Indonesia yang kaya akan produk
buah-buah segar merupakan salah satu negara penghasil buah tropis yang memiliki
keanekaragaman dan keunggulan cita rasa yang cukup baik bila dibandingkan
dengan buah-buahan dari negara - negara penghasil buah tropis lainnya. Buah-buahan
Indonesia yang menjadi unggulan serta mempunyai pasar di luar negeri di
antaranya manggis, mangga, melon dan semangka yang saat ini tinggi permintaan
dari sejumlah negara, di antaranya melon dan semangka ke Malaysia, Singapura
dan Hongkong. Kompetisi persaingan menghadapi era
pasar bebas dengan masuknya buah-buahan impor, Indonesia harus mampu bersaing
dengan buah-buahan buahan Impor dengan mengandalkan unggulan buah lokal
spesifik. Potensi plasma nutfah buah-buahan Indonesia sangat mendukung
untuk pengembangan buah-buahan tropis menjadi komoditas unggulan. Varietas
buah-buahan Indonesia tidak kalah dengan varietas buah buahan dari negara lain.
Dalam hal ini diperlukannya strategi khusus didalam mempromosikan exotic fruit buah Indonesia.
Berdasarkan data pada tahun 2013,
ekspor 10 buah tropis Indonesia tersebut di atas mencapai 207.015 ton
(USD 218,892,148) atau 92.83% dari total ekspor buah Indonesia sebesar 223.011
ton (USD 241,582,615), sedangkan impor 10 jenis buah tersebut mencapai
261.924 ton (USD 249,921,234) atau 31.48% dari total impor buah Indonesia
832.080 ton (USD 856,239,577). Tren produksi dan ekspor dan impor buah
Indonesia terus meningkat, yakni masing-masing 6.8% dan 19.0% per tahun.
Produktivitas buah-buahan tropis Indonesia masih relatif rendah dibandingkan
negara kompetitor utamanya, karena buah tropis Indonesia diusahakan oleh petani
dengan skala usaha yang relatif kecil (kurang dari 1 Ha) di lahan pekarangan,
teknologi sederhana dan manajemen sederhana. Indonesia hanya membeli tidak
lebih dari 0,6% ekspor buah dunia. Bahkan, negara-negara Asia Tenggara
seluruhnya hanya membeli 2% dari ekspor buah dunia. Pengimpor buah terbesar
adalah negara-negara Uni Eropa (43%); Amerika Serikat (16%); Federasi Republik
Rusia (5%); negara tetangga Uni Eropa (6%); Jepang (4%), dan negara-negara di
Afrika, Asia Barat, Timur Tengah, Canada, China, Amerika Latin, dan yang lain
(24%). Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mengatasi masalah produk
buah-buahan Indonesia yang menjadi kendala yaitu: mutu standarisasi produk,
keamanan pangan, budidaya tanaman yang baik, penangangan pasca panen dan
promosi dan pengembangan pasar. Sistem perdagangan bebas menuntut adanya sistem
produksi yang efisien dan mutu yang baik. Tentunya dengan dukungan potensi alam
dan potensi plasma nutfah buah-buahan Indonesia sangat besar untuk pengembangan
buah-buahan tropis Indonesia menjadi komoditas unggulan. Indonesia
memiliki buah-buah lain yang potensial dikembangkan, seperti jeruk, pisang,
rambutan, mangga, manggis dan nanas yang memiliki keunggulan komparatif untuk
dikembangkan dan potensi pasar yang sangat banyak dibutuhkan baik domestik maupun pasar Internasional. (Sources: media terkait, data diolah F. Hero K. Purba)