Wednesday, April 28, 2010

Peluang Pasar Ekspor Indonesia ke Bulgaria dalam Mendorong Peningkatan Kerjasama Internasional

Indonesia- Bulgaria berbagi pengalaman serupa yang mendorong kerjasama yang lebih erat. Kedua negara memiliki pengalaman transisi menuju demokrasi. Keduanya merupakan pemain kunci di setiap daerah masing-masing dalam menjaga perdamaian dan stabilitas, dan terletak di lokasi geografis yang strategis. Indonesia adalah terbesar dan salah satu anggota pendiri Asosiasi Negara-negara Asia Tenggara (ASEAN), sementara Bulgaria telah menjadi anggota Uni Eropa sejak Januari 2007. Bulgaria telah memainkan peran aktif di kawasan Timur Tengah dan Eropa serta di Balkan dan Laut Hitam daerah, mirip dengan peran aktif dan penting yang dimainkan oleh Indonesia di Asia Tenggara dan daerah Asia-Pasifik. Di samping itu, kedua negara diberkati dengan warisan budaya dan historis yang kaya.
Bulgaria memiliki potensi untuk memainkan peran penting dalam menjembatani perdagangan Indonesia lebih lanjut dan hubungan ekonomi ke pasar Uni Eropa. Demikian pula, Indonesia memiliki potensi untuk memainkan peran yang serupa dalam menjembatani Bulgaria perdagangan dan hubungan ekonomi di pasar ASEAN, mencatat bahwa Kedutaan Besar Bulgaria di Jakarta juga mencakup Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam, dan di Sekretariat ASEAN di Jakarta.
Berdasarkan data Neraca perdagangan Indonesia-Bulgaria pada tahun 2002 menunjukkan surplus bagi Indonesia dan berjumlah sekitar 78,8 juta USD, dengan nilai ekspor sekitar 72 juta USD dan nilai impor sebesar 6,8 juta USD (Depperindag Indonesia). Pada periode Januari – Mei 2003, ekspor Indonesia ke Bulgaria adalah sebesar 23,8 juta USD, sedangkan impor Indonesia dari Bulgaria sebesar 1,5 juta USD. Nilai perdagangan Indonesia ke Bulgaria mencapai sekitar 49 juta Dolar AS pada tahun 2007. Selama kurun waktu dua tahun terakhir kerjasama pedagangan antara Indoneisa dan Bulgaria mencapai 78 persen. Jika tahun 2007 hasil kerjasama kedua negara mencapai US$ 49 juta, maka tahun 2008 mencapai US$ 88 juta. Namun menjelang tahun 2009 hasil perdagangan baik dengan Bulgaria maupun dengan negara lain di Eropa cenderung menurun.Sedangkan pada tahun 2008, nilai perdagangan Indonesia itu meningkat menjadi 87 juta Dolar AS. (Sumber: Kementerian Ekonomi Bulgaria, KBRI Bulgaria, Berbagai Sumber terkait, Data BPS, data diolah oleh Frans Hero K. Purba).

Tuesday, April 27, 2010

Membangun Negeri Yang Bebas dari Korupsi untuk Cermin Kemajuan Perekonomian Suatu Bangsa

Semakin Banyak terungkap beberapa kasus Korupsi di negeri ini. Dari masalah Mafia Pajak sampai pada Mafia Peradilan. Sudah pupus hati Nurani ini dari berbagai insan yang tidak menyadari apa artinya hidup, yang lebih mementingkan kepentingan duniawi dari sorgawi. Jika dibandingkan dengan Petani yang bekerja ditanah garapan mencari sesuap nasi dengan mencangkul lahan sawahnya entah itu miliknnya ataupun milik orang lain, sementara pelaku kerja kantoran di pemerintahan sebagian tidak menyadari bahwa ada yang melakukan tindak pidana korupsi. Aroma Korupsi sudah semakin banyak tercium oleh KPK dan beberapa lembaga berwenang, dari beberapa kasus korupsi ini harus ditindak tegas tanpa pilih buluh. Cermin suatu bangsa terletak dari kepribadian seseorang yang turut andil dalam membangun negara ini. Adanya niat, adanya kemauan dan tidak hanya sekedar janji semu belaka. Apabila kita analisa secara horisontal, praktik korupsi menyebar ke semua ranah kekuasaan baik eksekutif, legislatif maupun yudikatif. Sementara itu, secara vertikal, praktik korupsi terjadi dari tingkat pusat sampai pada level paling rendah di daerah. Bahkan, banyak gejala memperlihatkan bahwa praktik itu juga terjadi pada institusi publik yang non-negara.

Jika apabila kita menganalisa secara umum ekonomi suatu negara pada saat tertentu tiba pada titik tertinggi, yang lalu terjadi krisis, yang disusul dengan memasuki resesi, hal itu sangat wajar. Ekonomi akan merosot terus, dan pada waktunya nanti akan dicapai titik terrendah. Bertolak dari sini, gelombangnya meningkat lagi. Modal yang tertanam dalam saham-saham di Indonesia dijual karena sedang sangat diperlukan untuk negerinya sendiri. Dampaknya IHSG anjlok. Hasil rupiahnya dibelikan dollar, nilai tukar rupiah anjlok. Dampak psikologisnya semuanya mengerem pembelian, permintaan menurun, produksi dikurangi, PHK meningkat, daya beli menurun, permintaan menurun, omset menurun, investasi dikurangi lagi dan seterusnya terjadi spiral ke bawah atau downward spiraling yang sangat kita kenali dalam resesi-resesi, apalagi depresi yang lalu. Kondisi perkonomian Indonesia pada tahun 2008 ini diperkirakan bisa lebih buruk dibanding perkiraan pemerintah yang mentargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 6,4 persen. Pertumbuhan ekonomi diperkirakan maksimal akan berada di sekitar 6,2 persen, bahkan bukan tidak mungkin kembali melorot ke angka di bawah 6 persen jika pemerintah juga gagal menjaga stabilitas nilai tukar. Perlambatan pertumbuhan perekonomian dunia akibat krisis ekonomi di Amerika Serikat, diperkirakan akan menjadi faktor penyebab yang penting, mengingat besarnya peranan ekspor pada pertumbuhan ekonomi nasional akhir-akhir ini.
Dengan sikap tegas dan dukungan dari pemerintah, Businessman dan akademisi dapat membantu terwujudnya kesepakatan hendak memberantas korupsi sampai ke akar-akarnya, langkah-langkah pencegahan melalui penciptaan stigma dan penanaman nilai-nilai, agaknya bukan sesuatu yang mustahil untuk menyongsong generasi tanpa korupsi. Demi terwujudnya hal ini perlu adanya dukungan bersama membangun bangsa untuk perekonomian suatu bangsa. (Sumber other sources material, beberapa pakar, data diolah oleh: Frans Hero K. Purba)
--------
Much more is revealed several cases of corruption in this country. From problems to the Mafia Tax Tribunal. This conscience has disappeared from many human beings who do not realize what it means to live, which is more concerned with worldly interests of the heavenly. Compared with farmers who work the land earn Garapan rice fields with a hoe land own or whether it belonged to someone else, while the actors working in the government office was not aware that there are some who committed the crime of corruption. Corruption is increasingly aroma wafted by the commission and the number of authorized institutions, from several cases of corruption should be dealt with firmly, without select reeds. Mirror of a nation lies of someone's personality that also contribute in building this country. An intention, the will and not just a mere false promises. If we analyze it horizontally, the practices of corruption spread to all aspects of power in both the executive, legislature and judiciary. Meanwhile, vertically, the corruption occurs from central level to the lowest level in the area. In fact, many symptoms that shows that the practice also occurs in public institutions, non-state. If when we analyze the general economy of a country at a particular moment arrived at the highest point, before a crisis occurs, followed by a recession, it's very fair. Economic slump will continue, and in time will reach the lowest point. Departing from here, the waves rose again. Capital embedded in the shares sold in Indonesia as it is being very necessary for his own country. Jakarta Composite Index tumbled impact. Results IDR buy the dollar, the rupiah plummeted. The psychological impact of all the brakes of purchase, declining demand, reduced production, increased layoffs, declining purchasing power, decreased demand, reduced turnover, reduced investment and so forth occur or Downward spiral downward spiraling so we recognize that in a recession-a recession, let alone depression ago . Condition of Indonesian economy in 2008 was estimated to be worse than the government estimates that targeting economic growth of 6.4 percent. Maximum expected economic growth would be around 6.2 percent, even it is not impossible to figure slumped back below 6 percent if the government also failed to maintain exchange rate stability. Slowing world economic growth due to economic crisis in the United States, is expected to be an important factor, given the role of exports on national economic growth in recent years. With a firm attitude and support from the government, businessmen and academics can help to an agreement to combat corruption until its root, preventive measures through the creation of stigma and cultivation of values, rather than something that seems impossible to meet generation without corruption. In order to realize this is necessary to build the nation together to support the economy of a nation.

Monday, April 26, 2010

Strategi Nich Market Ekspor Indonesia ke Lebanon sebagai satu gateway pasar Timur Tengah

