembuatan dan mesin, dan semua aksesoris kopi. Untuk teh: teh prosesor, produsen teh celup, speciality pemasok, produsen mesin dan aksesoris untuk layu, penggulung, fermentasi, pengeringan, dan untuk CTC sieving produksi. Kakao: produsen mesin untuk fermentasi, pemilahan, pengeringan, pembersihan, memanggang, untuk produksi cokelat dan coklat bubuk, coklat pabrik, dan speciality pemasok. Kedai kopi pemasok peralatan. Aksesoris dan peralatan untuk toko-toko dan kafe kopi, barista produsen peralatan, pemasangan dan desain toko, kasir sistem dan perangkat lunak, profesional dan membuat kopi espresso mesin, barang-barang toko roti, smoothies dan cokelat, perawatan dan produk pembersih, porselin, gelas, keramik, air filter dan sistem pengolahan air, dan pemasok pakaian kerja. Penyedia layanan. Konsultan, penelitian dan pengembangan organisasi, lembaga, asosiasi dan organisasi profesional, laboratorium makanan, lisensi dan waralaba penyedia, pemeliharaan dan perusahaan jasa, sertifikasi dan media.
Diharapkan para pelaku agribisnis Indonesia untuk Kopi, Teh dan Kakao dapat berpartisipasi dalam event pameran COTECA Hamburg 2010 ini, yang merupakan peluang besar dalam ekspansi produk ekspor Kopi, Teh dan Kakao Indonesia, dan para pelaku Indonesia memanfaat peluang ini sebagai ajang promosi dan strategi ekspansi pasar. (Sources: COTECA HAMBURG 2010, Berbagai Sumber terkait, data diolah: Frans Hero K. Purba)

Friday, March 26, 2010

Strategi Nich Market Peluang Ekspor Indonesia ke Lebanon dalam Ekspansi Pasar Timur Tengah

Untuk strategi masuk ke pasar global dan berekspansi harus dimulai dengan pemasaran, hal yang terpenting yakni ketika merencanakan memasuki pasar suatu negara. Pangsa pasar Lebanon merupakan pangsa pasar strategi dengan melihat perkembangan dan kondisi yang ada, dimana negara Lebanon tetap bergairah membangun diri. Pendapatan per kapita masyarakat Lebanon pada tahun 2005 mencapai US$5100. Lebanon terkenal memiliki pengusaha-pengusaha yang tangguh dan jaringan yang kuat di seluruh dunia. Lebanon dari dulu terkenal sebagai Center of Middle-East bank, Lebanon akan mengajak para bankir Timur Tengah Lebanon adalah sebuah negara di Timur Tengah, sepanjang Laut Tengah, dan berbatasan dengan Suriah di utara dan timur, dan Israel di selatan. Bendera Lebanon menampilkan sebuah pohon aras berwarna hijau dengan latar belakang putih, diapit oleh dua garis merah horisontal di atas dan bawahnya. Karena keanekaragamannya yang sektarian, Lebanon menganut sebuah sistem politik khusus, yang dikenal sebagai konfesionalisme, yang dimaksudkan untuk membagi-bagi kekuasaan semerata mungkin di antara aliran-aliran agama yang berbeda-beda Kecenderungan kenaikan permintaan dalam negeri Lebanon akan membawa pula dampak positif bagi peningkatan hubungan perdagangan, khususnya impor dari Indonesia yang walaupun kecil tapi memperlihatkan terus peningkatan. Disamping itu, adanya perusahaan-perusahaan skala kecil sampai multinasional yang dimiliki Lebanon merupakan peluang bagi upaya meningkatkan investasi Lebanon ke Indonesia.
Untuk kalangan bisnis dan industri Lebanon yang selama beberapa waktu terakhir masih bersikap menunggu, telah mulai memperlihatkan keinginan untuk menjalin hubungan, yang ditunjukkan oleh banyaknya kunjungan pelaku bisnis kedua negara seperti misi Assosiasi Perbankan, delegasi perdagangan, investasi, pariwisata dan para pelaku bisnis lainnya, baik dari Indonesia ke Lebanon. maupun sebaliknya yang ditunjukkan dalam kurun waktu tahun 2003 sampai awal tahun berjalan 2006. Demikian pula, permintaan informasi dari perusahaan importir dan minat untuk melakukan investasi oleh perusahaan kecil dan menengah Lebanon dirasakan semakin meningkat. Pada tahun 2006 penurunan ekspor Indonesia ke Lebanon, merupakan implikasi dari berkurangnya kegiatan-kegiatan promosi/exhibition baik dalam bidang perdagangan, industri maupun parawisata dan lain-lain, hal ini terjadi karena adanya ketidak selarasan perekonomian di Lebanon akibat terputusnya jalur pintu perdagangan yang disebabkan oleh adanya pertikaian antara Hizbullah dan Israel yang berdampak kepada ketidakamanan dalam berbisnis. Dalam upaya untuk mendorong terjalinnya hubungan ekonomi perdagangan dengan kota-kota kecil maupun propinsi-propinsi seperti propisnis Tripoli, Saida Tyre dan kota besar lainnya dalam negara akreditasi Lebanon, telah dipayungi oleh beberapa persetujuan kerjasama, melalui realisasi penandatanganan konsep persetujuan kerjasama bilateral dan pendekatan intensif kepada instansi pemerintah terkait di Lebanon, hal ini diharapkan akan lebih mendorong keberhasilan upaya meningkatkan hubungan ekonomi dan perdagangan kedua negara. Hubungan bilateral perdagangan Indonesia dan Lebanon dari tahun 2003 sampai dengan 31 Agustus 2007 tingkat perdagangan Indonesia dari tahun ke tahun berada di posisi surplus. Dimana tingkat surplus tertinggi berada di tahun 2004, sedangkan di tahun 2005 dan 2006 mengalami penurunan.
Berdasarkan data bahwa neraca perdagangan Indonesia Lebanon dari tahun 2005 sampai dengan 2008 menunjukkan nilai surplus bagi Indonesia. Tahun 2008 merupakan nilai terbesar selama kurun waktu 4 tahun terakhir baik di sisi kenaikan prosentasenya maupun nilai nominalnya. Tahun 2008 nilai ekspor Indonesia ke Lebanon tercatat sebesar US$ 79,275,421,000,- naik sebesar 49.54% dibandingkan tahun 2007 dengan nilai US$ 53,011,261.
Per produk, lima komoditi ekpsor Indonesia ke Lebanon didominasi oleh produk machinery, electrical instruments; vehicles, aircraft, vessels, transport equipment; pulp of wood, paper and paperboard; wood and articles of wood, wood charcoal, cork; textiles and textiles articles. Adapun secara detail fluktuasi neraca perdagangan Indonesia Lebanon per produk dari tahun 2005 sampai dengan 2009 (akhir Pebruari) adalah sbb: Produk Live animal; animal produk, produk tersebut mengalami kenaikan sebesar 109.66% di tahun 2008 dibandingkan tahun 2007, dan naik sebesar 51.81% di tahun 2006 dibandingkan tahun 2005, hanya mengalami penurunan sebesar 37.04% di tahun 2007 dibandingkan tahun 2006.Animal or vegetable fats and oils; produk tersebut mengalami kenaikan di tahun 2006 sebesar 28.98% dibandingkan tahun 2005, namun mengalami penurunan sebesar 36.84% di tahun 2007 dibandingkan tahun 2006, sedangkan di tahun 2008 mengalami kenaikan 280.80% dibandingkan tahun 2007.Prepared foodstuffs; beverages, tobacco, mengalami kenaikan tiap tahun dari 2006 ke 2005 sebesar 12.65%; tahun 2007 ke tahun 2006 sebesar 10.17% dan tahun 2008 mengalami kenaikan sebesar 44.38% dibandingkan tahun sebelumnya.(Sources: KBRI Beirut, Wikipedia, Kumpulan data, Berbagai sumber terkait, data diolah Frans Hero K. Purba)

