
Pemeliharaan bebek potong, peternak sebaiknya memelihara
bebek jantan. Kenapa?
Hal ini dimaksudkan karena bebek jantan memiliki berbagai keunggulan dan
keuntungan apabila ditinjau dari segi ekonomi. Harga bibit bebek jantan lebih
murah dibanding dengan harga bibit bebek betina, lalu dari segi pemeliharaan
pun pertumbuhan bebek jantan lebih baik daripada bebek betina sehingga dalam
waktu yang relatif tidak lama antara 2-3 bulan berat badan bebek bisa mencapai
tidak kurang dari 1,5 kg. Dalam hal ini adalah berat yang biasa dibutuhkan oleh
konsumen. Selain berat juga dikarena pada umur yang muda menghasilkan daging
yang lebih empuk, gurih dan nilai gizi yang lebih tinggi. Dalam hal peternakan
bebek potong, untuk ramuan bebek yang berumur 20 hari, rata – rata peternak
bebek potong menggunakan nasi aking, tepung bulu, dan pakan jadi (buatan
pabrik) yang kemudian dicampur menjadi satu tentu saja dengan takaran yang
sesuai. Dengan pakan tersebut, rata – rata peternak ketika waktu panen mampu
menghasilkan bobot bebek yang sesuai dengan permintaan pasar.
Kebutuhan
untuk resto dan kuliner permintaan terhadap daging bebek semakin meningkat, ini
bisa kita lihat dengan semakin merebaknya restoran dan rumah makan yang secara
khusus menawarkan sajian daging bebek, dengan aneka pilihan menu. Melihat
potensi yang ada maka bisnis budidaya bebek potong dapat dijadikan pilihan
didalam melakukan usaha. Bila kita melihat usaha kuliner bebek potong, selain
dalam hal itu bebek juga punya aroma daging yg khas. Kebanyakan masalah saat
mengolah bebek adalah timbulnya bau amis yg tidak bisa hilang sekalipun daging
telah masak. Untuk mengurangi aroma anyir, daging bebek bisa direndam dalam
larutan jeruk nipis atau cuka. Ketika memasaknya, campurkanlah bumbu penambah
aroma seperti sereh, daun salam, daun jeruk, atau lengkuas. Bau amis bebek juga
bisa dihilangkan dgn cara merebusnya bersama tumisan kunyit dan jahe.
Menurut data bahwa di negeri China, Indonesia kalah
jauh. Indonesia hanya memproduksi 25.800 ton. Dalam hal ini pun masih kalah
dari Malaysia yang sudah memproduksi sebanyak 107.900 ton. Di bawah Indonesia
adalah Bangladesh, dengan produksi sebanyak 23.000 ton. Sedangkan negara Asia
lain seperti India, Korea Selatan, Myanmar, Thailand, dan Vietnam, secara
berturut-turut memproduksi sebanyak 46.200 ton, 55.000 ton, 81.000 ton, 77.400
ton, dan 80.600 ton. Di Indonesia, umumnya warung-warung makan yang menyediakan
menu utama bebek, dengan berat karkas 1 kg, yang biasanya lebih didominasi oleh
bebek afkir. Sementara restoran-restoran bebek ternama yang ada di Indonesia
menggunakan daging bebek yang sudah berkualitas, baik dari segi breed
maupun dari aspek manajemen pemeliharaan sampai proses pemotongannya. Adapun
cara paling efektif untuk menjaga kestabilan harga dan ketersediaan barang
adalah melakukan kontrak atau perjanjian kerjasama dengan pihak tertentu.
Perjanjian kerjasama biasanya menyangkut masalah harga dan jangka waktu
kerjasama. Hal ini akan menguntungkan bagi kedua belah pihak, dimana pihak
peternak akan merasa aman dan tidak perlu khawatir itiknya tidak laku terjual
sedangkan bagi pengepul sendiri merasa terbantu dengan ketersediaan itik dalam
jangka waktu tertentu.(Berbagai
sumber artikel pemanfaatan bebek pedaging potong, artikel media, majalah, data
diolah F. Hero K. Purba).
No comments:
Post a Comment