Thursday, June 19, 2025

Problem Solving (Pemecahan Masalah) Mengatasi Risiko Pengelolaan dan Pengembangan Usaha

Mengelola risiko dalam suatu bisnis atau usaha sehingga dapat dikendalikan sesuai harapan, dimana risiko merupakan penyebaran hasil aktual dari hasil yang diharapkan. Manajemen Resiko merupakan kegiatan manajemen yang dilakukan pada tingkatan, tingkat pimpinan pelaksana. yaitu kegiatan penemuan dan analisis sistimatis atas kerugian kerugian yang mungkin dihadapi oleh badan usaha,akibat suatu resiko serta metode yang paling tepat untuk menangani kerugian tersebut yang dihubungkan dengan tingkat profitabilitas badan usaha.

Risiko terjadinya serangkaian kondisi yang tidak terduga yang dapat mengurangi kemampuan manajer untuk mengimplementasikan strateginya secara signifikan.Suatu bisnis terjadinya resiko dan akibatnya terhadap bisnis merupakan dua hal mendasar untuk diidentifikasi dan diukur. Melalui pengelolaan resiko terintegrasi, setiap keputusan strategik yang diambil selalu berdasarkan atas informasi yang valid dan reliable. Untuk suatu bisnis (termasuk perbankan), banyak salah kaprah memahami tentang keberadaan risiko seperti, risiko bisnis dianggap sama dengan risiko finansial dan dianggap sama pula dengan kerugian. Padahal risiko finansial hanyalah salah satu komponen dari risiko bisnis, selain risiko proyek, risiko operasional, risiko pasar dan risiko yang berkaitan dengan regulasi. Dalam suatu bisnis ada beberapa resiko bisnis utama yang haru diperhatikan: 1. pembangunan produk atau sistem yg baik sebenarnya tidak, pernah diinginkan oleh setiap orang (resiko pasar) 2. pembangunan sebuah produk yg tidak sesuai dgn keseluruhan strategi bisnis bagi perusahaan (resiko strategi) 3. Pembangunan sebuah produk dimana sebuah bagian pemasaran tidak tahu bagaimana harus menjualnya. 4. Kehilangan dukungan manajemen senior sehubungan dengan perubahan pd fokus atau perubahan pd manusia (resiko manajemen), 5. Kehilangan hal-hal yang berhubungan dengan biaya atau komitmen personal (risiko biaya). Yang terpenting yang patut dipertimbangkan pada risiko-risiko bisnis diantaranya adalah

·       Risiko strategik, sebagai contoh adalah masuknya pesaing ke pasar

·       Risiko complaince, contoihnya pengenalan aturan baru tentang kesehatan dan keamanan produk

·       Risiko finansial, contohnya tidak dibayar oleh pelanggan atau peningkatan bunga pada pinjaman bisnis

Risiko operasional, contohnya adalah kerusakan atau pencurian perlengkapan kunci. Langkah pengurangan resiko diperlukan bagi definisi standar dokuntasi dan mekanisme untuk memastikan bahwa dokumen dikembangkan secara tepat waktu, guna memastikan kontinuitas. Manajemen risiko dan perencanaan kemungkinan mengasumsikan bahwa usaha pengurangan telah gagal dan risiko menjadi statu kenyataan.

Langkah untuk membangun budaya risiko:

–  Membentuk Satuan Kerja Manajemen Risiko sebagai pusat untuk membangun dan menyebarluaskan kebijakan dan prosedur risiko keseluruh jenjang organisasi

–      Menyusun manual kode etik

–      Menjadikan manajemen risiko sebagai syarat untuk menduduki semua posisi manajemen

–  Menerapkan seperangkat aturan agar pegawai tidak berani mengambil risiko yang berlebihan

–       Menerapkan sanksi bagi pelaksana atau pengambil risiko

–    Memasukkan penilaian kinerja mengelola risiko kedalam proses penilaian kinerja pegawai

Contoh, diibaratkan proyek sedang berlangsung dengan baik dan sejumlah orang mengatakan akan keluar dari proyek tersebut maka strategi pengurangan telah dilakukan dengan backup , informasi, dokumentasi dan pengetahuan telah disebar ke semua tim. Manajer proyek akan menyesuaikan lagi jadwal dengan fungsi-fungsi yg telah disusun sepenuhnya dan pendatang baru akan ditambah untuk mengejar dan membagun serta akan ditransfer pengetahuan oleh orang akan keluar. Langkah RMMM (Risk Mitigating Monitoring and Management Plan) menambah biaya proyek. (sources data Rekayasa Perangkat Lunak data collected processing by: Frans Hero K. Purba)

Pada kenyataannya sering ditemukan bahwa pengelolaan risiko hanya terfokus pada risiko yang berhubungan dengan kegiatan operasional, yang kemudian dikonversikan ke dalam satuan uang (resiko finansial). Pendekatan ini tentu saja kurang lengkap, karena tidak mengcover keseluruhan risiko yang melekat pada bisnis yang digeluti. Memang, setiap industri memiliki penekanan sendiri-sendiri terhadap resiko yang akan dikendalikannya. Menurut Robert Charette konseptual mengenai risiko yaitu: 1. Risiko berhubungan dengan kejadian di masa yg akan datang. 2. Risiko melibatkan perubahan (spt. perubahan pikiran, pendapat, aksi, atau tempat), 3. Risiko melibatkan pilihan & ketidakpastian bahwa pilihan itu akan dilakukan. Tentunya dalam mengatasi berbagai risiko harus memikirkan win-win solotion dalam pengendalian suatu usaha.

No comments: