Thursday, February 28, 2013

Pengembangan Potensi Peluang dan Pengolahan Agribisnis Pisang Indonesia dalam Prospek Pemasaran



 Pisang tidak hanya dikonsumsi untuk buah semata, tapi juga diolah menjadi tepung berkarbohidrat tinggi untuk alternatif bahan pangan. Penelitian ini mendukung riset bidang ketahanan pangan. Sentra produksi pisang di Indonesia seperti, propinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Lampung, Sumatera Barat, Jambi, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Bali, dan NTB. Bebagai jenis pisang kita jumpai seperti; Pisang raja, Pisang barangan,Pisang jambe, Pisang raja sere, Pisang kapok, Pisang Bali, Pisang mas,Pisang lampung dan sebagainya. Untuk Ekspor pisang Indonesia keluar negeri dari tahun 1999 sudah mencapai 77.472,68 ton dengan nilai US$14.073.670. Pada tahun 2000 volume ekspor menurun, sedangkan volume ekspor mengalami peningkatan pada tahun 2002 sebesar 512,27 ton senilai US$ 979.730. Menurut Biro Pusat Statistik, Indonesia menghasilkan sekitar 6.004.615 MT pisang di tahun 2010, kebanyakan dihasilkan di Jawa Barat. Jawa Timur menghasilkan 964.263 MT atau sekitar 16% hasil nasional di tahun itu. Hampir seluruh wilayah Indonesia menghasilkan pisang, karena iklim untuk tanah tanaman buah pisang ini cocok untuk di Indonesia. Tentunya kita melihat potensi usaha hasil dari pisang yang beraneka ragam, seperti yang kita ketahui dan rasakan nikmatnya Pisang Goreng Pasir”, “Pisang Goreng Pontianak”, yang tentunya bukan saja enak dimakan tetapi memiliki peluang bisnis yang prospektif dari hasil pisang tersebut setelah diolah menjadi makanan yang beraneka ragam.
Negara produsen utama pisang di dunia adalah Ekuador,Kosta Rika,Panama, Filipina dan Indonesia. Negara Importir pisang terbesar di dunia adalah Amerika,Jepang,dan Uni Eropa. Dibandingkan dengan tahu-tahun sebelumnya pangsa impor negara-negara importir terus meningkat,Hal ini merupakan peluang pasar bagi Indonesia. Jenis pisang dibagi menjadi tiga:
1. Pisang yang dimakan buahnya tanpa dimasak yaitu Musa paradisiaca var Sapientum, Musa nana atau disebut juga Musa cavendishii, Musa sinensis. Misalnya pisang ambon, susu, raja, cavendish, barangan dan mas.
2. Pisang yang dimakan setelah buahnya dimasak yaitu M. paradisiaca forma typicaatau disebut juga M. paradisiaca normalis. Misalnya pisang nangka, tanduk dan kepok.
3. Pisang berbiji yaitu M. brachycarpa yang di Indonesia dimanfaatkan daunnya. Misalnya pisang batu dan klutuk.
4. Pisang yang diambil seratnya misalnya pisang manila (abaca).
Untuk konsumsi pisang itu sendiri cukup besar peluang dan daya belinya. Untuk franchise “ Pisang Goreng ala Pontianak dan Pisang Goreng Pasir” tersebut hampir 100 jutaan. Hal ini dilihat dalam konsumsi domestik pasar pisang cukup besar didalam negeri. Dimana hasil olahan pisang tersebut dapat dijual ke konsumen baik dipasar tradisional supermarket dan pedagang besar yang membutuh buah ini untuk peluang bisnis. Di Indonesia panen pisang tidak mengenal musiman, karena curah hujan tersebar merata sepanjang tahun. Dengan demikian produksi pisang dapat diatur secara rinci sepanjang tahun sesuai kebutuhan. Hal ini sangat menguntungkan dan berdaya saing terutama untuk tujuan usaha pascapanen buah pisang segar yang melibatkan berbagai tahapan operasional antara lain: panen (kriteria, waktu dan cara pemanenan), pengangkutan ke bangsal pengemasan, operasi bangsal pengemasan (pemotongan sisir, pencucian, perlakuan fungisida, pengeringan, pengemasan), transportasi kemasan pisang dan pemuatan ke kontainer berpendingin (cool storage) yang kemudian dimuat ke kapal, kereta api atau truk. Untuk tujuan ekspor dalam sarana transpor pada kegiatan distribusi hendaknya menggunakan rantai dingin.
Jenis pisang mempunyai suatu peluang yang dikembangkan untuk ekspor ialah jenis pisang emas, pisang raja, pisang ambon dan pisang raja bulu. Di Thailand, Philippines, Malaysia dan Equador pisang ekspor diusahakan secara perkebunan, tentunya dengan kemasan dan packing yang baik untuk diekspor. Hal ini tentunya kita bias menggairahkan untuk peluang ekspor pisang Indonesia yang tidak kalah bersaing dengan produk pisang dari negara lain. Hal ini dilihat dari sisi untuk pemasaran Internasional, dan kedepannya untuk mengembangkan produk pisang di pasar domestik dengan mencoba mengembangkan peluang investasi dan usaha melalui “franchise” seperti pisang goreng ala pontianak tersebut. Investasi dan peluang bisnis sekarang terbuka luas, tinggal kita yang ingin melangkah pasti untuk mengembangkannya. Hitung-hitung prospek bisnis dan pengembangan agrobisnis pisang. Siapa tahu kemungkinan membuka “café banana” café pisang, yang mungkin peminatnya tidak hanya pasar domestik dan menjadikan franchise ke negara lain, yang tidak akan kalah nantinya seperti franchisenya McDonald. Hal inilah yang perlu kita perhatikan untuk prospek pengembangan dan budidaya tanaman pisang, selain enak dimakan dan mengandung protein untuk kesehatan tentunya menambah uang untuk kocek saku yang menjanjikan. (Berbagai sumber media terkait, data litbang data diolah F. Hero K. Purba)

Friday, February 22, 2013

Daya saing Pengembangan Agribisnis Kakao Indonesia Dalam Pemasaran Internasional



Berdasarkan data bahwa volume ekspor kakao selama November 2012 mencapai 11.484,02 ton. Ekspor ini meningkat 19,5% dari realisasi ekspor Oktober tahun ini yang seberat 9.249,69 ton. Trend ekspor menanjak menjelang tutup tahun, namun volume ekspor kakao sepanjang 2012 dipastikan lebih rendah dibandingkan realisasi ekspor di 2011. Askindo mencatat, volume ekspor komoditas ini selama Januari-November 2012 mencapai 124.128 ton. Sepanjang tahun lalu, ekspor kakao mencapai 210.067 ton. Ekspor kakao untuk produk downstream tiga yang merupakan produk akhir olahan kakao hanya US$ 74,9 juta pada 2009, namun pada 2011 sudah mencapai US$ 209,3 juta. Kenaikan mencapai tiga kali lipat. Untuk produk downstream I atau produk intermediate kakao dari nilai ekspornya US$ 250,4 juta pada 2009 naik menjadi US$ 518,9 juta pada 2011. Ekspor kakao menunjukkan pergeseran dari dominasi biji kakao pada 2009 menjadi kakao olahan mulai 2011. Pada 2009, ekspor biji kakao mencapai 80% atau 439 ribu ton. Angka ini menurun menjadi 70% atau 210 ribu ton pada 2011. (Berdasarkan data media terkait, data diolah F. Hero K Purba).
Produksi kakao berkelanjutan berdampak signifikan pada perekonomian negara-negara berkembang dan memberikan mata pencaharian bagi 40 sampai 50 juta orang di seluruh dunia. Tidak seperti industri agribisnis yang lebih besar, sebagian besar masih berasal dari kakao pada keluarga-menjalankan peternakan kecil yang memiliki akses terbatas ke sumber daya dan pasar terorganisir. Untuk mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi produksi kakao dunia, aktor publik dan sektor swasta semakin bermitra untuk mendedikasikan dana dan keahlian untuk meningkatkan pertanian kakao yang berkelanjutan dan kondisi komersial negara berkembang lokal. Dengan bantuan dari World Cocoa Foundation (WCF), upaya ini akan diterjemahkan ke dalam kehidupan yang lebih baik di tingkat petani, peningkatan sumber daya dan investasi di tingkat nasional, dan lingkungan, lebih aman lebih aman bagi petani kecil yang memasok sebagian besar produksi kakao bagi konsumen dunia..
Industri dalam negeri dapat meningkatan jatah biji kakao. Tahun 2011, industri pengolahan mendapat kuota sekitar 207.000 ton. Tahun depan, pasar domestik diberi jatah untuk menyerap 250.000 ton biji kakao produksi nasional. Namun, alokasi jatah bahan baku itu tidak setara dengan target produksi industri pengolahan sebesar 400.000 ton pada 2012. khasiat coklat dari chocolate shop untuk kesehatan adalah sebagai antioksidan, antioksidan dalam coklat untuk chocolate souvenir diperoleh dari biji kakao yang mengandung antioksidan flavonoid yang berguna untuk menahan radikal bebas. Kandungan kakao (biji cokelat) lebih dari 70% juga memiliki manfaat untuk kesehatan, karena cokelat kaya akan kandungan antioksidan yaitu fenol dan flavonoid.  Dengan adanya antiosidan, akan mampu untuk menangkap radikal bebas dalam tubuh.  Produksi kakao mempunyai arti yang strategis dan penting karena pasar ekspor biji kakao Indonesia masih sangat terbuka dan pasar domestik masih belum tergarap. Dalam pengembangan potensi kakao ini hampir sekitar 80% dari produksi kakao nasional di ekspor karena daya serap industri pengolahan dalam negeri relatif rendah. sebagai penghasil/pengekspor kakao dunia, Indonesia juga melakukan impor kakao baik dalam bentuk cocoa beans, whole or broken, raw or roasted maupun chocolate and other food preparation containing cocoa.Citra mutu kakao Indonesia yang dikenal rendah serta rendahnya kapasitas industri pengolahan dapat menghambat peningkatan daya saing kakao dan kakao olahan Indonesia.

Thursday, February 21, 2013

Potensi Buah-buahan Indonesia dalam Pengembangan Agribisnis Hortikultura Antisipasi Lonjakan Produk Impor



Impor buah-buahan dan sayuran melonjak 70 persen menjadi US$ 1,6 miliar selama fiskal tahun lalu yang berakhir pada Maret 2012. Buah-buahan impor telah meningkat 25% selama beberapa tahun terakhir ini. Saat ini pemerintah Indonesia melarang sementara importasi 13 produk holtikultura untuk periode Januari hingga Juni 2013. Menurut perkiraan industri dan diharapkan tahun ini menjadi dua kali lipat menjadi US$ 464 juta yang berakhir pada 31 Maret..Impor  buah  Indonesia pada beberapa tahun terakhir ini meningkat sangat pesat.  Hal ini mengindikasikan, bahwa daya beli masyarakat Indonesia semakin meningkat, produsen dalam negeri tetap belum mampu menghasilkan buah bermutu prima paling tidak dalam penampilannya guna memenuhi permintaan konsumen menengah-ke atas,  dan Indonesia telah  menjadi pasar potensial bagi produk buah luar negeri. Produksi buah di Indonesia pada tahun sebesar 18,65 juta ton;  sedangkan untuk jeruk sekitar 2,13 juta ton atau sekitar terhadap produksi buah nasional.  Pada tahun 2009, Indonesia mengimpor buah sebanyak 601.927 ton, dan diantaranya  sebanyak 209.615 ton adalah buah jeruk   atau hampir mencapai  35% dari  impor buah jeruk  setara dengan 10 % dari total produksi buah nasional. Konsumsi buah per kapita pada tahun 2008 sebanyak 31,93 kg/kapita/tahun sedangkan untuk jeruk 3,59 kg/kapita/tahun, di mana di Amerika untuk jeruk sebesar 60 Kg/kapita/tahun. (Data Litbang Kementan, data media, data diolah F. Hero K. Purba).
Dengan adanya kebijakan yang dimaksud adalah Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 60 Tahun 2012 tentang Ketentuan Impor Produk Hortikultura dan Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 60 Tahun 2012 tentang ketentuan Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH). Pada 2012, Kemendag menetapkan 113 importir terdaftar (IT). Dari perusahaan yang meraih IT, sebanyak 76 perusahaan mendaftarkan 1.319 RIPH ke Kemtan. Selama dua bulan terakhir, yakni November dan Desember tahun lalu, Kementerian Pertanian menetapkan RIPH seberat 259.449 ton setara 10.810 kontainer. Pemerintah, per Januari-Juni 2013, mengatur impor sejumah produk hortikultura. Tiga buah impor yakni durian, pisang dan nanas dilarang masuk ke tanah air, sementara sejumlah produk hortikultura yang diatur volume impornya adalah melon, mangga, pepaya, kentang, kubis, wortel, cabai, bunga anggrek, bunga krisan, dan bunga heliconia.
Produk buah-buahan lokal sebenarnya memiliki banyak keunggulan dibanding produk impor, seperti mangga gedong gincu, Pisang Kirana Lumajang, Jeruk Pontianak, Jeruk Medan, Jeruk Soe, Duku Palembang dan lain sebagainnya.asyarakat saat ini cenderung lebih menyukai produk pangan impor, termasuk buah dan sayuran. Membeli bahan pangan impor di supermarket atau mall sudah menjadi gaya hidup di kehidupan masyarakat. Apabila kita  melihat harga pasar untuk harga anggur merah naik dari Rp 40 ribu menjadi Rp 85 ribu per kilogram. Lalu harga buah pir shiangli dari Rp 20 ribu kini menjadi Rp 35 ribu per kilogram. Sedangkan harga apel fuji melejit dari Rp 12 ribu menjadi Rp 25 ribu per kilogram. Diharapkan nantinya Indonesia dapat mengalahkan Thailand dan China dalam penguasaan pasar buah internasional apabila pemerintah memberi dukungan penuh terhadap perang buah impor melalui kebijakan regulasi maupun anggaran APBN. Kesinergian semua pihak terkait dengan willingness / kemauan semua pihak yang benar-benar mendukung pengembangan agribisnis hortikultura khususnya buah menjadi suatu catatan penting, dan tidak hanya sebagai wacana, tetapi implementasi ke depan lebih baik dalam pengembangan buah nasional.

