
Pengembangan agribisnis buah mangga ini merupakan
salah satu komoditas buah yang potensial untuk pangsa pasar domestik dan
ekspor. Sebagai contoh Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani) / Kelompok Usaha Bersama (KUB) Amanah mengolah mangga
menjadi makanan dan minuman ringan dan hasil olahan mangga yang diciptakan
adalah dodol, selai, sirup, serta manisan basah dan kering., Untuk sentra produksi mangga di Indonesia di antaranya
adalah Indramayu, Cirebon, dan Majalengka di Jawa Sarat, Tegal, Kudus, Pati,
Magelang, dan Boyolali di Jawa Tengah, Pasuruan, Probolinggo, Nganjuk, dan
Pamekasan di Jawa Timur.
Indonesia,
penghasil mangga gedong gincu
berkualitas tinggi untuk ekspor adalah Indramayu, Cirebon, Majalengka dan
Sumedang Timur. Buah
mangga (Mangifera indica) merupakan salah satu buah yang
memiliki sumber beta-karoten, kalium, dan vitamin C. Beta-karoten adalah zat
yang di dalam tubuh akan diubah menjadi vitamin A (zat gizi yang penting untuk
fungsi retina). Beta-karoten (dan vitamin C) juga tergolong antioksidan,
senyawa yang dapat memberikan perlindungan terhadap kanker karena dapat
menetralkan radikal bebas. Radikal bebas adalah molekul-molekul tidak stabil
yang dihasilkan oleh berbagai proses kimia normal tubuh, radiasi matahari atau
kosmis, asap rokok, dan pengaruh-pengaruh lingkungan lainnya. Kebutuhan
produksi mangga di luar musim. Untuk menjawab permasalahan mengenai penyusutan
lahan pertanian dan keinginan menghasilkan buah mangga di luar musim,
alternatif jalan keluarnya melakukan diversifikasi pengembangan sentra produksi
mangga di wilayah lain. (Berbagai sumber
media terkait, Balai penelitian tanaman buah tropika, data BPS, data diolah
Hero).
No comments:
Post a Comment