Thursday, January 31, 2013

Potensi Perkembangan Biofarmaka Indonesia dalam Pengembangan Usaha Agribisnis Berkelanjutan




Tanaman obat-obatan Indonesia yang mempunyai potensi yang tinggi untuk digunakan sebagai lahan pengembangan industri herbal medicine dan health food yang berorientasi ekspor. Perkembangan ekspor biofarmaka terus meningkat. Pada tahun 1991 sebesar Rp 95,5 miliar, 1999 menjadi Rp 600 miliar, dan 2003 mencapai Rp 4 triliun.Pelaku usaha agrobisnis biofarmaka untuk lebih berupaya lagi didalam mewujudkan potensi biofarmaka menjadi salah satu penggerak pembangunan pertanian melalui mutu dan kontinuitas penyediaan bahan baku. Potensi bisnis biofarmaka memiliki prospek bisnis yang cerah untuk peluang pemasaran domestik dan luar negeri.Sebagai contoh produk jamu Indonesia seperti Jamu Nyonya Meneer, Jamu Jago, Jamu Sido Muncul dan sebagainya baik digunakan dan diekspor ke luar negeri dan tidak kalah bersaing dengan produk China dan India. Dalam kesempatan ini peluang prospek bisnis tanaman berbasis biofarmaka masih memiliki peluang yang cerah untuk memenuhi potensi pasar. Sebagai dasar bahan konsumsi obat-obatan untuk pasokan pabrik obat/medicinal factory tentunya memerlukan jumlah untuk bahan baku yang cukup sesuai dengan mutu dan standardisasinya. (Berbagai sumber media terkait, data diolah F. Hero K. Purba). Indonesia adalah  negara kedua terkaya di dunia dalam hal keanekaragaman hayati. Untuk tanaman biofarmaka terdapat sekitar 30.000 jenis (spesies) yang telah diidentifikasi dan 950 spesies diantaranya diketahui memiliki fungsi biofarmaka, yaitu tumbuhan, hewan, maupun mikroba yang memiliki potensi sebagai obat, makanan kesehatan, nutraceuticals, baik untuk manusia, hewan maupun tanaman termasuk tanaman obat. Dengan kekayaan tersebut Indonesia berpeluang besar untuk menjadi salah satu negara terbesar dalam industri obat tradisional dan kosmetika alami berbahan baku tumbuh-tumbuhan yang peluang pasarnya pun cukup besar. Salah satu alternatif pengembangan biofarmaka, fitofarmaka atau lebih dikenal dengan tanaman obat, sangat berpotensi dalam pengembangan industri obat tradisional dan kosmetika Indonesia. Selama ini, industri tersebut berkembang dengan memanfaatkan tumbuh-tumbuhan yang diperoleh dari hutan alam dan sangat sedikit yang telah dibudidayakan petani. Teknik budidaya dan pengolahan bahan baku belum menerapkan persyaratan bahan baku yang diinginkan industri , yaitu bebas bahan kimia dan tidak terkontaminasi jamur ataupun kotoran lainnya. Dalam Teknologi pasca panen, terutama diversifikasi produk, yang sangat penting pada saat harga produk segar tanaman obat atau simplisia rendah diwaktu terlalu banyak pasokan, masih sangat terbatas. Budidaya tanaman obat / biofarmaka yang disesuaikan dengan keadaan tanah dan iklim akan menghasilkan kandungan zat berkhasiat secara maksimal. Peningkatan dan pengembangan hasil olahan biofarmaka perlunya keseriusan dalam pengolahan hasil yang berkelanjutan dengan melihat seberapa besar potensi tersebut dari segi kuantitas, kapasitas dan kualitas dalam rantai pasok bahan biofarmaka/ tanaman obat di pasar domestik maupun pasar ekspor.

Wednesday, January 30, 2013

Bercermin Pada Perkembangan Kehidupan Pertanian Indonesia dan Tantangan Pemasaran Global



Indonesia yang kaya akan keanekaragaman hayati sebagai negara agraris dan kaya akan sumber daya alam pertanian akan kekurangan tenaga-tenaga ahli atau SDM yang mampu mengolah hasil pertanian dan pangan pertanian sehingga Indonesia akan terancam ketergantungan pangan dengan negara lain. Pembahasan dalam sektor pertanian umumnya dilakukan tanpa dikaitkan dengan sektor lainnya. Akibatnya pembangunan ekonomi dipandang sebagai bagian yang terpisah dari pembangunan di bidang lainnya seperti bidang industri, perdagangan dan jasa serta sektor ekonomi lainnya. Jika kita melihat salah satu contoh negara Amerika Serikat dan Jepang yang memiliki  role model yang baik dalam penerapan konsep hulu-hilir. Amerika merupakan negara produsen terbesar jagung dan gandum. AS pula merupakan produsen terbesar tepung gandum yang diimpor oleh Indonesia sebagai bahan baku pembuatan mie instan. (Berbagai sumber media terkait, data diolah F. Hero K. Purba).
Dunia agribisnis dalam pertanian tidak lagi dipandang sebelah mata karena merupakan sektor strategis dalam menunjang perekonomian suatu Negara. Pada tahun 1982, dalam pekerjaan di sektor pertanian didominasi oleh pekerja yang berusia di usia 31-65 tahun yakni mencapai 62%. Sementara untuk pekerja yang berusia di bawah 30 tahun mencapai sekitar 12 juta orang atau 38 % dari total jumlah pekerja sektor pertanian. Dua dekade kemudian (2003), komposisinya berubah, yaitu jumlah pekerja di sektor pertanian yang berumur di bawah 30 tahun kaum pemuda semakin menurun menjadi sekitar 11 juta orang atau 27% dari total pekerja di sektor ini sedangkan pekerja di atas usia ini mencapai 73%. Sementara itu pemuda yang bekerja di sektor nonpertanian telah mengalami peningkatan. Pemuda yang bekerja di sektor perdagangan telah meningkat dari 2,859 juta orang di tahun 1982 menjadi 4,735 juta orang di tahun 2003.(Mubyarto,2003).
Jika kita menyadari bahwa tahu bahwa lahan pertanian Indonesia sangat luas dan akan menyerap banyak tenaga kerja yang sangat membantu mengurangi pengangguran di Indonesia. Jika pertanian Indonesia maju, Indonesia sangat mungkin akan menjadi negara yang kaya. Jika Indonesia sudah berhasil mengatasi pemberantasan korupsi dan merubah perilaku birokrasi menjadi lebih efisien, bersifat melayani, dan mampunmensinergikan instansi terkait untuk mendukung pembangunan pertanian yang berkelanjutan.
Dan perlu kita waspadai dengan besarnya impor Indonesia yang masih harus mengimpor bahan pangan. Sepanjang tahun 2012, impor beras sudah mencapai 1,95 juta ton, jagung sebanyak 2 juta ton, kedelai sebanyak 1,9 juta ton, daging sapi setara 900.000 ekor sapi, gula sebanyak 3,06 juta ton, dan teh sebesar 11 juta dollar. Dalam upaya daya saing pemasaran global perlu adanya kesinergian dari Pelaku Usaha Pertanian, Akademisi dan Pemerintah untuk mendukung dan mengembangkan stabilitas pangan yang berdaya saing sehingga kedepan tidak banyak ketergantungan impor.

Tuesday, January 29, 2013

Perkembangan Bawang Putih dalam Pemasaran Internasional



Potensi Perkembangan usahatani bawang putih perlu dilakukan terkait dengan kebutuhan konsumsi bawang putih seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk. Oleh karena itu usaha tani bawang putih (Garlic - (Allium sativum L.) diarahkan untuk dapat memacu peningkatan produktivitasnya. Pada tahun 2006, impor bawang putih kita melambung menjadi 297.477,8 ton dengan nilai Rp1,7 triliun, dan tahun 2007 meningkat lagi menjadi  423.000 ton dengan nilai 2,4 trilyun. Ini merupakan hal yang sangat serius, sebab sentra-sentra bawang putih kita seperti Sembalun (Lombok, NTB), Tawangmangu dan Tuwel (Jateng), serta Bantul (DIY), Harga bawang putih di China meningkat dari U$ 390 per ton menjadi US$ 500 per ton atau meningkat sebesar 28%.Harga bawang putih impor pada Februari 2012 cuma Rp 4.000 per kg di tingkat grosir, kini melonjak jadi Rp 5.200 per kg. Untuk di tingkat eceran di Jakarta mungkin harganya saat ini sekitar Rp 7.000 per kg. Impor bawang putih pada periode Januari 2011 hingga Juni 2011 tercatat sebanyak 178,9 ton dengan nilai US$ 132,77 juta. Pada 2010 lalu, impor bawang putih nasional mencapai 361,174 ton dengan nilai US$ 245,9 juta. (Sources Data, media terkait, BPS, data diolah F. Hero K. Purba).
Cina merupakan pemasok terbesar untuk kmoditas bawang putih dunia. Hampir sekitar 75 persen bawang putih di dunia, diproduksi di Cina. Jangan salah sangka, 90 persen bawang putih yang dikonsumsi di Indonesia berasal dari Cina. Petani bawang putih kita hanya mampu menyediakan 10 persen kebutuhan bawang putih nasional.Permasalahan internal terjadi untuk bawang putih dimana masalah iklim sehingga tanaman bawang mudah terserang hama. Kondisi ini menyebabkan pasokan  bawang lokal kalah dari bawang impor terutama China.
Untuk pembudidayaan bawang putih dengan iklim yang paling cocok untuk bawang putih hanya di dataran tinggi. Namun demikian ada varietas yang cocok untuk ditanam di dataran rendah sampai dataran medium pada ketinggian 200-700 m. suhu malam yang agak dingin diperlukan untuk pembentukan umbi. pH yang dikehendaki oleh bawang putih berkisar antara 6-7. tanaman bawng putih di dataran rendah kurang baik apabila ditanam di musim hujan. Selain tanah terlalu basah, suhunya juga terlalu tinggi sehingga mempersulit pembentukan umbi. Bawang putih dikembangbiakkan dengan umbi siung.
Pada tahun 2004, Cina merupakan sumber dominan bawang putih impor di Amerika Serikat meskipun pengenaan tugas persen terhadap 377 segar impor Cina bawang putih yang dikenakan pada tahun 1994. Sebelum pengenaan tugas antidumping Cina adalah eksportir utamabawang putih ke Amerika Serikat. Pada tahun 1994, bawang putih segar Asosiasi Produsen mengajukan antidumpingpermohonan mengklaim harga bawang putih Cina adalah kurang dari biaya produksidi China dan merugikan industri AS. Tarif berhasil menurunkan Cinaimpor bawang putih segar selama beberapa tahun, sehingga Meksiko untuk menebus beberapa China mantan pangsa impor AS bawang putih segar Namun impor bawang putih, dari Cina telah meningkat lebih dari 250 persen antara tahun 2001 dan 2004, sementara Meksiko impor telah menurun sejak tahun 2001. Peningkatan impor China dikatakan karena celah dalam undang-undang yang melibatkan impor cara bawang putih segar dari pengirim baru, yang tidak terlibat dalam urutan antidumping, ditangani. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Juni 2011 pemasukan impor bawang putih oleh Indonesia terbesar berasal dari China sebesar 47.000 ton dengan nilai US$ 33,168 juta dan Taiwan sebesar 270 ton dengan nilai US$ 177.000. Bagaimana mengatasi besarnya impor bawang putih yang begitu besar? Tentunya harus bersinergi antara pemangku kepentingan untuk membantu petani local dalam pengembangan bawang putih lebih baik lagi dalam peningkatan dan pembudidayaan bawang putih.

