
Pangan
tidak terpenuhi maka akan mengancam stabilitas ekonomi
suatu Negara. Teknologi pengolahan hasil pertanian harus mendorong dalam
proses hilirisasi yang terkait dengan upaya peningkatan nilai tambah produk pertanian. Perlu
dipahami bahwa nilai tambah produk olahan akan lebih tinggi dibandingkan dengan
produk segar. Penggunaan teknologi dalam mengolah produk yang dihasilkan dapat
dirancang untuk memenuhi syarat-syarat tertentu, termasuk syarat keamanan
pangan. Integrasi yang memadai antar kegiatan dari hulu hingga hilir dalam hal
produksi harus dilakukan. Upaya meyakinkan pada petani bahwa membangun
integrasi hulu-hilir sangat bermanfaat bagi peningkatan kualitas dan nilai
produk yang dihasilkan. Kebijakan yang harus diambil ke depan dalam rangka pengembangan
dan aplikasi inovasi dan teknologi pertanian antara lain, pertama, kebijakan
moneter dan fiskal untuk memberikan dukungan pengembangan riset dan teknologi
serta pelaksanaan program penerapan teknologi bagi masyarakat. Meningkatkan
daya saing dan nilai tambah produk Pertanian merupakan upaya dalam memenuhi
persaingan pasar dengan melihat kemampuan dalam kapasitas, kualitas dan
kontinuitas Keuntungan dalam Adapun hal- hal yang perlu diperhatikan dalam
Pengolahan Hasil Pertanian yaitu:
1. Peningkatan nilai tambah (Added
Value)
2. Peningkatan
daya saing (Competitive Product)
3. Meningkatkan
daya simpan
4. Diversifikasi
produk (Product Diversification)
5. Kemudahan
distribusi
6. Perluasan
pasar produk (Market Product Expansion)
7. Pemenuhan
nutrisi
8.
Peningkatan
keamanan produk
9.
Optimalisasi
sumber daya alam (Optimalization Resources)
10.
Peningkatan
struktur perekonomian
Persaingan kompetitif harga pangan jangan menjadi imprealisme ataupun
penjajahan terhadap harga. Daya saing dituntut untuk produk yang berkualitas.
Siap dalam memanfaatkan kondisi ini untuk membuat negara lebih maju dan
berkembang dimasa depan?
Kondisi petani saat ini yang masih serba lemah, baik penguasaan lahan,
modal maupun teknologi maka diperlukan multi approach yakni
pendekatan modernisasi, kemandirian dan partisipatif. Untuk maksud tersebut
peran koperasi pertanian yang semakin profesional merupakan kebutuhan petani
sehingga mempunyai daya saing dan kemampuan meningkatkan nilai tambah bagi
petani. Pembangunan pertanian diarahkan pada pengembangan sistem pertanian yang
berkelanjutan yang berbudaya industri, maju dan efisien ditingkatkan dengan
memanfaatkan ilmu pengetahuan dan inovasi teknologi yang berguna di masyarakat.
Diharapkan ke depan bahwa pengembangan sektor pertanian lebih konkrit
lagi hasilnya dan pengembangan teknologi proses dan petani pun akan semakin
tahu potensi pasarnya serta dapat meningkat mutu dan kapasitas hasil olahan
pertaniannya. (sources data: media terkait, data diolah F. Hero K Purba)