Cassava merupakan tanaman yang telah lama
dikembangkan di Indonesia dan teknik budi dayanya pun cukup mudah. Potensi itu
tampak dari jumlah produksi cassava yang selalu meningkat setiap tahun.
Produksi cassava pada tahun 2000 adalah sebesar 15.951.529 ton dan pada tahun
2009 jumlah produksi cassava sebesar 22.028.502 ton (data base Kementerian
Pertanian). Tepung mocaf merupakan
alternatif pengganti terigu
berasal dari tepung singkong yang telah dimodifikasi dengan perlakuan
fermentasi, sehingga dihasilkan tepung singkong dengan karakteristik mirip
terigu.Seperti
contoh Pengembangan tepung Mocaf Gapoktan Rukun Tani di Desa Tambak Merang,
Kecamatan Girimarto mulai berdiri sejak tanggal 5 September 1992. Jumlah anggota
kelompok tani sebanyak 110 orang. Ketua Kelompok Tani Bapak Sartono, Salah satu
anggota kelompok tani yang bernama Bapak Sugino yang tergabung dalam Klaster
Pohung Kabupaten Wonogiri telah mengembangkan usaha proses pembuatan tepung
mocaf. Ubi kayu memiliki kadar air yang tinggi terlebih setelah melalui proses
fermentasi sehingga diperlukan proses pengeringan. Keterlambatan proses
pengeringan dapat menyebabkan kerusakan pada chips dan akhirnya kualitas tepung
MOCAF yang dihasilkan menurun. Kerusakan ini dapat menyebabkan terjadinya
pembusukan dan menyebabkan warna MOCAF menjadi lebih kusam. Kerusakan ini
diakibatkan adanya aktifitas biologis dan kimia pada saat penyimpanan MOCAF
yang masih memiliki kadar air yang cukup tinggi yang merupakan media yang baik
bagi pertumbuhan bakteri, jamur dan serangga.
Potensi pengembangan industri tepung mocaf akan
terhalang oleh kualitas produk yang dihasilkan oleh industri tersebut. Saat ini
konsumen mulai menyadari dan bersikap kritis terhadap apa yang mereka konsumsi.
Berdasarkan data dari Asosiasi Produsen Terigu Indonesia (Aptindo) justru
menunjukkan angka yang jauh lebih besar. Menurut Aptindo, kebutuhan konsumsi
terigu nasional pada tahun 2004 mencapai 3.334.108 ton, dengan tingkat
pertumbuhan mencapai 6 %. Dengan angka pertumbuhan ini, maka pada tahun 2007
kebutuhan tepung terigu akan meningkat sampai 3.700.000 ton. Dari konsumsi ini,
65 persen adalah pasar Usaha Kecil dan Menengah, dengan penggunaan terbesar
untuk produk mie (instant dan wet). Untuk bbeberapa daerah sebagian kecil
penduduk mengkonsumsi pangan pokok non beras seperti jagung atau komoditi
lainnya (singkong). Kecenderungan saat ini adalah masih banyak masyarakat beralih ke bahan pangan beras
bahkan terigu yang bukan komuditi pangan local tetapi merupakan bahan pangan
impor, sehingga persoalan kecukupan pangan dan ketahanan pangan sangat rendah.
(Berbagai sumber media terkait, artikel dan data diolah F. Hero K. Purba).
No comments:
Post a Comment