Strategi masuk ke pasar global dan berekspansi harus dimulai dengan pemasaran, hal yang terpenting yakni ketika merencanakan memasuki pasar. Pangsa pasar Lebanon merupakan pangsa pasar strategi dengan melihat perkembangan dan kondisi yang ada, dimana negara Lebanon tetap bergairah membangun diri. Pendapatan per kapita masyarakat Libanon pada tahun 2005 mencapai US$5100. Lebanon terkenal memiliki pengusaha-pengusaha yang tangguh dan jaringan yang kuat di seluruh dunia. Lebanon dari dulu terkenal sebagai Center of Middle-East bank, Lebanon akan mengajak para bankir Timur Tengah Lebanon adalah sebuah negara di Timur Tengah, sepanjang Laut Tengah, dan berbatasan dengan Suriah di utara dan timur, dan Israel di selatan. Bendera Lebanon menampilkan sebuah pohon aras berwarna hijau dengan latar belakang putih, diapit oleh dua garis merah horisontal di atas dan bawahnya. Karena keanekaragamannya yang sektarian, Lebanon menganut sebuah sistem politik khusus, yang dikenal sebagai konfesionalisme, yang dimaksudkan untuk membagi-bagi kekuasaan semerata mungkin di antara aliran-aliran agama yang berbeda-beda Kecenderungan kenaikan permintaan dalam negeri Lebanon akan membawa pula dampak positif bagi peningkatan hubungan perdagangan, khususnya impor dari Indonesia yang walaupun kecil tapi memperlihatkan terus peningkatan. Disamping itu, adanya perusahaan-perusahaan skala kecil sampai multinasional yang dimiliki Lebanon merupakan peluang bagi upaya meningkatkan investasi Lebanon ke Indonesia.
Untuk kalangan bisnis dan industri Lebanon yang selama beberapa waktu terakhir masih bersikap menunggu, telah mulai memperlihatkan keinginan untuk menjalin hubungan, yang ditunjukkan oleh banyaknya kunjungan pelaku bisnis kedua negara seperti misi Assosiasi Perbankan, delegasi perdagangan, investasi, pariwisata dan para pelaku bisnis lainnya, baik dari Indonesia ke Lebanon. maupun sebaliknya yang ditunjukkan dalam kurun waktu tahun 2003 sampai awal tahun berjalan 2006. Demikian pula, permintaan informasi dari perusahaan importir dan minat untuk melakukan investasi oleh perusahaan kecil dan menengah Lebanon dirasakan semakin meningkat. Pada tahun 2006 penurunan ekspor Indonesia ke Lebanon, merupakan implikasi dari berkurangnya kegiatan-kegiatan promosi/exhibition baik dalam bidang perdagangan, industri maupun parawisata dan lain-lain, hal ini terjadi karena adanya ketidak selarasan perekonomian di Lebanon akibat terputusnya jalur pintu perdagangan yang disebabkan oleh adanya pertikaian antara Hizbullah dan Israel yang berdampak kepada ketidakamanan dalam berbisnis. Dalam upaya untuk mendorong terjalinnya hubungan ekonomi perdagangan dengan kota-kota kecil maupun propinsi-propinsi seperti propisnis Tripoli, Saida Tyre dan kota besar lainnya dalam negara akreditasi Lebanon, telah dipayungi oleh beberapa persetujuan kerjasama, melalui realisasi penandatanganan konsep persetujuan kerjasama bilateral dan pendekatan intensif kepada instansi pemerintah terkait di Lebanon, hal ini diharapkan akan lebih mendorong keberhasilan upaya meningkatkan hubungan ekonomi dan perdagangan kedua negara.
Hubungan bilateral perdagangan Indonesia dan Lebanon dari tahun 2003 sampai dengan 31/8/2007 tingkat perdagangan Indonesia dari tahun ke tahun berada di posisi surplus. Dimana tingkat surplus tertinggi berada di tahun 2004, sedangkan di tahun 2005 dan 2006 mengalami penurunan.
Berdasarkan data bahwa neraca perdagangan Indonesia Lebanon dari tahun 2005 sampai dengan 2008 menunjukkan nilai surplus bagi Indonesia. Tahun 2008 merupakan nilai terbesar selama kurun waktu 4 tahun terakhir baik di sisi kenaikan prosentasenya maupun nilai nominalnya. Tahun 2008 nilai ekspor Indonesia ke Lebanon tercatat sebesar US$ 79,275,421,000,- naik sebesar 49.54% dibandingkan tahun 2007 dengan nilai US$ 53,011,261.Per produk, lima komoditi ekpsor Indonesia ke Lebanon didominasi oleh produk machinery, electrical instruments; vehicles, aircraft, vessels, transport equipment; pulp of wood, paper and paperboard; wood and articles of wood, wood charcoal, cork; textiles and textiles articles. Adapun secara detail fluktuasi neraca perdagangan Indonesia Lebanon per produk dari tahun 2005 sampai dengan 2009 (akhir Pebruari) adalah sbb: Produk Live animal; animal produk, produk tersebut mengalami kenaikan sebesar 109.66% di tahun 2008 dibandingkan tahun 2007, dan naik sebesar 51.81% di tahun 2006 dibandingkan tahun 2005, hanya mengalami penurunan sebesar 37.04% di tahun 2007 dibandingkan tahun 2006.Animal or vegetable fats and oils; produk tersebut mengalami kenaikan di tahun 2006 sebesar 28.98% dibandingkan tahun 2005, namun mengalami penurunan sebesar 36.84% di tahun 2007 dibandingkan tahun 2006, sedangkan di tahun 2008 mengalami kenaikan 280.80% dibandingkan tahun 2007.Prepared foodstuffs; beverages, tobacco, mengalami kenaikan tiap tahun dari 2006 ke 2005 sebesar 12.65%; tahun 2007 ke tahun 2006 sebesar 10.17% dan tahun 2008 mengalami kenaikan sebesar 44.38% dibandingkan tahun sebelumnya. (Sources: KBRI Beirut, Wikipedia, Kumpulan data, Berbagai sumber terkait, data diolah Frans Hero K. Purba)

Thursday, April 22, 2010

Peluang Potensi Diversifikasi Pasar Ekspor Produk Pertanian Indonesia ke Asia Selatan

Untuk wilayah negara Asia Selatan yang memiliki pasar potensial untuk produk agribisnis dan industri dimana yang termasuk negara kawasan Asia Selatan: Bangladesh,Bhutan, India, Maladewa, Nepal, Pakistan, Sri Lanka Teritori Britania di Samudera Hindia. Wilayah Asia Selatan menjadi semakin menonjol sebagai kekuatan ekonomi sebuah rumah di panggung dunia terutama sebagai kekuatan ekonomi India. Negara Pakistan merupakan salah satu pasar potensial di kawasan Asia Selatan. Negara yang berpenduduk sekitar 152,5 juta orang dengan pendapatan perkapita US$ 1083 ini, selain mempunyai pasar yang cukup progresif juga merupakan salah satu pintu masuk perdagangan bagi negara-negara di wilayah tertutup (land locked) Asia Tengah. Selama lima tahun terakhir ini, karena ditopang dengan situasi politik dalam negeri yang relatif stabil dan kebijakan reformasi makro ekonomi, perdagangan luar negeri Pakistan cukup progresif. Pertumbuhan ekspor mencapai 14,6% (2003-04) sebesar US$ 10,2 milyar dan pertumbuhan impor mencapai 37,8% sebesar US$ 14,4 milyar. Impor yang tinggi mengindikasikan peningkatan demand di dalam negeri, baik untuk konsumsi maupun dalam bentuk bahan baku untuk sektor industri ekspor. Perdagangan luar negeri Pakistan untuk periode Juli 2004 s/d April 2005 (tahun anggaran Pakistan dimulai dari tanggal 1 Juli s/d 30 Juni). Ekspor Pakistan masih didominasi produk tekstil, seperti dalam data statistik perdagangan luar negeri Pakistan periode Juli-Maret 2005-2005 mencapai US$ 5,9 milyar dengan pertumbuhan 2,1%, sedangkan produk tradisional US$ 919 juta dengan pertumbuhan 23,4% dan produk industri manufaktur lainnya US$ 1,9 milyar dengan pertumbuhan 22,3%. Konsentrasi ekspor Pakistan masih tetap diutamakan pada komoditi cotton (57,3%), leather (5,4%), rice (5,9%), synthetic textiles (2,2%), dan sport goods (2,1%), dimana total lima kategori komoditi ini merupakan 72,9% dari total ekspor selama periode Juli 2004 s/d Maret 2005. (Sources: KBRI Islamabad, Pakistan, Wikipedia, data diolah Frans Hero K. Purba)
Dimana penduduk Asia Selatan mempunyai ciri-ciri istimewa yang membedakan mereka dari kawasan Asia lainnya; bangsa dan kebudayaan yang dominan adalah
Indo-Eropa dan Dravidia. Para penduduknya juga mempunyai kedekatan yang lebih dengan Eropa dibandingkan dengan wilayah Asia lainnya. (Sumber data: Wikipedia). pasar India sangat besar, maka penurunan kinerja sektor industri selama dua tahun terakhir dalam beberapa tahun ke depan pasti dapat diperbaiki. Selain itu, terdapat karakteristik khas dari industri di India. Oleh karena berbasiskan teknologi informasi, maka, selain terdapat nilai tambah yang tidak dimiliki oleh negara lain, juga akan selalu membuat inovasi. Karakteristik ini yang akan selalu memandu perekonomian India menjadi lebih baik daripada negara-negara lain dikawasan Asia Selatan. Pemanfaatan strategi peluang pasar Asia Selatan merupakan suatu peluang yang sangat besar bagi pelaku usaha dengan menganalisa beberapa peluang usaha untuk berbagai komoditi.

For South Asian region which has a potential market for agribusiness products and industries where the region including the countries of South Asia: Bangladesh, Bhutan, India, Maldives, Nepal, Pakistan, Sri Lanka British Indian Ocean Territory. South Asian region become increasingly prominent as an economic power house in the world stage, especially as the economic power of India. Pakistan is one of the potential market in South Asia. Countries with a population of approximately 152.5 million people with per capita income of U.S. $ 1,083, in addition to having a fairly progressive market is also one of the entrance to the trade for countries in the region covered (land locked) Central Asia. During the last five years, as supported by the domestic political situation is relatively stable macroeconomic and policy reforms, Pakistan's foreign trade quite progressive. Export growth reached 14.6% (2003-04) amounted to U.S. $ 10.2 billion and imports reached 37.8% growth of U.S. $ 14.4 billion. High imports indicate an increase in domestic demand, both for consumption as well as in the form of raw materials for export industries. Pakistan's foreign trade for the period from July 2004 until April 2005 (Pakistan's fiscal year starts from July 1 till June 30). Pakistan's exports are still dominated by textile products, such as in foreign trade statistics of Pakistan from July to March period 2005-2005 to reach U.S. $ 5.9 billion with a growth of 2.1%, while the traditional products of U.S. $ 919 million with growth of 23.4% and Other manufacturing industry products to U.S. $ 1.9 billion with a growth of 22.3%. Pakistan's export concentration remains focused on commodity cotton (57.3%), leather (5.4%), rice (5.9%), synthetic textiles (2.2%), and sports goods (2.1%) , where a total of five categories of commodities is 72.9% of total exports during the period July 2004 until March 2005. (Sources: KBRI Islamabad, Pakistan, , data processed: Frans Hero K. Purba) . Where is the South Asian population has special characteristics that distinguish them from other Asian regions, nations and the dominant culture is Indo-European and Dravidia. The residents also have more affinity with Europe than with other Asian regions. (Data source: Wikipedia). Indian market is very large, the decline in industrial sector performance during the last two years in the next few years can certainly be improved. In addition, there are distinctive characteristics of the industries in India. Therefore, based on information technology, hence, in addition there is the added value that is not owned by other countries, too, will always make innovation. This characteristic will always guide the Indian economy to be better than other countries in Asia South. Utilization strategy of market opportunities in South Asia is a huge opportunity for businesses to analyze a number of business opportunities for various commodities.

Wednesday, April 21, 2010

Potensi Pasar Ekspor Agribisnis Indonesia Ke Tunisia dalam Event Pameran Salon Mediterraneen de I’ Agriculture et des Industries Alimentaires 2010, Sf

Menurut data statistik bahwa nilai perdagangan Indonesia – Tunisia pada bulan Januari - Oktober 2009 mencapai US$ 62.69 juta. Ekspor Indonesia ke Tunisia mencapai US$ 55.168 juta, dan Impor US$ 7.517 juta, sedanglan kinerja Ekspor Indonesia tahun 2009 menurun, mengingat total perdagangan Indonesia -Tunisia tahun 2008 mencapai US$ 122 juta. ekspor Indonesia ke Tunisia pada tahun 2009 adalah Kelapa sawit. Produk tersebut tidak terdapat dalam daftar negara perdagangan Indonesia - Tunisia tahun 2008, namun meningkat pesat tahun 2009 yang mencapai US$ 21.575 juta dan US$ 1.998.338.
Dalam rangka pelaksanaan pameran Salon Mediterraneen de I’ Agriculture et des Industries Alimentaires Sfax International Fair yang dilaksanakan pada 26 – 29 Mei 2010 di Tunisia. Mengamati peluang pasar dari negara Tunisia ini merupakan peluang bagi beberapa komoditi agribisnis Indonesia untuk melakukan ekspansi pasar di wilayah Negara magribi ini. Pemerintah Tunisia mengundang resmi Indonesia agar berperan serta dalam kegiatan pameran ini. Khususnya untuk komoditi unggulan Indonesia yakni Kopi, teh coklat, kelapa sawit, karet, rempah dan yang lainnya memilki daya saing yang tinggi dipasar Tunisia. Adapun ekspor utama dari Tunisia adalah gandum, anggur dan minyak zaitun. Industri utama Tunisia adalah fosfat yang ditambang di Tunisia Selatan, di olah menjadi pupuk berkadar tinggi. Industri ringan utama adalah tekstil dan makanan. Tunisia yang luasnya 164.150 Km2, dengan jumlah penduduki 8,4 juta jiwa. Pertambahan penduduk 1,7%, dengan jumlah anak rata-rata 2,8 dan usia harapan hidup 71 tahun. Penghasilan perkapita US$1400. Para ulama Tunisia berpendapat, ijtihad tetap terbuka. Karena itu para ulama mengeluarkan fatwa sesuai dengan kondisi rakyat Tunisia yang hidup diatas lahan pertanian yang terbatas dan kekayaan alam yang terbatas. Tunisia merupakan negara yang termasuk negara magribi, Adapun yang termasuk dalam negara-negara Maghribi adalah Aljazair, Libya, Maroko, Mesir, Sahara Barat, Tunisia, Sudan dan kadangkala juga Mauritania, Ethiopia, dan Eritrea. Namun menurut definisi secara umum, Maghribi hanya mencakup tiga negara “inti” yang terletak di antara Pegunungan Atlas dan Laut Mediterania, yaitu Maroko, Ajazair dan Tunisia. Pelaku usaha Agribisnis Indonesia harus cermat dan menganalisa dalam memanfaatkan peluang bisnis yang besar di kawasan negara Maghribi. Tunisia merupakan gateaway akses pasar guna memasuki pasar Mediterania, Eropa dan negara di Afrika Utara. (Sumber BPEN Kementerian Perdagangan, KBRI Tunisia, BPS dan others data, data diolah F. Hero K. Purba)

Peluang Ekspansi Pangsa Pasar Indonesia ke Uruguay untuk Bidang Agribisnis

Uruguay merupakan salah satu negara dengan tingkat hidup cukup baik di kawasan Amerika Latin. Pada tahun 2006, ekspor Indonesia ke Uruguay mencapai 4,73 juta dollar dan impor Indonesia sebesar 1,47 juta dollar. Sampai dengan November 2007, volume perdagangan kedua negara tercatat mencapai 7,54 juta dollar atau meningkat sekitar 21,61% dari tahun sebelumnya, dengan ekspor Indonesia mencapai angka 6,52 juta dollar. Komoditi agribisnis Indonesia yang diminati di Uruguay adalah pasta kakao, kelapa, kacang dan biji mete, segar atau kering. Berdasarkan sumber Data KBRI Argentina bahwa neraca perdagangan Indonesia dan Uruguay sampai dengan bulan Agustus 2009 berkisar US$ 6 juta, dengan produk ekspor utama Indonesia ke Uruguay adalah benang sintetis dan minyak kelapa sawit. Pada tahun 2008 total volume perdagangan kedua negara mencapai US$ 10 juta. Pada kesempatan yang lalu Indonesia kembali berpartisipasi Expo Prado 2009 di Montevideo, Uruguay yang berlangsung dari tanggal 9 - 20 September 2009. Partisipasi Indonesia pada pameran internasional di Uruguay diharapkan dapat meningkatkan ekspor Indonesia ke negara ini serta ke kawasan.

Pada event Expo Prado 2009 yang lalu Asosiasi Pedesaan Uruguay sudah bekerja untuk edisi ke-104 "Expo Prado": acara tradisional bukti bahwa setiap tahun industri dan pembangunan komersial dan pertanian. Yang sama telah, untuk satu abad, pameran yang paling penting di mana semua sektor ekonomi nasional yang diwakili. Hampir 530.000 orang mengunjungi setiap tahun, sehingga menjadi tempat yang paling tepat dan saat untuk melaksanakan kegiatan promosi dan penjualan, merangsang pertumbuhan produk dan jasa.Expo Prado 2009 host sekitar 560 perusahaan berskala atas area-area berbeda bersama-sama dengan perwakilan dan kedutaan besar Argentina, Brazil, Chili, China, Spanyol, Indonesia, Meksiko dan Venezuela.
Dari sisi pemerintah Uruguay telah menempatkan banyak investasi di kota-kota lama dengan tujuan membangun kembali kota-kota modern dengan nuansa Uruguay. Daerah-daerah seperti Montevideo merupakan tempat berinvestasi yang menguntungkan dengan prosentase pertumbuhan sekitar 5% per tahun. Hal ini merupakan nich market bagi Indonesia serta tantangan kedepan dalam ekspansi pasar agribisnis Indonesia ini, diharapkan pengenalan produk agribisnis Indonesia di kawasan Amerika Latin merupakan tantangan sekaligus kesempatan dalam perluasan pangsa pasar ekspor.
(Sumber: KBRI Argentina, BPS, other resources material, data diolah Frans Hero K. Purba)

Monday, April 19, 2010

Pengambilan Keputusan dalam Proses Pemecahan dan Solusi untuk Pengembangan Perusahaan

Suatu cara pembuatan keputusan (decision making) dalam suatu Badan Usaha / Perusahaan menggambarkan proses melalui mana serangkaian kegiatan dipilih sebagai penyelesaian suatu masalah tertentu. George P. Huber membedakan pembuatan keputusan dari pembuatan pilihan ( choice making) dan dari pemecahan masalah (problem solving). Dipihak lain, banyak penulis dan manajer menggunakan istilah “pembuatan keputusan dan pemecahan masalah” sebagai istilah yang dapat dipertukarkan, dan dalam bab ini akan digunakan istilah pembuatan keputusan yang mencakup artian keduanya. Berdasarkan teori dan pengalaman beberapa ahli: R. Terry: Pengambilan keputusan dapat didefenisikan sebagai “pemilihan alternatif kelakuan tertentu dari dua atau lebih alternatif yang ada”. Harold Koontz dan Cyril O’Donnel: Pengambilan keputusan adalah pemilihan diantara alternatif-alternatif mengenai sesuatu cara bertindak—adalah inti dari perencanaan. Suatu rencana dapat dikatakan tidak ada, jika tidak ada keputusan suatu sumber yang dapat dipercaya, petunjuk atau reputasi yang telah dibuat. “Theo Haiman: “Inti dari semua perencanaan adalah pengambilan keputusan, suatu pemilihan cara bertindak. Dalam hubungan ini kita melihat keputusan sebagai suatu cara bertindak yang dipilih oleh manajer sebagai suatu yang paling efektif, berarti penempatan untuk mencapai sasaran dan pemecahan masalah. ‘Chester I. Barnard:Keputusan adalah perilaku organisasi, berintisari perilaku perorangan dan dalam gambaran proses keputusan ini secara relative dan dapat dikatakan bahwa pengertian tingkah laku organisasi lebih penting dari pada kepentingan perorangan. Tindakan para aktor kebijakan dapat berupa pengambilan keputusan yang biasanya bukan merupakan keputusan tunggal, artinya kebijakan diambil dengan cara mengambil beberapa keputusan yang saling terkait dengan masalah yang ada. Pengambilan keputusan dapat diartikan sebagai pemilihan alternatif terbaik dari beberapa pilihan alternatif yang tersedia.

Dalam teknik pengambilan keputusan dalam pengambilan keputusan dapat melakukannya dengan tehnik-tehnik : 1) operation riset; yaitu dengan menggunakan metode-metode scientific (yang meliputi tehnik-tehnik matematis) dalam analisis dan pemecahan suatu masalah tertentu—penerapan tehnik ini adalah usaha inventarisasi. 2) Linear programming; yaitu dengan menggunakan rumus-rumus matematik yang disebut juga factor analysis.3) Gaming war games; yaitu dengan teori yang biasanya digunakan untuk menentukan strategi. 4) Probability; yaitu dengan teori kemungkinan yang dapat diterapkan pada kalkulasi rasional atas hal-hal yang tidak normal, mengenai sebuah keputusan yang dipertimbangkan dan diperhitungkan. 5) Ranking and statistical weighting; yaitu dengan cara : (a) melokalisasi berbagai factor yang akan mempengaruhi keputusan terakhir. (b) menimbang factor-faktor yang dapat dibandingkan dan yang tercakup didalam setiap alternative. Jadi dalam pertimbangan pengambilan keputusan, harus bersikap bijaksana dan penuh hati-hati untuk menentukan alternatif solution yang terbaik dalam pengelolaan masa depan suatu usaha ataupun pekerjaan, serta untuk meningkatkan pengalaman mekanisme pembuatan Parameter yang kompleks dari pengambilan keputusan perusahaan. (Berbagai Sumber terkait, data diolah: Frans Hero K. Purba)

Decision Making in the Process Solutions and Solutions for Corporate Development One way of making decisions (decision making) in an enterprise / company describes the process through which a series of selected activities as the completion of a specific problem. George P. Huber distinguish decision-making from making a choice (choice making) and of solving problems (problem solving). On the other hand, many authors and managers use the term "decision-making and problem solving" as a term that can be exchanged, and in this chapter will use the term decision-making that includes both terms. Based on theory and experience of several experts: R. Terry: Decision making can be defined as "an alternative selection of a particular behavior of two or more alternatives." Harold Koontz and Cyril O'Donnell: Decision making is choosing among the alternatives on how to act-is something the core of planning. A plan can be told no, if no decision a reliable source, the instructions or the reputation that has been created. "Theo Haiman:" The essence of all the planning is the decision-making, a selection of ways to act. In this connection, we view the decision as a way chosen by the manager acting as a most effective, means of placement to achieve the goals and solving problems. 'Chester I. Barnard: The decision is organizational behavior, berintisari individual behavior and the description of this decision process is relative and can be said that the understanding of organizational behavior is more important than individual interests. The actions of policy actors can be a decision which is usually not a singular decision, meaning that the policy taken by way of taking some decisions that are interrelated with the problem. Decisions can be interpreted as the best alternative selection from several options that are available. In the decision-making techniques in decision making can be done with the techniques: 1) operations research; that is by using scientific methods (which include mathematical techniques) in analyzing and solving a specific problem-the application of this technique is a business inventory. 2) Linear programming; that is by using mathematical formulas called factor analysis. 3) Gaming war games, namely the theory that was used to determine the strategy. 4) Probability; ie with probability theory can be applied to the rational calculation of the things that are not normal, about a decision that is considered and taken into account. 5) Ranking and statistical weighting, namely by: (a) localize the various factors that will influence the final decision. (B) weighing the factors that can be compared and which are included in each alternative. So in consideration of decision-making, management must exercise prudence and caution to determine the best alternative solution in the future management of a business or occupation, as well as to enhance the experience of making mechanism of complex parameters of corporate decision making.

