Komoditas buah-buahan unggulan Inonesia yang
punya pasar di luar negeri di antaranya manggis, mangga, melon dan semangka
yang saat ini tinggi permintaan dari sejumlah negara, di antaranya melon dan
semangka ke Malaysia, Singapura dan Hongkong. Kini eksportir asing tidak sungkan lagi berdagang secara
konsinyasi dengan para importir dalam negeri. Berdasarkan data tahun 2010,
konsumsi buah masyarakat Indonesia hanya 32kg per kapita per tahun, padahal
Food and Agriculture Organization (FAO) memberi batas konsumsi minimal 65,75 kg
per kapita per tahun. Persaingan pedagang buah nusantara dengan eksportir
asing, khususnya dari Cina, kian ketat. Jumlah konsumsi buah masyarakat Buah
tropis Indonesia itu cukup berbeda karena memiliki rasa serta ragam yang banyak.
Indonesia masih kurang dari setengah jumlah yang direkomendasikan FAO.Impor
buah-buahan dan sayuran melonjak 70 persen menjadi US$ 1,6 miliar selama fiskal
tahun lalu yang berakhir pada Maret 2012. Buah-buahan
impor telah meningkat 25% selama beberapa tahun terakhir ini. Saat ini
pemerintah Indonesia melarang sementara importasi 13 produk holtikultura untuk
periode Januari hingga Juni 2013. Menurut perkiraan industri dan diharapkan
tahun ini menjadi dua kali lipat menjadi US$ 464 juta yang berakhir pada 31
Maret. Impor buah Indonesia pada beberapa tahun terakhir ini
meningkat sangat pesat. Hal ini mengindikasikan, bahwa daya beli
masyarakat Indonesia semakin meningkat, produsen dalam negeri tetap belum mampu
menghasilkan buah bermutu prima paling tidak dalam penampilannya guna memenuhi
permintaan konsumen menengah-ke atas, dan Indonesia telah menjadi
pasar potensial bagi produk buah luar negeri. Produksi buah di Indonesia
pada tahun sebesar 18,65 juta ton; sedangkan untuk jeruk sekitar 2,13
juta ton atau sekitar terhadap produksi buah nasional. Pada tahun 2009,
Indonesia mengimpor buah sebanyak 601.927 ton, dan diantaranya sebanyak
209.615 ton adalah buah jeruk atau hampir mencapai 35%
dari impor buah jeruk setara dengan 10 % dari total produksi buah
nasional. Konsumsi buah per kapita pada tahun 2008 sebanyak 31,93
kg/kapita/tahun sedangkan untuk jeruk 3,59 kg/kapita/tahun, di mana di Amerika
untuk jeruk sebesar 60 Kg/kapita/tahun. (Data Litbang Kementan, data media,
data diolah F. Hero K. Purba).
Adanya kebijakan yang dimaksud adalah Peraturan Menteri
Perdagangan (Permendag) Nomor 60 Tahun 2012 tentang Ketentuan Impor Produk
Hortikultura dan Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 60 Tahun 2012
tentang ketentuan Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH). Pada 2012,
Kemendag menetapkan 113 importir terdaftar (IT). Dari perusahaan yang meraih
IT, sebanyak 76 perusahaan mendaftarkan 1.319 RIPH ke Kemtan. Selama dua bulan
terakhir, yakni November dan Desember tahun lalu, Kementerian Pertanian
menetapkan RIPH seberat 259.449 ton setara 10.810 kontainer. Pemerintah, per
Januari-Juni 2013, mengatur impor sejumah produk hortikultura. Tiga buah impor
yakni durian, pisang dan nanas dilarang masuk ke tanah air, sementara sejumlah
produk hortikultura yang diatur volume impornya adalah melon, mangga, pepaya,
kentang, kubis, wortel, cabai, bunga anggrek, bunga krisan, dan bunga
heliconia.
Untuk produk buah-buahan lokal sebenarnya memiliki banyak
keunggulan dibanding produk impor, seperti mangga gedong gincu, Pisang Kirana
Lumajang, Jeruk Pontianak, Jeruk Medan, Jeruk Soe, Duku Palembang dan lain
sebagainnya.asyarakat saat ini cenderung lebih menyukai produk pangan impor,
termasuk buah dan sayuran. Membeli bahan pangan impor di supermarket atau mall
sudah menjadi gaya hidup di kehidupan masyarakat. Apabila kita melihat harga pasar untuk harga anggur merah
naik dari Rp 40 ribu menjadi Rp 85 ribu per kilogram. Lalu harga buah pir
shiangli dari Rp 20 ribu kini menjadi Rp 35 ribu per kilogram. Sedangkan harga
apel fuji melejit dari Rp 12 ribu menjadi Rp 25 ribu per
kilogram. Diharapkan nantinya Indonesia dapat mengalahkan Thailand dan
China dalam penguasaan pasar buah internasional apabila pemerintah memberi
dukungan penuh terhadap perang buah impor melalui kebijakan regulasi maupun
anggaran APBN. Kesinergian semua pihak terkait dengan willingness / kemauan semua pihak yang benar-benar mendukung
pengembangan agribisnis hortikultura khususnya buah menjadi suatu catatan
penting, dan tidak hanya sebagai wacana, tetapi implementasi ke depan lebih
baik dalam pengembangan buah nasional.