Tuesday, December 23, 2014

Pertanian yang Pro Rakyat dalam Membangun Perekonomian dan Memperbaiki Swasembada Berkelanjutan




Perekonomian dunia sebenarnya telah memberikan pelajaran bagi kita semua bahwa tidak ada negara besar di dunia ini yang kuat tanpa di dukung oleh pertanian yang tangguh. Kenyataaan menunjukkan bahwa negara-negara di Eropa Timur dan Uni Soviet pada akhirya harus menerima terjadinya disintegrasi karena lemahnya daya dukung sektor pertanian, negara-negara di kawasan Afrika juga mengalami kesulitan dalam membangun bangsanya, hanya karena sektor pertanian tidak dapat mendukung ketahanan pangan sebagai landasan pembangunan. Indonesia yang memiliki sumberdaya alam merupakan keunggulan komparatifnya, maka sudah sepantasnya jika pembangunan nasional didasarkan pada pengelolaan sumberdaya alam tersebut. Pertanian merupakan salah satu sumberdaya alam dimana Indonesia mempunyai keunggulan komparatif, disamping itu bagian terbesar penduduk Indonesia juga hidup dan bermata pencaharian di sektor tersebut, fenomena kemiskinan juga banyak terjadi di sektor pertanian. Dengan demikian apabila sektor pertanian dijadikan landasan bagi pembangunan nasional dimana sektor-sektor lain menunjang sepenuhnya, sebagian besar masalah yang dihadapi oleh masyarakat akan dapat terpecahkan.
Orientasi pembangunan pertanian juga perlu disesuaikan dengan perkembangan yang terjadi, apabila pada waktu yang lalu lebih banyak berorientsai pada pengembangan komoditas, maka kini harus lebih berorientasi pada petani. Namun demikian harus sepenuhnya harus kita sadari bahwa dalam menyusun kebijaksanaan pembangunan pertanian hanya memperhatikan potensi sumberdaya alam dan kepentingan produsen semata-mata, melainkan juga pengaruh dari perdagangan dunia dan kebijaksanaan pembangunan pertanian di negara mitra dagang. Kebijakan untuk pembangunan pertanian berarti menentukan strategi untuk mengkondisikan faktor-faktor yang mempengaruhi pembangunan pertanian agar dapat mencapai keadaan yang diinginkan. Upaya mencapai keadaan yang diinginkan ini harus memenuhi kriteria berikut: 1) Secara teknis dapat dilaksanakan, artinya teknologi, alat dan keterampilan yang ada dapat dan memadai untuk menjalankan strategi tersebut.(2) Secara ekonomi menguntungkan, artinya penerapan strategi ini secara finansial memberikan net benefit pihak-pihak yang terlibat di dalamnya. (3) Secara sosiologis dapat dipertanggungjawabkan, artinya penerapan strategi ini tidak membuat komunitas masyarakat menjadi terganggu keseimbangan harmoninya.
(4) Secara ekologis berkelanjutan, artinya penerapan strategi ini ramah lingkungan dan tidak menyebabkan terjadinya kerusakan pada sistem keseimbangan lingkungan alami. Secara garis besar kebijakan pertanian memberikan fokus penekanan pada tiga bidang utama yaitu: (1) Farm (usahatani) yaitu bidang kebijakan yang didasarkan pada kenyataan bahwa pertanian adalah usaha keluarga dan karena itu pembangunan pertanian tidak bisa terlepas dari pembangunan keluarga petani secara utuh. (2) Bargaining Position (posisi tawar) yaitu bidang kebijakan yang dimaksudkan untuk membantu memperkuat posisi petani sehingga mereka dapat memperoleh insentif yang layak untuk usaha yang mereka jalankan.  (3) Price Parity (pasangan harga) yaitu bidang kebijakan yang diarahkan untuk memperoleh tingkat harga yang wajar bagi produk pertanian relatif terhadap produk-produk sektor lainnya dalam perekonomian.
(Sources media terkait dan artikel, data diolah F. Hero K. Purba).
Pembangunan pertanian diarahkan untuk memenuhi kebutuhan pangan dan kebutuhan industri dalam negeri, meningkatkan ekspor, meningkatkan pendapatan petani, memperluas kesmpatan kerja dan mendorong pemerataan kesempatan berusaha. Tidak hanya sekedar teori diatas kertas tetapi pelaksanaan yang menyeluruh dilapang dan menyentuh kepada rakyat dengan program yang intesnif berkelanjutan. Untuk pilar ekonomi, Indonesia juga masih harus meningkatkan daya produk Indonesia. Indonesia masih harus mengembangkan industri yang berbasis nilai tambah. Oleh sebab itu Indonesia perlu kerja keras melakukan hilirisasi produk. Dari sisi hulu, Indonesia sudah menjadi produsen yang dapat diandalkan mulai dari pertanian dan perkebunan. Tetapi semua produk tersebut belum sampai ke hilir untuk mengurangi impor barang jadi, sebab Indonesia telah memiliki bahan baku yang cukup.

