Pemanfaatan Nyamplung (Calophyllum inophyllum L) adalah salah
satu spesies tanaman yang memiliki peranan penting bagi makhluk hidupNyamplung
(Calophyllum inophyllum L) adalah salah satu spesies tanaman yang memiliki
peranan penting bagi makhluk hidup. Habibat tanaman ini adalah di daerah tanah
berpasir yang terdapat di tepi sungai dan pesisir pantai berudara panas. Di
Indonesia Nyamplung (Calophyllum inophyllum L) tersebar luas mulai dari daerah
pulau Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Sumatera dan Papua. Berdasarkan hasil
penelitian diketahui bahwa minyak biji Nyamplung (Calophyllum inophyllum L)
dapat digunakan sebagai sumber bahan bakar nabati yang memiliki nilai ekonomis
lebih tinggi daripada minyak tanah dan minyak biji jarak.
Tumbuhan
Nyamplung mulai berbuah pada umur 7 tahun, biasanya pada bulan Juli hingga
Desember. Buahnya berbentuk bulat berwarna hijau hingga kekuningan dengan
diameter 2,5 - 3 Cm, menggantung pada tangkai buah. Buahnya akan jatuh bila
telah masak. Untuk pengolahan minyak nyamplung dapat diperoleh dengan cara
memecah tempurung biji nyamplung yang telah tua dan diambil bagian dalamnya
yang berwarna putih gading. Untuk mendapatkan hasil yang baik biji nyamplung
sebaiknya direbus terlebih dahulu sebelum kemudian dijemur hingga kering dan
selanjutnya diperas dengan alat pengepres hingga keluar minyaknya. Dari 2 Kg
biji nyamplung dapat dihasilkan satu liter minyak nyamplung. (Sources: Bebagai
sumber terkait, Litbang, data media, data diolah F. Hero K. Purba).
Adapun
manfaat dari buah nyamplung yaitu: Batang Nyamplung (Calophyllum inophyllum L).
Kayu yang berasal dari batang pohon Nyamplung (Calophyllum inophyllum L) dapat
digunakan sebagai bahan baku pembuatan perahu, balok, tiang, papan lantai,
papan pada bangunan perumahan dan bahan konstruksi. Getah batang pojon
Nyamplung (Calophyllum inophyllum L) dapat disadap untuk mendapat minyak yang
diduga berkhasiat untuk menekan laju pertumbuhan virus HIV (KPH, Banyumas
Barat, 2008). Daun Nyamplung (Calophyllum inophyllum L)Daun Nyamplung
(Calophyllum inophyllum L) memiliki kandungan senyawa costatolide-A, saponin
dan acid hidrocyanic yang berkhasiat sebagai obat oles untuk sakit encoj, bahan
kosmetik untuk perawatan kulit, menyembuhkan luka seperti luka bakar dan luka
potong. Bunga dan biji Nyamplung (Calophyllum inophyllum L). Bunga Nyamplung
(Calophyllum inophyllum L) telah digunakan masyarakat secara tradisional
sebagai campuran untuk mengharumkan minyak rambut. Biji Nyamplung (Calophyllum
inophyllum L) merupakan bagian tanaman yang memiliki manfaat dan nilai ekonomis
tinggi.
Sebagai salah satu contoh proses biodiesel
dari minyak nyamplung menggunakan bio-katalis CRL (Lipase Candida rugosa)
sebagai alternatif pengganti katalis kimia, mengetahui konsentrasi terbaik
bio-katalis CRL yang diperlukan dalam proses produksi biodiesel, dan
mengkarakterisasi kualitas biodiesel yang dihasilkan dengan menganalisa;
kandungan FAME (Fatty Acid Methyl Ester) dan gliserida, viskositas,
densitas, indeks setana, titik nyala, titik kabut, kadar air dan kadar fosfor. Metode
produksi biodiesel pada penelitian ini diawali terlebih dahulu dengan proses degumming
minyak nyamplung, baru kemudian minyak nyamplung (10 ml), metanol (2 ml),
dan bio-katalis CRL (lipase Candida rugosa) dengan variasi konsentrasi 1%
(BK1), 5% (BK2) dan 10% (BK3) (b/b) dimasukkan ke dalam waterbath shaker
dengan kecepatan agitasi 120rpm selama 24jam pada suhu 37°C. Pada proses
produksi biodiesel menggunakan bio-katalis CRL ini, tahapan esterifikasi dan
transesterifikasi berlangsung secara simultan dalam satu reaktor. Kontrol pada
penelitian ini adalah proses produksi biodiesel menggunakan katalis kimia, pada
tahapan esterifikasi digunakan katalis HCL 1% (b/b) dan pada tahapan transesterifikasi
digunakan katalis KOH 1% (b/b). Manfaat tanaman Nyamplung
merupakan potensial dalam usaha agribisnis yang budidayanya dimanfaatkan secara
optimal.
No comments:
Post a Comment