Thursday, March 25, 2010

Ekspansi Penciptaan Perkembangan Pangsa Ekspor Indonesia ke Turki

Untuk penciptaan iklim persaingan usaha sehat dan peningkatan perlindungan konsumen sangat penting untuk mendorong peningkatan daya saing produk ekspor yang berbasis efisiensi dan kompetitif. Dalam hal ini melirik dan perluasaan pangsa pasar ekspor produk pertanian ke Negara Turki. Apabila kita telusuri berdasarkan data Produk ekspor Indonesia yang paling menonjol ke Turki yang berpenduduk berjumlah 74 Juta jiwa ini adalah minyak sawit dan turunannya. Pertumbuhan trend nilai ekspor pada tahun 2006 mencapai US$ 116, 7 juta menguasai 16,12% ekspor Indonesia ke Turki. Dan produk pertanian kedua yang diminati oleh Turki dari Indonesia adalah karet alam dengan kenaikan trend 39,88% mencapai US$ 54,7 juta pada tahun 2006 dengan pangsa pasar 7,55%. Turki yang wilayah posisinya berada diantara dua benua yaitu Eropa di Utara dan Asia Selatan. Wilayahnya berbatasan dengan Yunani dan Bulgaria di Barat dan Utara; Azerbaijan dan Bulgaria di Timur Laut, Suriah dan Irak di Selatan serta Iran di Tenggara. Melihat posisi wilayah negara Turki ini sangatlah potential bagi peluang ekspor Indonesia, maka daripada itu dalam situasi peningkatan hubungan kerjasama Indonesia-Turki haruslah tetap dijaga terhadap negara-negara pesaing ekspor, terutama untuk minyak nabati seperti minyak sawit dan karet yang menjadi andalan ekspor kita yang bersaing dengan negara Malaysia, Amerika, Vietnam, Argentina dan sebagainya.
Berdasarkan data Badan Statistik Turki, ekspor Indonesia ke Turki antara Januari-November 2008 mencapai USD 1.334.779.000 (sekitar Rp 15,8 triliun). Sementara pada periode yang sama 2007 mencapai USD 1.359.928.000 (sekitar Rp 16 triliun). Memang terjadi penurunan sekitar USD 24 ribu akibat krisis keuangan dunia yang juga dirasakan Turki. Sementara itu impor Indonesia dari Turki periode Januari-Nopember 2008 mencapai USD 277.872.000 (hampir Rp 3,3 triliun), sementara periode yang sama 2007 mencapai USD 173.736.000 (hampir Rp 2,1 triliun). Jadi Indonesia surplus cukup besar. Pameran Produk Makanan Internasional dan Pameran Teknologi Pengolahan, yang akan diselenggarakan pada pada tanggal 2 - 5 Desember 2009 oleh Istanbul Trade Fairs didukung oleh Republik Turki oleh Kementerian Pertanian dan Pedesaan Negeri, Perdagangan Luar Undersecretariat, KOSGEB-Kecil dan Menengah Ukuran Organisasi dan Pengembangan Industri TGDF-Federasi Industri Makanan & Minuman Asosiasi Turki. Hosting pameran termasuk Ulker, Reis, Seyidoglu, Kervan, Bifa, Balparmak, Cargill, Gulluoglu, Orkide dan Kristal, GIDA 2009 yang lalu memberikan kesempatan untuk komersial dan kerjasama strategis antara produsen makanan dan pembeli. Pada event 17th International Food Products & Processing Technologies Exhibition diharapkan menjadi tuan rumah sekitar 3,000 pengunjung internasional. Target mengunjungi negara-negara di adil adalah Jerman, Amerika Serikat, Azerbaijan, UAE, Belgia, Afrika Selatan, Georgia, Belanda, Inggris, Irak, Iran, Israel, Swiss, Kanada, Kazakhstan, Kyrgyzstan, Kuwait, Lebanon, Malaysia, Mesir , Uzbekistan, Rumania, Rusia, Singapura, Suriah, Arab Saudi, Yordania dan Yunani. Beberapa negara yang berpartisipasi pada pameran adalah Sri Lanka, Malaysia, Jerman, Iran, Italia, Cina, India, Libanon, Mesir, The USA, Kosovo dan Suriah. Menghadiri asosiasi dari luar negeri adalah Badan Teh Sri Lanka, Sri Lanka, selatan Amerika Serikat Asosiasi-The USA, Halal Industry Development Corp-malaysia, Indian Oil Seeds & Produksi Ekspor Asosiasi-India dan Puglia Konsorsium-Italia.
Ekspor komoditas pertanian Indonesia, di antaranya, kelapa sawit, produk karet atau plastik, kopi, teh, dan tembakau. Sedangkan impor dari Turki, antara lain, gandum, dan tembakau. Pada event 17th International Food Products & Processing Technologies Exhibition, Istambul, Turki para pelaku usaha agribisnis Indonesia dapat berpartisipasi dalam kegiatan ini, dalam upaya perluasan pangsa ekspor dan jaringan pasar yang lebih luas.
(Sumber: ITF-Gida, data BPS, others resource material, data diolah oleh Frans Hero K. Purba)