Thursday, April 15, 2010

Peluang Pasar Produk Halal Indonesia Pada Event Pameran Internasional MIHAS 2010, Malaysia

Event Pameran Malaysia International Halal Showcase (MIHAS) 2010 yang dilaksanakan pada tanggal 23 – 27 Juni 2010 di Kuala Lumpur, Malaysia, merupakan pameran Makanan dan Minuman halal yang telah bersertifikat halal dari berbagai industri halal dunia. Dimana industri halal dunia memiliki potensi yang cukup besar USS$ 2,1 trilyun untuk setiap tahunnya. Pemerintah Malaysia melalui KBRI Kuala Lumpur mengundang para pelaku usaha Indonesia untuk berperan serta dalam kegiatan ini.
Pada kegiatan pameran MIHAS 2010 memperkenalkan produk barang dan jasa halal yang meliputi tidak saja produk makanan dan minuman tetapi juga produk farmaseutikal, herbal, kosmetika dan perawatan pribadi hingga jasa perbankan syariah. Pameran MIHAS 2009 yang lalu diikuti oleh 529 exhibitor dari 30 negara dan mampu menarik kehadiran 34.051 orang pengunjung dari 65 negara. Dan sejumlah 39% pengunjung merupakan trade buyers dari figure terkemuka untuk industri makanan dan minuman di Negara ASEAN.
Untuk pasar Internasional layanan produk halal menawarkan peluang dan potensi yang sangat besar dan menjadi akses antara lain:
1, Tempat yang nyaman dan efektif bagi produk dan pelayanan halal.
2. Pameran dengan variasi produk dan pelayanan yang sangat beragam dari
lebih 25 negara.
3. Peluang untuk mendapatkan produk baru dan pasar halal.
4. Mengenal para pelaku industri halal.
5. Mempererat kontak bisnis anda membangun jaringan.
6. Bertukar pengalaman tentang halal
7. Dapat membandingkan harga dan penampilan produk secara langsung.
Pameran MIHAS 2010 ini merupakan gerbang masuk bagi Indonesia untuk menuju ASEAN dan pasar Muslim Global. Hal ini merupakan kesempatan dan peluang bagi pelaku usaha produk agribisnis halal Indonesia dan strategi pemasaran bagi produk halal yang diperuntukkan bagi muslim diseluruh dunia.
(Sources: MIHAS Data Exhibition, data diolah: F. Hero K. Purba)

Wednesday, April 14, 2010

Strategi Negosiasi dalam Perusahaan untuk Pencapaian Win Solution

Dalam setiap kesempatan suatu usaha dimana mengajukan permintaan awal yang sangat tinggi pada awal negosiasi; Menjaga tuntutan agar tetap tinggi sepanjang proses berjalan. Tentunya dalam bernegosasi merupakan hal yang terpenting dalam memecahkan suatu masalah dimeja perundingan, baik itu dalam organisasi maupun Badan Usaha. Bahkan harus bertemu dengan banyak karakter: mulai dari yang keras kepala sampai yang banyak bicara. Meminjam istilah seorang pakar negosiasi, seperti menggembala kucing (herding the cats). Jika demikian, kita seolah masuk rimba raya yang tak jelas mana utara-selatannya. Begitulah realitas negosiasi. Selalu kompleks. Namun, bila dicermati lebih hati-hati, semua kompleksitas tersebut sebenarnya memiliki struktur. Mempunya pola yang gampang dikenali. Pihak-pihak yang bernegosiasi (meskipun jumlahnya banyak) bisa dikategorikan ke dalam sejumlah kecil kecil kelompok, atau koalisi.Proses negosiasi adalah salah satu mekanisme yang sangat penting bagi setiap perusahaan. Terutama dalam upaya mencapai hasil secara optimal dari suatu bentuk kerjasama bisnis yang saling menguntungkan baik dari aspek finansial, waktu, higgga kualitas. Adapun upaya negosiasi tidak diperlukan manakala : 1. persetujuan atau kesepakatan bukanlah tujuan yang ingin dicapai oleh para pihak, contoh : seorang karyawan yang tertangkap tangan melakukan pencurian, dan akan mengalami pemutusan hubungan kerja. 2 .salah satu atau kedua belah pihak berniat untuk merugikan atau menghancurkan pihak lain, contoh : pemogokan yang dibarengi dengan upaya sabotase. 3. negosiator dari salah satu pihak mempunyai kekuasaan yang terbatas atau tidak mempunyai kekuasaan sama sekali untuk mewakili kelompoknya dalam negosiasi, contoh : perwakilan pihak pekerja atau pengusaha dalam negosiasi KKB tidak diberikan wewenang untuk mengambil keputusan apapun selama negosiasi berlangsung. Dalam melakukan negosiasi, kita perlu memilih strategi yang tepat, sehingga mendapatkan hasil yang kita inginkan. Strategi negosiasi ini harus ditentukan sebelum proses negosiasi dilakukan. Ada beberapa macam strategi negosiasi yang dapat kita Pilih, sebagai berkut : 1. Win-win . Strategi ini dipilih bila pihak-pihak yang berselisih menginginkan penyelesaian masalah yang diambil pada akhirnya menguntungkan kedua belah pihak. Strategi ini juga dikenal sebagai Integrative negotiation. Contoh : Pihak manajemen sepakat untuk memberikan paket PHK di atas ketentuan pemerintah, dan pihak pekerja sepakat untuk dapat segera mengakhiri hubungan kerja dengan damai. 2. Win-lose. Strategi ini dipilih karena pihak-pihak yang berselisih ingin mendapatkan hasil yang sebesar-besarnya dari penyelesaian masalah yang diambil. Dengan strategi ini pihak-pihak yang berselisih saling berkompetisi untuk mendapatkan hasil yang mereka inginkan. Contoh : Pihak pekerja terpaksa menyepakati kenaikan gaji di bawah target yang telah mereka usulkan sebelumnya kepada pihak perusahaan. 3. Lose-lose .Strategi ini dipilih biasanya sebagai dampak kegagalan dari pemilihan strategi yang tepat dalam bernegosiasi. Akibatnya pihak-pihak yang berselisih, pada akhirnya tidak mendapatkan sama sekali hasil yang diharapkan. Contoh : Pihak pengusaha akhirnya melakukan upaya "Lock out", karena pihak pekerja tidak bersedia untuk menghentikan pemogokan. 4. Lose-win .Strategi ini dipilih bila salah satu pihak sengaja mengalah untuk mendapatkan manfaat dengan kekalahan mereka. Contoh : Pihak pengusaha sengaja memberikan beberapa konsesi yang tidak terlalu signifikan kepada pihak pekerja, dengan harapan dapat membangun kepercayaan dengan pihak pekerja di masa yang akan datang.
Hal –hal yang terpenting dalam negosiasi Teknik negosiasi adalah sebagai berikut:1. Persiapan Negosiasi.2. Proses dan Teknik Negosiasi.3. Menyusun Sasaran / Objektif.4. Kesalahan kesalahan umum.5. Menganalisa lawan.6. Menentukan Acuan.7. Negosiasi International.8. Body Language.9. Teknik Berkomunikasi.10. Win win Solution. dan sebagainya
Dalam setiap proses negosiasi , setiap pihak yang berkepentingan berupaya mempertukarkan sesuatu yang dimilikinya dan mendapatkan timbal balik yang sepadan dari mitra negosiasinya. Untuk suatu perundingan dalam negoasia sebenarnya bukanlah sesuatu hal yang perlu dikhawatirkan oleh para professional atau manajer / pemimpin selama mereka memahami konsep-konsep penting yang berkaitan dengan proses perundingan, seperti BATNA (Best Alternatives of The Negotiated Agreement) , Reservation Price, ZOPA (Zone of Possible Agreement), Strategi Negosiasi, taktik yang digunakan dalam perundingan, dan perangkap yang ada dalam proses negosiasi. Disamping itu, para professional atau manajer perlu terus berupaya untuk meningkatkan kemampuannya, dan menimimalkan munculnya bias yang dapat menghambat proses perundingan yang terjadi dengan mencapai suatu win win solution. .(sources data Arbono Lasmahadi, others related materials, data diolah oleh Frans Hero K. Purba)
Negotiations in Corporate Strategy for Achieving Win Solution
In every occasion of a business where the initial request is very high at the beginning of the negotiations; Keeping the demand that remains high throughout the process of walking. Obviously in negotiation are of crucial importance in solving a problem on the table negotiations, both in organizational and business entities. Even have met a lot of characters: from the stubborn to a lot of talk. To borrow an expert in negotiation, such as herding cats (herding the cats). If so, we seemed to enter the unknown jungle where the north-south. That's the reality of negotiation. Always complex. However, when examined more carefully, it actually has all the complexity of the structure. Possessed an easily recognizable pattern. The parties to the negotiations (although the numbers are many) can be categorized into a small number of small groups, or koalisi.Proses negotiations is one mechanism that is very important for every company. Especially in an effort to achieve optimal results from a form of business cooperation of mutual benefit in terms of financial, time, higgga quality. The negotiation efforts are not required when: 1. consent or agreement is not a goal to be achieved by the parties, for example: an employee who red-handed committing theft, and will experience layoffs. 2. One or both parties intend to harm or destroy the other party, eg a strike that coincided with efforts to sabotage. 3. negotiators from either party who has limited powers or have no power at all to represent the group in negotiations, for example: representatives of the workers or employers in the CLA negotiations are not given any authority to make decisions during negotiations. In negotiations, we need to choose the right strategy, so getting the results we want. This negotiation strategy should be determined before the negotiation process carried out. There are several types of negotiation strategies that can we Select, the following: 1. Win-win. This strategy is selected when the disputing parties want a resolution taken on issues that ultimately benefit both parties. This strategy is also known as Integrative negotiation. Example: The management agreed to provide a package of layoffs in government regulations, and workers' parties can agree to immediately terminate the employment relationship in peace. 2. Win-lose. This strategy was chosen because the disputing parties want to get maximum results from the settlement of the problem had been taken. With this strategy the disputing parties competing to get the results they want. Example: The workers were forced to agree on salary increases below the target which they had previously proposed to the company. 3. Lose-lose. This strategy is chosen usually as a result of failure of elections the right strategies in negotiating. As a result the parties to the dispute ultimately did not get the expected results. Example: The businessman finally made the effort to "lock out", because the workers are not willing to end the strike. 4. Lose-win. This strategy was chosen when one party intentionally succumb to benefit by their defeat. Example:

The employers deliberately give some concessions that are not too significant to the worker, hoping to build trust with the workers party in future. The most important things in the negotiation technique is as follows: 1. Negotiation preparation. 2. Negotiation Process and Techniques. 3. Preparing the Target / Objective. 4. Errors common mistake. 5. Analyze your opponent. 6. Defining Preferences. 7. International Negotiation. 8. Body Language. 9. Communication Engineering. 10. Win / win Solution. etc.
In any negotiation process, each interested party had tried to exchange something and get the equivalent of reciprocal negotiating partner. For a negotiation negotiations in fact is not something to worry about by professionals or managers / leaders as long as they understand the important concepts related to the negotiation process, such as BATNA (Best Alternatives of the Negotiated Agreement), Reservation Price, ZOPA (Zone of Possible Agreement), Negotiation Strategies, tactics used in negotiations, and traps that exist in the negotiation process. In addition, professionals or managers need to continually strive to enhance its capabilities, and appearance of bias that could hamper the negotiation process that occurs by achieving a win / win solution.

