Bertani organik bernilai ekonomis
tinggi, pertanian organik penting untuk perbaikan ekosistem pertanian yang kian
rusak terpapar bahan sintetik atau kimiawi seperti pestisida.Peluang
perdagangan organik telah menyebabkan pemerintah untuk mengatur sektorini,
dengan maksud untuk melindungi konsumen dan / atau akses ke pasar
internasional Meningkatnya pangsa produksi pertanian organik dan perdagangan
telah mengglobal konektivitas sektor pemangku kepentingan dan
negara-negara di seluruh. Kerjasama, awalnya dalam bidang terisolasi organik masyarakat
kecil seperti keluarga, sekarang diperluas ke daerah sebesar Asia. Hal ini
disebabkan, pada peningkatan umum proses integrasi regional dan,
pertumbuhan Sektor organik di negara-negara berkembang, termasuk
perdagangan intra-regional dan inter-regional. Pertumbuhan sektor organik
pada dasarnya adalah standar organik pertama konsumen-driven dan dan
prosedur penilaian kesesuaian yang dipelopori oleh masyarakat di sektor
swasta.. Perbanyakan standar organik, dan sistem jaminan terkait, hasil hari
ini di biaya kepatuhan yang telah terbukti terlalu kompleks dan mahal,
menghambat perkembangan produksi organik dan pertukaran, di dalam negeri
dan internasional. Perdagangan (baik intra-regional untuk antar daerah)
keadaan nasional dan umum telah membawa bersama-sama aktor publik dan
swasta di sekitar meja untuk merumuskan daerah organik standar,
berdasarkan kesamaan daerah. Hal ini sangat menggembirakan untuk melihat bahwa
bahkan di negara-negara di mana peraturan organik nasional telah diumumkan
oleh sektor publik saja, ini sama negara saat ini terbuka untuk
partisipasi pelaku swasta.
Berdasarkan data the Research
Institute of Organic Agriculture (FiBL) dan IFOAM, pasar organik di Eropa tahun
2018 tumbuh sebesar USD 44 miliar (EUR 40,7 miliar). Negara dengan pasar
terbesar yaitu Jerman, Prancis, dan Italia. Meningkatnya permintaan akan produk
pangan organik, pemerintah harus menyiapkan regulasi yang melindungi produk
tersebut. Ketersediaan produk pangan organik yang tidak mampu mengejar
permintaan, maka potensi penyelewengan menjadi besar. Misalnya, ada pihak
tertentu yang mengoplos/ mencampur antara beras organik dengan non organik
hanya untuk mengejar permintaan pasar. Produk organik akan tumbuh seiring dengan
peningkatan permintaan. Harga sangat dipengaruhi keseimbangan permintaan dan
penawaran serta inflasi. Adapun kompetisi juga akan meningkat untuk
produk-produk organik eco-label. Nilai perdagangan produk organik
AS tahun 2011 mencapai 30 miliar dollar AS. Diperkirakan sampai tahun 2015
pertumbuhan rata-rata pasar organik Amerika Utara sebesar 12 persen. Peluang
bisnis organik sangat terbuka luas dengan pangsa pasar yang terus meningkat
dari tahun ke tahun dan menjajikan potensi income. Untuk produk pangan organik
olahan harus terdiri dari bahan-bahan pangan yang dibudidayakan dan diolah
secara organik. Jika menggunakan bahan tambahan, maka
bahan tambahan tersebut harus bahan yang diijinkan digunakan dalam pengolahan
pangan organik. Jika ingridien asal produk pertanian organik tidak tersedia,
atau dalam jumlah tidak mencukupi, bahan pangan non organik dapat digunakan
dalam pangan olahan organik maksimal 5 % dari total berat atau volume, tidak
termasuk air dan garam. Dalam artian bahwa standar hanya memperkenankan minimal
95% kandungan bahan pangan organik yang digunakan dalam pangan olahan organik,
tidak termasuk air dan garam. Bahan pangan organik tersebut bukan merupakan
campuran bahan pangan organik dan non organik yang sejenis.