Wednesday, February 20, 2013

Potensi Peluang Pisang Abaca dalam Pemanfaatan Nilai Ekonomis dalam Agribisnis



Potensi pengembangan pohon pisang abaca di Indonesia sebenarnya sangat potensial, tetapi kecenderungan untuk budidaya jenis pohon pisang ini tidak begitu kelihatan kecenderungan dalam kancah dunia agibisnis beberapa dekade ini. Pohon Pisang Abaca kembali mendapat perhatian para pelaku bisnis. Membaiknya harga serat Abaca berlangsung seiring dengan meningkatnya kebutuhan akan serat berkualitas tinggi untuk bahan baku kertas uang, kertas chaque dan berbagai kertas  yang termasuk  dalam sequrity papers lainnya, memiograph, kantong teh celup, tissue, dan lain-lain juga untuk tekstil, geotekstil, dan karpet.Peluang pasar serat Abaca di pasar global cenderung terbuka luas. Permintaan dari Jerman, Belanda, Prancis, Jepang, Spanyol, Denmark, Amerika, Inggris, dan Kanada terus meningkat. Pisang Abaka (Abaca, Musa textilis), memang jenis pisang asli Filipina. Abaka juga disebut Manila hemp, Cebu hemp, dan Davao hemp. Istilah hemp sendiri, berasal dari bahasa Inggris kuno hænep, hingga di sekolah kita sering diberi tahu pak guru tentang pohon pisang penghasil “manila henep”. Hemp adalah istilah untuk komoditas serat dari tanaman ganja (Cannabis sativa L. subsp. sativa var. sativa). Hingga serat abaca pun diberi sebutan manila hemp, untuk membedakannya dengan hemp asli yang berasal dari tanaman Canabis. Abaka adalah komoditas penghasil serat nabati yang cukup penting. Itulah sebabnya tahun 1925, pemerintah Kolonial Belanda pernah mengembangkan abaka secara besar-besaran di Sumatera Utara. Tahun 1930, pemerintah Inggris juga menanam komoditas ini di Sabah dan Serawak, Kalimantan Utara. Pada tahun-tahun itu, Departemen Pertanian AS (USDA), juga menyeponsori usaha pengembangan abaka di Amerika Tengah. Di Filipina sendiri, abaka sudah dikebunkan secara komersial sejak tahun 1800an. (Sources: Foragri, data media artikel majalah,Wikipedia, data diolah F. Hero K. Purba).
Pada pisang abaka yang diambil adalah serat abaka diambil terutama dari bagian batang. Batang pisang, sebenarnya merupakan batang semu, yang terdiri dari lembaran pelepah daun yang menyatu. Batang aslinya pisang beruba bonggol yang berada dalam tanah. Lembaran-lembaran pelepah daun inilah yang selanjutnya akan diproses untuk diambil seratya. Dalam satu batang abaka berdimeter 30 – 40 cm, bisa diperoleh antara 12 sd. 25 lembar pelepah daun. Selain terdiri dari serat selulosa, pelepah abaka juga  mengandung lignin, dan pektin. Setelah lignin dan pektin, dihilangkan, serat abaka disebut sebagai manila, atau manila hemp.
Apabila dianalisa secara agronomis bahwa dalam budidaya penanaman pisang abaca di Indonesia sangat sesuai, mengingat tanaman pisang abaca adalah tanaman yang berasal dari daerah tropis. Selain itu pisang ini sudah pernah dikembangkan secara komersial dalam areal yang besar. Sedangkan dukungan ketersediaan lahan sangat memungkinkan untuk di kembangkan misalnya di daerah Kalimantan, Sulawesi, Maluku Utara (terutama Halmahera), Irian Jaya sebagian Sumatera dan Jawa, tentunya untuk lokasi-lokasi yang memiliki agroklimat yang sesuai untuk tanaman ini. Diharapkan pembudidayaan pisang abaca ini dapat menjadi para perhatian dalam pengembangan potensi usaha agribisnis.

Tuesday, February 19, 2013

Pemanfaatan Potensi Peluang Agribisnis Organik Pemasaran Internasional



Produk organik akan tumbuh seiring dengan peningkatan permintaan. Harga sangat dipengaruhi keseimbangan permintaan dan penawaran serta inflasi. Adapun kompetisi juga akan meningkat untuk produk-produk organik eco-label. Nilai perdagangan produk organik AS tahun 2011 mencapai 30 miliar dollar AS. Diperkirakan sampai tahun 2015 pertumbuhan rata-rata pasar organik Amerika Utara sebesar 12 persen. (Sources: Aliansi Organik, data diolah F. Hero K. Purba). Peluang bisnis organik sangat terbuka luas dengan pangsa pasar yang terus meningkat dari tahun ke tahun dan menjajikan potensi income. Untuk produk pangan organik olahan harus terdiri dari bahan-bahan pangan yang dibudidayakan dan diolah secara organik. Jika menggunakan bahan tambahan, maka bahan tambahan tersebut harus bahan yang diijinkan digunakan dalam pengolahan pangan organik. Jika ingridien asal produk pertanian organik tidak tersedia, atau dalam jumlah tidak mencukupi, bahan pangan non organik dapat digunakan dalam pangan olahan organik maksimal 5 % dari total berat atau volume, tidak termasuk air dan garam. Dalam artian bahwa standar hanya memperkenankan minimal 95% kandungan bahan pangan organik yang digunakan dalam pangan olahan organik, tidak termasuk air dan garam. Bahan pangan organik tersebut bukan merupakan campuran bahan pangan organik dan non organik yang sejenis.
Negara Eropa sendiri di Belgia Sebagian besar produk-produk organik menanggung label Biogarantie Belgia. Label ini adalah label swasta yang sudah ada sejak lebih dari 25 tahun. Sebagai pribadi, itu hanya dapat digunakan setelah menerima sertifikat tambahan dan setelah pembayaran royalti. Label yang dimiliki oleh organisasi nirlaba Biogarantie vzw. Selama 2008, BioForum akan menjadi pemegang lisensi label. Adanya kesepakatan para Menteri Pertanian Uni Eropa mencapai mengenai aturan baru (Council Regulation (EC) No 834/2007) tentang produksi dan pelabelan organik pada tanggal 12 Juni 2007 di Brussel Belgia. Peraturan ini menggantikan Council Regulation (EEC) No 2092/91 dan akan berlaku mulai 1 Januari 2009. Aturan baru ini mengatur tujuan, prinsip dan aturan umum mengenai produksi organic termasuk juga mengenai aturan impor dan system pengawasannya. Selain itu, aturan ini mewajibkan pelabelan organik Uni Eropa bagi produk organik dipasarkan di Uni Eropa, namun produk tersebut dapat menyertakan label logo organik nasional atau swasta.
Keberlanjutan dari agribisnis organik, tidak dapat dipisahkan dengan dimensi ekonomi, selain dimensi lingkungan dan dimensi sosial.  Pertanian organik semakin mendapat perhatian dari sebagian besar masyarakat, baik di negara maju maupun negara berkembang, khususnya mereka yang sangat memperhatikan kualitas kesehatan, baik kesehatan manusia maupun lingkungan. Berdasarkan data peringkat negara dengan lahan pertanian organik yang paling luas adalah Australia dengan total luas 11, 3 juta ha disusul Argentina 3 juta ha dan Italia, 1,2 juta ha. Namun persentase tertinggi luas lahan pertanian organik dibandingkan dengan luas total lahan pertanian seluruhnya diduduki oleh Austria, Swiss dan negara-negara Skandinavia. Di Swiss sendiri lebih dari 10 persen lahan pertaniannya dikelola dengan sistem pertanian organik. Sebuah bisnis yang sukses selalu mencakup sebuah rencana bisnis yang baik. Sebuah perusahaan pertanian yang bergerak di bisnis organik kebutuhan untuk menghasilkan keuntungan yang akan bermanfaat bagi petani dengan keberlanjutan terhadap usaha pertanian organik tersebut. Dalam rangka untuk menilai jika tanaman atau produk baru, seperti organik, akan bekerja untuk bisnis, perlu untuk "menjalankan angka" dan flush rincian dengan mempersiapkan rencana suara. Proses pengembangan rencana bisnis memungkinkan pengusaha untuk menemukan risiko dan bahaya tersembunyi dalam sebuah ide baru dan menentukan profitabilitas gagasan itu. Selain itu, pemberi pinjaman dan penyandang dana mungkin memerlukan sebuah rencana bisnis sebelum pembiayaan operasi.

