
Produk olahan minyak atsiri Indonesia
untuk minyak nilam 800 ton per tahun, minyak kenanga 25 ton, akar wangi 30 ton,
serai wangi 500 ton, pala 350 ton, sengkeh 2500 ton. Negara tujuan ekspor
minyak atsiri Indonesia meliputi Eropa, AS, Australia, Afrika, Kanada dan
negara-negara ASEAN. Ekspor produk minyak atsiri Indonesia selama ini masih
dalam bentuk setengah jadi. Pada tahun 2008 nilai ekspor minyak atsiri kasar
sebesar US$ 100 juta sedangkan untuk produk turunannya mencapai mencapai US$
286,4 juta untuk produk parfum, kosmetik, toiletries. Untuk ekspor produk
turunan atsiri, Indonesia cukup tinggi mencapai US$ 435,5 juta. Saat ini
Indonesia memasok hingga 90% kebutuhan minyak nilam (patchouli oil) dunia.
Pelaku agrobisnis biofarmaka untuk lebih berupaya lagi didalam mewujudkan
potensi biofarmaka menjadi salah satu penggerak pembangunan pertanian melalui
mutu dan kontinuitas penyediaan bahan baku.
Sebagai contoh untuk harga ekspor
minyak pala saat ini mencapai US$ 60 per kg dari sebelumnya hanya US$ 26 – US$
30 per kg. Kemudian minyak sereh juga naik dari US$ 4,5 per kg menjadi US$ 10.
Sementara itu, jenis minyak atsiri lainnya yang laris adalah minyak nilam.
Harganya sekarang US$ 40 per kg dari, harga melompat dari sebelumnya yang
berkisar sekitar US$ 22 per kg. Perkembangan produksi beberapa jenis minyak
atsiri sudah didominasi oleh China. Untuk minyak
sereh misalnya, Indonesia hanya memproduksi sekitar 300 ton per tahun sedangkan China sudah meningkatkan produksinya mencapai 1.500 ton per tahun. Selain China, produsen lain berasal dari wilayah kepulauan di Timur Afrika seperti Uganda, Madagaskar, dan Zanzibar. Minyak atsiri disebut juga etherial oil atau minyak eteris karena bersifat sepeti eter. Dalam bahasa internasional biasa disebut essential oil karena bersifat khas sebagai pemberi aroma/bau /esen. Untuk menjadi peluang pelaku usaha minyak atsiri didalam menentukan pasar produk tersebut. Tentunya dapat dilakukan kemitraan dengan petani atau pelaku usaha pelaku usaha minyak atsiri dengan kesepakatan yang jelas mengenai pasar, sehingga para petani dapat mengetahui pangsa pasar yang jelas dan keadaaan situasi pemasaran dan potensial usaha. (Sources: Berbagai sumber terkait, media data diolah F. Hero K. Purba)
sereh misalnya, Indonesia hanya memproduksi sekitar 300 ton per tahun sedangkan China sudah meningkatkan produksinya mencapai 1.500 ton per tahun. Selain China, produsen lain berasal dari wilayah kepulauan di Timur Afrika seperti Uganda, Madagaskar, dan Zanzibar. Minyak atsiri disebut juga etherial oil atau minyak eteris karena bersifat sepeti eter. Dalam bahasa internasional biasa disebut essential oil karena bersifat khas sebagai pemberi aroma/bau /esen. Untuk menjadi peluang pelaku usaha minyak atsiri didalam menentukan pasar produk tersebut. Tentunya dapat dilakukan kemitraan dengan petani atau pelaku usaha pelaku usaha minyak atsiri dengan kesepakatan yang jelas mengenai pasar, sehingga para petani dapat mengetahui pangsa pasar yang jelas dan keadaaan situasi pemasaran dan potensial usaha. (Sources: Berbagai sumber terkait, media data diolah F. Hero K. Purba)
No comments:
Post a Comment