Monday, January 28, 2013

Potensi Kemiri dan Produk Olahannya dalam Peluang Usaha Agribisnis



 Kemiri (Aleurites moluccana) berkembang di Indonesia di daerah-daerah seperti Sumatera Barat, Bengkulu, Lampung, Sumatera Selatan, Sumatera Utara, Jawa Barat, Kalimanatan Selatan, Kalimanatan Timur, Bali, Lombok, Sulawesi, Maluku, Timor, Kalimantan Barat, Bau-Bau dan sekitarnya. Kemiri / candle nut adala salah satu tanaman industri dari famili Euphorbiaceae (Lawrence, 1964) yang tersebar didaerah tropik dan subtropik (Purseglove, 1981). Kemiri merupakan bahan dasar cat, pernis, tinta, sabun, pengawet kayu, minyak rambut dan bahan pembatik, sedang isi biji sebagai bumbu masak (Heyne, 1987). Tanaman Kemiri sangat cepat penyebarannya kedaerah lain termasuk Indonesia, karena buah kemiri sangat mudah tumbuh dengan baik didaeran mana saja termasuk didaerah tanah berpasir maupun didaerah tanah kapur sekalipun. Secara kimia buah kemiri banyak mengandung asam linolet, gliserida, palmitat,stearat, miristat, asam minyak, vitamin B1, protein, dan zat lemak, bagian-bagian yang biasanya dimanfaatkan sebagai tanaman herbal dari buah kemiri adalah kulit, biji, daun dan getahnya. (Sources: Berbagai sumber media terkait, Litbang Kementan, data diolah F. Hero K Purba).
Tanaman kemiri mudah tumbuhnya, namun sampai saat ini pengusahaannya hanya oleh petani belum dikembangkan secara perkebunan. Areal pertanaman kemiri di Indonesia seluruhnya saat ini mencapai 205.532 ha. Produksi pada tahun 2000 mencapai 74.319 ton, dimana 679 ton diantaranya di eskpor dengan nilai US$ 483.000.-. Kemiri (kemiri) dari Indonesia. Beberapa bagian tanaman telah digunakan dalam pengobatan tradisional di sebagian besar daerah di mana ia asli. Minyak adalah iritan dan pencahar dan kadang-kadang digunakan seperti minyak jarak. Minyak kemiri juga digunakan sebagai stimulan rambut atau aditif untuk sistem perawatan rambut. Di Jepang yang kulitnya telah digunakan pada tumor. Di Sumatera, biji ditumbuk, dibakar dengan arang, akan diterapkan di sekitar pusar untuk costiveness. Di daerah Malaya, kernel pulped atau daun direbus digunakan dalam tapal obat untuk sakit kepala, demam, bisul, bengkak sendi, dan gonore. Di Jawa, kulit digunakan untuk diare atau disentri berdarah.
Tanaman Kemiri merupakan salah satu sumber dana cadangan untuk menutupi kebutuhan masyarakat. Biji kemiri tahan disimpan sampai dua tahun, sehingga memungkinkan petani untuk menjualnya pada saat dibutuhkan. Kemiri merupakan komoditi yang mempunyai prospek pasar yang cukup luas, baik di dalam maupun di luar negeri. Kemiri mempunyai nilai ekonomi tinggi sebagai bahan produk mulai dari penyedap makanan sampai bahan baku industri dan perabot rumah tangga. Produk kemiri dapat dimanfaatkan sebagai bumbu masak, obat-obatan, minyak kemiri untuk perawatan rambut dan kecantikan, bahan baku industri sabun dan cat, kayu bakar, korek api, perabot rumah tangga, papan pengepak, pulp, dan vinir kayu lapis. Pengem,bangan tanaman kemiri di Indonesia perlu mendapat perhatian dalam meningkatkan taraf kehidupan petani dengan melihat prospek dari berbagai jenis kemiri yang di budidayakan.

Friday, January 25, 2013

Pengembangan Potensi dan Peluang Kacang Tanah



Permintaan didalam negeri dan semakin beragamnya produk-produk olahan yang berbahan baku kacang tanah yang dihasilkan oleh industri berskala rumah tangga maupun oleh industri sedang dan industri besar. Pengembangan kacang tanah dibeberapa wilayah Provinsi. Sentra kacang tanah adalah Provinsi Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa barat, D.I.Yogyakarta, Nusa Tenggara barat, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Selatan, Sumatera utara dan Sumatera Barat. Peta industri kacang tanah terdapat di Provinsi Jateng, NTB, NTT dan Sulawesi Selatan. Jika melihat data bahwa selama Januari-April 2012, realisasi impor kacang tanah telah mencapai 50.378 ton. Kebutuhan kacang tanah dalam negeri mencapai 799.194 ton sedangkan kemampuan produksi atau yang kita targetkan 706 ribu ton, masih ada kekurangan 92 ribu ton. Di Indonesia, tanaman Kacang Tanah cocok ditanam didataran rendah yang berketinggian dibawah 500 m diatas permukaan laut. lklim yang dibutuhkan tanaman Kacang Tanah adalah bersuhu tinggi antara 25°C - 32°C, sedikit lembab ( rH 65 % - 75 % ), curah hujan 800 mm -1300 mm per tahun, tempat terbuka. (Data Wikipedia, data media, data BPS, data diolah F. Hero K. Purba) Kacang tanah (Arachis hypogaea L.), mengandung Omega 3 yang merupakan lemak tak jenuh ganda dan Omega 9 yang merupakan lemak tak jenuh tunggal. Dalam 1 0ns kacang  tanah terdapat 18 gram Omega 3 dan 17 gram Omega 9. Kacang tanah mengandung fitosterol yang justru dapat menurunkan kadar kolesterol dan level trigliserida, dengan cara menahan penyerapan kolesterol dari makanan yang disirkulasikan dalam darah dan mengurangi penyerapan kembali kolesterol dari hati, serta tetap menjaga HDL kolesterol.
Budi daya kacang tanah memberikan keuntungan yang lebih tinggi dibandingkan dengan tanaman palawija lain seperti jagung, kedelai, dan kacang hijau. Di samping itu, kacang tanah merupakan tanaman komersial dan sebagai sumber pendapatan penting bagi petani di lahan kering dan lahan bekas sawah. Risiko kegagalan panen kacang tanah akibat serangan hama dan penyakit lebih kecil dibandingkan dengan kedelai. Volume impor kacang tanah mencapai 164.000 ton dengan nilai 2006 US$ 54 juta, tahun 2007 sebanyak 173.000 ton dengan nilai US$ 62 juta, tahun 2008 sebanyak 205.000 ton dengan nilai US$ 99,6 juta.Sentra kacang tanah terpusat di Pulau Jawa, Sumatra Utara, Sulawesi dan kini telah ditanam di seluruh Indonesia. Dari data yang di peroleh dari BPS (Badan Pusat Statistik) di tiap provinsi di Indonesa pada tahun 2009, menunjukan bahwa di Indonesia luas areal pertanaman kacang tanah sekitar 628.660 ha dan produksinya sekitar 763.507 Ton. Dari tahun ke tahun luas areal pertanaman kacang tanah di Indonesia semakin menyempit, pada tahun 2006 seluas 706.753 hektar menjadi 660.480 hektar pada tahun 2007 Konsumsi kacang tanah di Indonesia sebesar 4,2 kg per kapita pada tahun 2011. Dengan jumlah penduduk 237 juta jiwa pada tahun yang diperlukan kacang tanah sebanyak 1 juta ton. kacang tanah termasuk komoditas pangan yang mempunyai nilai ekonomi cukup tinggi, hal itu terlihat dari  kontribusi komoditas ini terhadap pendapatan petani di Kabupaten Tuban yang merupakan penghasil utama kacang tanah di Jawa Timur mencapai 65%. Kacang tanah merupkan tanaman produksi pangan yang cukup berarti bagi petani. Produk utamanya adalah biji kacang dengan kandungn protein dan minyak yang cukup tinggi. Potensi dan pengembangan kacang tanah diharapkan dapat dikembangkan agar tidak selalu ketergantungan akan impor.