Monday, February 18, 2013

Potensi Buah Naga Dalam Pengembangannya di Indonesia

Buah naga ((Hylocereus sp/ Dragon Fruits) yang berasal dari jenis tanaman rumpun kaltes ini berasal dari Israel, dan terus dikembangkan di Australia, Thailand dan Vietnam. Pasar lokal saat ini dibanjiri produk ekspor berdasarkan catatan dari eksportir buah di Indonesia, buah naga ini masuk ke tanah air mencapai antara 200 - 400 ton/tahun asal Thailand dan Vietnam. Pengembangan agribisnis buah naga (Dragon Fruit) mulai dirintis dan dikembangkan didaerah Malang, Jawa Timur dan Delanggu, Jawa Tengah. Kulonprogo, DI Yogyakarta. Dari Jenisnya buah naga ada empat macam, pertama buah naga daging putih (Hylocereus undatus), buah naga daging merah (Hylocereus polyrhizus), buah naga daging super merah (Hylocereus costaricensis) dan buah naga kulit kuning daging putih (Selenicerius megalanthus). Fungsi dan khasiat Buah naga untuk kesehatan adalah dimana buah naga juga mengandungi zat besi untuk menambah darah. Buah naga merah beratnya sampai 1 Kg, harganya per 100 gram bisanya mencapai Rp.12.500 yang dapat dibeli di Supermarket. Dengan melihat potensi pasar yang ada untuk pasar Domestik saja pasarnya sangat banyak, dan peluang pasar ekspor pun dapat memberikan harapan yang baik. Bahkan di Hotel-hotel berbintang pun menyajikan buah merah sebagai makan buah yang dihidangkankan kepada para tamu pengunjung yang menginap di Hotel.
Komoditas buah naga ini mempunyai prospek yang cerah untuk peluang ekspor dan pasarnya masih terbuka lebar dan memiliki potensi yang sangat baik dikembangkan di Indonesia. Menurut informasi pakar AL Leong dari Johncola Pitaya Food R&D, organisasi yang meneliti buah naga merah , buah kaktus madu itu cukup kaya dengan berbagai zat vitamin dan mineral yang sangat membantu meningkatkan daya tahan dan bermanfaat bagi metabolisme dalam tubuh manusia. Penelitian menunjukkan buah naga merah ini sangat baik untuk sistem peredaran darah, juga memberikan efek mengurangi tekanan emosi dan menetralkan toksik dalam darah. Buah naga juga mengandungi zat besi untuk menambah darah; vitamin B1 (mengawal kepanasan badan); vitamin B2 (menambah selera); vitamin B3 (menurunkan kadar kolesterol) dan vitamin C (menambah kelicinan, kehalusan kulit serta mencegah jerawat). Pasar lokal saat ini dibanjiri produk ekspor berdasarkan catatan dari eksportir buah di Indonesia, buah naga ini masuk ke tanah air mencapai antara 200 400 ton/tahun asal Thailand dan Vietnam. Sebagai contoh didaerah Madura, Harga buah naga di menjelang tahun baru Imlek ini juga naik dari sebelumnya hanya Rp15.000,- per kilogram kini menjadi Rp18.000 per kilogram di tingkat pengecer. Menurut dia, Harga itu, jauh lebih mahal disbanding di Malang, Banyuwangi dan Lumajang yang hanya dalam kisaran Rp.12.000 per kilogram. (Berbagai sumber media terkait, data diolah F. Hero K. Purba).
Untuk kebutuhan konsumsi buah naga di Indonesia yang cukup besar dan peluang ekspor juga tidak kalah besarnya. Namun kebutuhan tersebut belum mampu dipenuhi baik oleh produsen di dalam negeri maupun diluar negeri. Winarsih (2007) melaporkan bahwa kebutuhan buah naga di Indonesia mencapai 200-400 ton per tahun, namun kebutuhan buah naga yang dapat di penuhi masih kurang dari 50%. Permintaan produksi buah naga mengalami peningkatan setiap tahunnya, Heryanto (2010) menambahkan bahwa permintaan produksi buah naga mengalami peningkatan khususnya pada saat perayaan imlek mencapai 30-40% per tahun. Tantangan untuk pasar ekspor  membawa implikasi bahwa buah naga merupakan produk-produk hasil pertanian mampu bersaing di pasar internasional, maka harus memenuhi persyaratan pokok (necessary condition ), yakni dihasilkan dengan biaya rendah, memberikan nilai tambah (added value) tinggi, mempunyai kualitas tinggi, mempunyai keragaman untuk berbagai segmen pasar, mampu mensubstitusi produk sejenis yang dihasilkan oleh negara luar.