Wednesday, March 24, 2010

Agritech South Africa 2010 peluang promosi Teknologi Produk Pertanian International merupakan potensi bagi Indonesia

Agritech South Afrika 2010 yang dilaksanakan pada tanggal 14 - 16 Juni 2010 merupakan event tren terbaru dunia yang paling efektif dibidang pertanian, serta menjadi media interaksi bagi teknologi pertanian. Akan hadir pula konsep inovatif produk kualitas terbaik serta investor yang berasal dari 50 negara. Afrika Selatan merupakan Negara yang memiliki letak yang strategis di benua Afrika yang sekaligus berfungsi sebagai pintu masuk untuk kawasan Afrika bagian selatan, yaitu Namibia, Botswana, Zimbabwe, Mozambique, Anggola, Zambia dan Malawi. Berdasarkan tentang postulat dari pemasaran bahwa ”Demand create own Supply” adalah merupakan suatu keniscayaan untuk menciptakan ekspansi perluasan pasar.
Beberapa fakta survei dalam datanya menyatakan bahwa 13% dari total luasan lahan dapat digunakan untuk kawasan tanaman primer pertanian menyumbang 4,5% dari GDP Afrika Selatan sementara agro-kompleks makanan terhitung sekitar 9%. Agribisnis telah menjadi anugerah untuk Afrika Selatan selama bertahun-tahun, tidak mengherankan terdapat lebih dari 1000 koperasi pertanian / agribisnis unit di Afrika Selatan. Pada tahun 2000 saja ada pengeluaran sebesar US $ 3 miliar di sektor ini. Agribisnis di SA meningkat 24% pada tahun 2007 dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Afrika Selatan sumbangan sektor pertanian terhadap nilai tambah produk pertanian pada tahun 2006 diperkirakan R 35,5 miliar. Ini mewakili 2,3% dari total nilai tambah bagi perekonomian.Lebih dari 47% dari pengeluaran makanan Afrika Selatan diperhitungkan dengan kemasan produk dan US $ 2,1 miliar dari negara US $ 3,7 miliar dihabiskan tagihan kemasan makanan dan minuman kemasan.Industri jasa makanan adalah Afrika Selatan adalah sektor yang tumbuh paling cepat, yang diharapkan akan mendorong jauh oleh FIFA 2010 Soccer Piala Dunia. Afrika Selatan peringkat di antara 30 negara di dunia untuk kemudahan melakukan bisnis dan rata-rata di atas pertumbuhan produksi industri, Afrika Selatan adalah posisi ideal bagi perusahaan-perusahaan lokal dan internasional untuk set-up atau memperluas jaringan bisnis yang ada. Afrika Selatan adalah pengimpor bersih teknologi manufaktur dan produksi, pengolahan dan peralatan pengemasan. Sehingga kebijakan-kebijakan yang lahir baik berupa deregulasi ataupun liberalisasi diasumsikan akan serta merta meningkatkan kinerja ekspor. Dalam hal ini peluang pasar produk pertanian Indonesia ke Afrika apabila dilihat berdasarkan data statistik nilai perdagangan Indonesia-Afrika Selatan tahun 2006 adalah 4.492 Milyar Rand (641 juta USD) atau kenaikan sebesar 16.5% dibandingkan tahun sebelumnya. Pada tahun tersebut, ekspor Indonesia sebesar 3.005 miliar Rand (429 juta USD) atau naik 32.5 % dibandingkan tahun sebelumnya. Pangsa pasar Indonesia Ekspor Indonesia tahun 2006 adalah sebesar 0.65 % dari seluruh impor Afrika Selatan. Nilai perdagangan bilateral Indonesia-Afrika Selatan pada triwulan pertama tahun 2007 adalah sebesar 1.276 Milyar Rand (182,28 juta USD) atau naik sebesar 54.19 % dibandingkan periode yang tahun sebelumnya. Ekspor Afrika Selatan ke Indonesia sebesar 390.575 juta Rand (55.79 juta USD) atau naik 5.1 % dibandingkan tahun sebelumnya. Sedangkan ekspor Indonesia sebesar 885.947 juta Rand (126.56 juta USD) atau naik 17.9 % dibandingkan tahun sebelumnya.
Pameran Agritech South Africa 2010 ini merupakan potensi besar bagi Pertanian Indonesia dan produk serta teknologi yang dihasilkan. Diharapkan para pelaku agribisnis Indonesia untuk dapat berpartisipasi dalam upaya untuk memperluas pasar bagi produk pertanian Indonesia di Luar Negeri sebagai studi banding dan pembelajaran demi kemajuan pertanian Indonesia. (Sources: Agritech South Africa 2010, Berbagai sumber terkait, data diolah: Frans Hero K. Purba)

Friday, March 19, 2010

Maroko merupakan Jaringan Peluang Ekspor Produk Pertanian Indonesia di Afrika pada Event Pameran Salon International De Agriculture Au Morocco

Pemerintah Maroko secara resmi mengundang Pemerintah Indonesia melalui KBRI Rabat, Maroko untuk berpartisipasi pada event Pameran Salon International de Agriculture au Marocco yang akan dilaksanakan pada tanggal 28 April – 2 Mei 2010 di Kota Meknes (180 km dari Kota Rabat). Pameran Salon International de Agriculture au Marocco (SIAM) ini merupakan pameran tahunan yang diselenggarakan oleh Kementerian dan Perikanan Maroko. Serta membuka kesempatan bagi pelaku usaha internasional menjalin hubungan bisnis dengan pelaku lokal. Dan pada kesempatan ini pula diharapkan pelaku usaha agribisnis Indonesia dapat berpartisipasi pada kegiatan tersebut. SIAM Meknes edisi ke-5 tahun 2010 mencakup luas pameran 100.000 meter persegi dengan kapasitas 65.000 meter persegi. Dimana area pameran ini dapat menampung sebanyak 700 peserta dan dapat menampung 500.000 pengunjung. Adapun area pameran terbagi menjadi 9 sektor yang disediakan bagi 16 pemerintah Propinsi Maroko, bagi sponsor, anjungan internasional, produk pertanian, mesin pertanian, riset dan pengembangan pembangunan dan pasar lelang, serta peserta pameran internasional mencapai 20 negara. Event pameran Salon International de Agriculture au Marocco 2010 sangat penting dikarenakan ada beberapa hal yakni: 1. Pameran tersebut bertaraf internasional yang diikuti oleh berbagai negara dan perusahaan sektor agribisnis. 2. Pameran tersebut menyediakan peluang yang sangat besar bagi terjadinya transaksi karena dikunjungi oleh kalangan Profesional dunia. 3. Pameran tersebut sangat cocok untuk mempromosikan Agribisnis di Indonesia kepada kalangan importir / buyer Internasional. 4. Pameran ini merupakan ajang tempat bertemunya berbagai kalangan yang berkepentingan dengan perdagangan dan agribisnis. 5. Pameran ini merupakan salah satu barometer untuk mengetahui dan mengenal perkembangan kecenderungan pasar agribisnis Internasional.
Pada kesempatan inilah peluang bagi pelaku usaha agribisnis Indonesia untuk menjalin kerjasama dengan kalangan profesional agribisnis lingkup dunia. Serta juga mengetahui regulasi perdagangan internasional dan perkembangan terkini agribisnis internasional dan teknologi. Diharapkan pelaku agribisnis Indonesia dapat berpartisipasi pada event pameran tersebut sebagai salah satu sarana dan networking di pasar Internasional. (Sources: KBRI Rabat, Maroko, data diolah Frans Hero K. Purba)

