Produksi
gelondong mete Indonesia saat ini sekitar 146.000 ton pertahun. Sekitar 42%
dari produksi tersebut diekspor dalam bentuk gelondong mete, 10% diekspor
setelah dikacip menjadi kacang mete, dan 48% dikonsumsi di dalam negeri. Nilai
ekspor mete Indonesia pada tahun 2007 sekitar US$ 83 juta yang berasal dari
ekspor gelondong mete sebesar US$ 58 juta dan dari ekspor kacang mete US$ 25
juta. Dengan tingkat produksi gelondong mete seperti di atas, Indonesia masih
tergolong sebagai negara kecil dalam industri mete dunia. Produksi gelondong
mete dunia saat ini sekitar 2.400.000 ton, lebih dari setengahnya dihasilkan
oleh dua negara produsen utama yaitu Vietnam (35%) dan India (20%). Berdasarkan data pada tahun 2010 Indonesia menduduki peringkat ke -5
penghasil biji kacang mete terbesar di dunia. Walaupun potensi ekspor kacang
mete Indonesia cukup besar, namun nilai ekspor kacang mete dari Indonesia masih
sangat rendah.Dari data statistik FAO terlihat ada fenomena yang perlu
dicermati dalam produksi kacang mete di 6 negara penghasil kacang mete
terbesar: Produksi kacang mete Vietnam yang mulanya terus naik, turun di tahun
2009, kemudian naik kembali di tahun 2010. Produksi kacang mete Nigeria juga
mengalami penurunan cukup banyak di tahun 2009 dan belum sepenuhnya pulih di
tahun 2010. Penurunan produksi kacang mete di India yang semula naik hingga
tahun 2009, turun di tahun 2010. Negara Pantai Gading tampaknya memiliki
produksi kacang mete yang meningkat dari tahun ke tahun, hingga 2010. Hal ini
mungkin disebabkan adanya kesadaran negara tersebut akan nilai ekspor kacang
mete yang semakin meningkat. Pengembangan potensi budidaya kacang mete (Cashew Nut)
Indonesia juga sudah mengintroduksi jambu mete klon unggul dari Thailand. Tahun
2001, Menteri Pertanian telah melepas varietas mete unggul Gunung Gangsir
1. Kemudian tahun 2004 ada dua varietas yang dilepas, yakni MR 851 dan PK 36.
Namun benih-benih unggul ini belum diproduksi secara massal, hingga belum
bisa menyebar ke masyarakat. Perkembangan mete saat ini penghasil utama biji
mete justru Vietnam. Data mutakhir FAO (2006), menunjukkan bahwa negeri ini
menghasilkan 941.600 ton biji mete (I), Nigeria 636.000 ton (II), India 573.000
ton (III), Brasil 236.140 ton (IV), dan Indonesia 122.000 ton (V). Tahun
sebelumnya, Nigeria, di benua Afrika ini, masih merupakan penghasil mete nomor
empat di atas Indonesia. Tiba-tiba dia menyodok ke urutan kedua menggantikan
India. Lima besar penghasil mete tahun 2005 adalah Vietnam 827.000 ton (I),
India 460.000 ton (II), Brasil 251.268 ton (III), Nigeria 213.000 ton
(IV), dan Indonesia 122.000 ton (V).Penghasil mete gelondongan (mete
yang belum dibuka cangkangnya/belum dikacip, cashews in-shell) adalah
Afrika Barat (25 % dari produksi dunia), disusul oleh India (22 %), Vietnam (21
%), Brazil (16 %), Afrika Timur (9 %) dan kemudian Indonesia (5 %). Hampir
seluruh produksi mete di dunia (90 %) dihasilkan oleh petani kecil di pedesaan.
Walaupun ada sekitar 25 negara penghasil mete, namun sebagian besar (99 %)
pangsa pasar kacang mete (biji mete olahan, cashews kernels) dikuasai
oleh tiga negara saja, yaitu India, Vietnam dan Brasil. Indonesia merupakan
penghasil mete terbesar di dunia setelah India, Vietnam, Afrika Barat, Afrika
Timur dan Brasil. India merupakan negara pengekspor kacang mete terbesar di
dunia, menggantikan kedudukan Afrika Barat yang industri kacang metenya rontok
sejak era 1980-an, disusul oleh Vietnam, yang industri metenya baru berkembang
sekitar 15 tahun lalu, namun karena pesatnya pertumbuhan berpeluang menjadi
pengekspor kacang mete terbesar di dunia. Untuk memenuhi industri kacang
metenya, India mengimpor mete gelondongan dari Afrika Barat, Afrika Timur dan
Indonesia. Sedangkan Vietnam mengimpor mete dari Afrika Barat dan Indonesia.
Sekitar 600 ton mete gelondongan dunia diekspor ke India dan Vietnam setiap
tahunnya. Brasil sebagai pengekspor kacang mete terbesar ketiga, selama ini
masih dapat memenuhi kebutuhan metenya sendiri. Konsumen kacang mete dunia
adalah negara-negara di Amerika Utara, Uni Eropa, China, Timur Tengah, India
dan Australia. Yang menarik, India merupakan negara produsen dan sekaligus
konsumen mete terbesar di dunia. (Sources: Berbagai media terkait, data diolah
F. Hero K. Purba).
Kacang mete mentah dalam penjualannya memiliki kelas-kelas sendiri dan pada
setiap kelasnya memiliki spesifikasi dan harga tersendiri. Secara umum
tergolong dalam 3 jenis yaitu kacang mete utuh, kacang mete campuran dan kacang
mete pecahan. Kacang mete olahan mempunyai proses produksi yang cukup sederhanaUntuk tanaman jambu mete banyak tumbuh di Jawa Tengah (Jepara, Wonogiri), Jawa Timur (Bangkalan,
Sampang, Sumenep, Pasuruan, dan Ponorogo), dan di Yogyakarta (Gunung Kidul,
Bantul, dan Sleman). Di luar Pulau Jawa, Jambu mete banyak ditanam di Bali
(Karangasem), Sulawesi Selatan (Kepulauan Pangkajene, Sidenreng, Soppeng, Wajo,
Maros, Sinjai, Bone, dan Barru), Sulawesi Tenggara (Muna). dan NTB (Sumbawa
Besar, Dompu, dan Bima). Menurut data jumlah penduduk
India sekitar 5 kali lipat Indonesia, namun konsumsi metenya 45 kali lipat.
Kebutuhan kacang mete Amerika Utara dan Uni Eropa selama ini dipenuhi oleh
India dan Brasil. India juga mengekspor kacang mete ke Timur Tengah, sedangkan
Vietnam mengekspor kacang mete ke Amerika Utara, China dan Australia.