Potensi
pengolahan susu masyarakat Kabupaten Sinjai, Propinsi Sulawesi Selatan
merupakan jenis Sapi Perah, sapi yang menghasilkan susu. Di mana daerah
pengembangan sapi ini berada di kawasan Sinjai Barat. Sinjai Barat merupakan
wilayah yang mempunyai iklim yang sejuk dan memungkinkan untuk jenis ternak
tersebut dikembangkan. Pemerintah telah
melakukan berbagai upaya untuk peningkatan populasi sapi perah, tetapi masih
berpusat di Pulau Jawa. Provinsi Sulawesi Selatan yang juga
mempunyai daerah yang cukup potensi untuk pengembangan sapi perah. Dalam
pengembangan sapi ini dimulai tahun 2002 dan kini telah menjadi salah satu
andalan kabupaten sinjai. Susu yang dihasilkan oleh sapi ini telah dinikmati oleh
masyarakat Kabupaten Sinjai. Pengembangan Industri Pengolahan susu Kecamatan
Sinjai Barat yang beralamat di Desa Gunung Perak. Susu Segar Pasteurisasi
dengan merek / brand “SUSIN” ini mampu memproduksi susu dengan kemasan
gelas 120 mililiter sebanyak 1500 gelas setiap periode produksi. Susu segar diproduksi
dengan berbagai variasi rasa, seperti rasa coklat, strawbery dan rasa melon. Saat
ini kontribusi susu lokal hanya 25% atau sebesar 1.800 ton. Saat ini pun kita
masih impor susu sebesar 75% dari kebutuhan nasional atau US$ 700 juta tiap
tahun. Untuk produk Susu harus memenuh syarat-syarat kesehatan dan kebersihan,
karena susu merupakan media yang baik bagi pertumbuhan mikroba. Dalam
pengolahan Susu juga mudah rusak bila penanganannya kurang baik sehingga
mempunyai masa simpan yang relatif singkat. Untuk menangani kelebihan produksi
susu, adapun langkah yang paling tepat adalah dengan mengawetkan susu untuk
memperpanjang masa simpan melalui proses pengolahan.
Menurut data bahwa seperti negara Malaysia dengan
konsumsi susu mencapai 24,4 kg/ kepala/ tahun, Singapura 50 kg/ kepala/ tahun,
Thailand 21 kg/ kepala/ tahun, Filipina 21 kg/ kepala/ tahun, sementara Jepang mencapai 42,8 kg/ kepala/ tahun
melebihi dari konsumsi susu dunia sebesar 40 kg/ kepala/ tahun. Proses pengolahan susu selalu berkembang sejalan dengan berkembangnya ilmu
di bidang tekologi pangan. otensi
sumberdaya alam Indonesia yang besar bagi pengembangan agribisnis persusuan,
adalah ironis jika sebagian besar dari kebutuhan susu Indonesia masih harus
diimpor. Dengan demikian, pemerintah dan stakeholder
lainnya perlu berupaya keras meningkatkan pangsa pasar (market share) para pelaku
pasar domestik dalam agribisnis persusuan Indonesia. (sumber: Disnak, Litbang, data diolah Hero13)
No comments:
Post a Comment