Thursday, March 18, 2010

Peluang Ekspor Produk Indonesia di pasar India sebagai Pangsa pasar salah satu negara Asia Selatan

Strategi peluang pasar dan kerjasama Indonesia-India merupakan suatu perkembangan ekonomi dan perdagangan sepertinya banyak mengalami pasang surut. Sejak dahulu, perkembangan budaya India sangat mendominasi dan mempengaruhi berbagai aspek kehidupan di beberapa wilayah tanah air. Hal ini sekaligus mempengaruhi hubungan dan perkembangan ekonomi serta perdagangan kedua negara. Pertumbuhan ekonomi India yang begitu pesat dan semakin meningkatnya pendapatan per kapita penduduknya menyebabkan munculnya kelas menengah baru yang diperkirakan mencapai angka di atas 300 juta penduduk. Hal ini diikuti dengan pola konsumsi masyarakat India yang meningkat pula. Hal ini tentu saja menjadi peluang potensi pasar yang sangat besar bagi produk-produk Indonesia. Pengusaha ekspor Indonesia selama ini masih terpaku pada pasar-pasar tradisionalnya seperti China, Jepang dan Eropa namun terlihat masih kurang memperhatikan pasar besar di tetangganya yaitu India. Saat ini pemain-pemain besar dunia sudah melirik pasar India yang sangat massif ini. Merupakan sebuah kerugian bila para pengusaha Indonesia tidak dapat memanfaatkan peluang ini. Apalagi sebenarnya India dan Indonesia sudah mempunyai modal dasar berupa kedekatan budaya yang sangat erat hasil interaksi selama berabad-abad.

Usaha sudah dilakukan pemerintah untuk mengembangkan lebih jauh lagi hubungan kerjasama ekonomi Indonesia – India. Hubungan tersebut memasuki babak baru ditandai setelah pada bulan November 2005 Presiden RI, Soesilo Bambang Yudhoyono mengadakan kunjungan kenegaraan ke India dan menandatangani Kesepakatan “New Strategic Partnership” serta menyaksikan penandatanganan tiga MoU kerjasama bilateral termasuk pembentukan Joint Study Group untuk sebuah Comprehensive Economic Cooperation Agreement (CECA) atau FTA antara Indonesia – India.
Perkembangan ekonomi dan peluang-peluang pasar di India dapat menjadi alternatif para pengusaha Indonesia yang ingin mengembangkan pasarnya daripada hanya terpaku pada pasar-pasar tradisional yang sudah mulai sesak dengan pesaing. Sejauh ini minat pengusaha Indonesia juga dirasakan masih belum cukup dalam menggarap potensi pasar India, meskipun banyak pengusaha India yang sangat berminat berinvestasi di Indonesia. Perwakilan telah memikirkan dibentuknya sebuah promotion center yang berfungsi sebagai pusat promosi Indonesia di India. Sebagai sebuah pasar yang besar dan dinamis India belum banyak tergarap oleh pengusaha-pengusaha Indonesia meskipun sebenarnya banyak hal yang bisa dilakukan. Sebagai contoh, barang-barang hasil kerajinan Indonesia seharusnya dapat melakukan penetrasi pasar lebih jauh daripada yang ada sekarang. Meskipun India juga dikenal dengan kerajinannya, namun barang-barang kerajinan Indonesia dapat menjadi komplementer daripada subsitusi. Barang-barang kerajinan Indonesia dikenal mempunyai mutu yang lebih baik daripada barang-barang kerajinan India. Selain itu saat ini India sedang gencar membangun infrastrukturnya. Banyak pengembang Indonesia yang dikenal cukup kompeten untuk proyek pembangunan infrastruktur yang dapat masuk ke India.
Beberapa pelaku Usaha Indonesia telah pula mulai memasuki pasar India dan memanfaatkan peluang ini. Beberapa Pengusaha besar Indonesia yang dapat disebutkan antara lain grup Salim dan grup Ciputra yang saat ini sedang berkecimpung di bidang infrastruktur membangun sebuah kota industri baru lengkap dengan pabrik kimia dan pelabuhan laut dalamnya di Negara Bagian West-Bengal.Situasi perekonomian India saat ini sudah jauh lebih terbuka dibandingkan sepuluh tahun yang lalu dengan indikasi kontribusi perdagangan Internasional terhadap GDP India mencapai 25% pada tahun 2007. Untuk bidang investasi, di India seluruh bidang usaha kecuali lima bidang (alkohol, tembakau, bahan peledak, produk pertahanan dan bahan kimia berbahaya) telah terbuka 100 persen untuk investasi yang berarti calon investor yang datang ke India tidak akan direpotkan masalah perizinan dan akan diperlakukan sama dengan perusahaan lokal India. Negara-negara lain termasuk negara-negara tetangga Indonesia telah menyadari potensi India yang begitu besar dan telah mengambil langkah-langkah agresif dalam memasuki pasar India. Indonesia dalam hal ini masih dibelakang negara-negara tersebut. Sebagai contoh, Malaysia telah membentuk tourism board di India, yang berhasil menjadikan Malaysia menjadi salah satu tujuan utama turis-turis India saat ini. Untuk Ekspor Indonesia ke India masih banyak didominasi oleh komoditas hasil alam dan pertanian seperti batu bara, minyak sawit (CPO), rempah-rempah serta peralatan rumah tangga (house hold equipment) ataupun hasil kerajinan, termasuk ekspor tekstil dan produk tekstil.