Friday, February 15, 2013

Pengembangan Singkong (cassava) sebagai Bioetanol Bahan Bakar Alternatif



Sumber Pemanfaatan bioetanol dapat berupa singkong, ubi jalar, tebu, jagung, sorgum biji, sorgum manis, sagu, aren, nipah, lontar, kelapa dan padi. Sumber bioetanol yang cukup potensial dikembangkan di Indonesia adalah singkong (Manihot esculenta). Bioetanol yang berasal singkong (cassava) dipilih sebagai energi alternatif yang cukup potensial karena pada dasarnya tumbuhan singkong (ketela pohon) memiliki kandungan pati, gula atau selulosa yang bisa dimanfaatkan dalam proses pembuatan bahan bakar alternatif. Melimpahnya bahan baku singkong dan mudahnya proses pembuatan bahan bakar tersebut, menjadikan bioetanol singkong sebagai alternatif tepat bagi masyarakat. Ketika kondisi harga BBM merangkak naik, bioetanol singkong dipilih masyarakat sebagai salah satu energi pengganti yang diharapkan bisa dimanfaatkan dengan baik. Bahan baku untuk produksi biethanol bisa didapatkan dari berbagai tanaman, baik yang secara langsung menghasilkan gula sederhana semisal Tebu (sugarcane), gandum manis (sweet sorghum) atau yang menghasilkan tepung seperti jagung (corn), singkong (cassava) dan gandum (grain sorghum) disamping bahan lainnya. Persiapan bahan baku beragam bergantung pada jenis bahan bakunya, sebagai contoh kami menggunakan bahan baku Singkong (ubi kayu). (Berbagai sumber terkait, media, artikel surat khabar, data diolah F. Hero K. Purba).
Bioethanol merupakan ethanol yang bahan utamanya dari tumbuhan dan umumnya menggunakan proses fermentasi. Ethanol atau ethyl alkohol C2H5OH berupa cairan bening tak berwarna, terurai secara biologis (biodegradable), toksisitas rendah dan tidak menimbulkan polusi udara yg besar bila bocor. Ethanol yg terbakar menghasilkan karbondioksida (CO2) dan air. Singkong (Manihot esculenta) yang dibudidayakan untuk akar berbonggol nya tepung dan tumbuh secara eksklusif di negara berkembang yaitu Afrika, Amerika Latin dan Asia, dan Oseania (FAOSTAT,13 November 2009). Singkong merupakan sumber karbohidrat terbesar ketiga di daerah tropis setelah padi dan jagung, dan merupakan pokok bagi lebih dari 600 juta orang (FAO, 2002). Ada dua jenis ubi kayu, manis dan pahit varietas. Singkong manis biasanya dikonsumsi sebagai makanan manusia, singkong pahit digunakan sebagai pakan ternak atau diolah lebih lanjut menjadi tepung atau pati sebagai masukan industri menengah. Tanaman ini memiliki ciri-ciri perkembangan intrinsik. Budidaya ubi kayu memerlukan input rendah dalam hal pupuk, air, dan tenaga kerja pertanian. Tanaman tumbuh subur bahkan ketika di miskin hara tanah, dan sering dipilih oleh para petani marjinal dan modal-miskin. Akar bisa disimpan di bawah tanah tanpa kehilangan nilai gizi sampai dua tahun, menjadikannya sebagai keamanan tanaman pangan penting (Vessia, 2007).Adapun dampak positif penggunaan bioethanol berbahan singkong sebagai bahan bakar terhadap perekonomian nasional dan lingkungan adalah Subsidi BBM akan berkurang secara signifikan sehingga bisa dialokasikan ke sektor lain, dan akan mengurangi polusi udara mengingat bioethanol yang ramah lingkungan.
Memastikan rantai pasokan yang berkelanjutan untuk etanol dari singkong, kenaikan harga singkong untuk keperluan makanan harus dihindari. Ini bisa mengambil tempat untuk permintaan untuk pakan akan menurun, tetapi hal ini tidak mungkin terjadi. Produksi etanol bisa membuat volume singkong tambahan yang tersedia dengan mengeringkan volume yang sekarang hilang karena masalah penyimpanan. Peningkatan hasil yang penanaman singkong pada lahan tidur dapat memberikan volume singkong tambahan yang tujukan untuk menjadi etanol. Untuk rantai pasokan benar-benar berkelanjutan kriteria ekologis harus ditangani, seperti penyimpanan karbon dalam system penggunaan lahan sebelumnya, penurunan keanekaragaman - hayati, kualitas tanah, penggunaan air dan polusi. Kriteria sosial, seperti kondisi kerja dan penghormatan untuk mendarat tepat, harus diperhitungkan dengan baik. Adanya usaha produksi bioetanol dari Singkong berskala kemasyarakatan dan industri besar, diharapkan banyak singkong yang akan terserap sehingga harganya akan lebih kompetitif

Thursday, February 14, 2013

Pemanfaatan Pengolahan Agribisnis Alpukat sebagai Nilai Ekonomi dalam Pemasaran Internasional

 
Alpukat (Persea americana) merupakan salah satu buah yang potensial, bagian dari pohon alpukat untuk keperluan sehari-hari, mulai dari bagian batang terutama kulitnya, daun, buah dan juga biji yang terdapat dalam buah alpukat. Pohon alpukat sudah jarang kita temui di halaman rumah orang kota. apa mungkin karena halaman perumahan yang sempit sehingga tidak bisa ditanami atau memang karena cuaca kota yang cenderung panas ?. Kita sering menjumpai tanaman ini saat kita berjalan-jalan ke desa. Bahkan dalam satu halaman bisa ada dua pohon alpukat. Rasa buahnya alpukat dikenal ada dua yaitu alpukat mentega dan alpukat susu. Ciri-ciri alpukat mentega adalah daging buahnya tebal, warnanya kuning berlemak tanpa serat dan rasanya manis. Tanaman alpukat merupakan tanaman buah berupa pohon dengan nama alpuket (Jawa Barat), alpokat (Jawa Timur/Jawa Tengah), boah pokat, jamboo pokat (Batak), advokat, jamboo mentega, jamboo pooan, pookat (Lampung) dan lain-lain. Tanaman alpukat berasal dari dataran rendah/tinggi Amerika Tengah dan diperkirakan masuk ke Indonesia pada abad ke-18.Buah Alpukat merupakan tumbuhan yang berasal dari bagian tropis benua Amerika, tetapi telah menyebar ke seluruh bagian tropis dan sub-tropis bumi dalam abad ke 19. Di antara buah-buahan, rasa alpukat unik. Rasanya bukan manis atau pun masam, tetapi rasanya seperti kacang-kacangan. Rasa ini berasal dari daging buah yang konsistensinya menyerupai mentega. Buah alpukat dimakan segar, karena daging buahnya akan pahit rasanya bila dimasak, disebabkan oleh tanin yang terdapat dalam daging buah. Daging buah alpukat dapat dimakan dengan diulasi air jeruk nipis, air jeruk, atau cuka. Buah alpukat dapat dibelah, kemudian bagian cekung dari daging buah diisi dengan daging udang atau daging kepiting. (Sources: Litbang Deptan, artikel media, data diolah F. Hero K. Purba)
Beberapa manfaatnya: Mengatasi batu ginjal: Minum air seduhan tujuh helai daun alpukat dengan ½ gelas air panas setiap pagi dan sore. Untuk sakit punggung: Rebus 5 helai daun alpukat dan 500 cc air hangat tinggal 250 cc. Embunkan semalaman dan minum keesokan harinya. Lakukan seminggu berturut-turut. Untuk Sariawan: Aduk sebuah alpukat matang dengan dua sendok madu dan makan tiga kali sehari. Menghaluskan kulit: Haluskan buah alpukat dan setelah itu balurkan merata selama 30 menit pada wajah dan tangan yang sudah dibersihkan dengan air hangat.
Daun alpukat yang dapat digunakan sebagai obat untuk mengurangi rasa sakit kepala karena darah tinggi. Kalau kita sedu, rasanya khas, warnanya merah pekat seperti daun teh, dan baunya harum. Cara membuatnya sama seperti menyeduh teh, atau paling baik dengan merebus beberapa lembar daun alpukat.Berdasarkan data bahwa California, Amerika menghasilkan £ 265.000.000 (12.045 MT) pada tahun 1976, £ 486.000.000 (22.090 MT) pada tahun 1981. The Florida alpukat potensial diperkirakan 150 juta lbs (6.818 MT). Kedua negara mengalami fluktuasi karena dampak membeku periodik, kekeringan, angin kencang atau faktor musiman lainnya. Saat ini, Meksiko, dengan 150.000 hektar (62.500 ha) adalah produsen-267 terkemuka, 786 ton (243.000 MT), Republik Dominika adalah kedua-144, 362 ton (131.000 MT), Amerika Serikat (California dan Florida gabungan) dengan 52.000 hektar (21.666 ha) , ketiga-131, 138 ton (119.000 MT), Brasil adalah keempat-128, 934 ton (117.000 MT). Israel, dengan 16.000 hektar (6.666 ha), kelima, keenam dan Afrika Selatan. Setengah dari penanaman California berada di San Diego County dekat dengan Meksiko. Meksiko, Chili, dan Amerika Serikat sebagai peringkat tiga produsen top dunia dari catatan. Meksiko adalah mudah produsen terbesar, memasok lebih dari sepertiga dari total produksi dunia dan lebih dari 40 persen dari ekspor dunia. Amerika Serikat produksi (Nov-Okt) MY 2005-2006 diperkirakan mencapai 247.000 ton atau naik 34 persen dari tahun sebelumnya. Chile dengan kurang dari seperlima dari ekspor produksi Meksiko hampir 70 persen dari produksinya sebagian besar ke Amerika Serikat. Indonesia adalah produsen utama, bagaimanapun, tidak ada pelaporan FAS untuk pasar tersebut karena impor dan ekspor jumlah yang sangat kecil, dan mengkonsumsi hampir semua produksi internal. Amerika Serikat pemasok utama alpukat adalah Chile, Meksiko, dan Republik Dominika.
Dunia perdagangan untuk buah alpukat berpusat pada dua pasar yang kuat baik yang kuat importir, Uni Eropa (150.00-160.000 ton per tahun termasuk pengiriman dari Spanyol) dan Amerika Serikat (sekitar140.000t). Kuantitas yang diambil oleh konsumen utama lainnya daerah yang jauh lebih kecil. Itu Caribbean-Kolombia zona, ketiga importir terbesar, total hanya 40.000 t.Hal ini diikuti oleh Jepang dan Kanada dengan 30.000t dan 15.000t masing-masing.Yang lain pasar di seluruhdunia (Asia, Timur Tengah danEropa Timur) memakan waktu kurang dari 2000t Analisis awal memberikan yang lebih baik pemahaman yang tidak terelakkan efek bahwa perubahan dalam sala salah satu cara dari dua fungsi pusat terkemuka pada perdagangan dunia.

