

Potensi produksi komoditas kacang mete dari Indonesia
masuk peringkat kelima dunia setelah India, Nigeria, Brazilia, dan Tanzania.
Dari hasil produksi itu, ternyata Jawa Timur memberikan kontribusi sekitar 11
persen terhadap produksi mete nasional.Jambu mete (Cashew Nut) menempati
peringkat ketiga dalam produksi dunia kacang goreng yang diperdagangkan secara
global. Perdagangan dunia roasted
Cashew Nut/ kacang goreng
telah mengalami pertumbuhan yang relatif cepat, rata-rata sekitar 2,7 persen
per tahun. Di seluruh dunia, perdagangan kacang mete melebihi US $ 2 miliar dan
permintaan yang semakin meningkat. Dari total pasokan dunia, 0.1 juta ton yang
diperdagangkan di pasar internasional, dengan India mengklaim (40 persen) dan
Vietnam (33 persen). Dunia Potensi ekspor kacang mete Indonesia cukup besar,
namun nilai ekspor kacang mete dari Indonesia masih sangat rendah.Dari data statistik
FAO terlihat ada fenomena yang perlu dicermati dalam produksi kacang mete di 6
negara penghasil kacang mete terbesar: Produksi kacang mete Vietnam yang
mulanya terus naik, turun di tahun 2009, kemudian naik kembali di tahun 2010.
Produksi kacang mete Nigeria juga mengalami penurunan cukup banyak di tahun
2009 dan belum sepenuhnya pulih di tahun 2010. Penurunan produksi kacang mete
di India yang semula naik hingga tahun 2009, turun di tahun 2010. Negara Pantai
Gading tampaknya memiliki produksi kacang mete yang meningkat dari tahun ke
tahun, hingga 2010. Hal ini mungkin disebabkan adanya kesadaran negara tersebut
akan nilai ekspor kacang mete yang semakin meningkat. Pengembangan
potensi budidaya kacang mete (Cashew Nut) Indonesia juga sudah mengintroduksi
jambu mete klon unggul dari Thailand. Tahun 2001, Menteri Pertanian telah
melepas varietas mete unggul Gunung Gangsir 1. Kemudian tahun 2004 ada
dua varietas yang dilepas, yakni MR 851 dan PK 36. Namun benih-benih unggul ini
belum diproduksi secara massal, hingga belum bisa menyebar ke masyarakat.
Perkembangan mete saat ini penghasil utama biji mete justru Vietnam. Data
mutakhir FAO (2006), menunjukkan bahwa negeri ini menghasilkan 941.600 ton biji
mete (I), Nigeria 636.000 ton (II), India 573.000 ton (III), Brasil 236.140 ton
(IV), dan Indonesia 122.000 ton (V). Tahun sebelumnya, Nigeria, di benua Afrika
ini, masih merupakan penghasil mete nomor empat di atas Indonesia. Tiba-tiba
dia menyodok ke urutan kedua menggantikan India. Lima besar penghasil mete
tahun 2005 adalah Vietnam 827.000 ton (I), India 460.000 ton (II), Brasil
251.268 ton (III), Nigeria 213.000 ton (IV), dan Indonesia 122.000 ton
(V).Penghasil mete gelondongan (mete yang belum dibuka cangkangnya/belum
dikacip, cashews in-shell) adalah Afrika Barat (25 % dari produksi
dunia), disusul oleh India (22 %), Vietnam (21 %), Brazil (16 %), Afrika Timur
(9 %) dan kemudian Indonesia (5 %). Hampir seluruh produksi mete di dunia (90
%) dihasilkan oleh petani kecil di pedesaan. Walaupun ada sekitar 25 negara
penghasil mete, namun sebagian besar (99 %) pangsa pasar kacang mete (biji mete
olahan, cashews kernels) dikuasai oleh tiga negara saja, yaitu India,
Vietnam dan Brasil. Indonesia merupakan penghasil mete terbesar di dunia
setelah India, Vietnam, Afrika Barat, Afrika Timur dan Brasil. India merupakan
negara pengekspor kacang mete terbesar di dunia, menggantikan kedudukan Afrika
Barat yang industri kacang metenya rontok sejak era 1980-an, disusul oleh
Vietnam, yang industri metenya baru berkembang sekitar 15 tahun lalu, namun
karena pesatnya pertumbuhan berpeluang menjadi pengekspor kacang mete terbesar
di dunia. Untuk memenuhi industri kacang metenya, India mengimpor mete gelondongan
dari Afrika Barat, Afrika Timur dan Indonesia. Sedangkan Vietnam mengimpor mete
dari Afrika Barat dan Indonesia. Sekitar 600 ton mete gelondongan dunia
diekspor ke India dan Vietnam setiap tahunnya. Brasil sebagai pengekspor kacang
mete terbesar ketiga, selama ini masih dapat memenuhi kebutuhan metenya
sendiri. Konsumen kacang mete dunia adalah negara-negara di Amerika Utara, Uni
Eropa, China, Timur Tengah, India dan Australia. Yang menarik, India merupakan
negara produsen dan sekaligus konsumen mete terbesar di dunia. (Sources:
Berbagai media terkait, data diolah F. Hero K. Purba).
Kacang mete mentah dalam penjualannya memiliki
kelas-kelas sendiri dan pada setiap kelasnya memiliki spesifikasi dan harga
tersendiri. Secara umum tergolong dalam 3 jenis yaitu kacang mete utuh, kacang
mete campuran dan kacang mete pecahan. Kacang mete olahan mempunyai proses
produksi yang cukup sederhanaUntuk tanaman jambu mete banyak tumbuh di Jawa Tengah (Jepara, Wonogiri), Jawa
Timur (Bangkalan, Sampang, Sumenep, Pasuruan, dan Ponorogo), dan di Yogyakarta
(Gunung Kidul, Bantul, dan Sleman). Di luar Pulau Jawa, Jambu mete banyak
ditanam di Bali (Karangasem), Sulawesi Selatan (Kepulauan Pangkajene,
Sidenreng, Soppeng, Wajo, Maros, Sinjai, Bone, dan Barru), Sulawesi Tenggara
(Muna). dan NTB (Sumbawa Besar, Dompu, dan Bima). Menurut data jumlah
penduduk India sekitar 5 kali lipat Indonesia, namun konsumsi metenya 45 kali
lipat. Kebutuhan kacang mete Amerika Utara dan Uni Eropa selama ini dipenuhi
oleh India dan Brasil. India juga mengekspor kacang mete ke Timur Tengah,
sedangkan Vietnam mengekspor kacang mete ke Amerika Utara, China dan Australia.
No comments:
Post a Comment