Wednesday, January 23, 2013

Potensi dan Perkembangan Kedelai Dunia dalam Pemasaran Global



Produksi kedelai tahun lalu mengalami penurunan sebesar 7,99 persen. Produksi 2012 hanya mencapai 783.000 ton, lebih rendah dari tahun 2011 yang bisa mencapai 851.000 ton. Penurunan produksi disebabkan keengganan petani menanam komoditas ini. Selain margin keuntungannya kecil, kedelai mudah terserang penyakit. Produksi pangan di Indonesia berkaitan dengan terpusatnya penduduk dan produksi di Jawa, dan pesatnya pertumbuhan penduduk. Luas Jawa hanya 7% dari seluruh luas Indonesia, tetapi dihuni kurang lebih 60% dari seluruh penduduknya. Dengan demikian 60% dari 17,4 juta keluarga petani menggarap kurang dari 0,5 ha lahan pertanian, sedangkan 5% merupakan petani yang tidak memiliki lahan (Sources data newspaper sindonews, other resources, data diolah F. Hero K. Purba).
Perkembangan harga kedele tahun 2012 yakni  Rp 6.700 per kilogram, sementara di tingkat konsumen Rp 7.000-Rp 7.050 per kilogram. Sementara sebelumnya, harga kedelai sempat menyentuh level Rp 8.300 per kilogram pada Juni-September 2012. Harga kedelai terendah di dalam negeri sempat terjadi 5 bulan lalu, di harga Rp 5.600 per kg. Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti). Menurut data dari TradeMap (2012), impor kedelai telah meningkat secara akselerasi sebesar 85% selama 10 tahun terakhir. Misalnya, pada 2001, impor biji kedelai tercatat 1,14 juta ton, tetapi pada tahun 2011, impor biji kedelai bisa tembus menjadi 2,09 juta ton.  Data Badan Pusat Statistik, tahun 2011, produksi kedelai lokal hanya 851.286 ton atau 29 persen dari total kebutuhan. Karena itu, Indonesia harus mengimpor kedelai 2.087.986 ton untuk memenuhi 71 persen kebutuhan kedelai dalam negeri. Pada tahun 2012, total kebutuhan kedelai nasional 2,2 juta ton. Jumlah tersebut akan diserap untuk pangan atau perajin 83,7 persen, industri kecap, tauco, dan lainnya 14,7 persen, benih 1,2 persen, dan untuk pakan 0,4 persen. Anomali cuaca yang melanda Amerika Serikat dan Amerika Selatan, pasokan kedelai pun turun dan harganya melonjak. Harga kedelai internasional pada minggu ke-3 Juli 2012 mencapai 622 dollar AS per ton atau Rp 8.345 per kilogram untuk harga paritas impornya di dalam negeri. Untuk impor kedelai terbesar Indonesia berasal dari Amerika Serikat dengan jumlah 1.847.900 ton pada tahun 2011. Menyusul impor dari Malaysia 120.074 ton, Argentina 73.037 ton, Uruguay 16.825 ton, dan Brasil 13.550 ton.Tempe yang merupakan makanan khas tradisional Indonesia bisa dikelompokkan dalam kategori pangan fungsional yang mempunyai manfaat kesehatan di luar kandungan gizinya.  Selain lecithin yang merupakan unsur gizi, kedelai juga mengandung genistein (senyawa nongizi) yang bersifat antikanker. Untuk itu perlu pengembangan kedelai untuk produksi nasional, konsumsi kedelai penduduk Indonesia seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk serta berkembangnya industri pangan olahan yang berbahan baku kedelai tidak diimbangi dengan produksi dalam negeri yang mencukupi sehingga impor kedelai terus dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

