Apabila kita melihat dalam masyarakat umum, metode yang dilakukan untuk mendisiplinkan diri adalah pemberlakuan hukuman dan kepastian akan hukum yang ditegakkan. Sekarang yang menjadi acuan kita adalah bagaimana sesungguhnya kepribadian yang kita tanamkan dalam hati nurani kita sebagai anak bangsa demi perkembangan bangsa ini. Tidak hanya janji semata untuk memberantas KKN. Membangun karakter diri adalah salah satu yang menjadi landasan suatu bangsa Namun hasilnya, yang terjadi adalah disiplin sesaat, karena ada ancaman. Itulah yang terjadi sekarang ini. Itulah sebabnya banyak tindakan KKN belum dapat diberantas secara signifikan. Dalam praktik pendisiplinan diri dapat terjadi dari orang tua kepada anak-anaknya, pemerintah kepada masyarakat, atau dari diri sendiri kepada diri sendiri. Untuk mengenal jiwa dan kepribadian sejak masa-masa kanak-kanak baik sesudah dewasa bersifat berkesinambungan, fleksibel (tidak otoriter), ada batas-batas yang pasti mana yang boleh dan tidak boleh, ada kepastian hukum, dan adanya komunikasi (yang sehat dan konstruktif, tanpa ada unsur saling merendahkan atau melecehkan).
Maka taburlah benih-benih Cinta dan Disiplin untuk berbuat sesuatu yang baik dimulai dari Keluarga sebagai contoh kecil. Cinta kepada sesama keluarga, sesama tetangga, pada rakyat, cinta pada lingkungan, cinta pada pekerjaan, cinta pada sesama, tanpa melihat adanya kecemburuan sosial antar sesama yang ingin berkuasa dan sok kaya dan ”Ingin menjadi Kaya dengan memperdaya situasi dan kondisi”. Inilah awal mulanya Corruption, Colution and Nepotism / KKN bisa kita kurangi bila perlu kita hilangkan. Dengan memberikan senyum, wajah akan tambah menawan. serta tertawa, badan akan jadi lebih sehat,dengan berdoa, jiwa akan lebih damai. Disinilah kita berarti sudah membangun bebas KKN. Semoga dengan hati nurani yang ada dalam sanubari kita menjadi sesuatu yang berharga dapat kita berikan bagi bangsa ini. (Edited and Act, by: Frans Hero K. Purba)
Maka taburlah benih-benih Cinta dan Disiplin untuk berbuat sesuatu yang baik dimulai dari Keluarga sebagai contoh kecil. Cinta kepada sesama keluarga, sesama tetangga, pada rakyat, cinta pada lingkungan, cinta pada pekerjaan, cinta pada sesama, tanpa melihat adanya kecemburuan sosial antar sesama yang ingin berkuasa dan sok kaya dan ”Ingin menjadi Kaya dengan memperdaya situasi dan kondisi”. Inilah awal mulanya Corruption, Colution and Nepotism / KKN bisa kita kurangi bila perlu kita hilangkan. Dengan memberikan senyum, wajah akan tambah menawan. serta tertawa, badan akan jadi lebih sehat,dengan berdoa, jiwa akan lebih damai. Disinilah kita berarti sudah membangun bebas KKN. Semoga dengan hati nurani yang ada dalam sanubari kita menjadi sesuatu yang berharga dapat kita berikan bagi bangsa ini. (Edited and Act, by: Frans Hero K. Purba)