Potensi pengembangan produk berbahan
dasar buah merupakan
suatu hal yang eksklusivitas produk mengundang
potensi untuk
digali dan dikembangkan. Berbagai ragam jenis
dan varietas unggul buahbuahan asli Indonesia yang memiliki prospek cerah untuk diolah dan dikembangkan menjadi komoditas
yang berdaya saing tinggi dan menjadi primadona ekspor komoditas pertanian. upaya untuk
meningkatkan nilai tambah buahbuahan asli Indonesia adalah pengolahan buah-buahan segar menjadi
aneka keripik buah yang alami dan bernutrisi tinggi menggunakan mesin vacuum frying.
Proses pengolahan buah – buahan segar menjadi kripik buah sangat sederhana,
karena pada dasarrya hanya merupakan proses penguapan air dan bagian buah yang
dapat dimakan. Namun demikian setiap menjaga agar rasa dan aroma khas buah
tidak berubah dan kripik menjadi renyah maka proses penguapan air harus di
lakukan dengan cara menggoreng buah menggunakan penggorengan bertekanan rendah
/ vakum / hampa. Dalam hal
teknologi pengolahan sekarang ini proses pengeringan buah harus benar secara
hiegines. Juga perlu diperhatikan dari hal ijin kesehatan untuk mengkonsumsi
kripik-kripik buah-buahan segar.
Produksi
buah-buahan tropis di cenderung meningkat baik dari kuantitas maupun
kualitasnya. Faktor-faktor yang mempengaruhi 4:meningkatnya
tingkat pendapatan per kapita penduduk dunia; meningkatnya jumlah penduduk
dunia, dan meningkatnya penguasaan teknologi pengolahan buah. Dimasa yang akan
datang juga akan terjadi perubahan permintaan berbagai produk buah, diantaranya
seperti : 1. Permintaan buah-buahan tropis
organik (green product, Eco production), hal ini disebabkan meningkatnya
kesadaran akan keamanan pangan dan kelestarian lingkungan. Hal ini merupakan
peluang untuk Indonesia, karena sebagian besar masih diproduksi secara
tradisional tanpa atau minimal penggunaan pupuk anorganik dan bahan kimia
lainnya. 2 Permintaan buah-buahan yang
diproses minimal (minimally processed) yang masih mempunyai cita rasa
asli buah tropis. 3. Permintaan produk baru dari
buah-buahan sebagai obat, minuman kesehatan dan bahan kosmetik. Adapun hal
yang menjadi kendala yaitu pasokan bahan baku tidak kontinyu karena produksi buah-buahan bersifat
musiman, konsistensi mutu dan ukuran serta tingkat kematangan buah tidak merata
disebabkan masih terbatasnya investasi budidaya perkebunan buah skala komersial.
Untuk itu perlu penanganan secara khusus dalam membudidayakan buah dalam skala
besar untuk dapat memasok kebutuhan secara berkelanjutan dalam potensi
pemasarannya. (Sumber: Data terkait, Litbang, data diolah F. Hero K. Purba)
No comments:
Post a Comment