Porang yang dikenal dengan nama iles-iles adalah tanaman umbi-umbian dari spesies Amorphophallus muelleri. Tanaman porang merupakan tanaman lokal Indonesia penghasil tepung yang dapat dikembangkan sebagai bahan pengganti tepung terigu, karena mengandung pati atau karbohidrat yang cocok untuk dijadikan bahan baku pangan pokok. Kelebihan lain tanaman ini adalah menghasilkan tepung dengan kandungan serat terutama serat larut yang tinggi yaitu 64% dari berat kering, sehingga sangat baik untuk kesehatan antara lain mengurangi kadar gula darah dan kolestrol. Tanaman Porang merupakan salah satu kekayaan hayati umbi-umbian Indonesia. Sebagai tanaman penghasil karbohidrat, lemak, protein, mineral, vitamin, dan serat pangan.
Menurut data dari Catatan Badan Karantina Pertanian menyebutkan, ekspor porang
pada tahun 2018 tercatat sebanyak 254 ton, dengan nilai ekspor yang mencapai
Rp11,31 miliar ke negara Jepang, Tiongkok, Vietnam, Australia dan lain
sebagainya. Umbi porang saat ini masih banyak yang berasal dari hutan dan belum
banyak dibudidayakan. Ada beberapa sentra pengolahan tepung porang saat ini,
seperti di daerah Pasuruan, Madiun, Wonogiri, Bandung serta Maros. Pada umbi porang memiliki
nilai ekonomis tinggi dan berfungsi sebagai bahan baku berbagai macam industri.
Seperti dalam industri makanan, olahan porang dan ekstrak glukomanan
selanjutnya digunakan dalam pembuatan mie shirataki, beras konnyaku, pasta
porang dan pengental. Untuk industri kosmetik, olahan porang digunakan dalam
pembuatan pembersih wajah, masker wajah dan bahan pengisi dan pengikat tablet.
Olahan porang juga dapat digunakan dalam industri kimia untuk bahan pelapis
atau coating, perekat dan pembuatan kertas.
Budidaya Tanaman Porang yang memiliki potensi sebagai tanaman
ekspor, yang sampai saat ini bahan bakunya masih sangat kurang. Potensi
kran ekspor terhadap porang terbuka lebar saat ini. Untuk sementara, yang
diekspor itu berbentuk chips dan tepung. Untuk tanaman porang
permintaan pasar global terhadap produk turunan umbi porang sangat
tinggi dengan pertumbuhan ekspor 2020 mencapai 23,35 persen. Adapun tiga besar
negara tujuan ekspor porang yakni China, Thailand dan Malaysia. Berdasarkan
kinerja ekspor tanaman porang tercatat sangat baik. Ekspor
Porang ini di tahun 2020 sudah sebanyak 32 ribu ton dengan nilai ekspor Rp 1.42
Trilliun ke negara Jepang, Vietnam, Australia dan lainnya. Ada peningkatan
mencapai 160 persen dari tahun 2019. Nilai ekspor pada 2020 lalu
tercatat meningkat Rp 1,42 triliun, naik dari 2018 yang hanya mencapai Rp 220
miliar. (Data diolah berbagai sumber terkait, FHKP)
No comments:
Post a Comment