Potensi dan peluang pasar dan investasi India yang sangat besar telah diakui dunia dan berbagai negara berlomba-lomba untuk memasuki pasar yang sangat menggiurkan ini. Berbagai kalangan terkait di Indonesia seharusnya juga menyadari hal tersebut dan masuk ke pasar India. Produk-produk yang berasal dari Indonesia dikenal mempunyai kualitas yang cukup baik bahkan tidak kalah dibanding dengan produk-produk lokal maupun produk-produk asing lain yang masuk ke India. Hal ini harus selalu dimanfaatkan dan dikembangkan.
Pemerintah telah mengambil langkah awal dengan menandatangani pernyataan new strategic partnership Indonesia-India yang ditandatangani oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Perdana Menteri Manmohan Singh tanggal 23 November 2005 di New Delhi, India dengan demikian pada tataran pemerintahan kedua negara telah mempunyai komitment kuat untuk meningkatkan hubungan ekonomi dan bilateral lainnya antara kedua negara. Hal ini harus dimanfaatkan oleh para pengusaha dan investor dari Indonesia. Kesempatan untuk itu sudah terbuka tinggal bagaimana kita menggunakannya. Berbagai perusahaan Indonesia yang telah berhasil berinvestasi maupun melakukan deal bisnis skala besar di India merupakan testimoni mengenai betapa pentingnya negara ini pada saat ini maupun masa mendatang. Berdasarkan data ekspor dan peluang pasar, bahwa India merupakan negara yang potensial bagi Indonesia untuk melakukan peluang ekspor dari berbagai komoditi dari Indonesia.
(Sources: KBRI New Delhi, Berbagai sources Material, data diolah Frans Hero K. Purba)

Wednesday, March 17, 2010

Strategi Pengembangan Ekspor Kakao Indonesia dalam Perdagangan Internasional

Indonesia merupakan penghasil kakao saat ini merupakan salah satu komoditias perkebunan yang perlu mendapatkan perhatian serius karena peranannya cukup penting dalam perekonomian Indonesia. Biji kakao Indonesia saat ini banyak diekspor ke AS, Eropa, dan Malaysia. Ketiga kawasan dan negara tujuan ekspor inilah yang dominan sebagai tujuan ekspor biji kakao Indonesia dan dunia. Eropa Barat merupakan pengimpor utama biji kakao dunia dengan daya serap hingga 60% impor kakao dunia. Negara di Eropa yang banyak mengolah kakao adalah Belanda, Jerman, Inggris, Perancis, Rusia dan Italia. Amerika Serikat adalah negara di luar Eropa yang merupakan pengimpor utama biji kakao dengan volume impor 20% dari impor kakao dunia.

Dimana akibat dari terkena automatic detention, harga biji kakao Indonesia di AS mengalami pemotongan harga. Potongan harga ini hanya sekitar US$ 4 per ton, yang dibebankan kepada importirnya. Namun, akibat adanya serangga ini timbul kekhawatiran penyebaran penyakit. Pemasaran kakao Indonesia secara internasional menghadapi kendala rendahnya mutu akibat biji kakao tidak difermentasi dengan benar. Potongan harga akibat mutu biji kakao yang rendah ini mencapai 10-25 % dari harga rata-rata kakao dunia dan lebih rendah 40% dibandingkan harga kakao bermutu baik asal Ghana. Nilai pemotongan harga ini mencapai US$ 50- 100 juta per tahun. Nilai potongan harga ini mungkin akan meningkat apabila dunia dalam kondisi over supply yang menyebabkan negara pengimpor lebih selektif terhadap biji kakao bermutu baik.
Untuk meningkatkan promosi kakao Indonesia secara intensif di luar negeri dengan keunggulan yang dimiliki serta menjalin kerjasama dengan industri dan institusi kakao di luar negeri. Pengembangan pemasaran internasional dan pengendalian impor kakao Perlu upaya mempercepat transportasi kakao sampai ke negara tujuan ekspor untuk mengurangi resiko kerusakan di perjalanan.
Adapun yang menjadi Kendala utama yang dialami Indonesia dalam pengembangan industri pengolahan kakao adalah kebijakan negara-negara maju pengolah kakao yang sangat melindungi industri pengolahannya. Instrumen kebijakan yang digunakan adalah penerapan eskalasi tarif, yaitu pengenaan tingkat tarif lebih tinggi pada produk impor yang mengalami proses pengolahan lebih lanjut. Dalam kasus kakao, tarif impor untuk cocoa butter dan cocoa powder lebih tinggi daripada tarif impor cocoa beans.
(Sources, Lembaga riset Kakao, Journal, Media, data diolah oleh Frans Hero K. Purba).
Berdasarkan data dari Ditjen Perkebunan bahwa untuk saat ini luas areal tanaman kakao di Tanah Air mencapai 1,5 juta Ha dengan produksi 790.000 ton. Untuk total ekspor hingga akhir 2009 diprediksikan hanya mencapai 248.000 ton hingga 406.000 ton. Pemerintah mencanangkan program Gerakan Nasional (GERNAS) Kakao untuk membantu para petani Kakao menghasilkan Kakao fermentasi yang lebih baik untuk pangsa ekspor di pasar Internasional maupun dalam negeri.

Monday, March 15, 2010

Peluang Ekspor Komoditi Pertanian : Kopi Arabica Bajawa, Flores untuk Orientasi Pasar Ekspor

