Volume ekspor 7 komoditas utama produk segar
tanaman pangan tahun 2014-Juni 2019. Merujuk Badan Pusat Statistik (BPS), peningkatan signifikan ekspor
kacang hijau semester I 2019 naik sebanyak 114 persen dibandingkan pada 2018. Ekspor Kacang hijau menduduki peringkat kedua
(19,82%) setelah ekspor jagung (63,34%). Di Indonesia terjadi
penurunan volume impor kacang hijau juga terjadi selama tahun 2011, yakni dari
996 ton pada tahun 2010 menjadi 355 ton pada tahun 2011. Produksi kacang hijau
petani kabupaten/kota di provinsi ini relatif sedikit, dan jauh dari kebutuhan
yang diharapkan konsumen. Kebutuhan kacang hijau terus meningkat rata -
rata setiap tahun + 330.000 ton, produksi rata - rata setiap tahun
38.414 ton (93,46%) dan impor masih tinggi dengan volume impor rata - rata
setiap tahun sekitar + 29.443 ton. Areal panen kacang hijau di Indonesia pada
tahun 2011 seluas 297.315 ha dan produksi yang dicapai sebesar 341.342 ton
dengan produktivitas rata- rata 11,48 ku /ha. Tahun 2008 -2009 terjadi volume
impor dan ekspor yang lebih Tinggi dibandingkan tahun sebelum dan sesudahnya.
Perkembangan impor kacang hijau dari tahun 2002 –2012 mengalami peningkatan
sebesar 16,53% sedangkan produksi kacang hijau mengalami peningkatan hanya
sebesar 1,11%. Untuk itu dalam pengembangan agroindustri kacang hijau
merupakan solusi murah untuk mengatasi masalah tersebut. Kesiapan teknologi
dalam Pengembangan kacang hijau di lahan kering. Keterbatasan modal, garapan
lahan kering yang relatif luas, anggapan petani terhadap kacang hijau sebagai
tanaman kedua, dan infrastruktur yang kurang memadai merupakan faktor biofisik
dan sosial ekonomi yang menghambat pengembangan kacang hijau di lahan kering.
Angka rata-rata konsumsi kacang hijau per kapita
1,27 kg/tahun selama 12 tahun terakhir, Neraca Bahan Makanan/NBM 2011,
Kebutuhan kacang hijau diasumsikan akan terus meningkat, dan
masih bersifat surplus, berarti semua kebutuhan dapat dipenuhi oleh
produksi dalam negeri. Manfaat kacang hijau yang mengandung asamfolat ini juga dapat
menghindarkan dari terjadinya bayi kelainan jantung, bibir sumbing, dan
berbagai kecacatan lainnya. Selain itu Asam folat juga dapat meningkatkan
kecerdasan bayi. Kacang hijau sangat baik bagi kesehatan Jantung. Kandungan
lemak tidak jenuh dalam kacang hijau aman untuk di konsumsi dan bermanfaat bagi
kesehatan jantung. Karena lemaknya merupakan lemak tak jenuh, bagi Anda yang
memiliki masalah dengan berat badan tidak perlu khawatir untuk mengonsumsi kacang
hijau. Pulau Jawa adalah penghasil utama kacang hijau di Indonesia, karena
memberikan kontribusi 61% terhadap produksi kacang hijau nasional. Sentra
daerah produksi kacang hijau adalah NAD, Sumatera Barat, Jawa Tengah, Jawa
Timur, Sulawesi Utara dan Sulawesi Selatan, NTB dan NTT. Total kontribusi
daerah 90 % terhadap produksi kacang hijau nasional dan 70 % berasal dari lahan
sawah. Potensi lahan kering daerah tersebut yang sesuai ditanami kacag hijau
sangat luas. Tantangan pengembangan agroindustri kacang hijau di lahan kering
adalah peningkatan produktivitas dan mempertahankan kualitas ;lahan untuk
berproduksi lebih lanjut. Lahan kering di Sumatera umumnya tergolong masam dan
miskin hara. Lahan kering di Jawa, Sulawesi dan Nusatenggara masalah utamanya adalah
kekeringan dan miskin hara. Pengembangan agroindustri kacang hijau merupakan
solusi murah untuk mengatasi masalah tersebut. Dalam kesiapan teknologi dalam
Pengembangan kacang hijau di lahan kering. Keterbatasan modal, garapan lahan
kering yang relatif luas, anggapan petani terhadap kacang hijau sebagai tanaman
kedua, dan infrastruktur yang kurang memadai merupakan faktor biofisik dan
sosial ekonomi yang menghambat pengembangan kacang hijau di lahan kering.
(Berbagai sumber media terkait,BPS, litbang, data diolah F. Hero K. Purba)
No comments:
Post a Comment