Gapoktan Karet Sumber Rezeki
dengan tercapainya kesuksesan dalam pengelolaan usaha pengembangan karet menurut
Ketua Gapoktan Basuki Rahmad, mampu meningkatkan kesejateraan masyarakat
setempat terutama bagi para anggota selalu petani. Untuk itu, pengurus ke depan
diharapkan tetap meningkatkan pengelolaan pengembangan karet tersebut. Program
kerja dari Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) / Gabungan Petani Karet Sumber
Rezeki / Koperasi Petani Karet Sumber Rezeki, Desa Binabaru, Kec. Kampar Kiri
Tengah, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau sub sektor pertanian dan perkebunan
dibuat dengan maksud dan tujuan untuk memberikan pedoman kepada para petani
baik karet dan kelapa sawit Desa Binabaru agar berjalan efektif dan efisien
dalam mencapai tujuan dan menghasilkan pendapatan dan tarap hidup petani serta
berupaya meningkatkan devisa dan menjaga kesinambungan Sumber Daya Alam hayati
dalam mendukung ekosistem yang seimbang.
Gabungan Kelompok Tani Sumber
Rezeki sebagai wadah perkumpulan kelompok tani – Kelompok tani yang ada di Desa
Binabaru yang bertugas menampung keluhan serta memberikan penyuluhan kepada
para petani dalam bidang ketahanan pangan dan perkebunan serta meningkatkan
tarap hidup para petani yang berfungsi :
- Perumusan kebijakan teknis
sesuai dengan ruang lingkup tugasnya
- Pembinaan terhadap unit pelaksanaan teknis kelompok tani
- Pelaksanaan teknis serta penyuluhan swakarsa kepada para petani.
Untuk komoditi Karet sangat
potensial dikembangkan juga di Kabupaten Kampar. Harga pasar karet dalam bentuk
lump mangkok ditingkat petani Rp. 17.000 /kg. Dan mayoritas pengumpul mengirim
Pekanbaru dan Medan untuk kebutuhan Pabrik Pengolahan Karet. Karet alam yang
dihasilkan di wilayah Kabupaten Kampar merupakan produk perkebunan yang digunakan
sebagai bahan baku industri. Untuk
mendorong peningkatan daya saing, terciptanya persaingan usaha yang sehat,
terjaminnya perlindungan terhadap keselamatan, kesehatan, dan keamanan konsumen
dan masyarakat, kelestarian fungsi lingkungan hidup, serta sebagai upaya
penyediaan Bahan Olahan Karet (BOKAR)
yang bermutu baik dan konsisten. Perkebunan Karet tersebar di
Seluruh Kabupaten Kota di Riau seperti : Kabupaten
Bengkalis, Kabupaten Indragiri Hilir, Kabupaten Indragiri Hulu, Kabupaten Kampar, Kabupaten Kuantan Singingi, Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Siak, dan Kota Dumai. Pada tahun 2009 luas sub
sektor perkebunan di Kabupaten Kampar 431.398 ha; yang terdiri dari perkebunan
rakyat 263.849 ha, perkebunan besar negara 33.915 ha dan perkebunan besar
swasta 133.634 ha, sedangkan luas pembangunan subsektor perkebunan di Kabupaten
Kampar sampai tahun 2010 seluas 468.917 ha (42,69%) dari luas Kabupaten Kampar
1.098.346 ha terjadi penambahan luas areal 37.519 ha yang terdiri dari
perkebunan rakyat 258.274 ha, perkebunan besar negara 33.915 ha dan perkebunan
besar swasta 176.728 ha.
Kabupaten Kampar
membuat berbagai kebijakan tentang pembangunan perkebunan yang tertuang dalam
program dan kegiatan dalam rangka pemberdayaan dan pelayanan optimal kepada
pelaku dan masyarakat perkebunan di Kabupaten Kampar. Di Salah satu Koperasi Petani karet / Gapoktan
Karet yang berhasil dalam pengembangan untuk pengembangan karet di Kabupaten
Kampar Kiri Tengah yaitu Gapoktan Sumber Rezeki. Menurut awal sejarahnya Penduduk
eks trans SKPC Sei pagar mayoritas adalah penduduk yang berasal dari Jawa
merupakan pindahan dari transmigrasi Siak I dan Siak II, dan menjadi petani
tanaman pangan. Kemudian Proyek SDRP masuk ke daerah transmigrasi pada tahun
1991/1992 dan yang berkenan menjadi peserta proyek harus : menyerahkan sertifikat tanahnya sebagai
agunan pada proyek SRDP, Kelompok tani pendukung proyek Kelompok tani pendukung proyek
SRDP TT 1992 (9 kelompok tani): Margo Mulyo, Setya Karya, Tani Mukti I, Tani Mukti II,
Sido Makmur, Kurnia Jaya, Sidodadi, Rejeki Tani, dan Sido Muncul. Pada tahun
1997 didirikan dengan nama KUB (Kelompok
Usaha Bersama) Sumber Rezeki: Oleh karena itu nama gapoktan tidak terlalu familier
pada anggota petani karet atau anggota Kub/Gapoktan/Koptankar/Koptan sumber
rezeki; pada tahun 1998 status kub ditingkatkan dari gapoktan / kub menjadi
koptankar sumber rezeki dengan No. BH 084/BH/KDK-4 /1/1999 tanggal 31 Januari
1999. TB tahun 2012 Koptankar Sumber Rezeki merubah AD dan ART sekaligus
namanya menjadi Koptan Sumber Rezeki. Gapoktan Sumber Rezeki yang memiliki
lahan karet sekitar 400 Ha menghasilkan produktivitas karet 80 ton/ bulan.
Diharapkan untuk pengembangan agroindustri karet ke depan semakin baik dengan
mitra usaha dan dukungan dari pemerintah Kabupaten setempat maupun Pemerintah Pusat.
No comments:
Post a Comment