Kopi Indonesia memiliki cita rasa khas yang tidak dimiliki oleh negara lain, meskipun volume ekspor kopi Indonesia berada di urutan ke-4 setelah Brazil, Vietnam, dan Colombia, masih banyak peluang untuk meningkatkannya, karena tidak ada negara yang memiliki varian produk unggulan sebanyak negeri ini.Semua berawal pada tahun 1696, ketika untuk kali pertama kopi berjenis Arabika. Salah satu propinsi di Indonesia yakni, Propinsi Nusa Tenggara Timur, Khususnya Kabupaten Ngada dan dan Kab. Manggarai dan Manggarai Timur memiliki potensi wilayah yang besar dalam pengembangan agribisnis dan ketahanan pangan terutama untuk komoditi tanaman perkebunan. Kabupaten Ngada dan Kab. Manggarai serta Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur yang terdapat di Kepulauan Flores merupakan salah satu daerah yang dikunjungi pada kesempatan ini dimana Komoditi unggulan seperti Kopi Bajawa Flores dan Manggarai merupakan Kopi Specialty Indonesia serta pelaku usaha kopi yang ingin bermitra dengan pelaku usaha agribisnis kopi Indonesia khususnya dalam menjalin pengembangan pangsa ekspor Indonesia ke wilayah Asia, Eropa dan Amerika.
Unit Usaha Kopi pengolahan Hasil (UPH) di Bajawa, Kab. Ngada telah menunjukkan hasil yang signifikan dari binaan UPH oleh Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan, Kabupaten Ngada. Pada tanggal 13 Juli 2009 yang lalu Direktur Coffee Amerika Serikat, Nicholous Fullmer dengan eksportir asal Indonesia PT. Indokom Citra Persada, melakukan kemitraan dalam pengembangan pangsa pasar ekspor kopi Bajawa Flores ke Amerika.
Pada kesempatan ini perlu dilakukan dan pembentukan suatu Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis untuk memproteksi dan mempromosikan suatu hak paten dari wilayah tertentu. Pata tanggal 26 Mei 2009 yang lalu telah dirancang dalam pembentukan Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis (MPIG) oleh Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan, Kabupaten Ngada dari 12 UPH Kopi Arabica. Adapun beberapa UPH aktif yang merupaka unggulan untuk pengembangan Kopi Arabica Bajawa Flores: UPH Wongo Wali, UPH Lobo Wutu di Wawohae, UPH Famasa di Beiwali, UPH Papataki di Langa, UPH Sukamaju di Ubedomulo. Untuk areal Kopi Arabica di Bajawa dengan luas kurang lebih 6000 Ha. Tahun 2009 yang lalu sebanyak 50 Ton Arabica Bajawa Flores di kirim ke Amerika. Dan 12 Unit UPH ini memproduksi 150 ton/ tahun. Arabica Bajawa Higland original dari Flores pada tahun 2008 dengan harga ekspor kopi yakni Rp. 26.600,/kg. Harga ekspor tersebut dihitung biaya antara lain:
1. Harga Gelondongan
2. Biaya Operasional
3. Tenaga Kerja
4. Bunga Bank
5. Surat Ketereangan Asal Barang (SKAB)
6. Penguatan Kelompok.

Untuk Kabupaten Manggarai, UPH Pocoranaka merupakan UPH percontohan demikian juga UPH Wela Waso, Kelurahan Waso, Kec. Langke Lembong dan UPH Kopi Lo’o poco, desa Cumbi, Kec. Ruteng, Kabupaten Manggarai, dengan luas Hektaran kurang lebih 12.000 Ha. Untuk daerah Kabupaten Manggarai Produksi per tahun 486 Ton dari UPH Lleda, P. Ranaka, Borong, K.Komba, Elar, S. Rampas.
Dalam hal ini Indikasi Geografis akan membantu Kelompok Tani, Pelaku Usaha adalah nama suatu daerah atau kekhasan lokal tertentu, dan mencirikan suatu produk yang dihasilkan dari daerah tersebut atau kekhasan lokal tertentu.
Dengan adanya IG dapat memberikan nilai tambah dan memberikan perlindungan terhadap hal-hal yang telah diadopsi oleh para produsen dalam hal persyaratan yang diperlukan dan pendekatan yang telah ditentukan. Mereka dapat memberikan informasi yang lebih rinci kepada para konsumen mengenai hal ihwal asal dan mutu produk (tempat, proses, pelaksanaan verifikasi, dll). Untuk pasar global sekarang ini peran perlindungan Indikasi Geografis (IG) dirasa begitu penting, dimana masyarakat produser lokal membutuhkan perlindungan hukum terhadap nama asal produk agar tidak dipergunakan oleh pihak lain untuk melakukan persaingan curang, selain itu Indikasi Geografis memegang peranan penting dalam memberikan daya tarik kepada para konsumen nasional maupun Internasional. Mereka menjamin bahwa produk dapat dirunut asal muasalnya (traceability). Kegiatan pengembangan industri kopi dengan latar indikasi geografis sangat bermanfaat bagi kelompok tani di Kabupaten Ngada dan Kabupaten Manggarai untuk mempatenkan produk suatu daerah yang nantinya juga sangat bermanfaat dalam suatu brand image suatu daerah. Petani masih membutuhkan bantuan untuk mesin pengolahan kopi dan bantuan penguatan modal. Petani juga perlu informasi untuk harga pasaran kopi domestik dan luar negeri tentunya untuk menjaga kestabilan harga dipasaran serta juga untuk lebih meningkatkan mutu kopi olahan yang dihasilkan. Salah satu perusahan lokal yakni PT. Indokom Citra Persada memberikan suatu langkah sukses dalam pengembangan pasar ekspor produksi Kopi Arabica Bajawa Flores. Diharapkan juga kopi daerah ini dapat dikembangkan terus dengan kerjasama diberbagai pihak didalam pengembangannya. Dan dianjurkan kerjasama instasi setempat terus membina petani / kelompok tani tersebut dimasa-masa yang akan datang dan memanfaatkan semaksimal mungkin demi kesejahteraan petani kopi.

