
Untuk mewujudkan
suatu sistem pertanian yang terpadu, bahwa perlunya peningkatan produksi
agribinis jagung untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dan apabila memungkinkan
dengan kapasitas produksi yang besar dapat membuka jaringan pasar ekspor
Internasional. Apabila dilihat dari kondisi lahan, iklim serta kapasitas
produksinya Indonesia cukup mampu didalam peningkatan agribisnis jagung untuk
memenuhi permintaan daripada konsumen domestik dan Internasional. Dalam hal ini
bagaimana sttrategi dan pelaksanaan pertanian yang digalakkan dengan integritas
dan pemanfaatan lahan serta budidaya dan pertumbuhannya. Menurut survey dan pencatatan USDA,
Departemen Pertanian, USA tahun 2005 stoknya masih 122,6 juta ton. Namun,
sampai Oktober 2006 yang lalu tinggal 88,1 juta ton.
Perkembangan
produksi yang mengakibatkan pergerakannya lambat ini disebabkan oleh beberapa
faktor diantaranya : (1) kurangnya sarana penunjang berupa modal bagi petani
(2) Belum merata dan meluasnya penggunaan benih jagung unggul /bermutu di
kalangan petani, (3) Masih rendahnya pengetahuan di tingkat petani baik berupa
aspek budidaya maupun pascapanennya, dan terakhir (4) Belum adanya pabrik pakan
ternak standar. Berdasarkan
analisa bahwa produksi jagung dalam negeri memang belum mampu mencukupi
kebutuhan bahan baku industri pakan ternak, untuk itulah dengan berbagai upaya
dalam memenuhi permintaan konsumen agribisnis jagung ini, Pemerintah Indonesia
telah mencanangkan swasembada jagung pada 2007, dengan target produksi 15 juta
ton dikarenakan kebutuhan konsumsi dan industri pakan ternak yang melonjak.
Diharapkan dalam pencanangan swasembada agribisnis jagung 2007 dapat berjalan
dengan baik sesuai dengan mutu bibit tanaman jagung yang berkualitas didalam
pengembangannya. Dimana dengan terbatasnya persediaan jagung dunia untuk ekspor
dan meningkatnya permintaan etanol baik di Amerika, China dan berbagai negara
berpotensi menciptakan ekspektasi kenaikan harga jagung di pasar dunia untuk
beberapa tahun ke depan, Indonesia diharapkan dapat mampu menangkap peluang
pasar ini menjadi salah satu acuan untuk mencari celah pasar kebutuhan konsumen
di pasar dunia. (Berbagai sumber terkait, vizbiz, data usda, etc, data diolah
F. Hero K Purba)