Menurut
data kebutuhan kedelai Indonesia mencapai 2,4-2,6 juta ton sementara produksi
lokal hanya mencapai 700-800 ribu ton. Impor yang dibutuhkan sekitar 1,8 juta
ton. Perkembangan harga kedele tahun 2012 yakni Rp 6.700 per kilogram, sementara di tingkat
konsumen Rp 7.000-Rp 7.050 per kilogram. Sementara sebelumnya, harga kedelai
sempat menyentuh level Rp 8.300 per kilogram pada Juni-September 2012. Harga
kedelai terendah di dalam negeri sempat terjadi 5 bulan lalu, di harga Rp 5.600
per kg. Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti). Menurut data
dari TradeMap (2012), impor kedelai telah meningkat secara akselerasi sebesar
85% selama 10 tahun terakhir. Misalnya, pada 2001, impor biji kedelai tercatat
1,14 juta ton, tetapi pada tahun 2011, impor biji kedelai bisa tembus menjadi
2,09 juta ton. Sejak tahun 2000,
kondisi tersebut semakin parah, dimana impor kedelai semakin besar. (Sources
media terkait dan artikel, data diolah F. Hero K. Purba). Kenyataannya kita
tidak merasa percaya sebagai negara agraris yang mengandalkan pertanian sebagai
tumpuan kehidupan bagi sebagian besar penduduknya tetapi pengimpor pangan yang
cukup besar.
Berdasarkan Data Badan Pusat Statistik,
tahun 2011, produksi kedelai lokal hanya 851.286 ton atau 29 persen dari total
kebutuhan. Karena itu, Indonesia harus mengimpor kedelai 2.087.986 ton untuk
memenuhi 71 persen kebutuhan kedelai dalam negeri. Pada tahun 2012, total
kebutuhan kedelai nasional 2,2 juta ton. Jumlah tersebut akan diserap untuk
pangan atau perajin 83,7 persen, industri kecap, tauco, dan lainnya 14,7
persen, benih 1,2 persen, dan untuk pakan 0,4 persen. Anomali cuaca yang
melanda Amerika Serikat dan Amerika Selatan, pasokan kedelai pun turun dan
harganya melonjak. Harga kedelai internasional pada minggu ke-3 Juli 2012
mencapai 622 dollar AS per ton atau Rp 8.345 per kilogram untuk harga paritas
impornya di dalam negeri. Untuk impor kedelai terbesar Indonesia berasal dari
Amerika Serikat dengan jumlah 1.847.900 ton pada tahun 2011. Menyusul impor dari
Malaysia 120.074 ton, Argentina 73.037 ton, Uruguay 16.825 ton, dan Brasil
13.550 ton.Tempe yang merupakan makanan khas tradisional Indonesia bisa
dikelompokkan dalam kategori pangan fungsional yang mempunyai manfaat kesehatan
di luar kandungan gizinya. Selain lecithin yang merupakan unsur gizi,
kedelai juga mengandung genistein (senyawa nongizi) yang bersifat antikanker.
Untuk itu perlu pengembangan kedelai untuk produksi nasional, konsumsi kedelai penduduk Indonesia seiring dengan
bertambahnya jumlah penduduk serta berkembangnya industri pangan olahan yang
berbahan baku kedelai tidak diimbangi dengan produksi dalam negeri yang mencukupi sehingga impor
kedelai terus dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.
No comments:
Post a Comment