Monday, March 8, 2010

Strategi Peluang Pangsa Ekspor Indonesia ke Azerbaijan

Dalam perubahan tatanan perekonomian yang sangat cepat menyebabkan dinamika dalam perdagangan internasional semakin meningkat. Azerbaijan merupakan juga salah satu negara Asia Tengah, dengan melihat potensi dari negara Azerbaijan untuk mencari peluang ekspor berbagai komoditi baik migas maupun non migas. Aserbaijan merupakan negara termakmur di kawasan Laut Kaspia. Hal ini merupakan potensi ekonomi Azerbaijan sudah dimanfaatkan oleh berbagai Negara, termasuk Malaysia, dalam bentuk kerjasama di bidang eksplorasi migas. Berbagai perusahaan multinasional seperti BP, Unocal, ExxonMobil, Pennzoil, TPAO, Statoil, Lukoil, Itachu, ChevronTexaco, Schlumberger, menanamkan modalnya di sektor minyak. Dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, negara-negara yang paling banyak menanamkan modalnya secara langsung di Azerbaijan adalah AS (24,7%), Inggris (24,7%), Turki (14,2%), Rusia (7%), Norwegia (7%), Jepang (4,8%) dan Perancis(4,2%). Investasi langsung di sektor non-migas banyak dilakukan oleh Inggris dan Turki, khususnya pada sektor industri, konstruksi, perdagangan dan jasa, transportasi dan telekomunikasi.
Azerbaijan sebagai suatu wilayah yang kini dihuni oleh bangsa Azerbaijan-Turk; yaitu orang-orang yang mendiami sebuah kawasan yang membentang dari lereng bagian Utara pegunungan Kaukasus di sepanjang Laut Kaspia hingga dataran tinggi Iran. Pada penghujung millennium ke-4 SM dan awal millennium ke-3 SM mulai tampak adanya peradaban. Pada masa ini, aliansi suku-suku bangsa telah membentuk sebuah Negara Aratta, Negara Lullubum (sejak 2300 SM) dan Negara Gutian (setelah paruh kedua 3000 SM). Peran penting dalam sejarah Azerbaijan dimainkan kerajaan Atropaten yang muncul di bagian Selatan pada tahun 520an SM yang sangat kental dipengaruhi tradisi Hellenisme. Seiring dengan invasi bangsa Arab, maka sejak awal abad ke-8 M Islam menjadi agama dominan di Azerbaijan. Beberapa Negara baru didirikan di wilayah Azerbaijan pada abad 9 M. Negara Shirwan dengan ibukotanya Shemakha, merupakan Negara adikuasa yang diperintah dinasti Mezyedi. Dinasti inilah yang terutama sekali banyak memainkan peran penting dalam sejarah Azerbaijan hingga abad 16 M. Azerbaijan pernah pula dikuasai dinasti Seljuk sejak akhir abad 11 M. Keragaman populasi yang terdiri dari penduduk asli yang berbahasa Turki dan keturunan bangsa Turki serta kesamaan keyakinan yang dianut (Islam) telah memungkinkan berlangsungnya proses konsolidasi bangsa Azerbaijan yang mencapai puncaknya pada abad 11 dan 12 M. Sejak pertengahan abad 13 M, Azerbaijan jatuh dalam kekuasaan dinasti Mongol, Khulagu (1258-1356). Pada pertengahan abad 14 M, seiring dengan bangkitnya kesadaran para penduduk pribumi untuk mengusir para penjajah, tokoh feudal setempat yang bernama Jalairid memimpin pergerakan perjuangan dan mengambil alih kekuasaan di Azerbaijan.

Setelah revolusi 1917 di Rusia, proses keruntuhan dan disintegrasi Imperium Rusia menjadi semakin nyata. Situasi dan kondisi ini banyak dimanfaatkan berbagai etnis di daerah-daerah bekas imperium Rusia untuk membentuk negara-negara merdeka. Maka pada tanggal 28 Mei 1918 Republik Demokrasi Azerbaijan diproklamasikan di daerah bagian Timur kawasan Selatan Kaukasus. Namun pada bulan April 1920, Tentara Merah menguasai Republik Demokrasi Azerbaijan dan sejak itu Azerbaijan menjadi bagian dari Uni Soviet.Azerbaijan merupakan salah satu Negara pertama yang memutuskan untuk segera mengakhiri kekuasaan Uni Soviet. Dalam rangka menekan gerakan ini, pada tanggal 20 Januari 1990 pemerintahan Uni Soviet mengirim beberapa unit tentara ke Baku. Tindakan represif pasukan ini mengakibatkan ratusan jiwa rakyat Azerbaijan yang tak berdosa jatuh menjadi korban.

Peluang pasar Azerbaijan merupakan suatu hal yang sangat strategis untuk peluang pangsa ekspor, mengingat negara ini banyak berdatangan investor asing yang menginvestasikan dalam sector migas, memungkinkan sector non migas seperti, komoditi perdagangan, pertanian, perikanan memberikan suatu potensi bessar dalam peluang ekspor oleh beberapa negara termasuk Indonesia. (Sources: Wikipedia, other resources material, data diolah: Frans Hero K. Purba)

Tuesday, March 2, 2010

Trend Perkembangan Perdagangan Indonesia- Belanda

Daya saing dan peluang ekspor produk Indonesia tetap mempunyai peluang dan kompetitif untuk masuk ke Belanda asal memenuhi aturan main ekspor ke negara Uni Eropa. Belanda yang memiliki penduduk 16 juta, sekitar 800 ribu diantaranya berasal dari Indonesia yang menyukai makanan khas asal Indonesia. Berdasarkan Volume Perdagangan Indonesia- Belanda pada tahun 2008 saat ini sebesar 3,9 milyar dollar AS, yang terdiri dari ekspor Indonesia ke Belanda 2,9 milyar dollar AS dan impor dari Belanda 0,9 milyar dollar AS (surplus 2 milyar dollar AS untuk Indonesia). Komoditi ekspor Indonesia, a.l: tekstil dan produk tekstil, elektronik, karet dan produk karet, sawit, produk hasil hutan, alas kaki, otomotif, udang, kakao, kopi, processed food, fish and fish products, handicrafts, spices. Sedangkan impor dari Belanda, peralatan telekomunikasi,suku cadang mesin, produk hydrocarbon, minyak wangi, bahan plastik, produk susu olahan (keju, yoghurt).

Untuk trend perdagangan Belanda – Indonesia 5 tahun (2004-2008) : + 16,56%. Dengan nilai perdagangan pada tahun 2008 : US$ 4,61 milyar dan Nilai ekspor Belanda ke Indonesia 2008 : US$ 1,09 milyar. Nilai impor Belanda dari Indonesia 2008 : US$ 3,52 milyar. Apabila dilihat dari Neraca perdagangan 2008 : Surplus untuk Indonesia US$ 2,43 milyar. Produk ekspor utama Belanda ke Indonesia : mesin, turbojet, produk-produk kimia, bahan kosmetika .Produk impor utama Belanda dari Indonesia : CPO, timah batangan, kopra, alat transmisi untuk radio-telepon dan radio telegraph, batu bara, mesin pemroses data otomatis, furniture, karet, cocoa butter, ikan dan produk perikanan serta alas kaki. Impor jasa utama Belanda dari Indonesai : pelaut dan perawat. Impor Belanda dari Indonesia 2008 terhadap 2007 : naik 21,99%. Ekspor belanda ke Indonesia 2008 terhadap 2007 : naik 12,45%. Komposisi impor Belanda dari Indonesia 2008 : Migas (0,1%), Non Migas (99,9%) (Sumber data, data BPS, data terkait lainnya, data diolah Frans Hero K. Purba)