Wednesday, February 13, 2013

Potensi Agribisnis Kopi Arabica Bajawa, Flores Pengembangan untuk Orientasi Pemasaran Ekspor



Indonesia yang memiliki berbagai macam aneka kopi memiliki cita rasa khas yang tidak dimiliki oleh negara lain, meskipun volume ekspor kopi Indonesia berada di urutan ke-4 setelah Brazil, Vietnam, dan Colombia, masih banyak peluang untuk meningkatkannya, karena tidak ada negara yang memiliki varian produk unggulan sebanyak negeri ini. Konsumsi kopi spesialti hanya satu persen di Indonesia, sementara 99 persen diekspor.Semua berawal pada tahun 1696, ketika untuk kali pertama kopi berjenis Arabika. Salah satu propinsi di Indonesia yakni, Propinsi Nusa Tenggara Timur, Khususnya Kabupaten Ngada dan dan Kab. Manggarai dan Manggarai Timur memiliki potensi wilayah yang besar dalam pengembangan agribisnis dan ketahanan pangan terutama untuk komoditi tanaman perkebunan. Kabupaten Ngada dan Kab. Manggarai serta Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur yang terdapat di Kepulauan Flores merupakan salah satu daerah yang dikunjungi pada kesempatan ini dimana Komoditi unggulan seperti Kopi Bajawa Flores dan Manggarai merupakan Kopi Specialty Indonesia serta pelaku usaha kopi yang ingin bermitra dengan pelaku usaha agribisnis kopi Indonesia khususnya dalam menjalin pengembangan pangsa ekspor Indonesia ke wilayah Asia, Eropa dan Amerika.
Unit Usaha Kopi pengolahan Hasil (UPH) di Bajawa, Kab. Ngada telah menunjukkan hasil yang signifikan dari binaan UPH oleh Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan, Kabupaten Ngada. Pada tanggal 13 Juli 2009 yang lalu Direktur Coffee Amerika Serikat, Nicholous Fullmer dengan eksportir asal Indonesia PT. Indokom Citra Persada, melakukan kemitraan dalam pengembangan pangsa pasar ekspor kopi Bajawa Flores ke Amerika.
Kesempatan ini perlu dilakukan dan pembentukan suatu Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis untuk memproteksi dan mempromosikan suatu hak paten dari wilayah tertentu. Pata tanggal 26 Mei 2009 yang lalu telah dirancang dalam pembentukan Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis (MPIG) oleh Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan, Kabupaten Ngada dari 12 UPH Kopi Arabica. Adapun beberapa UPH aktif yang merupaka unggulan untuk pengembangan Kopi Arabica Bajawa Flores: UPH Wongo Wali, UPH Lobo Wutu di Wawohae, UPH Famasa di Beiwali, UPH Papataki di Langa, UPH Sukamaju di Ubedomulo. Untuk areal Kopi Arabica di Bajawa dengan luas kurang lebih 6000 Ha. Tahun 2009 yang lalu sebanyak 50 Ton Arabica Bajawa Flores di kirim ke Amerika.
Dan 12 Unit UPH ini memproduksi 150 ton/ tahun. Arabica Bajawa Higland original dari Flores pada tahun 2008 dengan harga ekspor kopi yakni Rp. 26.600,/kg. Harga ekspor tersebut dihitung biaya antara lain: Harga Gelondongan, Biaya Operasional; Tenaga Kerja; Bunga Bank; Surat Ketereangan Asal Barang (SKAB); Penguatan Kelompok.
Kabupaten Manggarai, UPH Pocoranaka merupakan UPH percontohan demikian juga UPH Wela Waso, Kelurahan Waso, Kec. Langke Lembong dan UPH Kopi Lo’o poco, desa Cumbi, Kec. Ruteng, Kabupaten Manggarai, dengan luas Hektaran kurang lebih 12.000 Ha. Untuk daerah Kabupaten Manggarai Produksi per tahun 486 Ton dari UPH Lleda, P. Ranaka, Borong, K.Komba, Elar, S. Rampas.Dalam hal ini Indikasi Geografis akan membantu Kelompok Tani, Pelaku Usaha adalah nama suatu daerah atau kekhasan lokal tertentu, dan mencirikan suatu produk yang dihasilkan dari daerah tersebut atau kekhasan lokal tertentu.
Berdasarkan data produksi kopi di Vietnam dengan luas lahan dan waktu yang sama bisa menghasilkan tiga ton, sehingga total secara nasional mampu menghasilkan 1,2 juta ton, Brasil mampu mencapai lima ton per tahun, dengan total produksi mampu mencapai 3,5 juta ton per tahun. Dengan adanya Indikasi Geografis diharapkan dapat memberikan nilai tambah dan memberikan perlindungan terhadap hal-hal yang telah diadopsi oleh para produsen dalam hal persyaratan yang diperlukan dan pendekatan yang telah ditentukan. Mereka dapat memberikan informasi yang lebih rinci kepada para konsumen mengenai hal ihwal asal dan mutu produk (tempat, proses, pelaksanaan verifikasi, dll). Untuk pasar global sekarang ini peran perlindungan Indikasi Geografis (IG) dirasa begitu penting, dimana masyarakat produser lokal membutuhkan perlindungan hukum terhadap nama asal produk agar tidak dipergunakan oleh pihak lain untuk melakukan persaingan curang, selain itu Indikasi Geografis memegang peranan penting dalam memberikan daya tarik kepada para konsumen nasional maupun Internasional. Mereka menjamin bahwa produk dapat dirunut asal muasalnya (traceability). Kegiatan pengembangan industri kopi dengan latar indikasi geografis sangat bermanfaat bagi kelompok tani di Kabupaten Ngada dan Kabupaten Manggarai untuk mempatenkan produk suatu daerah yang nantinya juga sangat bermanfaat dalam suatu brand image suatu daerah. Petani masih membutuhkan bantuan untuk mesin pengolahan kopi dan bantuan penguatan modal. Petani juga perlu informasi untuk harga pasaran kopi domestik dan luar negeri tentunya untuk menjaga kestabilan harga dipasaran serta juga untuk lebih meningkatkan mutu kopi olahan yang dihasilkan. Salah satu perusahan lokal yakni PT. Indokom Citra Persada memberikan suatu langkah sukses dalam pengembangan pasar ekspor produksi Kopi Arabica Bajawa Flores. Diharapkan juga kopi daerah ini dapat dikembangkan terus dengan kerjasama diberbagai pihak didalam pengembangannya. Dan dianjurkan kerjasama instasi setempat terus membina petani / kelompok tani tersebut dimasa-masa yang akan datang dan memanfaatkan semaksimal mungkin demi kesejahteraan petani kopi.

