Potensi daun kelor dan buah polongnya dimakan sebagai
sayuran, sedangkan akar dan bijinya diekstrak untuk dijadikan minyak kelor. Pada saat ini untuk harga tepung Daun kelor
(moringa) dapat dihargai dengan harga Rp.250.0000 per kg untuk bahan baku
olehan seperti teh, kapsul herbal dan aneka jenis makanan. Serbuk Daun Kelorina adalah suplemen alami, sumber antioksidan alami, asam
amino essensial, multivitamin dan mineral, serta sumber asupan nutrisi tinggi
alami lainnya bagi tubuh. Secara enpiris maupun hasil penelitian ilmiah, serbuk
daun Kelor juga terbukti berhasil mengatasi malnutrisi/gizi buruk, berkhasiat
obat untuk beragam penyakit degeneratif, digunakan sebagai anti kanker, anti
tumor, anti diabetes, anti hipertensi, peluruh lemak jahat kolesterol,
detoksifikasi, tonic penguat jantung, bahkan direkomendasikan untuk pengidap
HIV/AIDS. Serbuk Daun Kelor ini memiliki kehalusan 500 mesh. Banyak hasil studi telah melaporkan berbagai manfaat dari
daun kelor, dan berbagai negara telah memanfaatkannya. (sources data: media
terkait, data diolah FheroKP). Untuk menggunakannya juga terdapat berbagai
cara, sesuai dengan kebutuhannya dalam pengobatan. Adapun manfaat potensi
daun kelor yaitu: Mengobati
Penyakit Hati atau Liver, Mencegah
Obesitas, Mengobati Penyakit Jantung, Mencegah Diabetes, Meredakan Nyeri Rematik, Meningkatkan
Imunitas Tubuh, Menurunkan Tekanan Darah Tinggi, Merangsang Produksi ASI, Menyembukan
Penyakit Batu Ginjal, Mencegah dan Mengobati Kanker, Mengatasi Penyakit Anemia,
Menurunkan Gejala Penyakit Autoimun, Menjaga Kesehatan Mata, Menurunkan Kadar
Kolesterol, Menstabilkan Mood dan Meningkatkan kerja Otak, Mengatasi Alergi, Mengobati
Berbagai Penyakit Kulit, Mengobati Penyakit Kuning, Mencegah Penuaan Kulit, Menutrisi
Rambut, Minyak Ben dari Daun Kelor, Menurunkan Demam,Menghilangkan Flek Wajah,
Menghilangkan Jerawat dan Komedo, Mencegah Ketombe dan Rambut Bercabang, Memelihara
Kesehatan Rambut, Dijadikan Masker Wajah, Meningkatkan Fungsi Ekskresi Tubuh, Anti
Bakteri dan Anti Racun, Menambah Kebugaran. Jika peluang bisnis daun kelor ini dapat dikembangkan dan
dukungan dari pemerintah dan daerah mau serius
berkerjasama dengan pihak swasta, atau koperasi didaerah mau bergerak untuk
membudidayakan pohon kelor sebagai komoditas ekspor, Indonesia bisa segera
sejajar dengan negara penyuplai Teh Daun Kelor seperti Australia dan India dan
juga olahan produk daun kelor lainnya.Potensi bisnis dan budidaya daun kelor memang sangat potensial
dimana daun ini banyak dicari bagi orang yang membutuhnya dan menyadari
pentingnya kesehatan.
Dear All, Welcome to My Blogger, I hope you can enjoy sharing your experiences in you Business, Politic, Daily life and everything valuable for everybody around the world. God Bless You. Do You need Expert Consultant on Strategic Marketing, Entrepreneurship, Agribusiness, International Trade, Finance
Wednesday, May 16, 2018
Wednesday, May 2, 2018
Kopi Arabica Doloksanggul Potensi dan Pengembangannya
Indonesia yang berada di daerah khatulistiwa sangatlah
cocok untuk budidaya tanaman kopi. Bangsa Indonesia terdiri atas
banyak pulau sehingga membuat kopinya begitu kaya rasa dan aroma. Penggemar
kopi Indonesia tidak hanya para orang tua tetapi juga disukai oleh kalangan
usia muda, laki-laki maupun perempuan. Pengembangan Penanaman kopi di
daerah ini dikelola oleh anggota keluarga atau sanak famili hingga proses
penjualannya.
Salah satu
potensi Kopi di Sumatera Utara untuk pengembangan kopi yang tersebar di
Kecamatan Lintongnihuta, Doloksanggul, Paranginan, Pollung dan Onan Ganjang. Kopi
Lintong Dolok Sanggul ini pada umumnya ditanam pada ketinggian 1400 meter dpl.
Kopi arabika Lintong Dolok Sanggul ini berasal dari onan ganjang dan catimor
diproses dengan metode basah.Setelah dikeringkan, green bean Lintong Dolok
Sanggul beraroma floral atau bunga-bungaan. Dry
aroma dari kopi ini sewaktu di roast di city plus adalah spicy sedikit
herbal dan karamel, cukup unik dibandingkan dengan kopi Lintong lainnya yang
pada umumnya lebih beraroma herbal. Aroma spices dan karamel kali ini lebih
intenssaat disajikan sebagai milkbased drinks dan jika diresapi lebih
dalam akan muncul aroma sarsaparilla. Diantara
berbagai varian kopi dari Sumatera Utara, adalah kopi arabika Dolok Sanggul.
Sesuai namanya, kopi ini berasal dari Kecamatan Dolok Sanggul, ibu kota
Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara. Kabupaten Humbang Hasundutan
sudah lama menjadi sentra produsen kopi di Indonesia, bahkan sebelum mekar dari
kabupaten induk Tapanuli Utara. Jenis tanaman arabika mulai dikembangkan sejak
1970-an dan terus berkembang hingga saat ini. "Perkebunan kopi bertebaran
di punggung-punggung bukit, Dolok Sanggul berada di ketinggian 900 sampai 1.400
mdpl. Kopi arabika Dolok Sanggul menggambarkan
karakter kopi Sumatera yang klasik menjadi sangat fokus dan jelas dari kopi
Lintong. Dimulai dengan aroma tetes tebu manis, kelapa, dan wangi cedar
(sejenis cemara), lebih banyak buah dan kualitas kaya aroma karamel muncul saat
diseduh.
Subscribe to:
Posts (Atom)