Tuesday, January 22, 2013

Bisnis Philosophy Terapan Menghadapi Persaingan Pasar Global



Sebuah bisnis atau usaha yang tidak hanya menghasilkan keutungan materi, dan memberikan manfaat bagi konsumen. Kemampuan dalam menciptakan iklim investasi dan lingkungan bisnis yang yang lebih kondusif membuat perekonomian masing-masing negara memiliki keunggulan tersendiri. Indonesia misalnya sudah lama menyikapi secara akademis arus globalisasi sebagai suatu kecenderungan  yang tidak dapat dihindari. Bahkan proaktif membuka diri dengan melakukan liberalisasi ekonomi nasional. Strategi dalam bisnis global telah memasuki arena yang cukup ketat dalam perjuangan suatu usaha, hal ini dilihat sebagi contoh dalam FTA ASEAN-China yang telah diberlakukan pada 1 Januari 2010. Persaingan dalam bisnis yang semakin banyak tantangan yang dihadapi dengan peningkan mutu dan services selalu sangat diperhatikan. Para pelaku usaha harus benar-benar menerapkan strategi right to protect with good product and services. Di dalam kehidupan berbisnis menjalin hubungan dengan orang lain, kita juga harus mengedepankan filosofi bisnis. Seseorang jika ingin dihormati dan dihargai orang lain maka terlebih dahulu yang harus dilakukan adalah menghormati dan menghargai orang lain. Menurut Thomas John Watson, Sr. founder dari IBM (International Business Machine) alias Big Blue. Salah satu kutipan mashurnya adalah “THINK” (Berpikir). Begitu luar biasanya satu kata ini, sampai-sampai gambar di atas dipampang di setiap ruang di semua gedung IBM waktu Beliau masih menjabat menjadi Chairman. Semua stationary dan merchandise juga terdapat slogan ini. Majalah bulanan IBM juga bernama sama, “Think”. Watson mendorong semua orang dalam organisasi bisnisnya untuk terus “berpikir aktif”. Nilai dalam suatu bisnis yang menjadi ruh sebuah usaha. Dengan nilai-nilai yang dipercayai dan dilaksanakan itu, bisnis Anda memiliki pegangan bagaimana seharusnya bertindak.
Berkarya dalam membangun suatu bisnis adalah mengisi waktu-waktu dengan bekerja, berwirausaha, berbisnis, intinya jangan sampai kita membiarkan sedetik pun dalam hari-hari kita tidak terisi dengan karya nyata, tidak terisi dengan kegiatan yang bermanfaat. Ibarat barisan semut dengan Kepedulian diantara semut. Semut akan saling bersentuhan bila mereka bertemu dan berpapasan yang mungkin bila diterjemahkan dalam bahasa hal ini adalah adanya tegur sapa dan bersalaman bila bertemu dan berjumpa dimana saja. ini menyimbolkan bahwa diantara kedua belah pihak terjalin kepedulian dan keakraban yang tinggi. Dimana ada moment atau ruang untuk “bershare” antara kedua belah pihak untuk menanyakan “uneg-uneg” / keniginan yang belum tercapai dalam diri satu pihak, pihak lainnya jadilah pendengar setia dan kalau mungkin ada masalah, pecahkan problema itu secara bersama-sama, yakinkan di bisnis ini kita adalah sama dan tidak ada kasta yang membentengi pergaulan kita. Kita berjuang bersama-sama untuk meraih tujuan hidup yang lebih baik. Dalam pelajaran kepada semut tersebut merupakan suatu Philosophy Business bagaimana kita saling bersatu padu dalam membangun bisnis dengan taktik dan strategi yang berkesinambungan sesuai dengan era yang ada, serta mengikuti perkembangan yang ada, terutama untuk perusahaan yang bergerak dalam bentuk produk yang dihasilkan untuk dipasarkan kepada konsumen. Dengan meraih kesuksesan karena rantai kerjasamanya yang luar biasa diantara pengikat didalamnya dan saling membangun. dalam era desentralisasi dan globalisasi sekarang, setiap masyarakat di daerah menghadapi tantangan yang berbeda dari lingkungan eksternal. Dalam pemecahan masalah tidak dapat dilakukan dengan kebijakan sama yang berlaku umum dari tingkat pusat. Kebijakan dan strategi yang dikembangkan haruslah sesuai dengan spesifikasi atau kondisi yang dibutuhkan oleh daerah yang bersangkutan.
Masalah daerah memerlukan solusi kedaerahan. Wewenang yang selama ini dipengang pemerintah pusat harus diberikan kepada pemerintah daerah untuk menangani masalah di daerahnya. Dalam kaitan ini, strategi pembangunan daerah haruslah dilakukan dengan proses kolaborasi berbagai unsur terkait dengan masyarakat di daerah. Kebijakan dan strategi yang dikembangakan harus menggunakan sumberdaya lokal yang efisien, termasuk sumber daya alam, sumber daya manusia, dan sumber daya budaya. Lintas pelaku di masyarakat harus bekerja sama untuk meningkatkan nilai sumberdaya setempat. Dalam penerapannya ada empat filosofi yang ditarapkan di perusahaannya, yakni pertama, kejujuran, tidak memberi informasi yang menyesatkan kepada pelanggan. Kedua, memberikan nilai lebih pada hasil karyanya terhadap uang jasa yang di terima. Ketiga, pelayanan yang baik kepada Pelanggan, Keempat inovasi dan kreatif terhadap produk yang diciptakan untuk bisnis/peluang usaha. Menggapai kesuksesan dalam bisnis dan kehidupan yang penuh intrik dan strategi dalam penerapannya tergantung bagaimana kita melihat peluang dan cara yang terbaik yang kita lakukan. (source: Philip Kotler, Thomas John Watson, Sr. founder dari IBM, other resources material, related data diolah oleh Frans Hero K. Purba)

