Friday, August 12, 2016

Pemanfaatan Buah Naga Potensi Usaha dan Pengembangan Produk Olahan



Pengembangan agribisnis Buah Naga mulai muncul di Indonesia pada tahun 2003. Buah naga yang berasal dari jenis tanaman rumpun kaltes ini berasal dari Israel, dan terus dikembangkan di Australia, Thailand dan Vietnam. Pasar lokal saat ini dibanjiri produk ekspor berdasarkan catatan dari eksportir buah di Indonesia, buah naga ini masuk ke tanah air mencapai antara 200 - 400 ton/tahun asal Thailand dan Vietnam. Sangat besar kemungkinannya untuk mengembangkan tanaman Buah Naga.Buah Naga berbentuk bulat lonjong, seukuran dan menyerupai buah alpokat, tetapi bagian dalamnya berwarna merah dan kuning berbintik itu kalau dimakan enak, dan tidak terlalu manis, dan segar, Untuk selera lidah kebanyakan orang Indonesia, buah ini dinilai kurang manis.
Aneka macam produk olahan dari buah Naga yang dapat dibuat seperti puding buah naga, kue buah naga, juice buah naga  dimana uah naga adalah buah yang dahyat selain enak buah naga juga memiliki mineral yang terkandung dalam buah naga adalah fosfor dan kalsium. keduanya memiliki peran dalam pembentukan tulang, gigi, dan perkembangan sel. Komoditi Buah Naga merupakan salah satu jenis buah buahan yang potensinya sangat tinggi, dan sudah menjadi salah satu primadona bagi petani modern. Buah Naga Hitam termasuk salah satu jenis dari Buah Naga Merah  yang berkembang karena adanya inovasi dibidang pemupukan. Dengan menggunakan pupuk yang banyak mengandung arang sisa pembakaran, Buah Naga Merah akan berubah menjadi Buah Naga Hitam. Agribisnis buah naga (Dragon Fruit) mulai dirintis dan dikembangkan didaerah Malang, Jawa Timur dan Delanggu, Jawa Tengah. Kulonprogo, DI Yogyakarta. Dari Jenisnya buah naga ada empat macam, pertama buah naga daging putih (Hylocereus undatus), buah naga daging merah (Hylocereus polyrhizus), buah naga daging super merah (Hylocereus costaricensis) dan buah naga kulit kuning daging putih (Selenicerius megalanthus). Fungsi dan khasiat Buah naga untuk kesehatan adalah dimana buah naga juga mengandungi zat besi untuk menambah darah. Buah naga merah beratnya sampai 1 Kg, harganya per 100 gram bisanya mencapai Rp.13.500 yang dapat dibeli di Supermarket. Dengan melihat potensi pasar yang ada untuk pasar Domestik saja pasarnya sangat banyak, dan peluang pasar ekspor pun dapat memberikan harapan yang baik. Bahkan di Hotel-hotel berbintang pun menyajikan buah merah sebagai makan buah yang dihidangkankan kepada para tamu pengunjung yang menginap di Hotel.
Pengembangan agribisnis buah naga ini sangat sesuai dengan iklim dan keadaan tekstur tanah di Indonesia. Komoditas ini mempunyai prospek yang cerah untuk peluang ekspor dan pasarnya masih terbuka lebar dan memiliki potensi yang sangat baik dikembangkan di Indonesia. Menurut informasi pakar AL Leong dari Johncola Pitaya Food R&D, organisasi yang meneliti buah naga merah , buah kaktus madu itu cukup kaya dengan berbagai zat vitamin dan mineral yang sangat membantu meningkatkan daya tahan dan bermanfaat bagi metabolisme dalam tubuh manusia. Penelitian menunjukkan buah naga merah ini sangat baik untuk sistem peredaran darah, juga memberikan efek mengurangi tekanan emosi dan menetralkan toksik dalam darah. Buah naga juga mengandungi zat besi untuk menambah darah; vitamin B1 (mengawal kepanasan badan); vitamin B2 (menambah selera); vitamin B3 (menurunkan kadar kolesterol) dan vitamin C (menambah kelicinan, kehalusan kulit serta mencegah jerawat). Pasar lokal saat ini dibanjiri produk ekspor berdasarkan catatan dari eksportir buah di Indonesia, buah naga ini masuk ke tanah air mencapai antara 200 400 ton/tahun asal Thailand dan Vietnam. Buah naga juga dapat bertahan lebih lama dari buah-buahan lain. Hal ini mempermudah dalam pengumpulan untuk di ekspor dalam jumlah besar. Saat ini permintaan pasar internasional akan buah ini cukup besar dan baru bisa terpenuhi sekitar 50 % dari keseluruhan permintaan. Negara pemasok buah naga terbesar saat ini adalah Thailand dan Vietnam. (Sources data Dikutip dari berbagai sumber terkait, Media, wacana dan survey oleh:Frans Hero K. Purba)

No comments: