Potensi
dalam prospek produksi jagung pada 2013 cukup bagus dan diprediksi mampu
mencapai target 19,83 juta ton. Guna mencapai target tersebut, diperlukan luas
tanam jagung 4,25 juta hektare dan luas panen sekitar 4,04 juta hektare dengan
produktivitas 4,91 ton per Ha. Menurut
data bahwa menurunnya produksi jagung ini jelas mempengaruhi harga penjualan
jagung (Zea mays L.). Berdasarkan data International
Grains Council, tahun depan produksi jagung dunia akan mengalami kenaikan
sebesar 10% seiring dengan adanya kebijakan perluasan lahan jagung di Amerika
Serikat. Tahun lalu jumlah produksi jagung dunia mengalami kenaikan sebesar 78
juta ton menjadi 939 juta ton. Harga corn futures (kontrak untuk pengiriman
jagung di masa depan) naik menjadi US$ 8,90 per bushel, dari sebelumnya hanya US$ 5 pada awal bulan Juni
2012. Hal senada juga diungkapkan Badan Urusan Pangan Perserikatan Bangsa-Bangsa
(FAO). Berdasarkan pantauan, indeks harga jagung internasional saat ini naik 6
persen dibanding bulan Juni akibat kemarau panjang. Selain itu, harga sereal
jagung juga naik 17 persen. angka ramalanIII Badan Pusat Statistik (BPS), panen
jagung tahun 2011 sebesar 17,23 juta ton. Jumlah itu lebih sedikit dibandingkan
produksi tahun 2010 sebesar 18,33 juta ton.
Untuk kebutuhan jagung
di dalam negeri pada tahun ini mencapai 22 juta ton sehingga kebutuhan jagung
dipasok melalui impor. Untuk nilai impor jagung sepanjang periode
Januari-November 2011 mencapai 967,33 juta dollar AS. Nilai impor ini melampaui
realisasi impor jagung selama jangka waktu yang sama pada 2010 sebesar 1,52
juta ton dengan nilai 369,07 juta dollar AS. Pemerintah
Indonesia telah mencanangkan swasembada jagung pada 2007, dengan target
produksi 15 juta ton lantaran kebutuhan konsumsi dan industri pakan ternak yang
melonjak. Diharapkan dalam pencanangan swasembada agribisnis jagung 2007 dapat
berjalan dengan baik sesuai dengan mutu bibit tanaman jagung yang berkualitas
didalam pengembangannya. Dimana dengan terbatasnya persediaan jagung dunia
untuk ekspor dan meningkatnya permintaan etanol berpotensi menciptakan
ekspektasi kenaikan harga jagung di pasar dunia untuk beberapa tahun ke depan,
Indonesia diharapkan dapat mampu menangkap peluang pasar ini menjadi salah satu
acuan untuk mencari celah pasar kebutuhan konsumen di pasar dunia. Produksi
jagung tahun 2010 ditargetkan akan mencapai 19,8 juta ton, namun kenyataannya
hanya mencapai 17,9 juta ton. (Sources data Tempo, Kompas,berbagai sumber
terkait, data diolah F. Hero K. Purba).
Produsen utama jagung
dunia adalah Amerika Serikat menghasilkan hampir 40% dari produksi jagung
dunia, sedangkan Cina berkontribusi sebesar 20% dari produksi dunia .Amerika
dan China merupakan dua negara ini mampu mengekspor jagung setelah berhasil
dalam mendorong produksi yang tinggi dan mampu memenuhi kebutuhan dalam
negerinya. Menurut survey tahun 2011 sementara itu Indonesia pada pringkat ke
12 dengan produksi rata-rata pertahun 8100 Metric Ton per tahun. AS mengolah
79,3 juta hektar lahan untuk tanaman jagung. China menanam jagung di atas lahan
seluas 74,3 juta hektar.Menurut kurun waktu lima tahun terakhir, sekitar 60
persen dari total 786 juta ton produksi jagung dunia dihasilkan oleh AS dan
China. Dalam periode yang sama, ekspor jagung AS rata-rata mencapai 52 juta ton
per tahun. Ekspor jagung di AS sudah dimulai tahun 1989-1990. China pun sudah
mengalami ekspor jagung yang tinggi tahun 2002, dengan volume mencapai 15,2
juta ton.Berdasarkan data Dinas Luar Negeri Pertanian USDA, produksi jagung di
Argentina akan turun menjadi 21,2 juta ton di tahun panen yang dimulai 1 Maret,
dibandingkan dengan 23,6 juta tahun sebelumnya. Seiring dengan Permintaan
jagung di pasar domestik dan pasar dunia terus meningkat seiring dengan
berkembangnya industri pakan dan pangan. Dalam hal ini mencermati perkembangan harga
internasional dan dalam upaya meningkatkan daya saing jagung di pasar domestik
maupun pasar luar negeri, pemerintah perlu menerapkan strategi kebijakan
perdagangan yang efektif, sehingga mampu mewujudkan ketersediaan pasokan
komoditas jagung dan pengamanan harga jagung di tingkat petani. Meningkatnya pendapatan
per kapita menyebabkan meningkatnya permintaan terhadap produk turunan jagung.
No comments:
Post a Comment