Monday, December 22, 2014

Kedelai Dalam Tantangan, Peluang dan Prospek Pemasaran



Produksi kedelai tahun 2013 sebesar 779,99 ribu ton biji kering atau mengalami penurunan sebesar 63,16 ribu ton (7,49 persen) dibandingkan tahun 2012. Berdasarkan data kebutuhan kedelai Indonesia mencapai 2,4-2,6 juta ton sementara produksi lokal hanya mencapai 700-800 ribu ton. Impor yang dibutuhkan sekitar 1,8 juta ton. Perkembangan harga kedele tahun 2012 yakni  Rp 6.700 per kilogram, sementara di tingkat konsumen Rp 7.000-Rp 7.050 per kilogram. Sementara sebelumnya, harga kedelai sempat menyentuh level Rp 8.300 per kilogram pada Juni-September 2012. Harga kedelai terendah di dalam negeri sempat terjadi 5 bulan lalu, di harga Rp 5.600 per kg. Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti). Menurut data dari TradeMap (2012), impor kedelai telah meningkat secara akselerasi sebesar 85% selama 10 tahun terakhir. Misalnya, pada 2001, impor biji kedelai tercatat 1,14 juta ton, tetapi pada tahun 2011, impor biji kedelai bisa tembus menjadi 2,09 juta ton.  Sejak tahun 2000, kondisi tersebut semakin parah, dimana impor kedelai semakin besar. (Sources media terkait dan artikel, data diolah F. Hero K. Purba). Kenyataannya kita tidak merasa percaya sebagai negara agraris yang mengandalkan pertanian sebagai tumpuan kehidupan bagi sebagian besar penduduknya tetapi pengimpor pangan yang cukup besar.
Data Badan Pusat Statistik, tahun 2011, produksi kedelai lokal hanya 851.286 ton atau 29 persen dari total kebutuhan. Karena itu, Indonesia harus mengimpor kedelai 2.087.986 ton untuk memenuhi 71 persen kebutuhan kedelai dalam negeri. Pada tahun 2012, total kebutuhan kedelai nasional 2,2 juta ton. Jumlah tersebut akan diserap untuk pangan atau perajin 83,7 persen, industri kecap, tauco, dan lainnya 14,7 persen, benih 1,2 persen, dan untuk pakan 0,4 persen. Anomali cuaca yang melanda Amerika Serikat dan Amerika Selatan, pasokan kedelai pun turun dan harganya melonjak. Harga kedelai internasional pada minggu ke-3 Juli 2012 mencapai 622 dollar AS per ton atau Rp 8.345 per kilogram untuk harga paritas impornya di dalam negeri. 
Untuk impor kedelai terbesar Indonesia berasal dari Amerika Serikat dengan jumlah 1.847.900 ton pada tahun 2011. Menyusul impor dari Malaysia 120.074 ton, Argentina 73.037 ton, Uruguay 16.825 ton, dan Brasil 13.550 ton.Tempe yang merupakan makanan khas tradisional Indonesia bisa dikelompokkan dalam kategori pangan fungsional yang mempunyai manfaat kesehatan di luar kandungan gizinya.  Selain lecithin yang merupakan unsur gizi, kedelai juga mengandung genistein (senyawa nongizi) yang bersifat antikanker. Untuk itu perlu pengembangan kedelai untuk produksi nasional, konsumsi kedelai penduduk Indonesia seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk serta berkembangnya industri pangan olahan yang berbahan baku kedelai tidak diimbangi dengan produksi dalam negeri yang mencukupi sehingga impor kedelai terus dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