Tuesday, April 13, 2010

Dinamika Peluang Ekspansi Pasar Produk Pertanian Indonesia dengan Negara Kawasan Afrika

Untuk penetrasi pasar untuk komoditi pertanian untuk kawasan pasar Afrika mempunyai potensi yang cukup besar untuk menyerap peningkatan produk-produk ekspor Indonesia. Tantangan memasuki peluang ekspansi pasar komoditi Pertanian Indonesia ke Benua Afrika merupakan suatu dinamika yang perlu kita analisa dari berbagai segi secara ekonomi. Lebih dari 50 negara di kawasan Afrika dan sebagian besar di antaranya tidak menghadapi masalah-masalah tersebut seburuk seperti yang pernah digambarkan oleh media televisi beberapa tahun yang lalu. Potensi komoditi ekspor Indonesia ke Afrika Agro industri (kopi, teh, sabun, dsb.)Minyak Kelapa Sawit Mentah; Produk Makanan Kaleng/ Susu, Kornet Sapi, Ikan Tuna, Jamur, Biskuit, Permen, Mi Instan, Rempah-rempah, Saus Sambal/Tomat.

Pasar Afrika Selatan khususnya merupakan peluang produk Indonesia untuk dikenal lebih luas di negara-negara Afrika bagian selatan lainnya. Afrika Selatan memiliki letak yang strategis di benua Afrika yang sekaligus berfungsi sebagai pintu masuk untuk kawasan Afrika bagian selatan, yaitu Namibia, Botswana, Zimbabwe, Mozambique, Anggola, Zambia dan Malawi. Banyak perusahaan multi nasional dan lembaga keuangan internasional memiliki kantor perwakilan di Afrika Selatan untuk melancarkan kegiatan mereka di benua ini. Peluang khusus, yaitu terdapat sekitar 1.5 juta warga negara Afrika Selatan keturunan Indonesia, atau yang lebih dikenal dengan sebutan Cape Malay. Mereka umumnya tertarik untuk menggunakan produk buatan Indonesia. Kesempatan ini dapat dimanfaatkan melalui Cape Malay untuk show-case produk-produk Indonesia.

Peningkatan ekspor Indonesia ke Afrika Selatan merupakan perkembangan yang positif dan perlu dipertahankan dengan lebih giat melakukan upaya-upaya terobosan. Pihak konsumer Afrika Selatan masih melihat negara-negara produser besar seperti Jepang, China, Korea Selatan, Jerman, Inggris, Amerika Serikat dan India. Peningkatan ekspor Indonesia ke Afrika Selatan merupakan perkembangan yang positif dan perlu dipertahankan dengan lebih giat melakukan upaya-upaya terobosan. Pihak konsumer Afrika Selatan masih melihat negara-negara produser besar seperti Jepang, China, Korea Selatan, Jerman, Inggris, Amerika Serikat dan India. Dalam Pembagian Afrika secara politis: Stabil & demokratis (11), Cape Verde, Ghana, Zambia, Mauritius, Benin, Botswana, Mali, Namibia, Sao Tome Principe, South Africa, Senegal, Mozambique, Cenderung Stabil – Menuju demokratis (22): Angola, Kenya, Niger, Seychelles, Comoros, Liberia, Lesotho, Malawi, Sierra Leone, Tanzania, Burkina Faso, Burundi, Gambia, Guniea Bissau, Nigeria, Central African Republic, Uganda, Djibouti, Ethiopia, Gabon, Bermasalah/konflik dan belum demokratis (12); Chad, Congo (Democratic Republic), Republic of Congo, Madagascar, Guinea, Rwanda, Togo, Cameroon, Cote D’Ivoire, Mauritania, Swaziland, Somalia, Zimbabwe.
Pembagian negara Afrika secara ekonomis yaitu: Maju (8), (GDP Per Kapita Diatas USD 5000), Seychelles, Botswana, Gabon, Mauritius, Afrika Selatan, Cape Verde, Angola, dan Namibia. ,Sedang Membangun/Potensial (23);(GDP Per Kapita Antara USD 1000 – USD 4999);Swaziland, Congo, Rep. , Cameroon, Nigeria, Cote D’Ivoire, Mauritania, Senegal, Chad, Kenya, Benin, Lesotho, Ghana, Zambia, Burkina Faso, Mali, Sao Tome Principe, Tanzania, Uganda, Djibouti, Eritrea, Guinea, Madagascar, Rwanda.;Belum berpotensi (15);(GDP Per Kapita Dibawah USD 1000 );Mozambique, Togo, Burundi, The Gambia, Malawi, Sierra Leone, Central African Republic, Ethiopia, Niger, Comoros, Guinea-Bissau, Somalia, Liberia, Zimbabwe, Democratic Republic of Congo.
Persiapan FIFA WORLD CUP 2010, yang merupakan kejuaraan sepak bola dunia 2010, Afrika Selatan tengah telah melakukan berbagai pembangunan infrastruktur, antara lain pembangunan infrastruktur jalanan, stadion sepak bola, perbaikan pelabuhan udara dan laut, penambahan pembangkit energi listrik dan kereta api cepat Gautrain yang menghubungi Johannesburg dengan kota-kota sekelilingnya. Berdasarkan data KBRI AFSEL dan BPS bahwa nilai perdagangan bilateral Indonesia-Afrika Selatan pada triwulan pertama tahun 2007 adalah sebesar 1.276 miliar Rand (182,28 juta USD) atau naik sebesar 54.19 persen dibandingkan periode yang tahun sebelumnya. Ekspor Afrika Selatan ke Indonesia sebesar 390.575 juta Rand (55.79 juta USD) atau naik 5.1 persen dibandingkan tahun sebelumnya (tabel 5). Sedangkan ekspor Indonesia sebesar 885.947 juta Rand (126.56 juta USD) atau naik 17.9 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Apabila dilihat dari sisi perkembangan harga dan pasar, peluang pengembangan komoditi pertanian juga menjanjikan. Peluang dari sisi potensial pasar dan jalur pasar ekspor yang harus diperhitungkan secara detail pembiayaannya. (Sources: KBRI AFSEL dan data BPS, berbagai sumber terkait, data diolah Frans Hero K. Purba)
Market Expansion Opportunities Dynamics of Indonesian Agricultural Products by Country Region of Africa To penetrate the market for agricultural commodities to the region of Africa has a potential market large enough to absorb the increase in Indonesia's export products. Challenges into opportunities Indonesian Agricultural commodity market expansion into the continent of Africa is a dynamic that we need an analysis of various aspects of the economy. More than 50 countries in Africa and most of them did not face such problems as bad as it had been portrayed by the media, television several years ago. Potential of Indonesia's export commodities to Africa Agro industries (coffee, tea, soap, etc..) Crude Palm Oil, Canned Food Products / Dairy, Beef Corned beef, Tuna Fish, Mushrooms, Biscuits, Candies, Noodles, Spices, Sambal Sauce / Tomato. South African market in particular is an opportunity for Indonesian products more widely known in countries other southern Africa. South Africa has a strategic location on the African continent which also serves as the entrance to the southern African region, namely Namibia, Botswana, Zimbabwe, Mozambique, Anggola, Zambia and Malawi. Many multi-national companies and international financial institutions have offices in South Africa to launch their activities in this continent. Special opportunities, there are approximately 1.5 million South African citizens of Indonesian descent, or better known as Cape Malays. They are generally interested in using products made in Indonesia. This opportunity can be exploited through the Cape Malay show-case for Indonesian products. Improving Indonesia's exports to South Africa is a positive development and should be maintained with more active in conducting groundbreaking efforts. Consumer Party of South Africa still see the big producer countries such as Japan, China, South Korea, Germany, UK, USA and India. Improving Indonesia's exports to South Africa is a positive development and should be maintained with more active in conducting groundbreaking efforts. Consumer Party of South Africa still see the big producer countries such as Japan, China, South Korea, Germany, UK, USA and India. In the political division of Africa: Stable & democracy (11), Cape Verde, Ghana, Zambia, Mauritius, Benin, Botswana, Mali, Namibia, Sao Tome Principe, South Africa, Senegal, Mozambique, Tend Stable - Towards a democratic (22): Angola, Kenya, Niger, Seychelles, Comoros, Liberia, Lesotho, Malawi, Sierra Leone, Tanzania, Burkina Faso, Burundi, Gambia, Guniea Bissau, Nigeria, Central African Republic, Uganda, Djibouti, Ethiopia, Gabon, Troubled / conflict and yet democratic (12); Chad, Congo (Democratic Republic), Republic of Congo, Madagascar, Guinea, Rwanda, Togo, Cameroon, Cote D'Ivoire, Mauritania, Swaziland, Somalia, Zimbabwe. Distribution of African countries are economically are: Forward (8), (GDP per capita above U.S. $ 5000), Seychelles, Botswana, Gabon, Mauritius, South Africa, Cape Verde, Angola, and Namibia. , Medium Build / Potential (23); (GDP Per Capita Between USD 1000 - USD 4999), Swaziland, Congo, Rep.. , Cameroon, Nigeria, Cote D'Ivoire, Mauritania, Senegal, Chad, Kenya, Benin, Lesotho, Ghana, Zambia, Burkina Faso, Mali, Sao Tome Principe, Tanzania, Uganda, Djibouti, Eritrea, Guinea, Madagascar, Rwanda.; Not yet the potential (15); (GDP Per Capita Under EUR 1000); Mozambique, Togo, Burundi, The Gambia, Malawi, Sierra Leone, Central African Republic, Ethiopia, Niger, Comoros, Guinea-Bissau, Somalia, Liberia, Zimbabwe, Democratic Republic of Congo. Preparation for 2010 FIFA WORLD CUP, which is a world soccer championship in 2010, South Africa, the middle has taken various infrastructure development, including infrastructure development streets, football stadiums, improvement of air and sea ports, the addition of electrical energy generation and the Gautrain rapid rail contact Johannesburg with surrounding towns. Based on data from South African Embassy and the BPS that the bilateral trade value of the Indonesia-South Africa in the first quarter of 2007 amounted to 1276 billion Rand (182.28 million USD) or an increase of 54.19 percent compared to the previous year period. South African exports to Indonesia amounted to 390,575 million Rand (55.79 million USD) or an increase of 5.1 percent over the previous year (table 5). Meanwhile, Indonesia's exports amounted to 885,947 million rand (126.56 million USD) or an increase of 17.9 percent over the previous year. When viewed from the side of the price development and market development opportunities of agricultural commodities are also promising. Opportunities and market potential in terms of export market channels that must be considered in detail the financing.

