
Pasokan tertinggi terjadi pada 6 Januari 2015
yang mencapai 109 ton/hari, dan pasokan cabai ke Pasar Induk Kramat Jati
diperkirakan akan kembali normal pada akhir Januari atau awal Februari 2015,
dengan rata-rata pasokan sebanyak 150-200 ton per hari.Disparitas harga cabe antar wilayah
pada bulan Agustus 2011 sampai dengan bulan Agustus 2012 cukup tinggi dengan
koefisien keragaman harga antar wilayah sebesar 33%. Konsumen pembeli Cabe saat
ini banyak beralih membeli cabe impor karena harga cabe lokal masih sangat
tinggi selain itu rasanya pun tak kalah pedas, dibanding cabe lokal. Banyaknya
pasokan cabe impor dikeluhkan pedagang yang biasa menjual cabai lokal. Masuknya
cabe impor ke dikhawatirkan di Indonesia pasaran cabe lokal dan ini sangat
merugikan pedagang cabai lokal maupun para petani.
Menurut
data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi sebesar 0,5 persen pada Mei
2015. Cabai merah menjadi salah satu komoditas penyumbang inflasi terbesar
yakni 0,1 persen.Beberapa
langkah yang dilakukan oleh para petani juga pedagang mengatasi rendahnya cabai
merah belum ada solusinya karena cabai merah tidak tahan lama, kurang dari
sepekan kualitas sudah berubah menunggu dua pekan membusuk paling dimanfaatkan
oleh pedagang bumbu sebagai bahan cabai merah kering. Harga
cabai merah sebelumnya sempat dikeluhkan oelh konsumen karena para pedagang
menjual dengan harga sekitar Rp 65 ribu-Rp 70 ribu per kg bahkan sampai Rp. 100
ribu. Kenaikan harga cabai merah ketika itu disebabkan harga bahan bakar minyak
(BBM) naik. (Sebagai contoh Cabe
bubuk merupakan olahan lanjut dari cabe merah kering. Pada jenis olahan ini,
setelah kering cabe selanjutnya mengalami proses penggilingan hingga menjadi
bubuk cabe. Bubuk cabe banyak dimanfaatkan sebagai bahan baku industry
macaroni, bihun, industry mie instant dan ikan kaleng, mie, kecap, kerupk,
emping, bumbu masak, pati, dan industry pelumatan buah-buahan serta sayuran.
Bubuk cabai merah dibuat dari cabai merah yang telah dikeringkan.
Untuk
pasar-pasar tradisional di Jakarta membutuhkan cabe merah setiap harinya
sebanyak 75 ton, dan di pasar tradisional Bandung membutuhkan 32 ton per hari,
yang semuanya berasal dari Brebes. Dalam usahatani komoditi cabe merah pada
akhirnya untuk memperoleh pendapatan dan tingkat keuntungan yang layak dari
usahataninya. Kegairahan petani untuk meningkatkan kualitas produksinya akan
terjadi selama harga produk berada di atas biaya produksi. Komoditi cabai merah
selain harga juga menjanjikan memiliki nilai gizi yang cukup tinggi, juga
mempunyai nilai ekonomi tinggi. Pemanfaatannya sebagai bumbu masak atau sebagai
bahan baku berbagai industri makanan, minuman dan obat-obatan membuat cabai
merah semakin menarik untuk diusahakan sebagai usaha agribisnis yang memiliki
prospek. (Sumber data:
Litbang, Media, data diolah Frans Hero13)
No comments:
Post a Comment