Tuesday, December 16, 2014

Kacang Tanah dalam Peluang Agribisnis dan Tantangan Usaha



Data selama Januari-April 2012, realisasi impor kacang tanah telah mencapai 50.378 ton. Produksi kacang tanah nasional pada tahun 2006 masih mencapai 836.000 ton, kemudian pada tahun 2007 turun 790.000 ton, tahun 2008 kembali turun 770.000 ton dan 2009 763.000 ton. Volume impor kacang tanah tahun 2006 mencapai 164.000 ton dengan nilai 2006 US$ 54 juta, tahun 2007 sebanyak 173.000 ton dengan nilai US$ 62 juta, tahun 2008 sebanyak 205.000 ton dengan nilai US$ 99,6 juta. Kebutuhan kacang tanah dalam negeri mencapai 799.194 ton sedangkan kemampuan produksi atau yang kita targetkan 706 ribu ton, masih ada kekurangan 92 ribu ton. Di Indonesia, tanaman Kacang Tanah cocok ditanam didataran rendah yang berketinggian dibawah 500 m diatas permukaan laut. lklim yang dibutuhkan tanaman Kacang Tanah adalah bersuhu tinggi antara 25°C - 32°C, sedikit lembab ( rH 65 % - 75 % ), curah hujan 800 mm -1300 mm per tahun, tempat terbuka. (Data Wikipedia, data media, data BPS, data diolah F. Hero K. Purba) Kacang tanah (Arachis hypogaea L.), mengandung Omega 3 yang merupakan lemak tak jenuh ganda dan Omega 9 yang merupakan lemak tak jenuh tunggal. Dalam 1 0ns kacang  tanah terdapat 18 gram Omega 3 dan 17 gram Omega 9. Kacang tanah mengandung fitosterol yang justru dapat menurunkan kadar kolesterol dan level trigliserida, dengan cara menahan penyerapan kolesterol dari makanan yang disirkulasikan dalam darah dan mengurangi penyerapan kembali kolesterol dari hati, serta tetap menjaga HDL kolesterol.

Perkembangan  dan  potensi budidaya kacang tanah memberikan keuntungan yang lebih tinggi dibandingkan dengan tanaman palawija lain seperti jagung, kedelai, dan kacang hijau. Di samping itu, kacang tanah merupakan tanaman komersial dan sebagai sumber pendapatan penting bagi petani di lahan kering dan lahan bekas sawah. Risiko kegagalan panen kacang tanah akibat serangan hama dan penyakit lebih kecil dibandingkan dengan kedelai. Sentra kacang tanah terpusat di Pulau Jawa, Sumatra Utara, Sulawesi dan kini telah ditanam di seluruh Indonesia. Dari data yang di peroleh dari BPS (Badan Pusat Statistik) di tiap provinsi di Indonesa pada tahun 2009, menunjukan bahwa di Indonesia luas areal pertanaman kacang tanah sekitar 628.660 ha dan produksinya sekitar 763.507 Ton. Dari tahun ke tahun luas areal pertanaman kacang tanah di Indonesia semakin menyempit, pada tahun 2006 seluas 706.753 hektar menjadi 660.480 hektar pada tahun 2007 Konsumsi kacang tanah di Indonesia sebesar 4,2 kg per kapita pada tahun 2011. Dengan jumlah penduduk 237 juta jiwa pada tahun yang diperlukan kacang tanah sebanyak 1 juta ton. kacang tanah termasuk komoditas pangan yang mempunyai nilai ekonomi cukup tinggi, hal itu terlihat dari  kontribusi komoditas ini terhadap pendapatan petani di Kabupaten Tuban yang merupakan penghasil utama kacang tanah di Jawa Timur mencapai 65%. 

