Tuesday, October 27, 2015

Potensi Usaha Beras Hitam Organik Agribisnis Berdayasaing



Masyarakat Indonesia lebih mengenal ketan hitam dibanding beras hitam, meskipun warnanya sama-sama hitam, beras hitam berbeda dari ketan hitam. Begitu pula halnya dengan kandungan nutrisinya. Sifat dan teksturnya mirip dengan beras biasa dibanding ketan. Pengembangan usaha agribisnis beras hitam merupakan peluang dalam agribisnis, adapun secara umum terdapat tiga macam beras yang dikonsumsi secara massal oleh penduduk bumi, yakni beras putih (Oryza sativa), beras merah (Oryza glaberrima) dan beras hitam (Oryza sativa L. indica). Untuk benih beras hitam yang beredar di pasaran beberapa diantaranya adalah Cempo Ireng (Kulon Progo, Sleman), Melik (Lereng Gunung Merbabu, Jawa Tengah), Cibeusi (Subang), Toraja (Sulawesi)Kandungan dari beras hitam berupa zat anthocyanin, yaitu zat alamiah antioksidan tinggi yang fungsi sebenarnya adalah melindungi tanaman dari kerusakan akibat radiasi ultraviolet, sedangkan bagi tubuh manusia zat ini berguna untuk melindungi kerusakan sel akibat oksidasi atau kontaminasi zat berbahaya seperti pengawet makanan, pewarna makanan, obat-obatan, pestisida, dsb.Potensi budidaya tanaman Beras hitam memiliki berbagai manfaat untuk kesehatan diantaranya meningkatkan ketahanan tubuh terhadap penyakit, menurunkan kadar gula dalam darah (cocok bagi penderita diabetes), memperbaiki kerusakan sel hati (hepatitis dan chirrosis), mencegah gangguan fungsi ginjal, mencegah kanker ataupun tumor, memperlambat penuaan , sebagai Antioksidan, membersihkan kolesterol dalam darah, mencegah anemia,menurunkan tekanan darah, dan masih banyak kegunaan yang lain. Oleh karena itu, beras hitam merupakan beras yang paling kaya pigmen dibanding beras jenis lain. Daerah penghasil beras hitam di Yogyakarta dan Jawa Tengah meliputi daerah Sleman, Bantul, Wonosobo, Temanggung, Banjarnegara, Surakarta, dan Boyolali. Benih beras hitam asli Indonesia sampai saat ini masih ditangkar oleh Balai Penelitian Padi (Balitpa) Sukamandi Jawa Barat, yang mengoleksi varietas-varietas padi lokal kuno selain Balitpa Sukamandi adalah International Rice Reasearch Institute (IRRI) di Los Banos, Filipina. Tanaman beras hitam dapat mudah diamati, tubuhnya tegap dan tinggi, rata-rata mencapai 2 meter, sedangkan ketan hitam, tidak berbeda jauh dengan padi Cere. Hanya sekitar 30-60 sentimeter.
Didaerah Solo, Jawa Tengah, Beras Wulung / Beras Hitam  merupakan jenis beras Hitam asli Indonesia, dulunya beras Wulung merupakan beras pilihan yang dulu hanya ditanam dan dipergunakan dalam keraton Kasunanan Surakarta khusus dikonsumsi dilingkungan para Raja serta digunakan untuk jenis ritual tertentu. Namun sekarang hampir punah dan sangat langka keberadaannya, karena tidak adanya upaya pelestarian dari para petani pada zaman dahulu yang konon hanya ditunjuk sebagai petani istimewa yang menanam beras Wulung khusus untuk keraton,Beras hitam, diketahui dapat mencegah dan menyembuhkan berbagai macam penyakit. Beras hitam hanya dapat dijumpai di Asia. Dimana tidak mengalami proses penggilingan berkali-kali. Seperti yang dilakukan pada beras putih. Sebuah penelitian di China menjelaskan, beras hitam memiliki kadar vitamin, mikro elemen, dan asam amino yang lebih tinggi dari semua beras yang biasanya kita jumpai. Beras hitam dipercaya memiliki beragam manfaat. Diantaranya meningkatkan ketahanan tubuh, memperbaiki kerusakan sel hati dalam kasus penyakit hepatitis dan sirosis (Pengerasan Hati), mencegah fungsi ginjal, mencegah kanker dan tumor, dan anti aging alami. Diharapkan prospek potensi tanaman beras hitam ini dapat dikembangkan lebih banyak lagi, terutama beras hitam varietas organik, selain melihat dari sektor pangan dan juga aspek kesehatan.(Sumber: Litbang, data diolah Hero13)

Thursday, October 22, 2015

Pertanian Organik Dalam Tantangan Persaingan Global



 Meningkatkan peluang perdagangan organik telah menyebabkan pemerintah untuk mengatur sektor ini, dengan maksud untuk melindungi konsumen dan / atau akses ke pasar internasional Meningkatnya pangsa produksi pertanian organik dan perdagangan telah mengglobal konektivitas sektor pemangku kepentingan dan negara-negara di seluruh. Kerjasama, awalnya dalam bidang terisolasi organik masyarakat kecil seperti keluarga, sekarang diperluas ke daerah sebesar Asia. Hal ini disebabkan, pada  peningkatan umum proses integrasi regional dan, pertumbuhan Sektor organik di negara-negara berkembang, termasuk perdagangan intra-regional dan inter-regional. Pertumbuhan sektor organik pada dasarnya adalah standar organik pertama konsumen-driven dan dan prosedur penilaian kesesuaian yang dipelopori oleh masyarakat di sektor swasta.. Perbanyakan standar organik, dan sistem jaminan terkait, hasil hari ini di biaya kepatuhan yang telah terbukti terlalu kompleks dan mahal, menghambat perkembangan produksi organik dan pertukaran, di dalam negeri dan internasional. Perdagangan (baik intra-regional untuk antar daerah) keadaan nasional dan umum telah membawa bersama-sama aktor publik dan swasta di sekitar meja untuk merumuskan daerah organik standar, berdasarkan kesamaan daerah. Hal ini sangat menggembirakan untuk melihat bahwa bahkan di negara-negara di mana peraturan organik nasional telah diumumkan oleh sektor publik saja, ini sama negara saat ini terbuka untuk partisipasi pelaku swasta.
Meningkatnya permintaan akan produk pangan organik, pemerintah harus menyiapkan regulasi yang melindungi produk tersebut. Ketersediaan produk pangan organik yang tidak mampu mengejar permintaan, maka potensi penyelewengan menjadi besar. Misalnya, ada pihak tertentu yang mengoplos/ mencampur antara beras organik dengan non organik hanya untuk mengejar permintaan pasar. Produk organik akan tumbuh seiring dengan peningkatan permintaan. Harga sangat dipengaruhi keseimbangan permintaan dan penawaran serta inflasi. Adapun kompetisi juga akan meningkat untuk produk-produk organik eco-label. Nilai perdagangan produk organik AS tahun 2011 mencapai 30 miliar dollar AS. Diperkirakan sampai tahun 2015 pertumbuhan rata-rata pasar organik Amerika Utara sebesar 12 persen. Peluang bisnis organik sangat terbuka luas dengan pangsa pasar yang terus meningkat dari tahun ke tahun dan menjajikan potensi income. Untuk produk pangan organik olahan harus terdiri dari bahan-bahan pangan yang dibudidayakan dan diolah secara organik. Jika menggunakan bahan tambahan, maka bahan tambahan tersebut harus bahan yang diijinkan digunakan dalam pengolahan pangan organik. Jika ingridien asal produk pertanian organik tidak tersedia, atau dalam jumlah tidak mencukupi, bahan pangan non organik dapat digunakan dalam pangan olahan organik maksimal 5 % dari total berat atau volume, tidak termasuk air dan garam. Dalam artian bahwa standar hanya memperkenankan minimal 95% kandungan bahan pangan organik yang digunakan dalam pangan olahan organik, tidak termasuk air dan garam. Bahan pangan organik tersebut bukan merupakan campuran bahan pangan organik dan non organik yang sejenis.
Seperti Belgia sebagian besar produk-produk organik menanggung label Biogarantie Belgia. Label ini adalah label swasta yang sudah ada sejak lebih dari 25 tahun. Sebagai pribadi, itu hanya dapat digunakan setelah menerima sertifikat tambahan dan setelah pembayaran royalti. Label yang dimiliki oleh organisasi nirlaba Biogarantie vzw. Selama 2008, BioForum akan menjadi pemegang lisensi label. Adanya kesepakatan para Menteri Pertanian Uni Eropa mencapai mengenai aturan baru (Council Regulation (EC) No 834/2007) tentang produksi dan pelabelan organik pada tanggal 12 Juni 2007 di Brussel Belgia. Peraturan ini menggantikan Council Regulation (EEC) No 2092/91 dan akan berlaku mulai 1 Januari 2009. Aturan baru ini mengatur tujuan, prinsip dan aturan umum mengenai produksi organic termasuk juga mengenai aturan impor dan system pengawasannya. Selain itu, aturan ini mewajibkan pelabelan organik Uni Eropa bagi produk organik dipasarkan di Uni Eropa, namun produk tersebut dapat menyertakan label logo organik nasional atau swasta.
Keberlanjutan dari agribisnis organik, tidak dapat dipisahkan dengan dimensi ekonomi, selain dimensi lingkungan dan dimensi sosial.  Pertanian organik semakin mendapat perhatian dari sebagian besar masyarakat, baik di negara maju maupun negara berkembang, khususnya mereka yang sangat memperhatikan kualitas kesehatan, baik kesehatan manusia maupun lingkungan.
Produk pertanian organik adalah hasil pertanian, perikanan, maupun peternakan yang terbebas dari zat kimia, baik dari sisi pemeliharaan, benih, maupun lingkungan. Tidak hanya sebatas pada tidak menggunakan pestisida kimia, namun juga harus menggunakan benih yang bukan hasil rekayasa genetika, air yang tidak tercemar, dan nutrisi alami. Sayangnya tanaman organik masih minim menjadi perhatian, semoga tidak hanya menjadi wacana. Perkembangan zaman dan semakin tingginya kesadaran masyarakat untuk menerapkan pola hidup sehat, tingkat konsumsi produk pertanian organik pun ikut meningkat. Menurut data Federasi Internasional Gerakan Pertanian Organik (IFOAM) menunjukkan permintaan konsumen meningkat sehingga pasar produk organik global sudah mencapai nilai US$ 72 miliar, luas areal pertanaman mencapai 43,1 juta hektar, jumlah produsen organik 2 juta, dan negara yang melaporkan data pertanian organik bersertifikasi sudah 170 negara dari 227 negara di dunia. Untuk nilai perdagangan global produk pertanian organik naik dari US$ 15,2 miliar tahun 1999 menjadi US$ 72 miliar atau 55 miliar euro tahun 2013. Pasar terbesar masih tetap Amerika Serikat dengan nilai 24,347 miliar Euro (43%). Sepuluh besar lainnya adalah negara-negara maju kecuali Tiongkok (2,430 miliar euro/4%) yang berada di peringkat empat. Sepuluh besar lainnya adalah Jerman (7,550 Miliar euro), Perancis (4,380 Miliar Euro), Kanada, Inggris, Swiss, Italia, Austria dan Swedia. Kesepuluh negara itu menguasai 83% perdagangan eceran global produk pertanian organik. Diharapkan pertanian organic lebih baik lagi penerapan dan implementasinya. (Sources: Aliansi Organik, data diolah F. Hero K. Purba).