Tuesday, February 12, 2013

Potensi dan Manfaat Budidaya Bengkuang sebagai Usaha Agribisnis



Bengkuang (Pachyrhizus spp.= yam bean) merupakan tanaman sayuran berumbi yang tumbuh di Amerika Selatan dan Tengah, Asia Selatan, Asia Timur, serta Asia Pasifik. Bengkuang berasal dari daerah Amerika Tengah dan Selatan terutama didaerah Mexico. Suku Aztec menggunakan biji tanaman bengkuang ini sebagai obat-obatan. Kemudian pada abad ke-17, Spanyol menyebarkan tanaman ini ke daerah Philipina sampai akhirnya menyebar ke seluruh Asia dan Pasifik. Tanaman ini masuk ke Indonesia dari Manila melalui Ambon, dan sejak saat itulah bengkuang dibudidayakan diseluruh negeri. Bengkuang sekarang ini lebih banyak dibudidayakan didaerah Jawa dan Madura atau didataran rendah. Bengkuang adalah buah yang kaya akan berbagai zat gizi yang sangat penting untuk  kesehatan terutama vitamin dan mineral. Vitamin yang terkandung dalam  bengkuang yang  paling tinggi adalah vitamin C. Sedangkan mineral yang terkandung dalam  bengkuang adalah  fosfor, zat besi, kalsium dan lain-lain. Bengkuang juga merupakan buah  yang mengandung  kadar air yang cukup tinggi sehingga dapat menyegarkan tubuh setelah  mengkonsumsinya  dan menambah cairan tubuh yang diperlukan untuk menghilangkan  deposit-deposit lemak  yang mengeras yang terbentuk dalam beberapa bagian tubuh. Bengkuang dianggap juga dapat menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Mengobati Sariawan; Sariawan merupakan gejala erosi pada kulit mulut, yakni dinding dalam pipi atau lidah. Penyebabnya adalah kekurangan vitamin C, alergi atau penurunan daya tahan tubuh. Kandungan vitamin C dalam bengkoang yang bertindak sebagai antioksidan dapat membantu mempercepat proses penyembuhan penderita sariawan. Bengkoang dapat diberikan pada penderita sariawan dengan cara dibuat dalam bentuk jus yang kemudian ditambahkan dengan madu dan air secukupnya. Adapun manfaat dari buah bengkuang yaitu: Sebagai fitoestrogen Alami; Bengkoang merupakan salah satu makanan yang mengandung fitoestrogen sehingga baik untuk dikonsumsi bagi mereka yang sudah memasuki masa menopause agar keluhan yang terjadi pada masa menopause dapat dihindarkan dan akan menjadikan wanita yang semakin tua menjadi semakin segar dan lebih menarik. Menurunkan Kadar Kolesterol Darah
Kandungan air dan serat dalam bengkuang dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Selain serat dan kadar air yang tinggi, kandungan vitamin C dalam bengkoang yang berfungsi sebagai antioksidan juga dapat membantu dalam proses penurunan kadar kolesterol dalam darah.; Mengurangi Produksi Asam Lambung; Gangguan asam lambung merupakan salah satu penyakit yang terjadi karena pola hidup dan pola makan yang berubah.
Bengkoang merupakan salah satu jenis bahan pangan yang memegang peranan penting dalam menjaga dan meningkatkan kekebalan tubuh. Kandungan vitamin C dan beberapa phytonutrien yang terdapat dalam bengkoang dapat membuat sistem kekebalan tubuh terjaga, sehingga relatif dapat terhindari dari serangan berbagai macam infeksi maupun penyakit yang disebabkan oleh virus, bakteri maupun mikroorganisme yang berbahaya; Mengobati penyakit beri-beri Penyakit beri-beri terjadi akibat kekurangan vitamin B1 (thiamin).
Caranya: kupas bengkoang, lalu cuci bersih kemudian diparut atau dijus dengan menggunakan jus ekstraktor. Sebaiknya diminum pada waktu pagi hari atau siang hari setelah makan. (Sources: wikipedia, Photo, media terkait, data diolah F. Hero K. Purba).
Nilai jual bengkuang yang telah dikemas dan diolah lebih tinggi dari harga bengkuang yang dijual secara langsung tanpa diolah terlebih dahulu.Petani bengkuang untuk terus mengembangkan usahatani bengkuang dan membentuk kelompok tani untuk mempermudah dalam mendapatkan saprodi seperti bibit sehingga kendala-kendala yang dihadapi dapat diatasi serta bagi pemerintah terkait khususnya dinas pertanian dan penyuluh pertanian senantiasa memberikan bimbingan teknis.

