Dampak terhapap virus Corona
telah dihebohkan oleh COVID-19 atau yang
dikenal sebagai wabah virus corona. Virus ini pertama kali mewabah berasal dari
wilayah Wuhan di China. Akibat ancaman
dan hantaman gelombang resesi akibat
perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok pada 2019 lalu mereda, kini
ekonomi global dihantam tsunami akibat wabah virus corona. Hal tersebut
harus
mendapat perhatian dan antisipasi bagi pelaku usaha di Indonesia yang akan
terkena dampak bencana tersebut.
Berdasarkan
data Januari
2020, ekspor Indonesia tercatat US$ 13,41 miliar turun 7,16% dibandingkan
periode Desember 2019 US$ 14,44 miliar. Jika dibandingkan dengan Januari 2019,
ekspor juga mengalami penurunan 3,71%.
Dari sisi ekspor non migas ke China tercatat US$ 2,1 miliar, Amerika Serikat (AS) US$ 1,6 miliar dan Jepang US$ 1,19 miliar. Ketiga negara tersebut berkontribusi 38,41%, Impor tercatat US$ 14,27 miliar turun 1,6% atau US$ 231,6 juta. "Turunnya impor bahan baku dan bahan penolong termasuk yang berasal dari China sangat memukul industri dalam negeri. Akibat virus Corona tidak hanya berdampak negatif, namun juga dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia. Salah satunya adalah terbukanya peluang pasar ekspor baru selain China. Selain itu, peluang memperkuat ekonomi dalam negeri juga dapat terlaksana karena pemerintah akan lebih memprioritaskan dan memperkuat daya beli dalam negeri daripada menarik keuntungan dari luar negeri. Kondisi ini juga dapat dimanfaatkan sebagai koreksi agar investasi bisa stabil meskipun perekonomian global sedang terguncang.
Dari sisi ekspor non migas ke China tercatat US$ 2,1 miliar, Amerika Serikat (AS) US$ 1,6 miliar dan Jepang US$ 1,19 miliar. Ketiga negara tersebut berkontribusi 38,41%, Impor tercatat US$ 14,27 miliar turun 1,6% atau US$ 231,6 juta. "Turunnya impor bahan baku dan bahan penolong termasuk yang berasal dari China sangat memukul industri dalam negeri. Akibat virus Corona tidak hanya berdampak negatif, namun juga dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia. Salah satunya adalah terbukanya peluang pasar ekspor baru selain China. Selain itu, peluang memperkuat ekonomi dalam negeri juga dapat terlaksana karena pemerintah akan lebih memprioritaskan dan memperkuat daya beli dalam negeri daripada menarik keuntungan dari luar negeri. Kondisi ini juga dapat dimanfaatkan sebagai koreksi agar investasi bisa stabil meskipun perekonomian global sedang terguncang.
Diharapkan
semoga dengan adanya guncangan akibat virus corona ini dapat memberikan langkah-langkah
yang antisipatif diberbagai belahan negara didunia. Berapa
potensi inflasi akibat virus corona, hal ini akan sangat dipengaruhi oleh
kebijakan pemerintah. (Sources data Media,
data diolah Fherokpurba)