Potensi
pengolahan Rumput Kebar (Biophytum
petersianum Klotzsch) asal Papua, termasuk ke dalam kelas
dycotiledoneae, famili oxalidaceae, genus biophytum dan species Biophytum
petersianum, Klotzsch dan termasuk tanaman berumah dua (Veldkamp, 1976). Rumput
Kebar di Indonesia banyak terdapat di daerah Distrik Kebar Manokwari Propinsi
Papua Barat. Adapunnama lokal dari rumput ini adalah “banondit” yang artinya
banyak anak (Mulyono,2000). Berdasarkan pengalaman orang Papua terutama para
ibu-ibu, rumput kebar yang diolah menjadi simplisia kemudian digodok dan airnya
diminum dapat digunakan sebagai penyubur kandungan dan ini sudah dipraktikkan
cukup lama. Menurut Imbiri (1997) tanaman ini dapat tumbuh baik pada
ketinggian tempat 500-600 m dpl menyukai iklim basah dengan curah hujan
rata-rata 2383 mm/thn, suhu 26,68ÂșC, kelembaban 82,97% dan intensitas cahaya
matahari 64,87 lux. Adapun manfaat dari Rumput kebar banyak manfaatnya, yaitu sebagai
obat kumur, sariawan, penawar racun bekas gigitan ular dan obat cuci perut
untuk anak-anak, meningkatkan stamina, mengatasi demam, nyeri pada
tulang, dan malaria (Veldkamp, 1976, Innjerdingen et al, 2004, 2006, 2008).
Selain itu, dengan mengkonsumsi air rebusan simplisia rumput kebar dapat
menormalkan siklus haid dari 14 hari menjadi 28-30 hari. Pemberian ekstrak
rumput kebar dapat meningkatkan perkembangan folikel karena mengandung saponin
yang merupakan bahan dasar untuk sintesis hormon steroid yang dapat memperbaiki
kinerja sistem reproduksi. Penggunaan ekstrak rumput kebar melalui air minum
dapat meningkatkan berat ovarium, menstimulir perkembangan folikel, serta
meningkatkan daya tetes telur dan motilitas spermatozoa pada ayam buras (Wajo,
2005).
Tanaman
obat
seperti Daun Kebar juga banyak teruji mujarab dibanding obat-obatan lainnya. Industry tanaman obat tradisional
telah berkembang pesat di Indonesia, tetapi terutama pada skala industri rumah
tangga apakah produknya sudah optimal dan memenuhi standar mutu? Didalam mengolah
beberapa teknik mengolah herbal atau tanaman obat, yaitu dengan cara merebus,
menyeduh, membuatnya sebagai serbuk, atau ekstrak tanaman obat yang sudah
dikapsulkan. Bagaimana teknik pengolahan dari beberapa jenis tanaman yang
baik. Pengolahan Tanaman obat perlu diperhatikan teknik pengolahan
yang baik karena menyangkut standar mutu. (Sumber Litbang,Balittro, data diolah
F.Hero K. Purba)
No comments:
Post a Comment