
Berdasarkan
data enam Kecamatan yang ada di Manggarai Timur,
semuanya memiliki lahan kopi, areal terluas ada di Kecamatan Poco Ranaka, yaitu
2.365,65 hektar jenis robusta dan 885 hektar kopi arabika. Kabupaten Manggarai,
menurut data dinas kehutanan dan perkebunan setempat, total areal kopi arabika
tahun 2012 seluas 2.767,63 hektar, dengan tingkat produktivitas 367,53 kilogram
per hektar. Tanaman kopi robusta seluas 4.261,65 hektar dengan produktivitas
353,89 kilogram per hektar. Sementara di Ngada yang total luas areal kebun
kopinya hanya sekitar 2.883 hektar dengan produksi 2.242 ton (2009) justru
tingkat produktivitasnya lebih tinggi, yaitu 777,80 kilogram per hektar.
(Sumber data: Data Media, BPS, data diolah F. Hero K Purba). Usaha kegiatan
pengembangan industri kopi dengan latar indikasi geografis sangat bermanfaat
bagi kelompok tani di Kabupaten Ngada dan Kabupaten Manggarai untuk mempatenkan
produk suatu daerah yang nantinya juga sangat bermanfaat dalam suatu brand
image suatu daerah. Petani masih membutuhkan bantuan untuk mesin pengolahan
kopi dan bantuan penguatan modal. Petani juga perlu informasi untuk harga
pasaran kopi domestik dan luar negeri tentunya untuk menjaga kestabilan harga
dipasaran serta juga untuk lebih meningkatkan mutu kopi olahan yang dihasilkan.
Diharapkan potensi pengembangan kopi daerah ini dikembangkan dengan kerjasama
diberbagai pihak didalam pengembangannya. Dan dianjurkan kerjasama instasi
setempat terus membina petani / kelompok tani dan memanfaatkan semaksimal
mungkin demi kesejahteraan petani kopi.
No comments:
Post a Comment