Monday, April 12, 2010

Building the Network "Networking" with a conscience to Business

Business expansion by extending the network within the development organization or business entity. By providing additional impetus for organizations to do with Network Friends and relatives and friends is a key to success in a business. There is no business that does not relate to other people. Relationships with others, Put the value of friendship, the value of friendship which is far more valuable than mere money profit. By placing a friend as a valuable asset, we would appreciate the commitment and cooperation with anyone. But not because she wants to create a network of businesses engaged Corruption, Collusion and Nepotism. In this case the business network in question is to make a network of "networking" and creativities big business to business or entrepreneurship. Of course you ask "Doing business with conscience whether relevant to the era now? Doing business with a conscience will always be relevant throughout the ages. Often the word 'conscience' embodied in the strict sense. Actually doing business that is a blend of conscience, in the sense of 'strong belief' coupled with a deep understanding of specific business areas, and have accurate directions and strategies for achieving the goals set earlier. The failure of a business is not solely on the lack of capital, it often happens in business failures in the inability of the set (management) as well as setting direction and strategy must be adopted. Fighting spirit and perseverance are necessary in the conduct of a particular business. No business which is built in a flash will give satisfactory results in the long term. Time step that will answer whether a person can survive and thrive in the run. (People's Sovereignty sources, other materials, Mas Achmad Daniri, Chairman of the National Committee on Governance. data processed by Frans Hero K. Purba). Sometimes too much violated business ethics in a business. For example if all companies have applied program of Corporate Social Responsibility / CSR, which the company's responsibility towards the environment. Not necessarily big companies or multinational corporation, but as an example of care and cleanliness of the surrounding environment and help local communities. With the existence of a new paradigm in their work and do business that includes a holistic view of the meaning of business and human meanings in it, among other business to achieve revenue and enrich the treasure, can be a good charitable fields, find happiness and enrich the soul. Corruption, bribery, graft, however named, had tremendous influence on the economic cycle. If for business a lot of additional costs that are not official, which may be accomplished on the business climate is healthy, because the entrepreneur must issue an additional fee to do business, then the burden is also passed on to consumers who also have to pay the additional costs resulting in more people's purchasing power reduced. Why do employers have to bribe a state government officials? It was common knowledge that to be state officials also spent a lot of cost. For instance, the trapped state officials must restore the costs already incurred to achieve that position. So this condition is like a vicious circle that ultimately complicate our nation to rise up. Do not expect to start from someone else, let's start from ourselves for the better.
Ekspansi bisnis dengan memperluas jaringan dalam pengembangan organisasi atau badan usaha. Dengan memberikan dorongan tambahan bagi organisasi untuk melakukan dengan Jaringan Teman dan relasi serta sahabat merupakan suatu kunci keberhasilan dalam suatu usaha. Tidak ada usaha yang tidak berhubungan dengan orang lain. Dalam membina hubungan dengan orang lain, letakkanlah nilai persahabatan, nilai pertemanan yang jauh lebih berharga dibandingkan sekedar meraih keuntungan uang. Dengan menempatkan kawan sebagai aset berharga, maka kita akan menghargai komitmen dan kerjasama dengan siapapun. Tetapi jangan karena mau membuat suatu jaringan bisnis terlibat Korupsi, Kolusi dan Nepotisme. Dalam hal ini jaringan bisnis yang dimaksud adalah membuat suatu jaringan “networking” usaha dan creativitas yang besar untuk usaha atau wirausaha.
Tentu Anda bertanya ”Berbisnis dengan nurani apakah relevan untuk era sekarang? Berbisnis dengan nurani akan selalu relevan sepanjang masa. Seringkali kata ‘nurani’ diejawantahkan dalam arti yang sempit. Sesungguhnya berbisnis itu merupakan perpaduan antara nurani, dalam arti ‘keyakinan yang kuat’ dipadu dengan pemahaman yang mendalam pada bidang bisnis tertentu, serta memiliki arah dan strategi yang jitu untuk mencapai tujuan-tujuan yang ditetapkan sebelumnya. Kegagalan suatu bisnis tidak melulu pada kekurangan modal, justru kegagalan berbisnis yang sering terjadi pada ketidakmampuan di dalam mengatur (management) serta menetapkan arah dan strategi yang harus ditempuh. Daya juang serta ketekunan memang diperlukan di dalam menjalankan suatu bisnis tertentu. Tidak ada bisnis yang dibangun dalam sekejap akan memberi hasil yang memuaskan dalam jangka waktu panjang. Waktu jualah yang akan menjawab apakah seseorang dapat bertahan dan berkembang di dalam menjalankannya.(sources Kedaulatan Rakyat, other materials, Mas Achmad Daniri, Ketua Komite Nasional Kebijakan Governance.
data diolah oleh Frans Hero K. Purba). Terkadang etika bisnis juga banyak dilanggar dalam suatu bisnis. Sebagai contoh apakah semua perusahaan telah menerapkan program Corporate social Responsibility / CSR , dimana tanggungjawab perusahaan terhadap lingkungannya. Tidak mesti perusahaan besar ataupun multinational corporation, tetapi sebagai contoh peduli akan lingkungan dan kebersihan disekitarnya dan membantu masyarakat sekitar. Dengan adanya paradigma baru dalam bekerja dan berbisnis yang mencakup pandangan menyeluruh tentang makna bisnis dan arti manusia di dalamnya, diantaranya bisnis selain untuk meraih pendapatan dan mem-perkaya harta, dapat menjadi ladang amal kebaikan, menemukan kebahagiaan dan memperkaya jiwa. Korupsi, suap, gratifikasi, apapun namanya, punya pengaruh yang sangat besar terhadap roda perekonomian. Jika untuk berbisnis banyak sekali biaya tambahan yang tidak resmi, maka mana mungkin dapat terwujud iklim usaha yang sehat Karena si pengusaha harus mengeluarkan biaya tambahan untuk bisa berbisnis, maka beban ini juga diteruskan kepada konsumen yang juga harus membayar tambahan biaya yang mengakibatkan daya beli masyarakat semakin berkurang. Kenapa pengusaha harus menyuap oknum pejabat negara? Sudah menjadi rahasia umum bahwa untuk menjadi pejabat negara juga menghabiskan biaya yang sangat besar. Bisa jadi si pejabat negara terperangkap harus mengembalikan biaya yang sudah dikeluarkan untuk meraih jabatan tersebut. Jadi kondisi seperti ini sudah seperti lingkaran setan yang akhirnya menyulitkan bangsa kita untuk bangkit. Janganlah berharap memulai dari orang lain, mari kita mulai dari diri kita sendiri untuk lebih baik.

Thursday, April 8, 2010

Philosophy Bisnis dan Penerapan menghadapi tantangan Pasar Global

Nilai sesuatu bisnis adalah kepercayaan dan pengembangan wirausaha, itulah yang menjadi ruh sebuah usaha. Kalau kita mendengar pepatah belajar sampai ke negeri China, pepatah ini merupakan suatu yang sangat berarti bagaimana kemajuan Negara RRC yang berpenduduk lebih dari 1 Milyar juta jiwa dan mereka memiliki strategi inovatif dari setiap Individu, Group dan Kelompok serta dukungan pemerintah, hal ini dilihat sebagi contoh dalam FTA ASEAN-China yang telah diberlakukan pada 1 Januari 2010. Strategi dalam bisnis global telah memasuki arena yang cukup ketat dalam perjuangan suatu usaha. Persaingan dalam bisnis yang semakin banyak tantangan yang dihadapi dengan peningkan mutu dan services selalu sangat diperhatikan. Para pelaku usaha harus benar-benar menerapkan strategi right to protect with good product and services. Di dalam kehidupan berbisnis menjalin hubungan dengan orang lain, kita juga harus mengedepankan filosofi bisnis. Seseorang jika ingin dihormati dan dihargai orang lain maka terlebih dahulu yang harus dilakukan adalah menghormati dan menghargai orang lain. Menurut Thomas John Watson, Sr. founder dari IBM (International Business Machine) alias Big Blue. Salah satu kutipan mashurnya adalah “THINK” (Berpikir). Begitu luar biasanya satu kata ini, sampai-sampai gambar di atas dipampang di setiap ruang di semua gedung IBM waktu Beliau masih menjabat menjadi Chairman. Semua stationary dan merchandise juga terdapat slogan ini. Majalah bulanan IBM juga bernama sama, “Think”. Watson mendorong semua orang dalam organisasi bisnisnya untuk terus “berpikir aktif”. Nilai dalam suatu bisnis yang menjadi ruh sebuah usaha. Dengan nilai-nilai yang dipercayai dan dilaksanakan itu, bisnis Anda memiliki pegangan bagaimana seharusnya bertindak.
Dengan berkarya dalam membangun suatu bisnis adalah mengisi waktu-waktu dengan bekerja, berwirausaha, berbisnis, intinya jangan sampai kita membiarkan sedetik pun dalam hari-hari kita tidak terisi dengan karya nyata, tidak terisi dengan kegiatan yang bermanfaat. Ibarat barisan semut dengan Kepedulian diantara semut. Semut akan saling bersentuhan bila mereka bertemu dan berpapasan yang mungkin bila diterjemahkan dalam bahasa hal ini adalah adanya tegur sapa dan bersalaman bila bertemu dan berjumpa dimana saja. ini menyimbolkan bahwa diantara kedua belah pihak terjalin kepedulian dan keakraban yang tinggi. Dimana di situ ada moment atau ruang untuk “ber-share” antara kedua belah pihak untuk menanyakan “uneg-uneg” / keiginan yang belum tercapai dalam diri satu pihak, pihak lainnya jadilah pendengar setia dan kalau mungkin ada masalah, pecahkan problema itu secara bersama-sama, yakinkan di bisnis ini kita adalah sama dan tidak ada kasta yang membentengi pergaulan kita. Kita berjuang bersama-sama untuk meraih tujuan hidup yang lebih baik. Dalam pelajaran kepada semut tersebut merupakan suatu Philosophy Business bagaimana kita saling bersatu padu dalam membangun bisnis dengan taktik dan strategi yang berkesinambungan sesuai dengan era yang ada, serta mengikuti perkembangan yang ada, terutama untuk perusahaan yang bergerak dalam bentuk produk yang dihasilkan untuk dipasarkan kepada konsumen. Dengan meraih kesuksesan karena rantai kerjasamanya yang luar biasa diantara pengikat didalamnya dan saling membangun dan saling menyokong membentuk suatu pencapaian. (source: Philip Kotler,
Thomas John Watson, Sr. founder dari IBM, other resources material, related data diolah oleh Frans Hero K. Purba)

Wednesday, April 7, 2010

Dari Kasus Bank Century sampai kepada Mafia Pajak untuk Reformasi Birokrasi Membangun Karaktek dan Kepribadian Menuju Transformation

Bagaimana Masalah kasus demi kasus terjadi di Negeriku Indonesia, semakin banyak terungkap berbagai kasus Korupsi, tak tahu keinginan timbul dari kurangnya penghasilan yang distandarkan oleh pemerintah. Hal ini mengakibatkan kecenderungan orang untuk berbuat hal yang negative. Tuntutan kerja yang banyak ataukan pekerjaan yang ringan harus mempunyai standar khusus. Pembaharuan ini dijanjikan dengan iming-iming renumerasi, tak tahu benar terjadi atau tidak tergantung yang berkuasa.
Jika melihat Makelar Kasus Pajak, seperti yang dilakukan oleh Gayus Tambunan Pegawai Pajak Golongan III A, Direktorat Jenderal Pajak, ini merupakan kasus yang memalukan dan sangat mencerminkan kepribadian yang bobrok. Jika dibandingkan dengan instansi pemerintah bahwa Kementerian Keuangan Mendapat Prioritas terlebih dahulu untuk renumerasi bagi Birokrasi. Hal yang diperketat tentunya adalah hukum dan peraturan yang harus di tegakkan. Saudara Gayus Tambunan bisa menggelapkan uang 25 Milyar dari hasil pekerjaaannya dikantor pajak, entah itu bisnis, entah itu yang lain dari kasus makelar pajak ini. Manusia Super 25 Milyar ini telah tertangkap di Singapura tinggal menunggu proses hukum yang jelas di Indonesia.
Cerminan suatu pekerjaaan yang baik itu apabila menghasilkan output dengan kinerja yang baik. Prestasi kerja tidak bisa dijadikan patokan untuk pengembangan karier seseorang. Kesempatan kerja dan peluang untuk melakukan praktik korupsi karena ada kesempatan dan peluang dimana seseorang ditugaskan. Kita tidak hanya bisa mengatakan bahwa praktek korupsi itu hanya terjadi dikalangan Birokrasi, tetapi hal ini merupakan pancingan juga dari pihak swasta yang melakukan lobi-lobi dengan para kalangan pejabat ataupun jajarannya dikalangan Birokrasi.

