Jenis produk mete yang diperdagangkan ekspor-impor
adalah: a) Kacang mete dengan kulit/gelondong mete (HS 0801 31 00) dan b)
Kacang mete tanpa kulit (HS 0801 32 00). Berdasarkan data FAO dalam kurun 5 tahun (2004 – 2009) terjadi
kenaikan nilai total ekspor – impor biji kacang mete sebesar 65% (impor) dan
57% (ekspor). Kenaikan angka ini cukup besar yang mencerminkan kenaikan
permintaan kacang mete dunia. Pada tahun 2010 Indonesia menduduki peringkat
ke-5 penghasil biji kacang mete terbesar di dunia. Kebutuhan impor kacang mete
disuplai oleh negara-negara pengekspor seperti Brasil, India, Vietnam,
Honduras, Indonsia, Sri Lanka, dan lainnya. Khusus jambu mete asal Provinsi
Nusa Tenggara Barat, potensi areal yang cocok untuk tanaman jambu mete mencapai
160.633 hektare, 74.000 hektare di antaranya dimanfaatkan dengan produksi lebih
dari 13.000 ton per tahun. Kacang mete merupakan komoditi perdagangan ekspor
yang sangat potensial dan menarik dalam usaha agribisnis. Jerman mengimpor
kacang mete dari berbagai negara penghasil kacang mete di dunia, termasuk dari
Indonesia. (Sumber: Media terkait, BPS,data diolah F. Hero K. Purba).
Dear All, Welcome to My Blogger, I hope you can enjoy sharing your experiences in you Business, Politic, Daily life and everything valuable for everybody around the world. God Bless You. Do You need Expert Consultant on Strategic Marketing, Entrepreneurship, Agribusiness, International Trade, Finance
Monday, March 24, 2014
Pengembangan Mete dalam Usaha Agribisnis di Provinsi NTB
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment