Risiko terjadinya serangkaian kondisi yang tidak
terduga yang dapat mengurangi kemampuan manajer untuk mengimplementasikan
strateginya secara signifikan.Suatu bisnis terjadinya resiko
dan akibatnya terhadap bisnis merupakan dua hal mendasar untuk diidentifikasi
dan diukur. Melalui pengelolaan resiko terintegrasi, setiap keputusan strategik
yang diambil selalu berdasarkan atas informasi yang valid dan reliable. Untuk
suatu bisnis
(termasuk perbankan), banyak salah kaprah memahami tentang keberadaan risiko
seperti, risiko bisnis dianggap sama dengan risiko finansial dan dianggap sama
pula dengan kerugian. Padahal risiko finansial hanyalah salah satu komponen
dari risiko bisnis, selain risiko proyek, risiko operasional, risiko pasar dan
risiko yang berkaitan dengan regulasi. Dalam suatu bisnis ada beberapa
resiko bisnis utama yang haru diperhatikan: 1. pembangunan produk atau
sistem yg baik sebenarnya tidak, pernah diinginkan oleh setiap
orang (resiko pasar) 2. pembangunan sebuah produk yg tidak sesuai dgn
keseluruhan strategi bisnis bagi perusahaan (resiko strategi) 3.
Pembangunan sebuah produk dimana sebuah bagian pemasaran tidak tahu bagaimana
harus menjualnya. 4. Kehilangan dukungan
manajemen senior sehubungan dengan perubahan pd fokus atau perubahan pd
manusia (resiko manajemen), 5. Kehilangan hal-hal yang berhubungan dengan
biaya atau komitmen personal (risiko biaya). Yang terpenting yang patut
dipertimbangkan pada risiko-risiko bisnis diantaranya adalah
· Risiko strategik, sebagai contoh adalah masuknya pesaing ke pasar
· Risiko complaince, contoihnya pengenalan aturan baru tentang
kesehatan dan keamanan produk
· Risiko finansial, contohnya tidak dibayar oleh pelanggan atau
peningkatan bunga pada pinjaman bisnis
Risiko operasional, contohnya adalah kerusakan atau pencurian
perlengkapan kunci. Langkah pengurangan resiko
diperlukan bagi definisi standar dokuntasi dan mekanisme untuk memastikan bahwa
dokumen dikembangkan secara tepat waktu, guna memastikan kontinuitas. Manajemen
risiko dan perencanaan kemungkinan mengasumsikan bahwa usaha pengurangan telah
gagal dan risiko menjadi statu kenyataan.
Langkah untuk membangun budaya risiko:
– Membentuk Satuan Kerja
Manajemen Risiko sebagai pusat untuk membangun dan menyebarluaskan kebijakan
dan prosedur risiko keseluruh jenjang organisasi
– Menyusun manual kode
etik
– Menjadikan manajemen
risiko sebagai syarat untuk menduduki semua posisi manajemen
– Menerapkan seperangkat
aturan agar pegawai tidak berani mengambil risiko yang berlebihan
– Menerapkan sanksi bagi
pelaksana atau pengambil risiko
– Memasukkan penilaian
kinerja mengelola risiko kedalam proses penilaian kinerja pegawai
Contoh, diibaratkan proyek
sedang berlangsung dengan baik dan sejumlah orang mengatakan akan keluar dari
proyek tersebut maka strategi pengurangan telah dilakukan dengan backup ,
informasi, dokumentasi dan pengetahuan telah disebar ke semua tim. Manajer
proyek akan menyesuaikan lagi jadwal dengan fungsi-fungsi yg telah disusun
sepenuhnya dan pendatang baru akan ditambah untuk mengejar dan membagun serta
akan ditransfer pengetahuan oleh orang akan keluar. Langkah RMMM (Risk
Mitigating Monitoring and Management Plan) menambah biaya proyek. (sources data Rekayasa
Perangkat Lunak data collected processing by: Frans Hero K. Purba)
Pada kenyataannya sering
ditemukan bahwa pengelolaan risiko hanya terfokus pada risiko yang berhubungan
dengan kegiatan operasional, yang kemudian dikonversikan ke dalam satuan uang
(resiko finansial). Pendekatan ini tentu saja kurang lengkap, karena tidak
mengcover keseluruhan risiko yang melekat pada bisnis yang digeluti. Memang,
setiap industri memiliki penekanan sendiri-sendiri terhadap resiko yang akan dikendalikannya. Menurut
Robert Charette konseptual
mengenai risiko yaitu: 1. Risiko
berhubungan dengan kejadian di masa yg akan datang. 2. Risiko melibatkan
perubahan (spt. perubahan pikiran, pendapat, aksi, atau tempat), 3. Risiko
melibatkan pilihan & ketidakpastian bahwa pilihan itu akan dilakukan.
Tentunya dalam mengatasi berbagai risiko harus memikirkan win-win solotion
dalam pengendalian suatu usaha.
If we trace in a
business of risk and implications for business are the two fundamental things
to be identified and measured. Through integrated risk management, any
strategic decisions taken are always based on valid and reliable information.
For a business (including banking), many misguided understanding of the
existence of such risks, business risks are considered equal and treated the
same financial risks as well with the loss. Though the financial risk is just
one component of business risk, in addition to project risk, operational risk,
market risk and risks associated with the regulation. In a business there are
several major business risk that emotion note: 1. building a good product or
system was not, never desired by every person (market risk) 2. development of a
product which does not fit with the overall business strategy for the company
(risk strategy) 3. Construction of a product where a marketing department does
not know how to sell it. 4. Loss of senior management support in relation to
changes in focus or change in man (risk management), 5. Losing hal2
pertinent personal cost or commitment (risk costs).Risk reduction measures are
necessary for standard definition dokuntasi and mechanisms to ensure that the
document was developed in a timely manner, to ensure continuity. Risk
management and planning of the possibility of assuming that business has failed
and risk reduction into statu reality.
For example, likened the project is going well and some people are saying will
be out of the project is the reduction strategy has been done with the backup,
information, documentation and knowledge have been distributed to all teams.
The project manager will adjust the schedule again with the functions which
have been prepared fully and newcomers will be added for the chase and build
and want to transfer the knowledge by the people will come out. Step RMMM
(mitigating Risk Monitoring and Management Plan) increase the project cost.
Often found that risk management is only focused on the risks associated with
operational activities, which is then converted into units of money (financial
risk). This approach is certainly incomplete, because it does not cover the
overall risks inherent to the business they work at. Indeed, every industry has
its own emphasis on the risks to be controlled. According to Robert Charette
conceptual about the risks, namely: 1. Risks associated with events in the days
to come. 2. Risk involving changes (e.g. changes in thoughts, opinions,
actions, or places), 3. Involve risks and uncertainties that choice will be
made that choice, of course, in addressing a variety of risks have to think
win-win solution in control of a business.