Wednesday, October 21, 2015

Pengolahan Tanaman Kenikir Potensi Biofarmaka




  Potensi Tanaman Artemisinin atau Kenikir merupakan turunan dari tanaman apsintus (Artemisia annua). Telah banyak riset yang menunjukkan bila tanaman ini bisa menyambutkan penyakit dengan cara efisien. Beberapa ribu tahun, di negara China memakai ekstrak tanaman ini untuk menyembuhkan penyakit malaria. Temuan hasil uji tumbuhan ini pertama kali dikemukankan oleh The bioengineers Henry Lai serta Narendra Singh dari University of Washington, Seattle. Dalam riset yang mereka kerjakan berkenaan ini sudah dapat dibuktikan bisa membuat sel kanker bakal alami apoptosis (hancur dengan sendirinya). Kenikir merupakan tanaman perdu yang berdaun majemuk yang bersilangan dan berhadapan. Adapun berbagai jenis-jenis sayuran indigenous, dimana sayur-sayuran yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat daerah di Indonesia, banyak ditemukan tumbuh di daerah Jawa Barat. Sayuran tersebut diantaranya adalah Kenikir, Beluntas, Mangkokan, Kecombrang, Kemangi, katuk, Kedondong cina, antanan, Pohpohan, Daun ginseng, dan Krokot.
Tanaman Kenikir ini yang sangat populer di Negara belahan Asia  secara tradisional, penduduk di sana menggunakan tanaman ini untuk memperbaiki sirkulasi darah, pencegah penuaan dini, menurunkan panas pada tubuh, dan memperkuat tulang belakang karena kandungan kalsium yang sangat tinggi, serta menghilangkan bau mulut/ napas  yang kurang sedap. Potensi olahan Kenikir biasa digunakan sebagai alapan, kulupan(Jawa), ataupun campuran untuk pecel ternyata memiliki kandungan yang bermanfaat untuk kesehatan tubuh manusia, berikut iniadalah kandungan ilmiah daun kenikir: Saponin, Flavonoida polifenol, Minyak atsiri,Protein, Lemak, Karbohidrat, Kalsium, Vitamin A, Hidroksieugenol (padaakar),Koniferil alkohol (pada akar). Tanaman Kenikir  ini juga mengandung saponin, flavonoida polifenol dan minyak atsiri. Minyak atsiri diketahui sebagai bahan dasar dari minyak wangi yang mempunyai aroma khas dan mudah menguap.Manfaat lain kenikir yakni mengandung zat antioksidan untuk menangkal radikal bebas. Radikal bebas dipercaya memicu banyak penyakit karena faktor lingkungan, seperti kanker dan jantung. Pada kenikir, kandungan flavonoidnya merupakan zat antioksidan paling efektif. (Sumber: Litbang Biofarmaka, data diolah Frans Hero13)