Monday, January 21, 2013

Green Economy dalam Konsep Pembangunan Berkelanjutan



Dalam konsep Green Economy ialah manifestasi dari pembangunan berkelanjutan (sustainable development). Green economy diharapkan dapat berperan untuk menggantikan model ekonomi “penjahat mafia” yang boros, timpang, dan tidak ramah lingkungan. Green economy dibangun atas dasar kesadaran akan pentingnya ekosistem yang menyeimbangkan aktivitas pelaku ekonomi. Green Economy berarti menempatkan posisi dan peran manusia menjadi sangat sentral untuk melaksanakan konsep green economy yang seperti itu dasar-dasarnya. Lebih dari itu berarti pula manusia dituntut untuk menggunakan akal sehatnya dalam mengelola rumah tangganya (rumahtangga orang seorang, rumahtangga masyarakat, negara dan bangsa). Ekonomi hijau / Green Economy adalah salah satu yang menghasilkan ekuitas kesejahteraan dan sosial baik manusia, sedangkan secara signifikan mengurangi risiko lingkungan dan ekonomi hijau ekologi adalah ekonomi atau model pembangunan ekonomi berdasarkan pada pembangunan berkelanjutan dan pengetahuan ekonomi ekologis.
Dalam krisis global meliputi dari 3 F (Food, Fuel, Finance) /keuangan, makanan dan bahan bakar) yang dimodifikasi konteks global ketika membandingkan dengan situasi pada tahun 2007: pengangguran meningkat 18-51 juta dan jumlah orang sangat miskin meningkat setidaknya 100 juta orang di seluruh dunia; tagihan energi di negara berkembang meningkat sebesar 400 miliar USD, dan harga pangan meningkat sebesar 324 miliar USD untuk negara berkembang. Sebagai tanggapan, ada upaya menonjol dan mahal untuk menempatkan ekonomi kembali pada kakinya, meskipun sebagian besar dengan dasar yang sama seperti sebelumnya. Namun banyak yang percaya bahwa krisis adalah kesempatan untuk mengubah organisasi ekonomi - sehingga tidak lagi mengutamakan pertumbuhan ekonomi lebih kelestarian lingkungan, keadilan sosial dan kesetaraan. Model yang dominan ekonomi kita telah membawa kita untuk mengkonsumsi lebih dari biomassa bumi menghasilkan secara berkelanjutan, yaitu jejak kolektif ekologi kita sudah melebihi planet bumi. Kami habis modal alam yang jasa ekosistem merupakan bagian penting dari kesejahteraan masyarakat miskin, sehingga memperburuk kemiskinan persisten. Para risiko global model yang dominan kita diciptakan - baik risiko sosial dari kesenjangan distribusi gigih dan luas, dan risiko lingkungan dari emisi gas rumah kaca jauh melebihi daya serap bumi - adalah ancaman serius bagi kita sendiri dan generasi mendatang. Pada tingkat internasional saat ini momentum yang signifikan untuk mendorong transisi ke ekonomi hijau: jumlah yang sangat penting dari pertemuan internasional berlangsung tahun lalu di mana pemerintah telah mendukung transisi ekonomi hijau. Dari catatan khusus adalah Keputusan pada Desember 2009 oleh Majelis Umum PBB berdasarkan Resolusi 64/236 untuk mengadakan Konferensi PBB tentang Pembangunan Berkelanjutan di Rio de Janeiro pada 2012 (Rio +20). Tema untuk Rio +20 akan mencakup: "ekonomi hijau dalam konteks pemberantasan kemiskinan dan pembangunan berkelanjutan dan kerangka kelembagaan untuk pembangunan berkelanjutan". Sebuah ekonomi hijau / Green Economy biasanya dipahami sebagai suatu sistem ekonomi yang kompatibel dengan lingkungan alam, ramah lingkungan, adalah ekologi, dan untuk banyak kelompok, juga adil secara sosial. Atribut ini adalah kondisi yang harus dikenakan pada ekonomi dari perspektif banyak pendukung ekonomi hijau. Konsep konvensional ekonomi hijau mungkin alternatif digambarkan sebagai "penghijauan ekonomi". Beberapa kriteria mendasar untuk memenuhi kondisi ini telah berdiri sejak Rio, seperti menggunakan sumber daya terbarukan dalam kapasitas regeneratif mereka, sehingga untuk hilangnya sumber daya tak terbarukan dengan menciptakan pengganti terbarukan mereka, membatasi polusi dalam fungsi wastafel alam, dan memelihara ekosistem stabilitas dan ketahanan. Kondisi untuk keadilan sosial dapat meliputi: 1) tidak mengorbankan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka, 2) Hak-hak negara-negara miskin dan orang-orang miskin untuk pengembangan dan kewajiban negara-negara kaya dan orang kaya untuk mengubah tingkat konsumsi mereka yang berlebihan, 3) perlakuan yang setara perempuan dalam akses ke sumber daya dan peluang, dan 4) menjamin kondisi kerja yang layak. Selain itu, isu-isu good governance dan demokrasi juga dilihat sebagai penting untuk menjamin keadilan sosial dan ekuitas. Kurang dimengerti tetapi harus dari suatu kepentingan yang lebih besar adalah ekonomi hijau sebagai sebuah sistem ekonomi yang didominasi oleh investasi dalam, menghasilkan, perdagangan, distribusi, dan produk mengkonsumsi meningkatkan lingkungan tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga dan jasa. Dalam hal ini, kondisi hijau banyak seperti yang tercantum di atas seharusnya tidak lagi dilihat sebagai kendala pada ekonomi, melainkan mereka harus dianggap sebagai kekuatan yang menghasilkan peluang ekonomi baru. Ini tentang perluasan dan pembentukan kembali, tidak mengurangi, ruang untuk pembangunan ekonomi dan pengurangan kemiskinan. Green Economy adalah salah satu didominasi dan didorong oleh permintaan, dan penawaran, produk ramah lingkungan dan meningkatkan lingkungan dan jasa, yang pada gilirannya menjaga dan meningkatkan kesejahteraan manusia. Sebuah indikator mendefinisikan ekonomi hijau, sesuai, adalah bagian dari produk ramah lingkungan dan meningkatkan lingkungan dan layanan secara keseluruhan dalam total output dan kesempatan kerja. Dalam hal ini, Green Ekonomi merupakan sistem aktivitas ekonomi yang berhubungan dengan produksi, distribusi dan konsumsi barang dan jasa yang menghasilkan manusia meningkatkan kesejahteraan dalam jangka panjang, sementara tidak mengekspos generasi mendatang untuk risiko lingkungan yang signifikan dan kelangkaan ekologis. (Berbagai sumber terkait, Media, UNEP, Wikipedia, data diolah F. Hero K. Purba). Green Economy Initiative yang diluncurkan oleh Program Lingkungan PBB pada Oktober 2008 bertujuan merebut peluang ini konsep modern dari ekonomi hijau yang ditawarkan. Ini berusaha untuk menyelesaikan dua tugas. Pertama, ia mencoba untuk membuat "luar-anekdot" kasus makroekonomi untuk berinvestasi di sektor-sektor yang menghasilkan produk ramah lingkungan atau lingkungan meningkatkan dan jasa ("Investasi Hijau"). Dengan "kasus ekonomi makro", itu terutama merujuk pada kontribusi investasi hijau untuk output dan pertumbuhan lapangan kerja. Kedua, inisiatif mencoba memberikan panduan bagaimana untuk meningkatkan pro-poor investasi hijau. Tujuannya adalah untuk mendorong dan memungkinkan pembuat kebijakan untuk mendukung investasi hijau meningkat baik dari sektor publik dan swasta.