Bagaimana dengan kepercayaan masyarakat dalam menginvestasikan dananya pada dunia perbankan ditanah air Indonesia tercinta ini? Secara umum kondisi perbankan Indonesia masih dalam kondisi yang stabil dengan kinerja yang tetap terjaga. Berdasarkan Undang-Undang LPS, LPS diharuskan menjual semua saham bank yang diselamatkan paling lama tiga tahun dan dapat diperpanjang dua kali masing-masing satu tahun sehingga keseluruhan menjadi lima tahun. Nilai recovery atau pengembalian dari Bank Century kepada LPS sangat mungkin mencapai Rp. 6,76 triliun, bahkan bisa lebih dari itu. DPR meminta BPK melakukan audit investigatif untuk kasus bank Century. Dengan cara ini akan diketahui berapa jumlah total kerugian negara akibat 'menomboki' bank yang dulunya dimiliki Robert Tantular tersebut. Ternyata selama ini, Bank Century dalam operasinya juga melakukan penjualan reksadana padahal bank ini tidak mempunyai perizinan untuk menjual Reksadana. Ketika saya cek ke situs Bapepam, Bank Century tidak terdaftar sebagai APERD (Agen Penjual Efek Reksa Dana).
Ternyata Kisah menakutkan dalam investasi ini lalu ternyata berkembang menjadi lebih menyeramkan lagi. Salah satu reksadana yang dijual oleh Bank Century merupakan reksadana ‘bodong’, alias reksadana yang dibuat tanpa seizin Bapepam. Reksadana yang bermasalah ini dijual dengan nama Investasi Dana Tetap Terproteksi dan dikeluarkan oleh PT. Antaboga Delta Sekuritas. Hebatnya lagi, produk ini kabarnya sudah dijual sejak tahun 2001. Kini dikabarkan bahwa bahwa Rp 1 Triliun – Rp 1,5 Triliun milik nasabah bank Century terkena masalah seputar produk ini.
DPR akan meminta kepada BPK untuk melakukan audit inventigatif baik yang menyangkut substansi dan prosedur. Hari ini sedang diproses oleh komisi XI kepada saya dan saya akan teruskan kepada BPK," ujar Ketua DPR Agung Laksono saat dijumpai wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (1/9/2009). (Sources data newspapers nasional other related material, detik finance data diolah Frans Hero K. Purba.)
Bank Indonesia mengaku sudah melakukan berbagai upaya untuk Bank Century sebelum akhirnya mengambil opsi untuk pengambilalihan oleh LPS itu. Beberapa langkah yang sudah diambil adalah:
1. Meminta Pemegang Saham dan Pengurus bank untuk menyelesaikan permasalahan likuiditas antara lain dengan menjual aset likuid berupa suratsurat berharga serta menyelesaikan permasalahan-permasalahan lainnya.
2. Menempatkan bank dalam status pengawasan intensif.
3. Meminta pemegang saham bank untuk menambah modal dan hal tersebut telah dipenuhi pada bulan Juni 2007 melalui right issue.Meminta bank mengundang strategic investors yang dapat menyelesaikan seluruh permasalahan bank, namun sejauh ini berbagai upaya bank tidak membuahkan hasil.
4. Menempatkan bank dalam status pengawasan khusus (special surveillance) dan melakukan tindakan-tindakan pengawasan sesuai ketentuan terhadap bank dalam status tersebut.
5. Melakukan penyediaan fasilitas pendanaan jangka pendek (FPJP).

LPS harus mendivestasi saham Century paling lambat 3 tahun, yaitu November 2011. Pada saat itu, penjualan saham Century tidak akan sebesar dana yang telah digelontorkan LPS. Setelah dinyatakan sebagai bank gagal, LPS sendiri telah menyuntikkan dana empat kali dengan total Rp 6,7 triliun. Suntikan dana pertama kali dilakukan pada 23 No­vember 2008 sebesar Rp 2,776 triliun. “Itu untuk menaikkan Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar 8 persen dari negatif 3,53 persen pada neraca keua­ngan per 31 Oktober 2008.Kepala Eksekutif LPS Firdaus Djaelani mengatakan, pihaknya telah berupaya me­nahan penarikan dari nasabah. PT Bank Century Tbk ternyata sudah menghadapi masalah likuiditas sejak lama. Dan krisis keuangan global memperparah kondisi Bank Century. Dan sepekan yang lalu, Bank Century akhirnya mengalami gagal kliring, yang sebelumnya diungkapkan karena masalah teknis. Bank Indonesia (BI) ternyata sudah mengendus permasalahan likuiditas Bank Century sejak beberapa waktu yang lalu. Berdasarkan analisa, BI pun memutuskan agar Bank Century diambil alih pemerintah melalui Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

Maka daripada itu sesungguhnya dengan pemberantasan Mafia Kasus dapat segera dituntaskan dengan Transformation Character Good Work. Pembangunan karakter dari pribadi manusia secara personal karena ada keiginan dan kebutuhan dari seseorang.

Tuesday, April 6, 2010

PELUANG STRATEGI EKSPOR PRODUK INDONESIA KE RUSIA DALAM KERJASAMA BIDANG PERTANIAN

Berdasarkan data bahwa Nilai ekspor Indonesia ke Rusia pada periode 2008 mencapai 1,4 miliar dolar AS atau Rp14 triliun. Salah satu alasan utama diterapkannya strategi internasional adalah bahwa pasar internasional menghasilkan peluang baru yang potensial. Kerjasama dibidang pertanian dan peluang pasar ekspor dalam ekspasi pasar merupakan salah satu strategi pasar yang perlu diterapkan dalam berbagai strategi. Dengan adanya peningkatan hubungan kerjasama antara Indonesia –Rusia, hal ini sudah terlihat berdasarkan Deklarasi mengenai dasar hubungan persahabatan dan kemitraan diantara Rusia dan Indonesia dalam abad XXI. Neraca perdagangan Indonesia-Rusia masih kecil, pada tahun 2006 hanya US$ 680 Juta dan defisit bagi Indonesia. Ekspor utama Indonesia adalah produk-produk pertanian yang pada 2006 berjumlah US$ 272,5 Juta dan cenderung meningkat. Sebaliknya impor Indonesia dari Rusia pada 2002 nilainya US$151,3 Juta. Pada 2003 impor Indonesia menurun menjadi US$ 99,8 Juta, kemudian meningkat pada 2004, Impor Rusia dari Indonesia pada Mei 2004 nilainya US$ 16,6 Juta dan pada bulan April nilainya US $ 15,9 juta. Dibandingkan nilai impor bulan Mei 2004 dengan nilai impor bulan April 2004, maka nilai impor Rusia dari Indonesia naik sebesar US $ 0,7 juta juta atau 4,4 %. dan 2005, yakni US$223,4 juta dan US$ 431, 5 Juta, pada 2006 menjadi US$ 416 Juta. Beberapa komoditi Indonesia yang diimpor Rusia tahun 2004 dengan nilai diatas US $ 0,5 juta dan pangsanya terhadap pasar Rusia:
· HS.15 Minyak nabati US$ 5,036 Juta, pangsa 13,5%.
· HS 09 Kopi, teh dan Rempah-rempah US$ 1,677juta, pangsa 7,6 %.
· HS. 18 kakao dan olahannya US$ 0,514 juta, pangsa 1,9 %.
Pasar Rusia memberikan peluang yang cukup besar bagim produk Indonesia, baik dalam rangka meningkatkan pangsa pasar yang ada maupun dalam rangka mengembangkan ekspor ke negara tujuan pasar non-tradisional lainnya. Besarnya peluang tersebut secara indikatif ditunjukan oleh : Perekonomian Rusia semakin baik dan cenderung semakin berkembang. Jumlah penduduk yang cukup besar dan 36% adalah kelas menengah dengan pendapatan yang bisa dibelanjakan perkapita sekitar US$ 1.368. Produk Indonesia yang berpeluang masuk kepasar Rusia antara lain : mesin dan alat listrik, minyak sawit, teh, kopi, kakao, tembakau, alas kaki, pakaian dan barang dari kayu. Adanya kebijakan untuk lebih meningkatkan hubungan bilateral antara kedua negara. Semakin banyak pengusaha Rusia yang berkunjung ke Indoneisa terutama dalam mengikuti pameran dagang yang diselenggarakan di Indonesia. Adanya privilege bea masuk.
Ekspor terbesar Indonesia ke Rusia di antaranya minyak sawit mentah / CPO, teh, margarin, dan tembakau, Rusia merupakan juga pasar potensial bagi Indonesia. Pada tahun 2005, dari data yang dikumpulkan oleh BPS Indonesia mencatat surplus US$ 126 Juta dari volume perdagangan yang jumlahnya mencapai US$ 574 juta. Beberapa komoditi seperti teh, tekstil, dan CPO ternyata laku di pasaran Rusia. Kerjasama dalam bidang pertanian ini kiranya dapat lebih ditingkatkan lagi dengan peluang pasar yang ada dengan jumlah permintaan produk pertanian yang beraneka ragam tersebut. Mencermati hal ini peluang pasar yang ada dan hubungan yang baik antara Indonesia-Rusia merupakan suatu nilai tambah dalam meningkatkan kerjasama bilateral khususnya di bidang pertanian.
(sumber: KBRI Rusia, BPS dan info data sumber terkait, data diolah oleh F. Hero K. Purba, Staf Subdit Promosi dan Pengembangan Pasar)

Monday, April 5, 2010

Ekspansi Potensi Ekspor Produk Pertanian Indonesia Pada Promosi The XXII International Agro-Industrial Fair, Ukraina

