Potensi
Kopi Solong merupakan salah satu icon Kota Banda Aceh yang wajib dinikmati oleh
setiap pendatang. Pengembangan budidaya tanaman kopi Aceh berkembang menjadi
komoditas yang bermutu tinggi dan menguntungkan. Pengolahan Kopi ini terbuat
dari jenis kopi robusta dari dataran tinggi Gayo (Aceh Tengah) dan Lamno (Aceh
Jaya), yang diracik oleh orang yang sangat berpengalaman karena kopi ini sudah
turun temurun. Indonesia adalah pengekspor biji kopi terbesar keempat di dunia,
dan Aceh adalah salah satu penghasil kopi terbesarnya yang mampu menghasilkan
sekitar 40% biji kopi jenis Arabica tingkat premium dari total panen kopi di
Indonesia. Kopi Solong Ulee Kareng yang mulai dirintis
sejak tahun 1959, Kopi Ulee Kareng ini menjadi salahsatu bubuk kopi lokal
terkenal di Aceh. Ulee Kareng sejak tahun 1974 telah menjadi ikon
makanan khas Aceh. Cita rasa khas Aceh yang dan keunikan kopi
yang merupakan salah satu khas nusantara. Aceh menghasilkan sekitar 40
persen biji kopi jenis Arabica tingkat premium dari total panen kopi di
Indonesia. Mengenai potensi agribisnis kopi Aceh pasca tsunami, tidak bisa
lepas dari berdatangannya komunitas internasional di bumi Serambi Mekkah ini. Mayoritas para pendatang menyukai kopi Aceh. (Wilayah Ulee Kareeng
merupakan salah satu Kecamatan di Banda Aceh, Ibu Kota Propinsi Nanggroe Aceh
Darussalam. Ulee Kareng terkenal dengan kopi Ulee KarengnyaBiji kopi Ulee
Kareng dihasilkan dari biji kopi pilihan berkualitas yang berasal dari Lamno,
Kabupaten Aceh Jaya. Biji-biji kopi tersebut diproduksi oleh usaha kecil
menengah. Selain hal tersebut untuk kopi bubuk Aceh Ulee Kareng ada dua macam,
yaitu kopi Arabica dan jenis kopi Robusta. Kopi Arabica dan Robusta berasal
dari dataran tinggi Aceh Selatan dan Gayo Luwes. Gabungan Kelompok tani kopi mulai dari petani, lembaga
pemasaran yang terlibat sampai ke konsumen industri pengolahan kopi bubuk Ulee
Kareng yang ada di kota Banda Aceh. Kopi solong yang berada di
pojok pasar Ulee Kareng sekarang ini kembali hidup dan menjadi bagian dari
denyut nadi perekonomian. Dibalik kepulan dari asap kopi solong yang aromanya
yang sangat menggoda selera itu terbayang harapan hidup pencinta dan peminat
kopi, tergambar pula bangkitnya ekonomi kerakyatan pembuatan pengolahan kopi
secara tradisional. Dalam
hal ini petani membuat pengolahan produk kopi bubuk dan harga jual sehingga
didapatkan pendapatan usahataninya, pada lembaga pemasaran yang terlibat akan
dihitung besarnya keuntungan dan margin pemasarannya sedangkan pada industri
pengolahan kopi bubuk Ulee Kareeng akan dihitung seberapa besar nilai tambah
bagi petani. Industri bubuk kopi Solong Ulee Kareng analisis nilai tambah yang
dilakukan mulai dari pengadaan bahan baku berbentuk biji kopi ose sampai dengan
menjadi produk bubuk kopi yang siap dipasarkan. Untuk pangsa pasar ekspor kemasan
modern dan berkualitas dari kopi Ulee Kareng di kemas dengan baik. (Sumber data
Litbang, data diolah Fhero13).
No comments:
Post a Comment