Seperti Belgia sebagian besar
produk-produk organik menanggung label Biogarantie Belgia. Label ini adalah
label swasta yang sudah ada sejak lebih dari 25 tahun. Sebagai pribadi, itu
hanya dapat digunakan setelah menerima sertifikat tambahan dan setelah
pembayaran royalti. Label yang dimiliki oleh organisasi nirlaba Biogarantie
vzw. Selama 2008, BioForum akan menjadi pemegang lisensi label. Adanya
kesepakatan para Menteri Pertanian Uni Eropa mencapai mengenai aturan baru
(Council Regulation (EC) No 834/2007) tentang produksi dan pelabelan organik pada
tanggal 12 Juni 2007 di Brussel Belgia. Peraturan ini menggantikan Council
Regulation (EEC) No 2092/91 dan akan berlaku mulai 1 Januari 2009. Aturan baru
ini mengatur tujuan, prinsip dan aturan umum mengenai produksi organic termasuk
juga mengenai aturan impor dan system pengawasannya. Selain itu, aturan ini
mewajibkan pelabelan organik Uni Eropa bagi produk organik dipasarkan di Uni
Eropa, namun produk tersebut dapat menyertakan label logo organik nasional atau
swasta.
Keberlanjutan dari agribisnis organik,
tidak dapat dipisahkan dengan dimensi ekonomi, selain dimensi lingkungan dan
dimensi sosial. Pertanian organik semakin mendapat perhatian dari
sebagian besar masyarakat, baik di negara maju maupun negara berkembang,
khususnya mereka yang sangat memperhatikan kualitas kesehatan, baik kesehatan
manusia maupun lingkungan.
Untuk produk pertanian organik adalah
hasil pertanian, perikanan, maupun peternakan yang terbebas dari zat kimia,
baik dari sisi pemeliharaan, benih, maupun lingkungan. Tidak hanya sebatas pada
tidak menggunakan pestisida kimia, namun juga harus menggunakan benih yang
bukan hasil rekayasa genetika, air yang tidak tercemar, dan nutrisi alami.
Sayangnya tanaman organik masih minim menjadi perhatian, semoga tidak hanya
menjadi wacana. Perkembangan zaman dan semakin tingginya kesadaran masyarakat
untuk menerapkan pola hidup sehat, tingkat konsumsi produk pertanian organik
pun ikut meningkat. Menurut data Federasi Internasional Gerakan Pertanian
Organik (IFOAM) menunjukkan permintaan konsumen meningkat sehingga pasar produk
organik global sudah mencapai nilai US$ 72 miliar, luas areal pertanaman
mencapai 43,1 juta hektar, jumlah produsen organik 2 juta, dan negara yang
melaporkan data pertanian organik bersertifikasi sudah 170 negara dari 227
negara di dunia. Untuk nilai perdagangan global produk pertanian organik
naik dari US$ 15,2 miliar tahun 1999 menjadi US$ 72 miliar atau 55 miliar euro
tahun 2013. Pasar terbesar masih tetap Amerika Serikat dengan nilai 24,347
miliar Euro (43%). Sepuluh besar lainnya adalah negara-negara maju kecuali
Tiongkok (2,430 miliar euro/4%) yang berada di peringkat empat. Sepuluh besar
lainnya adalah Jerman (7,550 Miliar euro), Perancis (4,380 Miliar Euro),
Kanada, Inggris, Swiss, Italia, Austria dan Swedia. Kesepuluh negara itu
menguasai 83% perdagangan eceran global produk pertanian organik. Diharapkan
pertanian organic lebih baik lagi penerapan dan implementasinya. Untuk pertumbuhan nilai investasi produk organik di
dunia diprediksi dan terus meningkat mencapai $327.600 juta pada tahun 2022
yang sebelumnya $115.984 pada tahun 2015, atau akan mengalami peningkatan compound
annual growth rate (CAGR) sebesar 16,4%. Trend pertumbuhan produk organik ini,
juga didukung oleh pameran – pameran khusus produk organik di seluruh dunia. Diharapkan dengan produk-produk pertanian organic dapat memberikan
perhatikan bagi kesehatan. Khususnya peluang pada pandemic corona virus, masyarakat
dunia mengembangkan usaha yang bergerak di bidang on farm dan off farm.
Peluang
organik menyadarkan betapa pentingnya hidup sehat dan concern terhadap kesehatan masyarakat dunia dalam pencapaiannya.
Sebagai contoh bawang putih organik apabila bisa dihasilkan bawang putih adalah bahan anti-virus kuat yang dapat
dikonsumsi mentah, dihaluskan, kalua seandainya organic lebih baik untuk
kesehatan. Mari kita dukung terus Pertanian
organik berkelanjutan dan sistemnya menggabungkan inovasi, tradisi, dan ilmu
pengetahuan untuk memanfaatkan lingkungan. (Sources: Organik data berbagai sumber media, data diolah F. Hero K. Purba).