Optimalisasi
dalam sumber daya alam dapat berupa pemanfaatan sumber daya alam dengan cara
mengambil kekayaan alam secara menyeluruh dengan memaksimalkan keuntungan dan
meminimalkan resiko kerugian, demi kepentingan negara dan rakyat, tetapi tetap
memperhatikan keberlanjutan sumber daya alam untuk dimasa yang akan datang.Dari
sudut pandang jika kita analisa bahwa sektor
pertanian merupakan sektor yang mengadalkan kemampuan sumber daya alam dimana
sektor ini mempunyai kemampuan yang cukup besar untuk memperoleh devisa karena
penggunaan input dari impor relatif lebih rendah dari sektor lain,terutama
sektor industri. Oleh karena itu perdagangan internasional sangat penting bagi
produk pertanian Indonesia. Perkembangan perdagangan sektor pertanian 1,4
dimana ekspor dan impor Indonesia tiap tahun meningkat,dari hanya sebesar 41,2
juta US$ menjadi 3.398,5 juta US$ pada atahun 2006. Sedangkan nilai impor meningkat
dari 17,4 juta US$ pada tahun 1980 menjadi 2.919,0 juta US$ pada tahun 2006. Menilik
data dan perkembangan ekspor dan impor pertanian Indonesia sejak 1980 pada
tahun tertentu dapat disimpulkan bahwa nilai ekspor pertanian dan hasil olahan terbesaarnya
berasal dari subsektor pekebunan dan yang terbesar kedua adalah sektor
perternakan. Ekspor subsektor perkebunan terbesar didominasi oleh karet dan
kelapa sawit. Indonesia adalah eksportir karet terbesar setelah Thailand dan
eksportir terbeasar kelapa sawit setelah Malaysia. Pada saat ini kelapa sawit
telah menjadi primadona terutama akibat naiknya harga minyak bumi. Harga kelapa
sawit dunia ikut naik Karena kelapa sawit berpotensi untuk menjadi biofuel.
Model
bisnis hijau (Green Business) Indonesia yaitu bidang pertanian / agriculture
yang dapat berkontribusi pada perekonomian nasional. Model bisnis Hitam (Black
Business) dari hasil tambang dan mineral sangat memiliki potensi dalam
ketersediaan migas dan mineral yang terdapat dialam dan Model Bisnis Biru (Blue
Business) adalah hasil Laut dan perikanan yang memberikan arti begitu luasnya
kelautan Indonesia dengan berbagai macam hasil laut yang dikelola.
Untuk
kondisi perikanan dan hasil laut yang merupakan Blue Business ini merupakan anugerah
yang sangat besar bagi pembangunan sektor Kelautan dan Perikanan. Indonesia
merupakan negara maritime dengan luas lautan mencapai 5,8 juta km2 yang terdiri
dari perairan teritorial, perairan laut 12 mil dan perairan ZEE Indonesia. Potensi
lestari sumberdaya perikanan tangkap laut Indonesia adalah sekitar 6,5 juta
ton/tahun dengan tingkat pemanfaatan mencapai 5,71 juta ton pada tahun 2011
(77,38%). "Dengan pemanfaatan sumberdaya perikanan laut tersebut,
harus diakui bahwa di beberapa Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) tertentu
seperti Laut Jawa, telah terjadi lebih tangkap atau over fishing.
Dan sampai dimana pengelolaan usaha pengolahan hasil-hasil laut Indonesia jika
kita bandingkan dengan Negara-negara lain yang berpotensi perikanan. Kita harus
membangun lebih baik lagi dari sumber perikanan dan kelautan kita untuk mengisi
negeri ini dengan hasil yang memadai dengan sumber yang ada.
Untuk
sektor Black Business / sumber daya Hasil Tambang dan Mineral yaitu
pertambangan dan mineral produksi pertambangan Indonesia yang secara mayoritas
terdiri dari batubara, timah, tembaga, emas dan ammonia mencatat pertumbuhan
rata-rata 12.27 persen pada paruh waktu 2007-2011. Sementara itu, untuk periode
2012–2016, pertumbuhannya diprediksi menjadi 8.27 persen, menurut data laporan
Market Publishers 2012. Indonesia yang diketahui memiliki produksi emas sebesar
6,7 % dari total produksi emas di dunia atau peringkat ke-6 di dunia, Logam
tembaga di Indonesia diproduksi sebanyak 10,4 % dan menduduki posisi ke-2 di
dunia, batubara di Indonesia tercatat berproduksi sebanyak 246 juta ton atau
berada di peringkat ke-6 terbesar di dunia setelah China, Amerika, Australia,
India dan Rusia. Dan masih banyak lagi mineral-mineral lain yang akan membuka
mata kita betapa besar jumlah mineral tambang yang terkubur di dalam tanah
Indonesia. Kita menyadari kemudian adalah apakah hasil tambang itu telah
dirasakan kemanfaatannya oleh seluruh bangsa Indonesia tercinta ini? Kita
berharap agar sumber daya mineral yang dimiliki Indonesia tentunya harus diolah
sebaik mungkin agar bisa memberikan manfaat lebih bagi pemenuhan kebutuhan
hidup manusia.(Berbagai sumber media terkait, data diolah F. Hero K. Purba)
No comments:
Post a Comment