Pada tahun 2006 produksi hasil sekitar 838.096 ton, pada tahun 2009 sekitar 763.507 ton selama tahun 2006 sampai 2009 produksi hasil kacang tanah berkurang 74.569 ton, tidak sebanding dengan makin bertambahnya penduduk dari tahun ke tahun di Indonesia yang mengakibatkan volume impor kacang meningkat. Diharapkan dari setiap daerah lebih menggali potensi produk unggulan yang ada seperti kacang tanah ini, sehingga kita tidak hanya terus ketergantungan impor. (sources data: Berbagai sumber media terkait, data diolah F. Hero Purba)

Thursday, December 4, 2014

Pengembangan Kopi Luwak Tantangan, Peluang dan Ancaman dalam Persaingan Pemasaran Global



Kopi Luwak menjadi perhatian khusus bagi Kelompok pencinta binatang People for the Ethical Treatment of Animal (PETA) cabang Asia menuding para produsen kopi luwak itu menyiksa binatang. Dalam hal ini penyidik PETA mendokumentasikan luwak hidup di dalam kandang sempit, kotor, dan tidak layak demi memenuhi target produsen kopi luwak. Dalam rekaman video itu terlihat perubahan tingkah laku pada luwak seperti terus-menerus berputar dalam kandang, menggigit jeruji kandang, dan mengayunkan kepalanya terus-menerus yang menandakan luwak stres dan depresi. Kopi Luwak merupakan kopi yang sangat termahal didunia karena keunikannya dan citra rasanya. Jika kita melihat bagaimana sebenarnya proses dari pembuatan kopi luwak tersebut, Proses cara pembuatan kopi luwak mulai dari pemetikan kopi dari pohon sampai kopi dimakan dan dikeluarkan oleh luwak. Kopi luwak adalah biji kopi matang pohon yang dimakan oleh binatang luwak (Viverridae) dan dikeluarkan berbarengan dengan kotoran binatang tersebut. Dalam pencernaan luwak, biji kopi tetap utuh tidak tercerna karena keras, tetapi mengalami proses pencampuran serta fermentasi dengan makanan luwak lainnya.Luwak sebagai pemakan tumbuh-tumbuhan, buah-buahan, dan bunga-bungaan, luwak adalah binatang yang pintar memilih makanan yang baik untuknya. Maka, proses fermentasi di dalam pencernaan luwak itulah yang membuat rasa kopi ini berbeda. Aromanya lebih harum serta ada rasa pahit dan getir asam yang lebih khas dan spesial. Pertama, para petani mulai memetik buah kopi yang sudah matang di pohon, yang berwarna merah.Kedua, setelah buah kopi terkumpul, dipilah lagi yang bagus-bagus saja, soalnya hanya buah kopi matang (warna merah) yang akan disantap musang sebagai makanannya. Ketiga, luwak dipersilakan memakan buah kopi terbaik yang sudah dipilih oleh para petani tadi. Tubuh luwak hanya akan mencerna daging buahnya saja, sementara bijinya nanti akan tetap utuh saat dikeluarkan kembali dalam bentuk feces. Keempat, inilah bentuk feces luwak yang terkenal itu, seperti sudah disebut di atas, bijinya tetap utuh kan? Secara fisik, biji kopi luwak dan kopi lain bisa dibedakan dari warna dan aromanya. Biji kopi luwak berwarna kekuningan dan wangi, sedangkan biji kopi biasa berwarna hijau dan kurang harum. Kelima, selanjutnya biji kopi yang tercampur dalam feces, dipisahkan, dikumpulkan, dibersihkan, kemudian dijemur, dan jadilah biji kopi luwak yang terkenal mahal itu. Bisa dipastikan, ini adalah biji kopi terbaik, sebab hanya buah kopi matang yang dipilih musang sebagai makanannya.