Friday, January 18, 2013

Membangun Diversifikasi Pangan dalam Pengembangan Potensi Agribisnis Lokal




Keanekaragaman hayati Indonesia memiliki banyak varian konsumsi pokok seperti singkong, talas, jagung, sagu dan lain sebagainya. Diversifikasi pangan memang merupakan salah satu prasyaratan pokok dalam konsumsi pangan yang cukup mutu dan gizinya. Kualitas konsumsi pangan masyarakat dinilai masih rendah karena konsumsi karbohidrat masih tinggi, sedangkan konsumsi protein, kacang-kacangan, dan umbi-umbian rendah. Indonesia tidak sepenuhnya swasembada pangan, dalam artian tidak seluruh wilayah dapat memenuhi sendiri kebutuhan pangannya yang beraneka ragam, sehingga pada saat tertentu memerlukan impor. Dengan jumlah penduduk pada tahun 2001 sekitar 204 juta jiwa dan pada tahun 2012 diperkirakan akan mencapai 237 juta jiwa, serta permasalahan lain seperti kapasitas produksi panan Nasional yang semakin terbatas karena aktivitas ekonomi dan penciutan lahan karena alih fungsi. Diversifikasi pangan untuk aneka olahan dari Produk pertanian akan berjalan efektif apabila industri makanan dan minuman Indonesia telah mapan untuk mengolah ratusan jenis pangan bermutu tinggi yang dapat di produksi negeri ini. Upaya diversifikasi pangan sebagai salah satu solusi mencukupi kebutuhan pangan pun terus dilakukan oleh pemerintah dengan program pengembangan diversfikasi olahan produk seperti pengembangan produk umbi-umbian sebagai pengganti beras sebagai makanan pokok, pengembangan produk olahan. Menurut UU No.7 tahun 1996, Ketahanan pangan adalah kondisi terpenuhinya pangan bagi rumah tangga yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik dalam jumlah maupun mutunya, aman, merata, dan terjangkau. Program untuk diversifikasi konsumsi pangan telah ada sejak dahulu, namun dalam perjalanannya menghadapi berbagai kendala baik dalam konsep maupun pelaksanaannya. Beberapa kelemahan diversifikasi konsumsi pangan masa lalu adalah (1) Distorsi konsep ke aplikasi, diversifikasi konsumsi pangan bias pada aspek produksi penyediaan; (2) Penyempitan arti, diversifikasi konsumsi pangan bias pada pangan pokok dan energi politik untuk komoditas beras sangat dominan; (3) Koordinasi kurang optimum, tidak ada lembaga yang menangani secara khusus dan berkelanjutan; (4) Kebijakan antara satu departemen dengan departemen lainnya kontra produktif terhadap perwujudan diversifikasi konsumsi pangan; (5) Kebijakan yang sentralistik dan penyeragaman, mengabaikan aspek budaya dan potensi pangan lokal; (6) Riset diversifikasi konsumsi pangan masih lemah, bias pada beras, terpusat di Jawa-Bali, pada on-farm, dana hanya dari pemerintah pusat (7) Ketiadaan alat ukur keberhasilan program, program bersifat partial tidak berkelanjutan dan tidak memiliki target kuantitatif yang disepakati bersama; (8) Kurangnya kemitraan dengan swasta/industri dan LSM; (9) Ketidakseimbangan perbandingan antara biaya pengembangan dan harga produk altematif dengan beras, (Ariani dan Ashari, 2003; Martianto, 2005, Krisnamurthi, 2003).                  
Dalam masalah peningkatan produksi pangan di dalam negeri ini sudah sering diserukan banyak pihak sejak beberapa tahun ini. Faktanya, hingga saat ini pemerintah selalu mengambil jalan pintas membuka keran impor untuk memenuhi kebutuhan pangan rakyatnya. Jika kita sadari awal pemerintah serius membenahi sektor produksi pertanian, Indonesia tak perlu terlalu tergantung pada impor pangan seperti sekarang ini.Di sisi lain, ancaman krisis pangan di Indonesia makin terlihat nyata seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk dan tidak adanya kebijakan pangan yang kuat. Selain itu, maraknya alih fungsi lahan-lahan pertanian menjadi peruntukan selain pertanian, juga menambah semrawutnya masalah. Klaim pemerintah untuk menjaga tanah pertanian yang subur hanya untuk pangan dan dijamin tidak ada konversi ke penggunaan lainnya hingga kini realisasinya masih dipertanyakan publik.
Kualitas konsumsi pangan penduduk Indonesia pada 2011 untuk padi-padian masih 316 gram, padahal idealnya 275 gram. Untuk Kebijakan diversifikasi pangan menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan serapan produk dalam negeri oleh masyarakat. Selain itu, kegiatan riil berupa pameran juga bisa membuka cakrawala pengetahuan terhadap produk dalam negeri. Jika kita analisa bahwa Diversifikasi pangan dari aspek konsumsi mencakup perilaku yang didasari pertimbangan ekonomis / pendapatan dan harga komoditas dan nonekonomis (selera, kebiasaan dan pengetahuan). Produk agribisnis lokal setiap wilayah perlu dikembangkan dengan potensi setiap daerah baikm Kabupaten/ kota dalam pengembangan pangan. Diversifikasi pangan dan pola konsumsi ini secara dinamis mengalami perubahan. Jadi, diversifikasi pangan selain merupakan upaya mengurangi ketergantungan pada beras, juga penganekaragaman dari beras ke sumber kalori dan protein lainnya yang lebih berkualitas. (Berbagai sumber media terkait, artikel pangan, data diolah F. Hero K. Purba)


Solusi Bersama Mengatasi Banjir (Solution for Flood) untuk Kepentingan Rakyat




  Banjir terjadi hampir diseluruh wilayah Jakarta dan sekitarnya, di di minggu kedua bulan Januari 2013 ini yang mengakibatkan keresahan di mata masyarakat. Dimana daerah Ibukota DKI Jakarta dikepung banjir sejak hari Kamis 17 Januari 2013. Banjir ini tidak hanya menggenangi perumahan, luapan air bahkan sudah tumpah ke jalan-jalan protokol, seperti Jalan MH Thamrin, Jalan Jenderal Sudirman, dan Jalan Gatot Subroto. Bahkan Istana Negara  terpaksa harus basah-basahan karena air yang mengalir masuk ke kantor Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Bagaimana kita menyelesaikan solusi bersama untuk mengatasi banjir ini. Hal ini tidak bisa dianggap sepele, karena air hujan yang terus berjatuhan di wilayah Jakarta harus menjadi pertimbangan untuk mengatasi dampaknya. Daerah resapan adalah daerah yang saat hujan turun, tanah di bawahnya dapat menyerap air itu agar tidak terjadi aliran permukaan (surface run-off). Dengan mengubah permukaan puncak bukit menjadi semen, tanpa pepohonan, maka seberapa air yang tidak bisa diserap, dan mengalir di permukaan, lalu menjadi banjir. Dengan menanami bukit-bukit itu, tanah kembali memiliki kemampuan daya serap sehingga air dapat terserap. Secara alami, akar pepohonan bahkan rumput dapat mengurangi aliran air permukaan. Maka, dengan menanam pohon dan tumbuhan lain, banjir dapat dikurangi. (Berbagai sumber media terkait, flood solution, hardware solution flood, data diolah F. Hero K. Purba). Yang Kedua yaitu kita harus memerhatikan daerah aliran sungai (DAS). Daerah ini sangat penting, dan menurut Keppres no 32 tahun 1990 mengenai kawasan lindung, Langkah ini pernah terjadi pada sungai Rhein di Eropa karena dilakukan pelurusan sungai. Sungai dibuat berkelok kelok sehingga arus sungai dapat diredam dan tidak merusak tepi sungai. Pembetonan juga akan mengakibatkan percepatan aliran sungai sehingga sedimentasi juga lebih mudah terjadi. Dan cara yang  Ketiga : Harus adanya peraturan Pemerintah yang tegas. Dimana peraturan yang sudah ada sebaiknya dilaksanakan. Minimal ada tim yang kenar-benar kompeten yang mampu mengatur pelaksanaan UU, PP, Keppres, dll. Ketegasan itu juga harus adil. Bukan berpihak pada perseorangan, institusi, ataupun lembaga apapun. Manajemen Banjir (Flood Management) dan solusi pengendaliannya di perlukan disaat kejadian terjadi.