The XXII International Agro-Industrial Fair merupakan Pameran AGRO-2010 yang dilaksanakan pada 15 – 19 Juni 2010 di Kiev, Ukraina. Pameran ini diakui sebagai peristiwa nasional terbesar dan paling bergengsi di sektor agraria ekonomi Ukraina. Hal ini akan diadakan di wilayah kompleks Nasional "Expocenter Ukraina". Dari tahun ke tahun dengan meningkatnya jumlah peserta nasional dan asing. Mereka secara luas mewakili semua fitur pertanian, makanan dan industri ikan, proses industri, dan pembangunan pertanian mesin.
Berdasarkan data Biro Pusat Statistik Indonesia, pada tahun 2005 neraca perdagangan RI-Ukraina mencapai US$ 515,4 juta, tahun 2006 US$ 552,4 juta sedangkan tahun 2007 (hingga November) meningkat menjadi US$ 797,5 juta dengan surplus untuk Ukraina rata-rata sekitar US$ 150 juta. Ekspor utama Indonesia tahun 2007 meliputi fat and oil of animal and plant origin (US$ 222,2 juta); ore sled and ashes (US$ 74,1 juta); electric machinery (US$ 7 juta); tobacco (US$ 5,5 juta); coffee, tea and spicery (US$ 4,5 juta); shoes (US$ 4,3 juta); furniture (US$ 2,2 juta); garment (US$ 3,1 juta); textile not knitted (US$ 3,3 juta) dsb. Sedangkan impor Indonesia dari Ukraina yang tahun 2007 (hingga November) mencapai US$ 414,7 juta meliputi ferrous metal (US$ 414 juta); milk and dairy products, egg, natural honey (US$ 1,1 juta); sugar, confectionary (US$ 598 ribu) dsb. Peluang meningkatkan ekspor Indonesia ke Ukraina sendiri cukup tinggi dari banyaknya itinerary pengusaha setempat, antara lain untuk food industry, herbal/food supplement, jasa perhotelan, dsb. Iklim bisnis di Ukraina untuk 10 tahun ke depan kiranya sangat menjanjikan, seiring diterima negara ini sebagai anggota WTO pada bulan Februari 2008.
Pada kegiatan pameran ini akan meliputi: Pameran khusus VIII Peternakan, Para Kedokteran Hewan dan Peternakan, Pembibitan IX Produk-Animal'EX 2010; VII Pameran Nasional Pembiakan Kuda dan Olahraga Berkuda EkviSvit-2010 demonstrasi ilmiah dan teknis keuntungan dalam pembibitan dan perawatan. Akan ada pameran pertunjukan dan kompetisi; Pameran ini Biofuels III Khusus - 2010; Pameran khusus IV Industi Perikanan / Industri FishExpo-2010; Pameran khusus Machines ExpoAgroTech baru nasional agraria-2010; Khusus Exhibitionof industry Jamur / Mushroom Expo - 2010.
Selama pameran AGRO-2010 mereka berencana untuk mengatur bidang sidang dan berdiri demonstrasi pekerjaan kompleks pertanian (mesin dan peralatan); demonstrasi peralatan untuk produksi biofuel dan penyajian binatang induk dan unggas. ilmu Agraria akan menyoroti hasil-hasilnya. Khusus konferensi, "bulat-tabel", seminar yang melibatkan produsen Ukraina dan mitra asing mereka direncanakan. Signifikansi dari International Agro-Industrial pameran-AGRO 2010 untuk pasar agraria Ukraina dibuktikan oleh perhatian pembentukan resmi Ukraina dan negara-negara asing. Dalam hal ini, pameran yang secara tradisional dikunjungi oleh Menteri Agraria Kebijakan Ukraina dan perwakilan misi diplomatik di Ukraina. International Agro-Industrial pameran-AGRO 2010 akan memiliki bagian tematis berikut:

Mesin pertanian, peralatan
Teknologi hemat energi
Pedesaan dan pembangunan sosial dari sektor pedesaan
Makanan dan industri pengolahan
Tanaman dan produksi benih, termasuk sayuran dan biji sayuran
Hortikultura dan pemeliharaan anggur
Perlindungan kesuburan tanah
Hewan hewan bibit dan obat-obatan
Perikanan
Kehutanan dan pengelolaan air
Laboratorium dan inovasi
Ilmu pengetahuan Agraria dan pendidikan
Agraria infrastruktur pasar
Investasi proyek di kompleks agro-industri

Peluang kerjasama bagi pelaku usaha dapat dengan negara Ukraina ini merupakan potensi pasar bagi produk-produk pertanian Indonesia hal perlu dijajagi dalam ekspansi pasar negara pecahan Uni Soviet yang merupakan bagian dari negara Eropa Timur. Hal ini dilihat berdasarkan angka statistik BPS bahwa Neraca perdagangan kedua negara pada akhir 2008 telah melampaui 1,4 miliar dolar AS, sementara pada 2007 dan 2006 adalah 888,982 juta dolar AS dan 552, 477 juta dolar AS. (Sumber Data BPS, The XXII International Agro-Industrial Fair merupakan Pameran AGRO-2010 , Berbagai sumber terkait, data diolah Frans Hero K. Purba)

Thursday, April 1, 2010

Kompetitif Strategi Persaigan Usaha di Era Global Dunia Usaha

Strategi dalam Era keterbukaan sudah dan mulai mengakar kuat, identitas nasional adalah barang mutlak yang harus dipegang agar tidak ikut arus sama dan seragam yang melenyapkan warna lokal serta tradisional bersamanya.Strategi kompetitif berbagai perusahaan digunakan agar perusahaan untuk memilih strategi yang sesuai dengan lingkup operasionalnya sehingga bisa mengambil keuntungan dari lingkungan bisnis. Namun tentunya masih banyak strategi perusahaan lainnya yang bisa didalami dan diteliti agar perusahaan semakin meningkat daya saing dan berhasil mencapai tujuannya. Kualitas suatu produk yang dihasilkan suatu perusahaan ini dapat diperoleh melalui adanya reciprocal understanding atau saling memahami antara perusahaan dan konsumen, interactive communication dan share of life. Memahami konsumen berarti bahwa perusahaan siap secara konsisten memberikan the highest of perceived value of products or services to customer. Bahkan perusahaan harus terus menerus mengembangkan produk atau jasa yang memenuhi kebutuhan, keinginan dan harapan konsumen hingga konsumen bersedia membayar relatif lebih mahal atas kualitas tersebut. Framework analisis yang diperlukan susun suatu perusahaan dalam menentukan tujuan dalam kompetisi global. Dalam era persaingan global saat ini: media iklan tidak lagi bersifat satu arah tapi dua arah dengan melibatkan target audience dalam berbagai bentuk komunikasi, media yang semula bersifat maal menjadi lebih spesifik, dominasi produsen dalam mengendalikan pasar telah berubah menjadi dominasi retailer yang bergeser menjadi data-based marketing, hal ini merupakan salah satu main strategi yang harus dipersiapkan perusahaan.(Sources, Business News, Herald Tribune, data diolah oleh Frans Hero K. Purba).

Strategi kompetitif perusahaan lebih kearah differentiation strategy. Di mana perusahaan dalam konteks bisnis seakan tidak mau berjalan ditempat, mereka senantiasa melemparkan produk baru ke pasaran (seperti contoh produk stuff crused pizza, quad personal pizza dll), dan pangsa pasar yang di targetkan adalah anak muda, pasar yang mudah bosan, penasaran akan inovasi, serta potensial. Pemilihan sasaran customer yang tepat untuk mengekspansi perluasan pasar dengan target profit yang lebih baik.

Menurut Michael Porter ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan dalam menyusun strategi perusahaan tersebut, yakni: The threat of the entry of new competitors; Bagaimana tingkat kesulitan/kemudahan bagi pesaing baru untuk masuk ke dalam industri Anda? Force ini antara lain dipengaruhi oleh brand equity, hambatan masuk seperti paten dsb, distribusi, skill atau core competence tertentu, economies of scope, cost advantage, dan lainnya. Contoh, misalnya Anda bergerak di industri ritel online, maka ancaman akan munculnya pesaing baru sangatlah tinggi. Zaman semakin maju, dan akses terhadap internet juga semakin mudah. Individual pun kini dapat berjualan secara online, misalnya dengan memanfaatkan blog, forum, ataupun situs social network seperti Facebook, friendster, twitter, perfspot, dan sebagainya. The bargaining power of customers; Bagaimana kekuatan yang dimiliki pelanggan Anda? Force ini antara lain dipengaruhi oleh: jumlah pembeli, konsentrasi pembeli, switching cost pembeli, ketersediaan barang, besar order pembeli, sensitivitas harga, tingkat diferensiasi, dan sebagainya. Misalnya, Anda memiliki sebuah ritel premium dengan pelanggan-pelanggan kelas atas. Pada kelompok pelanggan tersebut, sekitar 60% penjualan berasal dari 20% pelanggan. Artinya, konsentrasi pembeli cukup tinggi, sehingga pembeli punya kekuatan yang lebih tinggi. Switching cost bagi pembeli pun tidak ada, sementara bagi Anda sulit untuk memperoleh pelanggan baru lagi. The bargaining power of suppliers; Supplier merupakan tempat dimana kita membeli input yang digunakan untuk bahan produksi. Force ini ditentukan oleh beberapa factor diantaranya: switching cost ke supplier lain, jumlah supplier, konsentrasi supplier, ketersediaan substitusi input, tingkat diferensiasi input, hingga tingkat hubungan dengan supplier. Di tengah krisis seperti ini, bisnis seringkali melakukan pemangkasan biaya salah satunya dengan cara mengurangi kualitas produk maupun pelayanan terhadap pelanggan. Padahal, ini adalah salah satu hal yang beresiko dan justru bisa mengakibatkan kehilangan pelanggan. Meskipun bisnis Anda sedang dalam kondisi tertekan, tetap pertahankan kualitas produk maupun pelayanan. (Berbagai Sumber terkait, data diolah Frans Hero K. Purba)

Competitive Strategy in the Era of Global Business Competition Business


Strategy in the Era of openness have begun to take root and strong, national identity is an absolute good that should be held so as not to follow the same flow, and uniform that eliminates the local color as well as the traditional competitive bersamanya.Strategi various companies used to keep the company to choose strategies appropriate to the scope of its operations so it can take advantage of the business environment. But of course there are many other corporate strategies that can didalami and investigated in order to increase the competitiveness of companies and successfully achieve its objectives. The quality of a product a company can be obtained through the reciprocal understanding or mutual understanding between businesses and consumers, interactive communication and share of life. Understanding the consumer means that the company is consistently prepared to provide the highest of the perceived value of products or services to customers. Even companies must continually develop new products or services that meet their needs, desires and expectations of consumers until consumers are willing to pay relatively more expensive for the quality. Framework analysis required stacking of a firm in setting goals in the global competition. In the current era of global competition: advertising media is no longer a one way but both ways by involving the target audience in various forms of communication, the media initially Maal be more specific nature, the dominance of producers in curbing the dominance of the market has turned into a retailer that moved into the data- based marketing, this is one of the main strategies to prepare for the company. (Sources, Business News, Herald Tribune, the data processed by Frans Hero K. Purba).


Firm's competitive strategy more towards differentiation strategy. Where the company in a business context as if do not want to walk in place, they are constantly throwing new products to market (such as product samples crused stuff pizza, personal pizza quad, etc.), and market share in the target is young people, the market is easily bored, curious innovation, and potential. Selection targets the right customers to expand the target market expansion with a better profit. According to Michael Porter there are some things we need to consider in formulating corporate strategy, namely: The threat of the entry of new competitors; What level of difficulty / ease for new competitors to enter in your industry? Force, among others, influenced by the brand equity, barriers to entry such as patents, etc., distribution, skill or a certain core competence, economies of scope, cost advantages, and others. For example, say you're engaged in online retail industry, then the threat of the emergence of new competitors is high. Advancing age, and access to the Internet is also increasingly easy. Any individual can now sell online, for example by making use of blogs, forums or social network sites like Facebook, myspace, twitter, perfspot, and so forth. The bargaining power of customers; How the strength of your customers? Force, among others, influenced by: the number of buyers, buyer concentration, buyer switching cost, availability of goods, a large order buyers, price sensitivity, the degree of differentiation, and so forth. For example, you have a premium retail with upscale customers. In the group of those customers, approximately 60% of sales come from 20% of customers. That is, the concentration is high enough buyers, so buyers have a higher power. Switching cost for buyers did not exist, while for you it is difficult to acquire a new customer again. The bargaining power of suppliers; Supplier is a place where we buy the inputs used for production materials. Force is determined by several factors including: switching cost to another supplier, the number of suppliers, concentration of suppliers, availability of input substitution, the degree of differentiation of inputs, up to the level of relationship with suppliers. In the midst of a crisis like this, businesses often perform one of which cuts costs by reducing the quality of products and services to customers. In fact, this is one of the things that are at risk and thus can result in lost customers. Although the business you are in a depressed condition, still maintaining product quality and service.