Dalam
upaya Peningkatan Nilai Tambah dan Daya Saing Komoditas Hasil Pertanian melalui
Penggunaan Teknologi Tepat Guna. Teknologi tepat
sasaran dengan sumberdaya manusia (SDM) yang berkualitas dikenal sebagai
energizer of development. Kedua faktor tersebut merupakan penentu utama daya
saing ekonomi suatu negara. Peranan teknologi cukup menonjol untuk memberikan
driving force bagi pertumbuhan pembangunan pertanian. Adapun rangkaian kegiatan antara lain adalah pameran alat dan mesin
pengolah hasil pertanian, talkshow
tentang Peningkatan nilai tambah dan daya saing melalui pembangunan
agrobisnis/agroindustri pedesaan serta Seminar tentang dukungan teknologi pengolahan
hasil pertanian menuju produk bersih (Zero
Waste), dalam acara Demo pengolahan hasil pertanian dan lomba kreasi olahan
berbahan baku mocaf.
Teknologi pengolahan hasil pertanian harus
mendorong dalam proses hilirisasi yang terkait dengan upaya peningkatan nilai
tambah produk pertanian. Perlu dipahami bahwa nilai tambah produk olahan akan lebih tinggi
dibandingkan dengan produk segar. Penggunaan teknologi dalam mengolah produk
yang dihasilkan dapat dirancang untuk memenuhi syarat-syarat tertentu, termasuk
syarat keamanan pangan. Integrasi yang memadai antar kegiatan dari hulu hingga
hilir dalam hal produksi harus dilakukan. Upaya meyakinkan pada petani bahwa
membangun integrasi hulu-hilir sangat bermanfaat bagi peningkatan kualitas dan
nilai produk yang dihasilkan. Kebijakan
yang harus diambil ke depan dalam rangka pengembangan dan aplikasi inovasi dan
teknologi pertanian antara lain, pertama, kebijakan moneter dan fiskal untuk
memberikan dukungan pengembangan riset dan teknologi serta pelaksanaan program
penerapan teknologi bagi masyarakat. Meningkatkan daya saing dan nilai tambah produk Pertain
merupakan upaya dalam memenuji persaingan pasar dengan melihat kemampuan dalam
kapasitas, kualitas dan kontinuitas Keuntungan dalam Adapun hal- hal yang perlu
diperhatikan dalam Pengolahan Hasil Pertanian yaitu:
- Peningkatan nilai tambah
- Peningkatan daya saing
- Meningkatkan daya simpan
- Diversifikasi produk
- Kemudahan distribusi
- Perluasan pasar produk
- Pemenuhan nutrisi
- Peningkatan keamanan produk
- Optimalisasi sumber daya alam
- Peningkatan struktur perekonomian
Berdasarkan
kondisi petani saat ini yang masih
serba lemah, baik penguasaan lahan, modal maupun teknologi maka diperlukan multi approach yakni pendekatan
modernisasi, kemandirian dan partisipatif. Untuk maksud tersebut peran koperasi
pertanian yang semakin profesional merupakan kebutuhan petani sehingga
mempunyai daya saing dan kemampuan meningkatkan nilai tambah bagi petani. Pembangunan pertanian
diarahkan pada pengembangan sistem pertanian yang berkelanjutan yang berbudaya
industri, maju dan efisien ditingkatkan dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan
dan inovasi teknologi yang berguna di masyarakat. Diharapkan ke depan bahwa
pengembangan sektor agribisnis lebih konkrit lagi hasilnya dan
pengembangan teknologi proses dan petani pun akan semakin tahu potensi pasarnya
serta dapat meningkat mutu dan kapasitas hasil olahan pertaniannya. (soureces
data: media terkait, data diolah F. Hero K Purba)
No comments:
Post a Comment