Monday, March 1, 2010

Perkembangan Peluang Ekspor Indonesia ke Arab Saudi

Kinerja ekspor Indonesia menurut data BPS menyebutkan ekspor Indonesia ke Arab Saudi mengalami peningkatan. Pada 2007, nilai ekspor US$ 944,24 juta atau naik drastis dibandingkan 2003 sebesar US$ 434,6 juta. Sedangkan nilai ekspor Arab Saudi ke Indonesia sebesar US 367,3 juta pada 2007 juga naik sebesar US$ 173,7 juta. Arab Saudi adalah negara utama di Timur Tengah dengan penduduk sekitar 23 juta jiwa dimana 6 juta diantaranya adalah warga asing yang umumnya adalah pekerja dari berbagai negara, termasuk sekitar 600.000 dari Indonesia.
Penghasilan utama negeri tersebut adalah minyak bumi. Pada akhir tahun 2007, Arab Saudi mencatat pendapatan dari minyak yang sangat besar senilai SR $ 754.4 miliar (US $ 201.1 miliar), naik 7.2% dibandingkan tahun sebelumnya. Nilai penghasilan tersebut setara dengan 118% GDP Uni Emirat Arab pada tahun 2006, atau empat kali lipat GDP negara Qatar. Keuntungan Arab Saudi dari produksi minyak sekitar 9 juta barel per hari tersebut diperkirakan akan terus meningkat seiring melonjaknya harga minyak dunia dibandingkan dengan harga minyak pada tahun 2007. Arab Saudi merupakan negara produsen dan pengekspor komoditi non-migas. Pada tahun 2007, prosentase nilai ekspor non-migas Arab Saudi mencapai 12,4% dari seluruh ekspor Saudi. Pada tahun yang sama, ekspor non-migas Saudi meningkat 25% dengan nilai SR 106.8 miliar (US $ 28,5 miliar) dibandingkan pada tahun 2006 senilai SR 85.5 miliar (US $ 22.8 miliar).
Untuk mengetahui gambaran bagaimana negara-negara lain berhasil mendapatkan peluang keuntungan dari Arab Saudi dapat dilihat melalui statistik nilai impor Arab Saudi tahun 2006 dari 10 negara mitra dagang utama sebagai berikut: (1) Amerika Serikat SR 37,8 miliar (US$ 10,08 miliar); (2) Cina SR 22,3 miliar (US $ 5,9 miliar) ; (3) Jerman SR 21,2 miliar (US $ 5,6 miliar); (4) Jepang SR 21,1 miliar (US $ 5,6 miliar); (5) Italia SR 10,5 miliar (US $ 2,8 miliar); (6) Inggris SR. 10,3 miliar (US $ 2,7 miliar); (7) Perancis SR 10,08 miliar (US $ 2,68 miliar); (8) Korea Selatan SR 9,9 miliar (US $ 2,6 miliar); (9) India SR 9,8 miliar (US $ 2,6 miliar); (10) Australia SR 7,7 miliar (US $ 2,06 miliar). Total impor dari 10 negara di atas SR 161 miliar (US $ 42,9 miliar); sedangkan impor dari negara-negara lain senilai SR 100,3 miliar (US $ 26,77 miliar). Impor Arab Saudi tahun 2006 dari negara-negara Asia Tenggara adalah sebagai berikut: Thailand SR 4, 9 miliar (US $ 1,3 miliar); Singapura SR. 3 miliar (US $ 805 juta); Indonesia SR. 2,3 miliar (US $ 627 juta); Malaysia SR 2,2 miliar (US $ 588 juta); Vietnam SR 233 juta (US $ 62 juta); dan Kamboja SR 6,7 juta (US $ 1,8 juta). (Sumber KBRI Saudi Arabia, BPEN, Departemen Perdagangan, data terkait, data diolah F. Hero K. Purba).

Sementara itu Untuk produk Edible fruit, nuts, peel of citrus fruit, melons, impor Saudi Arabia pada tahun 2005 sebesar US$. 520,1 juta. Adapun pemasok utama adlah Mesir sebesar US$. 136,3 juta, Afrika Selatan sebesar US$. 50,7 juta, Chile sebesar US$. 46,2 juta dan Philippina sebesar US4. 44,2 juta, Vietnam diurutan ke 23 dengan nilai sebesar US$. 1,7 juta, Thailand diurutan ke 25 dengan nilai US$. 1,3 juta dan Indonesia diurutan ke 32 dengan nilai sebesar US$. 814 ribu dan Malaysia diurutan ke 40 dengan nilai sebesar US$. 361 ribu.
Untuk produk Cereal, Saudi Arabia mengimpor dari dunia pada tahun 2005 sebesar US$. 1,8 jmilyar, dengan negara pemasok utama adalah India dengan nilai US$. 424,8 juta, Ukraine sebesar US$. 299,5 juta, German dengan nilai sebesar 214,6 juta dan Thailand menempati urutan ke 11 dengan nilai sebesar US$. 22,6 juta, Malaysia diurutan ke 30 dengan nilai US$. 124 ribu dan Viet nama diurutan ke 34 dengan nilai US$. 59 ribu. Produk animal, vegetable fats and oils, cleavage products etc, Saudi Arabia impor dari dunia sebesar US$. 377,2 juta dimana negara pemasok utama adalah UAE dengan nilai sebesar US$. 92,7 juta, Malaysia US$. 86,7 juta, Oman sebesar US$. 56,7 juta, USA sebesar US$. 52,3 juta, Ukraine sebesar US$. 21,4 juta, Indonesia sebesar US$. 9,4 juta dan Singapura sebesar US$. 8,7 juta. Produk Meat, fish and seafood food preparations nes., impor Saudi Arabia dari dunia untuk produk ini pada tahun 2005 sebesar US$. US$. 84,4 juta dengan negara pemasok utama adalah Thailand sebesar US$. 32,0 juta, Indonesia sebesar US$. 7,3 juta, Brazil sebesar US$. 5,6 juta dan Jepang sebesar US$. 5,4 juta. Sedangkan Philipina menempati urutan ke 10 dengan nilai sebesar US$. 1,9 juta dan Malaysia diurutan ke 19 dengan nilai sebesar US$. 235 ribu. Hal ini merupakan peluang bagi Indonesia untuk menjlin kerjasama yang lebih baik lagi dengan negara Saudi Arabia, serta untuk menggali peluang yang ada melalui peningkatan kerjasama masih terbuka lebar.