
Masyarakat
Tanjung Jabung Barat, Khususnya Kecamatan Bram Itam, Betara, Pengabuan dan
Senyerang yang merupakan daerah dataran rendah, berkebun kopi merupakan sumber
pendapatan utama. Kondisi tanah gambut dengan tingkat keasaman cukup tinggi,
namun tanaman kopi yang dikenal dengan nama “kopi excelsa” justru tumbuh subur.
Berdasarkan pengajuan perlindungan produk yang diajukan oleh Masyarakat
Perindungan Indikasi Geografis, Mentrian Pertanian Republik Indonesia
menetapkan varietas kopi di Kabupaten Tanjung Jabung Barat dengan nama “kopi
liberika tungkal komposit.Menurut data pada akhir tahun 2013 lalu, pemerintah
Jambi mengumumkan bahwa produksi kopi Liberika sepanjang tahun 2013 berhasil
mencapai angka produksi sebesar 270 ton. Dengan perolehan tersebut, Provinsi
Jambi telah berhasil menempatkan namanya di tangga teratas sebagai daerah
penghasil kopi Liberika terbesar di Indonesia. Kopi
Liberika Tungkal Spesifik Khas Jambi pada tahun yang sama pemerintah Provinsi Jambi
juga mengenalkan kopi Liberika jenis baru. Kopi tersebut dinamakan dengan Kopi
Liberika Tungkal Komposit atau disingkat menjadi Kopi Litbtukom. Jenis Kopi
tersebut merupakan kopi spesifik Jambi yang mampu tumbuh di dataran rendah,
meski di lahan gambut sekalipun. Kopi ini memiliki cita rsa, daun, dan buah
yang berbeda dengan kopi Robusta atau Arabica. Jenis kopi Liberika ini berbeda
dengan kopi Liberika asli Afrika. harga kopi Liberika memang cukup tinggi. Jika
kopi Robusta dipatok mulai dari harga Rp18.000 –Rp20.000/Kg, dan kopi Arabika
dengan harga Rp24.000 hingga Rp28.000/Kg, sementara kopi Liberika dibanderol di
harga Rp35.000 per kilonya.
No comments:
Post a Comment