Mengawali sebuah
negosiasi tidaklah semudah yang kita bayangkan dalam pikiran kita. Kondisi saat ini kita
dihadapkan dalam suatu negosiasi dan menuntut untuk dibuatnya suatu keputusan
maka, segala emosi tadi harus segera digantikan dengan rasionalitas. Negosiasi
dan pembuatan keputusan / decision making
selalu diawali dengan emosi. Menurut ajaran Sun Tzu Negosiasi sangat penting
dikuasai dan telah berusia lebih dari 2500 tahun—dan kini diimplementasikan
dalam manajemen modern—salah satu unsur penting untuk “menang” adalah dengan
mengetahui unsur kelebihan dan kekuatan lawan. Global Negosiasi merupakan suatu
hal yang pokok dan terpenting dalam bisnis untuk melalkukan rencana
pengembangan dengan mitra bisnis. Jika kita telusuri pengertian Negosiasi adalah
proses tawar-menawar dengan cara berunding untuk mencapai kesepakatan kedua
belah pihak. Dalam suatu negosiasi,
kita dituntut untuk memahami medan mitra bisnis kita. Dengan begitu, kita bisa
melihat banyak peluang. Ada dua hal penting yang perlu kita kuasai saat
negosiasi. Pertama, menguasai materi dan mengenal partner yang akan diajak
negosiasi. Kedua, mengendalikan emosi. Negosiasi ada macam-macam jenisnya. Antara lain negosiasi
bisnis (jual beli) antara dua pihak yang ingin melakukan kerjasama bisnis
seperti contoh diatas. Kemudian lainnya negosiasi pihak manajemen dengan
pekerja, negosiasi politik hingga negosiasi sehari-hari. Negosiasi bisnis
berbeda dengan jenis negosiasi lainnya. Dalam suatu negosiasi bisnis, setiap
pihak yang terlibat berusaha untuk menemukan suatu win-win solution. Dalam
win-win solution, kedua pihak sama-sama mencari solusi yang dapat memuaskan
bagi kedua belah pihak.
Negosiasi bisnis,
dapat melibatkan pula pihak ketiga baik langsung maupun tidak langsung. Hal
yang terpenting adalah, dalam negosiasi bisnis kita harus mengetahui pihak mana
yang paling berpengaruh dalam pengambilan keputusan. Sehingga kita tidak
melakukan langkah yang salah dalam negosiasi. Jangan sampai kita sudah
melakukan negosiasi panjang, ternyata pihak lawan bukanlah key person yang
berpengaruh dalam isu tersebut. Didalam negosiasi bisnis ini selain
berorientasi pada transaksi bisnis, juga memperhatikan orientasi hubungan
antara kedua belah pihak. Kedua pihak saling berusaha untuk memahami dan
bekerjasama untuk memperoleh solusi yang memuaskan. Tuntutan dalam persaingan global
sangat berarti dalam negosiasi bisnis, tentunya dengan concept yang kita
gunakan win-win solution akan mengambilkan suatu hasil yang berarti dengan
mitra bisnis kita. Dalam era persaingan global, negosiasi bisnis sangat penting
dilakukan dengan trik dan cara yang berbeda untuk mengetahui rekan bisnis kita.
Menurut sumber
penulis Cepiar bahwa ada beberapa hal penting yang diperhatikan dalam negosiasi
dengan mitra bisnis: 1. Pisahkan pokok masalah yang dinegosiasikan dengan
lawan. Jangan sampai masalah pribadi menghambat proses negosiasi yang sedang
berjalan. Tak heran perusahaan-perusaha an besar biasanya mempunyai tim
negosiasi yang terdiri dari beberapa orang dengan keahlian berlapis-lapis.
Dengan begitu, tidak akan pernah terjadi konflik pribadi dengan proses
negosiasi. 2. Selalu mengacu pada tujuan utama negosiasi. Apa hasil akhir yang
kita inginkan dalam negosiasi ini? Bukan masalah menang atau kalah, apalagi
sampai menjatuhkan lawan. So, tetap berkepala dingin dan jangan pernah
terpancing dengan emosi atau ego mau menang sendiri. 3. Berikan alternatif win-win solution pada lawan. Selalu
fleksibel selama negosiasi agar terhindar dari jalan buntu. Persiapkan beberapa
solusi alternatif yang diprediksi bisa menciptakan kondisi saling menguntungkan
bagi lawan. 4. Selesaikan proses negosiasi dengan cepat dan tidak bertele-tele.
Hindari faktor-faktor yang bisa melelahkan lawan seperti proses negosiasi yang
terlalu lama, tempat negosiasi yang tidak kondusif, dll. Karena faktor-faktor
tersebut cenderung membuat lawan jadi emosional dan berbalik menekan kita. 5.
Riset, riset dan riset. Hal terpenting dalam negosiasi sering berkaitan dengan
etika dan budaya. Negosiator ulung selalu melakukan riset untuk mengetahui
karakter lawannya. Apa latar belakangnya, kebiasaan, hobi, kesukaan, dan lain
sebagainya. Membuat seorang
negosiator tidak peduli dengan bentuk kontrak win-win, win-lose, lose-win,
ataupun lose on negotiation. Misi dan tujuan adalah esensi dari
suksesnya negosiasi dan merupakan detak jantung dari suatu negosiasi. Terbukti bahwa kebanyakan kontrak besar bisnis dimenangkan bukan di meja rapat, tapi di lapangan
golf, kapal pesiar atau restoran. Jadi dalam hal ini negosiator selalu dituntut
untuk selalu tahu kapan sebaiknya memberi dan kapan harus menerima, juga peka
melihat situasi dan suasana kapan untuk menekan lawan bicaranya. Inilah hal hal
yang perlu kita perhatikan dalam negosiasi baik dengan mitra lokal maupun
International dalam persaingan global. (sources: Berbagai sumber
terkait,artikel, makalah, newspaper, data diolah Frans Hero K. Purba)