Membangun Karakter Bangsa Mencinta Negeri Yang Bebas Korupsi



Akhir-akhir ini negeri Indonesia tercinta tak lepas dari godaan korupsi baik dari para anggota DPR, anggota Partai dan PNS yang kongkalikong dengan para pengusaha. Untuk itu perlu kita menyadari pendidikan agama yang dibina dari orangtua sekolah, social masyarakat yang mengajarkan apa sebenarnya arti sebuah kejujuran? Sampai dimana nilai suatu kejujuran tersebut?
Tentunya kembali samapi dimana tugas dan tanggungjawab kita masing masing untuk menilai diri sendiri. Dan seberapa besar juga pendaHati Nurani untuk menyatakan Bebas dari Korupsi, hal ini tidak hanya menjadi retorika dan teori / wacana saja. Hal ini menjadi problema yang sangat besar yang perlu dituntaskan. Tidak hanya korupsi tetapi Kolusi dan Nepotisme juga harus diberantas dengan tegas.Reformasi Hukum harus tegakkan dengan benar dan tidak tebang pilih.Berdasarkan data Tranparansi International bahwa 180 negara masuk dalam pengukuran CPI 2009. Indeks pengukuran memiliki skala antara 0 (sangat korup) sampai dengan 10 (sangat bersih). Sebagian besar negara yang masuk dalam pengukuran ternyata mendapat skor di bawah 5. Indeks tersebut mengukur persepsi terhadap tingkat korupsi pada sektor publik dalam negara yang bersangkutan. CPI adalah indeks gabungan dari 13 poling/survei yang dilakukan oleh 10 lembaga independen. Berdasarkan asumsi terbukti bila melihat daftar negara-negara yang memiliki indeks terendah antara lain Somalia (1,1), Afghanistan (1,3), Myanmar, Sudan dan Irak (1,5). Di sisi lain, negara-negara dengan indeks yang tertinggi antara lain Selandia Baru (9,4), Denmark (9,3), Singapura dan Swedia sama indeksnya (9,2), dan Swiss (9,0) adalah negara-negara dengan tingkat stabilitas ekonomi dan politik yang tinggi. Skor Indonesia dalam CPI 2009 adalah 2,8. Skor ini dapat dibaca bahwa Indonesia masih dipandang rawan korupsi oleh para pelaku bisnis maupun pengamat/analis negara. Skor Indonesia yang sangat rendah menunjukkan bahwa usaha pemberantasan korupsi masih jauh dari berhasil dan komitmen pemerintah terhadap terbentuknya tata kelola pemerintahan yang lebih baik harus dipertanyakan. Ini sangat memprihatinkan apalagi bila skor Indonesia dibandingkan dengan negara-negara tetangga seperti Singapura, Brunei Darussalam (5,5), Malaysia (4,5), dan Thailand (3,3). (Sources CPI, Transparancy International, other resources material, data diolah Frans Hero K. Purba).
Terkadang kasus korupsi yang ditangani para aparat hukum, pasti tidak akan menemukan titik akhir yang memuaskan, karena di dalamnya terjadi deal-deal yang sangat mencederai nilai-nilai keadilan, kebenaran, dan kemanusiaan. Pemerintah bersama dengan para akademisi serta LSM yang benar-benar berniat untuk memberantas korupsi tidaklah hanya dengan proses hukum yang ada, tetapi harus melibatkan para ulama dan mengundangnya di lingkungan kedinasan agar memberikan nasihat-nasihat baik tentang masalah korupsi. Terbukanya nurani para birokrat itulah yang akan memberantas koruspi dewasa ini, sehingga para birokrat nanti benar-benar mampu memberikan pelayanan kepada publik yang memuaskan. Dunia telah menggaungkan Hari Korupsi Dunia Pada tanggal 9 Desember, Hal ini harus bisa diterapkan bagi negara-negara yang sedang berkembang. Bibit-bibit korupsi itu dating dimana ada kesempatan dan niat serta keserakahan dalam hal seseorang yang mendapat posisi, dimana juga penindasan oleh pejabat yang memiliki kekuasaan kepada bawahan rendahan. Hal ini harus adanya pembaharuan dari diri pribadi personalnya. Adakah hati Nurani itu masih tersimpan dilubuk hati yang paling dalam. Yang dimaksud seorang koruptor kalau dianalisa berdasarkan detik forum, Koruptor:
1. Sempat diberitakan di media, tetapi kejahatannya biasanya cepat dilupakan orang.2. Sekolah tempat ia pernah menuntut ilmu tidak pernah dikait-kaitkandengan kejahatannya. Tidak ada yang repot-repot mengubah kurikulum universitas untuk meredam korupsi.3. Banyak orang senang, bangga, dan bahkan ingin dekat dengan koruptor besar.4. Jika koruptor besar, jangankan ditahan, tetapi hanya dicekal,puluhan lawyer siap membela, bahkan polisi pun siap mempersoalkan pencekalan yang dianggap “tidak sesuai prosedur. 5. Jika koruptor ditahan, bisa ketemu atau menelepon siapa saja. Ruang tahanan sangat nyaman, karena lengkap fasilitasnya (ruang ber-AC dan ada kulkasnya).6. Koruptor lingkup pergaulannya sangat luas, bahkan punya hubungan sangat baik dengan pejabat pemerintah, anggota DPR, jaksa, aparat keamanan, pengusaha, dan sebagainya. 7. Jika sempat diadili, koruptor lebih sering lolos dari hukuman.Kalau dihukum, juga sangat ringan. Belum pernah ada sejarahnya,koruptor di Indonesia dihukum mati8. Seorang koruptor, sesudah menjalani hukuman penjara, tidak perlukerja apa-apa. Karena hasil korupsinya masih aman dan cukup untukdinikmati tujuh turunan.9. Seorang koruptor tetap punya status terhormat. Di mana-mana, iatetap diperlakukan dengan ramah dan hormat, diundang ke pesta perkawinan, diminta jadi pembicara di seminar, bahkan boleh berkhotbah sal moral. Kalau meninggal, bebas dimakamkan di mana saja.10. Dianggap penganut ideologi pragmatis, moderat, lunak, bahkan mngkin tak punya ideologi sama sekali.11. Jika berjenggot, bersurban atau berjubah, dianggap milyunernyentrik (orang kaya raya ‘kan biasa berperilaku aneh-aneh!). 12. Penampilan koruptor sangat rapi dan menimbulkan decak kagum. Busana pakaiannya berkualitas nomor satu, desainnya terkini, bisa buatan Italia atau Perancis. 13. Koruptor sering dipandang dermawan, suka menyumbang uang keberbagai kalangan, bahkan untuk kegiatan amal. 14. Koruptor sering kali dibebaskan dari tuntutan, karena semua perbuatannya dianggap sah dan sudah sesuai prosedur hukum dan undang-undang yang berlaku. Selalu terbuka ruang buat kompromi dantawar-menawar.15. Lembaga yang dianggap cukup sukses melawan korupsi, KPK, dipreteli wewenangnya dan dua komisionernya dijadikan tersangka kasus pidana, dengan tuduhan. Hal ini merupakan ciri dari koruptor.
Korupsi dapat diperangi dengan pendidikan agama yang kuat disemua lapisan agama. Kesadaran diri kita sebagai umat manusia untuk melakukan yang benar. Didunia ini hidup kita hanya sementara tetapi diakhirat nanti akan merasakan siksaaan hidup yang berkepanjangan. Semua agama mengajarkan yang benar untuk hidup tidak penuh dengan keserakahan dan ketamakan. Gemakan dalam Hati Nurani Bebas Korupsi, tidak hanya lips services saja tetapi dengan tindakan, semoga negeri tercinta Indonesiaku Bebas dari Korupsi dan Semua Rakyat mendukung ini dalam perbaikan suatu negara demi kemajuan bangsa. Apakah korupsi hanya diakibatkan oleh persoalan moralitas belaka?.Setidaknya ada dua hal mendasar yang menjadi penyebab utama semakin merebaknya korupsi di negeri ini.