Tidak hanya impor kedelai yang menjadi permasalahan namun komoditas lain seperti Kentang juga menjadi permasalahan akibat banjirnya produk impor. Pengalaman dalam impor kentang yang membanjir dan menghantam kentang petani dalam negeri, membuat pemerintah berpikir lebih untuk mengamankan produksi kentang nasional. Harga kentang impor memukul harga kentang petani lokal. Bila semula harga kentang lokal Rp 6.000 per kilogram, kini terjun bebas menjadi Rp 3.000. Harga kentang lokal di petani yang sebelumnya dihargai sekitar Rp7.000 menjadi Rp 6.000 per kilogram. Harga kentang tersebut bahkan terus mengalami penurunan hingga mencapai Rp3.800 per kilogram untuk kentang ukuran besar, dan Rp2.000 per kilogram untuk kentang ukuran kecil. Harga kentang ditingkat petani akibat masuknya kentang dari Cina dan Bangladesh. Normalnya untuk menikmati hasil jerih payah menanam kentang, kami petani dataran tinggi Dieng biasanya bisa menjual Rp. 5.500- Rp. 6.000/kg, sekarang hanya sekitar Rp. 4000/kg. Sementara kentang impor dipasaran dijual hanya Rp. 2.500 – Rp. 3.500/kg. Anjloknya harga jual komoditas ini juga pernah dialami dihadapi petani bawang merah di wilayah Cirebon, Jawa Barat pada bulan Agustus 2011.
Produsen kentang meliputi negara maju dan negara berkembang. Secara umum budidaya tanaman kentang di negara berkembang tidak menggunakan benih yang berkualitas karena harga yang tinggi dan masih kekurangan akses untuk memperoleh benih yang berkualitas (Otazu 2010). Menurut data BPS menyebutkan, Indonesia melakukan impor kentang sebanyak 5,4 ribu ton di Oktober 2011 dengan nilai 3,7 juta dollar AS. Total impor kentang Indonesia Pada Januari hingga Oktober 2011 mencapai 75,4 ribu ton dengan total nilai 47,3 juta dollar AS. Di Jawa Tengah ada sekitar 3.000 hektar tanaman kentang di Dieng, yang dibiarkan petani tidak panen, dikarenakan banjirnya kentang impor. Kentang merupakan tanaman sayuran yang dapat tumbuh di dataran tinggi atau di daerah pegunungan, dengan ketinggian sekitar 800-1.500 meter di atas permukaan laut, dengan kisaran suhu udara antara 15-220 C.Kentang merupakan salah satu jenis tanaman umbi-umbian yang dapat memproduksi makanan bergizi lebih banyak dan lebih cepat, namun membutuhkan hamparan lahan lebih sedikit dibandingkan dengan tanaman lainnya. Negara Cina menjadi penghasil kentang terbesar di dunia, mengungguli Rusia, Eropa, dan Amerika Serikat, yang secara tradisional adalah produsen sekaligus konsumen terbesar jenis umbi tersebut. Setiap tahun, 315 juta ton kentang diproduksi dan 162 juta di antaranya berasal dari ladang-ladang di negara berkembang. Pada tahun 2006 volume ekspor kentang Indonesia mampu melampaui volume impor kentang sebesar 54.868 ton. Namun kemudian volume dan ekspor kentang Indonesia terus menurun. Kentang, yang diperkirakan diperdagangkan secara internasional kurang dari 5%, harganya kebanyakan ditentukan sesuai dengan kondisi di masing-masing negara. (Berbagai sumber media terkait, data BPS, artikel, data diolah, F. Hero K. Purba).
No comments:
Post a Comment