Potensi tanaman Jagung
merupakan salah satu tanaman serelia yang tumbuh hampir di seluruh dunia dan
tergolong spesies dengan variabilitas genetic tebesar. Pengolahan
dari bonggol
jagung menjadi pakan ternak pertama kali dikembangkan di negara Jepang yaitu
digunakan untuk makanan sapi, kambing dan unggas. Bagian dari tongkol / bonggol
jagung yang dimanfaatkan untuk pakan ternak adalah tepung kering yang
dihasilkan dari hasil penggilingan
tongkol / bonggol jagung kering. Di Indonesia jagung merupakan bahan makanan pokok
kedua setelah padi. Banyak daerah di Indonesia yang berbudaya mengkonsumsi
jagung, antara lain Madura, Yogyakarta, Sulawesi Selatan, Maluku Utara, Nusa
Tenggara Timur, dll. Pemanfaatan bonggol jagung
menjadi bahan plastik pada dasarnya dilakukan karena bonggol jagung mengandung
senyawa selulosa yang dapat mengikat kimia plastik dengan baik. Jika ide
ini dikembangkan dan berhasil, ini akan sangat baik karena bahan plastik yang
berasal dari bonggol jagung akan ramah lingkungan dan menggantikan bahan
selulosa plastik yang sangat berbahaya.Kebutuhan
jagung yang cukup tinggi, maka akan bertambah pula limbah yang dihasilkan dari
industri pangan dan pakan berbahan baku jagung. Salah satu contoh sampah
organik adalah kulit jagung yang merupakan limbah sektor
pertanian. Limbah kulit jagung yang sudah tak terpakai ini bisa dimanfaatkan
sebagai kerajinan tangan. Sehingga limbah kulit jagung ini tidak menjadi sampah
yang mencemari lingkungan. Kerajinan tangan dari kulit jagung bisa bernilai
ekonomis. Namun pada dasarnya limbah jagung berupa kulit jagung atau klobot
jagung sampai saat ini pemanfaatannya kurang maksimal, padahal jumlahnya sangat
melimpah ruah. Apabila dibakar
menimbulkan pencemaran udara, jika dibuang ke sungai menyebabkan banjir,
tumpukannya bisa menyebabkan sarang penyakit. Limbah yang dihasilkan
diantaranya adalah jerami, klobot, dan tongkol jagung yang biasanya tidak
dipergunakan lagi ataupun nilai ekonominya sangat rendah.
Jerami jagung/brangkasan merupakan bagian batang dan daun jagung yang telah dibiarkan mengering di ladang dan
dipanen ketika tongkol jagung dipetik. Jerami jagung seperti ini banyak
diperoleh di daerah sentra tanaman jagung yang ditujukan untuk menghasilkan
jagung bibit atau jagung untuk keperluan industri pakan; bukan untuk dikonsumsi
sebagai sayur (Mariyono et al., 2004).
Janggel/ Tongkol jagung adalah limbah yang diperoleh ketika biji jagung
dirontokkan dari buahnya. Akan diperoleh jagung pipilan sebagai produk utamanya
dan sisa buah yang disebut tongkol atau janggel (Rohaeni et al., 2006b). Kulit buah jagung/klobot jagung adalah kulit
luar buah jagung yang biasanya dibuang. Kulit jagung manis sangat potensial
untuk dijadikan silase karena kadar gulanya cukup tinggi (Anggraeny et al., 2005;
2006). (Berbagai sumber data terkait,
Litbang data diolah, F. Hero K.Purba)