Perkembangan Ekspor
Kopi Indonesia trendnya terus menurun sejak 2010 atau tinggal 352.007 ton pada
2011 di karenakan produksi berkurang dan harga di dalam negeri lebih mahal
dibandingkan dengan ekspor. Meskipun
volume ekspor anjlok tinggal 352.007 ton, nilai ekspor jauh lebih besar dari
perolehan di 2009 dan 2010. Produksi kopi Indonesia tahun 2012 diperkirakan di
kisaran 600.000-an ton dari tahun lalu yang juga tidak sampai sebesar 640.000
ton seperti yang diperhitungkan awalnya. Pada tahun 2011 ekspor kopi tercatat
352.007 ton atau turun 21 persen dibandingkan tahun 2010. Dibandingkan tahun
2009, ekspor kopi tahun 2010 juga tercatat menurun 11,4 persen. Tahun 2009
menjadi puncak ekspor kopi Indonesia selama satu dekade terakhir, dengan volume
505.381 ton. Kopi Liberika merupakan kopi yang berasal dari Liberia, Afrika Barat. Kopi
ini dibawa oleh Belanda dari Afrika dan ditanam di Indonesia untuk menggantikan
kopi jenis Arabica yang rentan terhadap serangan hama. Kopi ini juga dikenal
dengan nama “Kopi Nangka” karena aroma kopi ini mirip dengan aroma buah nangka.
Untuk kualitas, Kopi Liberika adalah jenis kopi yang terbaik bila di bandingkan
jenis kopi lainnya. Bahkan kualitas kopi liberika mengalahkan kualitas kopi
Arabika. Hanya saja kopi jenis liberika tidak sepopuler kopi arabika karena
harganya yang sedikit lebih mahal dan produksinya yang terbatas. Untuk harga,
Liberika dalam bentuk Green Bean di jual dengan harga Rp 35.000/kg, sedikit
lebih mahal bila dibandingkan dengan kopi arabika yang umumnya dijual dengan
harga Rp.24.000-Rp.28.000/kg. (Sources: Data Media, Data Litbang, Data diolah
Hero13)
Masyarakat
Tanjung Jabung Barat, Khususnya Kecamatan Bram Itam, Betara, Pengabuan dan
Senyerang yang merupakan daerah dataran rendah, berkebun kopi merupakan sumber
pendapatan utama. Kondisi tanah gambut dengan tingkat keasaman cukup tinggi,
namun tanaman kopi yang dikenal dengan nama “kopi excelsa” justru tumbuh subur.
Berdasarkan pengajuan perlindungan produk yang diajukan oleh Masyarakat
Perindungan Indikasi Geografis, Mentrian Pertanian Republik Indonesia
menetapkan varietas kopi di Kabupaten Tanjung Jabung Barat dengan nama “kopi
liberika tungkal komposit.Menurut data pada akhir tahun 2013 lalu, pemerintah
Jambi mengumumkan bahwa produksi kopi Liberika sepanjang tahun 2013 berhasil
mencapai angka produksi sebesar 270 ton. Dengan perolehan tersebut, Provinsi
Jambi telah berhasil menempatkan namanya di tangga teratas sebagai daerah
penghasil kopi Liberika terbesar di Indonesia. Kopi
Liberika Tungkal Spesifik Khas Jambi pada tahun yang sama pemerintah Provinsi Jambi
juga mengenalkan kopi Liberika jenis baru. Kopi tersebut dinamakan dengan Kopi
Liberika Tungkal Komposit atau disingkat menjadi Kopi Litbtukom. Jenis Kopi
tersebut merupakan kopi spesifik Jambi yang mampu tumbuh di dataran rendah,
meski di lahan gambut sekalipun. Kopi ini memiliki cita rsa, daun, dan buah
yang berbeda dengan kopi Robusta atau Arabica. Jenis kopi Liberika ini berbeda
dengan kopi Liberika asli Afrika. harga kopi Liberika memang cukup tinggi. Jika
kopi Robusta dipatok mulai dari harga Rp18.000 –Rp20.000/Kg, dan kopi Arabika
dengan harga Rp24.000 hingga Rp28.000/Kg, sementara kopi Liberika dibanderol di
harga Rp35.000 per kilonya.
No comments:
Post a Comment