Seperti di Australia yang memiliki PowerDrain, terdiri dari tugas berat polimer tahan lama saluran drainase beton modular. Untuk memastikan efisiensi hidrolik optimal untuk proyek ini, saluran pracetak berkumpul untuk menghasilkan berjalan miring, sehingga jatuh di bagian datar dari Jalan Pulau Bribie. PowerDrain juga menyediakan penguncian keamanan yang tinggi dengan PowerLook dipatenkan sistem penguncian, memungkinkan cepat dan mudah pas dan penghapusan Grates untuk memfasilitasi operasi pemeliharaan jalan. Sistem ini juga dirancang dengan lugs shunt anti dan fitur penyerap goncangan untuk menahan grates di tempat sementara memberikan menahan diri dari gerakan roda longitudinal dan getaran lalu lintas umum. Menanggapi sejumlah bencana dan peristiwa diberbagai negara termasuk banjir, tornado, kebakaran hutan, badai es, badai salju dan gempa bumi, tsunami membutuhkan banyak koordinasi dengan manajemen darurat lokal, penegakan hukum baik diseluruh wilayah di seluruh kabupaten / kota sekitarnya. Hal ini  selalu merupakan upaya tim untuk mengatasi respon terhadap situasi yang sedang terjadi dan melindungi warga negara,

Thursday, January 17, 2013

Pengembangan dan Peluang Potensi Ubi Jalar dalam Prospek Usaha Pertanian



 Indonesia merupakan salah satu negara produsen ubi jalar (Impomea Batatas)  Negara produsen utama ubi jalar dunia antara lain Cina, Uganda, Nigeria, Indonesia, Vietnam, Jepang, India, dan lainnya. Ekspor ubi jalar pada umumnya ditujukan ke Malaysia, Singapura, Jepang, Saint Helena, Malta, AS, Arab Saudi, Taiwan dan beberapa Negara Afrika seperti Nigeria dan Etiopia (FAO). Negara pengimpor ubi jalar Indonesia antara lain: Singapura, Belanda, Amerika Serikat, Jepang, Malaysia, Taiwan, Cina, Korea. Di luar negeri, khususnya di negara-negara maju, ubi jalar dijadikan makanan mewah dan bahan baku aneka industri, seperti industri fermentasi, tekstil, lem, kosmetika, farmasi, dan sirup. Ubi jalar merupakan salah satu tanaman pangan yang mempunyai keistimewaan ditinjau dari nilai gizinya, yakni sebagai sumber kalori (123 – 136 kal/100g), vitamin (A dan C) serta mineral (kalium, besi dan fosfor) (Ditjen Bina Produksi Tanaman Pangan, 2002). Permintaan ubi jalar sebagian besar (85 persen) untuk memenuhi kebutuhan konsumsi manusia, sekitar 2 persen untuk pakan ternak, 2,5 persen untuk bahan baku industri dan 10,5 hilang karena proses panen dan pasca panen (Hafsah, 2004), berbagai sumber terkat, data diolah F. Hero K. Purba)
Produk olahan pemanfaatan tepung ubi jalar sebagai pensubstitusi tepung terigu untuk bahan baku kue diharapkan dapat mengurangi penggunaan tepung
terigu, sehingga impor tepung terigu dapat dikurangi dan juga dapat meningkatkan nilai tambah ubi jalar. Tepung ubi jalar dapat diguna-kan sebagai bahan pembuatan kue, misalnya kue kering, kue lapis, dan cake (Antarlina, 1998). Beberapa negara maju, misalnya Jepang, Taiwan, Korea, Cina, dan Amerika, penggunaan ubi jalar sebagai bahan pangan sudah dilakukan secara optimal. Ubi jalar diolah menjadi berbagai produk makanan, mmisalnya mie instan, tepung granula, saos, kremes, keripik, kue, roti, sirup, makanan bayi, dan manisan yang semuanya disajikan dalam kaleng atau packing / bungkusan yang menarik. Ubi jalar sebagai salah satu komoditas pertanian penghasil karbohidrat sudah tidak disangsikan lagi bagi masyarakat. Ubi jalar memiliki peran penting sebagai cadangan pangan yang bila produksi padi tidak mencukupi lagi, ubi jalar dapat dijadikan sebagai bahan pangan substitusi beras.

Wednesday, January 16, 2013

Marketing Politik Menjelang Pemilu 2014



Dalam hal ini Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menyelesaikan penentuan nomor urut partai politik peserta Pemilu 2014. Sepuluh partai politik yang lolos verifikasi faktual telah mendapatkan nomor urut peserta Pemilu 2014. Adapun hasil pengundian nomor urut parpol:Nomor urut 1: Partai Nasional Demokrat (Partai Nasdem) Nomor urut 2: Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)
Nomor urut 3: Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Nomor urut 4: Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P)Nomor urut 5: Partai Golongan Karya (Partai Golkar)Nomor urut 6: Partai Gerakan Indonesia Raya (Partai Gerindra) Nomor urut 7: Partai Demokrat, Nomor urut 8: Partai Amanat Nasional (PAN), Nomor urut 9: Partai Persatuan Pembangunan (PPP),Nomor urut 10: Partai Hati Nurani Rakyat (Partai Hanura).
Meskipun ada banyak contoh politisi dengan teknik pemasaran mereka saat ini, dan ada banyak politisi yang hanya mengandalkan pemasaran untuk mempertahankan posisi mereka kekuasaan, idealnya pemasaran harus digunakan untuk memberikan masyarakat umum ide dari pesan politisi. Apakah itu waktu pemilu dan politisi harus memasarkan pandangannya ke nya atau konstituen dirinya untuk membuktikan bahwa ia memiliki pegangan yang lebih baik tentang isu-isu bergerak maju ke istilah baru, atau melayani sebagai pendukung atau lawan untuk ukuran legislatif baru dan mencoba untuk meyakinkan basis nya atas kebenaran pandangan nya, marketing hanya perlu memperluas ide-ide wakil, tidak menciptakan mereka atau memalsukan ide-ide baru dalam dan dari dirinya sendiri. (Berbagai sumber media terkait, data diolah F. Hero K. Purba)

Pemasaran politik beberapa kesamaan dengan pemasaran barang dan layanan. Konsumen memilih di antara merek seperti pemilih memilih di antara calon atau pihak. Konsumen menampilkan preferensi merek (partai loyalitas dan identifikasi partai). dan terpapar media massa (iklan kampanye) dan penjualan langsung ("get-out-thevote") upaya), yang dapat mengandalkan daya tarik emosional dan berbagai pengaruh sosial. Calon, seperti perusahaan, pilih posisi produk (posisi kebijakan), menentukan promosi mix, (mengalokasikan sumber daya kampanye), dan melakukan riset pasar (polling). Keputusan ini perlu memperhitungkan dan mengantisipasi tindakan pesaing menyiratkan bahwa
calon berpartisipasi dalam permainan dari interaksi strategis. Dalam hal prediksi yang berpengaruh terhadap pemilih tidak hanya akan dibahas dalam lembaga riset opini publik. Pihak parpol dan media pun harus memperhatikan pertanyaan seberapa jauh riset opini itu telah menjadi isu cadangan dalam kampanye lalu dan seberapa jauh prediksi yang dipublikasikan cocok untuk mempengaruhi sikap pemilih dalam jangka waktu yang lama. Sekarang tergantung bagaimana rakyat memilih wakil rakyatnya?