Gabungan Kelompok Tani /Gapoktan
Semende Coffee "Tunggu Tubang" Kopi Bubuk Asli Semende yang di
Produksi oleh Kelompok Tani Tunggu Tubang Muara Enim, Provinsi
Sumatera Selatan. kopi robusta yang terbuat dari biji kopi pilihan terbaik dari
tanaman kopi yang berasal dari perbukitan tertinggi daerah Semendo, yang
terletak di Kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan. Kopi Semendo merupakan
salah satu produk kopi yang tergolong spesial dan asli Sumatera Selatan. Kopi
semendo ini diminati oleh banyak orang. Kopi semendo mempunyai bau yang khas
dan harum mungkin karena diolah secara tradisional, diambil dari buah yang
matang, bijinya dijemur hingga kering, disanggrai hingga masak dan ditumbuk
halus oleh masyarakat setempat. pada umumnya masyarakat setempat menjual biji
kering kepada pengumpul, dan dari pengumpul di bawa ke pabrik. Kopi bubuk
Semendo dengan harga beli premium, yakni 7 dollar AS (sekitar Rp.125.000)
per kilogram. Saat ini ulai bibit, olah tanam, naungan, proses panen, proses penjemuran, proses pengolahan. Lain semua, termasuk harga. Jauh
berbeda, dua kali lipat lah. Kalau arabika kan dari menjual untuk buah ceri
kopi saja sudah lumayan. Petani nggak perlu jemur lagi. Rp 6.000 per kg. Pangsa pasar
ekspor kemasan modern dan berkualitas dari kopi Semendo di kemas dengan
baik. (Sumber: Data Disbun, media terkait, data diolah F. Hero Purba)
Dear All, Welcome to My Blogger, I hope you can enjoy sharing your experiences in you Business, Politic, Daily life and everything valuable for everybody around the world. God Bless You. Do You need Expert Consultant on Strategic Marketing, Entrepreneurship, Agribusiness, International Trade, Finance
Wednesday, November 8, 2023
Potensi dan Peluang Kopi Semendo, Sumatera Selatan dalam Pengembangannya
Potensi pengembangan agribisnis Kopi yang diusahakan oleh rakyat di
Sumatera Selatan adalah jenis kopi robusta. Kopi robusta Semendo memang cukup
terkenal di Provinsi Sumatera Selatan. Mutu kopi yang dihasilkan petani relatif masih
rendah. Rendahnya mutu produksi kopi robusta terutama disebabkan oleh
pengelolaan kebun, panen dan penanganan pasca panen yang kurang memadai karena
hampir seluruhnya kopi robusta diproduksi oleh perkebunan rakyat. Disamping
itu, pasar kopi masih menyerap seluruh produk kopi dan belum memberikan
insentif harga yang memadai untuk kopi bermutu baik. Kopi khas Provinsi
Sumatera Selatan tersebar di lahan sekitar 276.864 Ha atau 11,98% dari total
luas areal perkebunan di Sumatera Selatan, dengan produksi sekitar 160.665 ton
pada tahun 2011 (Disbun Sumsel, 2012). Pada tahun
2008 produksi kopi di Sumatera Selatan telah mencapai 155.372 ton terbagi
dalam beberapa daerah penghasil kopi. Sebagian besar perkebunan kopi tersebut diusahakan
oleh petani secara tradisional. Kopi yang diusahakan rakyat di Sumatera Selatan
adalah jenis kopi robusta.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment