Potensi perkembangan
dinamika pemantapan perkembangan ketahanan pangan dilaksanakan dengan
mengembangkan sumber-sumber bahan pangan, kelembagaan pangan dan budaya pangan
yang dimiliki pada masyarakat masing-masing wilayah. Keunggulan dari pendekatan
ini antara lain adalah bahwa bahan pangan yang di produksi secara lokal
telah sesuai dengan sumberdaya pertanian. Dengan
kondisi fenomena kenaikan harga pangan, terlihat jelas bagaimana lemahnya
kemampuan dalam menjaga kestabilan harga pangan bagi rakyat. Hal ini seperti
mengulang berbagai langkah pemerintah yang kemudian terbukti gagal, seperti
saat kenaikan dan kelangkaan daging sapi beberapa waktu lalu yang kemudian di
sikapi dengan cara menambah kuota dan mempercepat import daging sapi. Akan
tetapi harga daging sapi tidak pernah kembali turun ke harga normal, bahkan
sampai saat ini pedagang daging masih juga mengandalkan pasokan daging lokal di
bandingkan import. Fakta ini menunjukan bagaimana berbagai langkah pemerintah
untuk mengontrol harga pada hakikatnya tidak akan bisa menyelesaikan masalah
kenaikan harga.Negara akan kuat apabila dari sector pertaniannya kuat dan
dukungan dari pemerintah yang serius dalam menanggapi segala persoalan dan
mencari solusi yang tepat.
Pangan
tidak terpenuhi maka akan mengancam stabilitas ekonomi
suatu Negara. Teknologi pengolahan hasil pertanian harus mendorong dalam proses
hilirisasi yang terkait dengan upaya peningkatan nilai tambah produk
pertanian. Perlu dipahami bahwa nilai tambah
produk olahan akan lebih tinggi dibandingkan dengan produk segar. Penggunaan
teknologi dalam mengolah produk yang dihasilkan dapat dirancang untuk memenuhi
syarat-syarat tertentu, termasuk syarat keamanan pangan. Integrasi yang memadai
antar kegiatan dari hulu hingga hilir dalam hal produksi harus dilakukan. Upaya
meyakinkan pada petani bahwa membangun integrasi hulu-hilir sangat bermanfaat
bagi peningkatan kualitas dan nilai produk yang dihasilkan. Kebijakan yang
harus diambil ke depan dalam rangka pengembangan dan aplikasi inovasi dan
teknologi pertanian antara lain, pertama, kebijakan moneter dan fiskal untuk
memberikan dukungan pengembangan riset dan teknologi serta pelaksanaan program
penerapan teknologi bagi masyarakat. Meningkatkan daya saing dan nilai tambah
produk Pertanian merupakan upaya dalam memenuhi persaingan pasar dengan melihat
kemampuan dalam kapasitas, kualitas dan kontinuitas Keuntungan dalam Adapun
hal- hal yang perlu diperhatikan dalam Pengolahan Hasil Pertanian yaitu:
1.
Peningkatan
nilai tambah (Added Value)
- Peningkatan
daya saing (Competitive Product)
- Meningkatkan
daya simpan
- Diversifikasi
produk (Product Diversification)
- Kemudahan
distribusi
- Perluasan
pasar produk (Market Product Expansion)
- Pemenuhan
nutrisi
- Peningkatan
keamanan produk
- Optimalisasi
sumber daya alam (Optimalization Resources)
- Peningkatan
struktur perekonomian
Persaingan
kompetitif harga pangan jangan menjadi imprealisme ataupun penjajahan terhadap
harga. Daya saing dituntut untuk produk yang berkualitas, apalagi Masyarakat
Ekonomi ASEAN dan Perdagangan Global dalam AFTA (ASEAN Free Trade Area). Apakah
negara kita Indonesia sudah siap? Siap dalam memanfaatkan kondisi ini untuk
membuat negara lebih maju dan berkembang dimasa depan?
Kondisi
petani saat ini yang masih serba lemah, baik penguasaan lahan, modal maupun
teknologi maka diperlukan multi approach yakni pendekatan
modernisasi, kemandirian dan partisipatif. Untuk maksud tersebut peran koperasi
pertanian yang semakin profesional merupakan kebutuhan petani sehingga
mempunyai daya saing dan kemampuan meningkatkan nilai tambah bagi petani.
Pembangunan pertanian diarahkan pada pengembangan sistem pertanian yang
berkelanjutan yang berbudaya industri, maju dan efisien ditingkatkan dengan
memanfaatkan ilmu pengetahuan dan inovasi teknologi yang berguna di masyarakat.
Diharapkan ke depan bahwa pengembangan sektor agribisnis lebih konkrit lagi hasilnya
dan pengembangan teknologi proses dan petani pun akan semakin tahu potensi
pasarnya serta dapat meningkat mutu dan kapasitas hasil olahan pertaniannya.
(sources data: media terkait, data diolah F. Hero K Purba)