Tantangan Komoditi Kacang Kedelai Untuk Memenuhi Kebutuhan Pangan




Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, produksi kedelai tahun 2014 mengalami peningkatan 22,3 persen atau sebesar 173.960 ton menjadi 953.960 ton biji kering dibandingkan tahun 2013 yang hanya mencapai 779.990 ton. Data kebutuhan kedelai Indonesia mencapai 2,4-2,6 juta ton sementara produksi lokal hanya mencapai 700-800 ribu ton. Impor yang dibutuhkan sekitar 1,8 juta ton. Indonesia termasuk daftar langganan kedelai dari Amerika Serikat. Amerika merupakan negara pengekspor kedelai terbesar ke Indonesia. Nilai impor kedelai dari Negeri Paman Sam tersebut mencapai USD 84 juta dengan volume impornya mencapai 146.000 ton.Perkembangan harga kedele tahun 2012 yakni  Rp 6.700 per kilogram, sementara di tingkat konsumen Rp 7.000-Rp 7.050 per kilogram. Sementara sebelumnya, harga kedelai sempat menyentuh level Rp 8.300 per kilogram pada Juni-September 2012. Harga kedelai terendah di dalam negeri sempat terjadi 5 bulan lalu, di harga Rp 5.600 per kg. Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti). Menurut data dari TradeMap (2012), impor kedelai telah meningkat secara akselerasi sebesar 85% selama 10 tahun terakhir. Misalnya, pada 2001, impor biji kedelai tercatat 1,14 juta ton, tetapi pada tahun 2011, impor biji kedelai bisa tembus menjadi 2,09 juta ton.  Sejak tahun 2000,dimana kondisi tersebut semakin parah, dimana impor kedelai semakin besarKenyataannya kita tidak merasa percaya sebagai negara agraris yang mengandalkan pertanian sebagai tumpuan kehidupan bagi sebagian besar penduduknya tetapi pengimpor pangan yang cukup besar.
Data Badan Pusat Statistik, tahun 2011, produksi kedelai lokal hanya 851.286 ton atau 29 persen dari total kebutuhan. Karena itu, Indonesia harus mengimpor kedelai 2.087.986 ton untuk memenuhi 71 persen kebutuhan kedelai dalam negeri. Pada tahun 2012, total kebutuhan kedelai nasional 2,2 juta ton. Jumlah tersebut akan diserap untuk pangan atau perajin 83,7 persen, industri kecap, tauco, dan lainnya 14,7 persen, benih 1,2 persen, dan untuk pakan 0,4 persen. Anomali cuaca yang melanda Amerika Serikat dan Amerika Selatan, pasokan kedelai pun turun dan harganya melonjak. Harga kedelai internasional pada minggu ke-3 Juli 2012 mencapai 622 dollar AS per ton atau Rp 8.345 per kilogram untuk harga paritas impornya di dalam negeri. Untuk impor kedelai terbesar Indonesia berasal dari Amerika Serikat dengan jumlah 1.847.900 ton pada tahun 2011. Menyusul impor dari Malaysia 120.074 ton, Argentina 73.037 ton, Uruguay 16.825 ton, dan Brasil 13.550 ton.Tempe yang merupakan makanan khas tradisional Indonesia bisa dikelompokkan dalam kategori pangan fungsional yang mempunyai manfaat kesehatan di luar kandungan gizinya.  Selain lecithin yang merupakan unsur gizi, kedelai juga mengandung genistein (senyawa nongizi) yang bersifat antikanker. Untuk itu perlu pengembangan kedelai untuk produksi nasional, konsumsi kedelai penduduk Indonesia seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk serta berkembangnya industri pangan olahan yang berbahan baku kedelai tidak diimbangi dengan produksi dalam negeri yang mencukupi sehingga impor kedelai terus dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. . (Sources media terkait dan artikel, data diolah F. Hero K. Purba).