Adanya kuasa kelangkaan inilah yang membuat pembeli harus membeli jauh lebih mahal. Penyebab utama dari sulitnya pemasaran produk adalah tidak adanya sertifikat keaslian produk para produsen kopi luwak. harga kopi luwak dihargai sangat variatif, ada produsen yang menjual Rp 500.000 per Kg, ada juga Rp 600-800.000 per kg, ataubahkan ada yang sampai Rp 2 juta per Kg. Untuk secangkir kopi luwak sendiri dihargai Rp. 300.000,-. Yang menjadi permasalahan disini adalah bagaimana menjadikan kopi luwak itu bernilai tambah / added value dan berdasarkan keunikannya. Berdasarkan prinsip ekonomi semakin langka suatu produk semakin mahal produk tersebut. Serta menjaga kestabilan dari produksi kopi Luwak. Jika dilihat semakin trendnya kopi Luwak dan banyak petani atau masyarakat mengembangkan kopi luwak tersebut dengan memelihara luwak dan memberikan makan kepada luwak (civet cat) tersebut. Berdasarkan analisa ekonomi bahwa setiap manusia membutuhkan insentif dan dalam asas ilmu ekonomi yaitu rasionalitas yaitu konsumen hanya akan memilih yang terbaik baginya.Bila misalkan biaya produksi tinggi maka produsen akan menjual produknya lebih mahal. Konsumen akan menurunkan konsumsi bila harga produk mahal dari biasanya. Untuk sertifikasi kopi luwak, Pusat Penelitian Kopi dan Kakao (Koka) Indonesia yang berpusat di Jember, Jatim, membantu meningkatkan nilai tawar petani.
Jenis kopi Luwak paling fenomenal ini, telah menyedot begitu banyak perhatian masyarakat, dari proses pembuatannya yang menimbulkan kontroversi, karena di produksi dari hasil hewan luwak yang memakan buah kopi dan setelah di keluarkan bersama kotorannya, barulah kopi ini di olah lebih lanjut untuk menjadi kopi bubuk.sehingga MUI pun turun tangan untuk mengeluarkan Fatwa bahwa kopi luwak Halal dengan syarat di cuci sampai bersih (hilang najis kotoran sang luwak itu).Kopi luwak ini memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan cara konvensional, antara lain hasil produksi dalam skala besar, kualitas produk terkontrol secara analitik, harga ekonomis dan tidak merusak kelestarian populasi hewan luwak.
Proses Kopi Luwak yang unik didapat oleh proses fermentasi dan yang terjadi secara alami dan unik, dimana biji kopi yang telah matang disebar oleh petani agar Luwak (Musang) dapat memakan biji –biji yang berjatuhan. Setelah itu mereka menunggu para Luwak tersebut membuang kotorannya. Terlebih lagi Hal ini diperkuat dengan adanya sebuah riset di Kanada yang membuktikan bahwa kandungan protein yang ada di perut Luwak, membuat biji kopi berfermentasi dan matang lebih sempurna. "Kopi Luwak" sekarang telah menjadi merek dagang dari sebuah perusahaan kopi. Pada umumnya, kopi dengan merek ini dapat ditemui di pertokoan atau kafe atau kedai. Dengan adanya keberhasilan sebuah produk kopi luwak ini, tidak hanya ditentukan oleh proses dari produk itu sendiri, namun yang paling penting adalah dengan kualitas produk yang baik kita dapat menciptakan Branding ataupun Brand image yang melekat di dalam masyarakat dan mampukah produk tersebut bertahan dalam menghadapi produk yang sejenis. Serta menciptakan sebuah keunggulan kompetitif yang tidak dapat ditiru maupun disaingi produk lain. Sebab yang membuat sumber daya berharga adalah sejauhmana sumber daya tersebut dapat memberikan nilai (value), maksudnya sebuah sumber daya dapat digunakan untuk memanfaatkan kondisi ekternal yang dapat memberikan pendapatan ke dalam sebuah organisasi. Masalah – masalah yang dijumpai terkait dengan pemasaran produk Kopi Luwak pada pemasaran Internasional adalah: Suatu Strategi dan Positioning apakah yang tepat dilakukan pemerintah untuk meraih pangsa pasar yang potensial utnuk komoditi kopi luwak ini berdasarkan keunikan dan citra rasanya? Serta sejauhmana produk komoditi kopi organik mampu menarik minat masyarakat khususnya masyarakat dunia? (Berbagai sumber media terkait kopi luwak, kaskus, dan analisa data, F. Hero K. Purba)