Berdasarkan data Statistik tahun 2022 Indonesia mengekspor kopi seberat
434,19 ribu ton, meningkat 12,92% dari tahun sebelumnya. Adapun nilai total ekspor tersebut mencapai USD 1,13 miliar.
Amerika
Serikat (AS) merupakan tujuan utama ekspor kopi nasional pada 2022, dengan
volume mencapai 55,75 ribu ton atau 12,84% dari total ekspor nasional. Nilai
ekspor kopi ke wilayah Joe Biden itu mencapai USD 268,04 juta.Negara tujuan
ekspor kopi terbesar selanjutnya adalah Mesir, dengan volume 37,61 ribu ton dan
nilai USD 82,17 juta, kemudian Jerman dengan volume 36,97 ribu ton dan nilai
USD 80,93 juta. Data Asosiasi Eksportir
Kopi Indonesia menunjukkan pada 2011 terjadi peningkatan nilai ekspor kopi
Indonesia sebesar 26 persen dari 846 juta dolar AS pada 2010 menjadi 1,06
miliar dolar AS pada 2011, namun volume ekspor turun 21 persen dari 447,5 juta
ton pada 2010 menjadi hanya 352 juta ton pada 2011.Negara tujuan ekspor
terbesar dari sisi nilai adalah Amerika Serikat yaitu menyumbang 24 persen dari
total nilai ekspor yaitu 252 juta dolar AS dengan volume ekspor 45 juta ton,
namun dari sisi volume ekspor negara terbesar adalah Jepang yaitu sebanyak 55,5
juta ton atau 16 persen dari volume ekspor dengan nilai 168 juta dolar
ASMenurut Asosiasi Kopi Nasional (National Coffee Association/NCA).Tiga perempat orang dewasa DI Amerika minum
kopi dan 58% mengatakan mengaku menjadikan kopi konsumsi sehari-hari. Berdasarkan
data tercatat total ekspor kopi Januari-Maret 2012 hanya 800 ton atau senilai
2,722 juta dolar AS. Sedangkan periode yang sama 2011 mencapai 2.838 ton
senilai 6,337 juta dolar AS. onsumsi dalam negeri termasuk besar, yakni
mencapai 270.000 ton. Dari angka itu konsumsi robusta mencapai 230.000 ton.
Konsumsi dalam negeri tahun lalu, yakni 3juta -3,5 juta karung. Saat ini,
minimal konsumsi diprediksi 3,5 juta-4 juta karung atau setara 240.000 ton-270.000
ton. Dalam kondisi normal produksi kopi robusta di Indonesia mencapai 450.000
ton dan arabika 90.000 ton. "Konsumsi kopi dalam negeri cenderung terus
naik sebesar 6-8 persen per tahun. (Sources data, media terkait, article,
kompas, data diolah F. Hero K. Purba).
Adapun total ekspor kopi Indonesia pada
Januari-Oktober 2022 mengalami lonjakan hingga 40,78 persen dari periode yang
sama 2021. Total nilai ekspornya mencapai SU$918 juta atau sekitar Rp14,29
triliun.Berdasarkan datan Kementerian Perdagangan, ekspor kopi
Indonesia ke AS terus menunjukkan peningkatan. Total ekspor kopi tahun 2011
mencapai 326 juta dollar AS. Angka itu naik sekitar 38 persen dari tahun
sebelumnya. Sementara itu, pada Januari 2012, ekspor kopi nasional sudah
mencapai 33,3 juta dollar AS. Jika di analisa bahwa Perkembangan harga
kopi dunia. Menurut ICO, perkembangan harga rata-rata kopi Arabika selalu lebih
tinggi dibandingkan harga kopi Robusta, maka dapat diasumsikan bahwa
pengembangan agribisnis kopi Arabika memiliki kecenderungan yang lebih
prospektif dibandingkan dengan Robusta. Perkembangan konsumsi kopi dunia
terutama negara importer cukup baik sehingga pasar dan permintaan baru akan
terbuka. Untuk data statistik, ekspor kopi Indonesia ke AS terus
menunjukkan peningkatan. Total ekspor produk kopi Indonesia ke AS pada 2011
mencapai 326 juta dolar AS, atau meningkat 37,61 persen dibandingkan 2010 yang
mencapai 237 juta dolar AS. Data perdagangan Indonesia-AS pada Januari 2012,
ekspor kopi Indonesia mencapai 33,3 juta dolar AS, atau meningkat 68 persen
dibanding periode yang sama pada 2011 yaitu 19,8 juta dolar AS. Aneka ragam dan
jenis Kopi spesial Indonesia itu seperti antara lain Toraja, Mandailing, Java
Preanger, Flores, Linthong, Gayo, Java Arabika, Lampung, Bali Kintamani, Papua
Jayawijaya, Papua Pegunungan Bintang, Kopi Luwak, Kopi Lanang, dan Kopi
Gajah. Hal ini memberikan prospek yang cerah dengan memperhatikan kualitas
dan kuantitas serta sustainable untuk rantai pasokan kopi dalam persaingan
pasar Internasional