Jahe
(Zingiber officinale) merupakan bagian dari tanaman rempah ini juga yang
banyak diperdagangkan sebagai bahan industri obat-obatan, kosmetik, dan
minuman. Tiga jenis jahe yang berprospek adalah jahe putih besar (jahe gajah),
jahe putih kecil dan jahe merah. Diantara ketiga jenis jahe tersebut, jahe gajahlah
yang memiliki demand terbesar, baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
Demand jahe dalam negeri terus meningkat dari tahun ke tahun seiring dengan trend
peningkatan konsumsinya. (Sources: Media terkait, data litbang, data diolah F.
Hero K. Purba). Jahe diekspor
dalam bentuk jahe segar, jahe kering, jahe segar olahan dam minyak atsiri. Dengan semakin berkembangnya perusahaan jamu
dalam negeri bahkan telah melakukan ekspor kemancanegara maka peluang
pengembangan jahe sebagai salah satu bahan baku pembuatan jamu menjadi sangat
terbuka.
Menurut
data ekspor jahe Indonesia rata-rata meningkat 32,75 % per tahun. Sedangkan
pangsa pasar jahe Indonesia terhadap pasar dunia 0,8 %, berarti peluang
Indonesia ekspor jahe Indonesia masih memiliki potensi untuk pangsa ekspor.
Negara-negara
tujuan ekspor seperti Amerika
Serikat, Belanda, Uni Emirat Arab,
Pakistan, Jepang, Hongkong. Bahkan
Hongkong yang tidak mengembangkan jahe juga telah mengekspor manisan jahe yang
dioleh dari jahe yang diimpor dari Indonesia. Dalam pengembangan budidaya jahe petani jahe yang selama ini mengelola
tanamannya dengan menggunakan modal sendiri tentu tidak dapat melaksanakan
semua anjuran teknis yang diberikan baik mengenai budidaya tanaman maupun
pengolahan pasca panen, begitu pula lahan yang dapat diusahakannya sangat
terbatas. Fenomena
permintaan jahe yang terus meningkat, faktor alam turut
mempengaruhi harga jahe. Puncaknya, pada tahun 2010 lalu, harga jahe mencapai
Rp30 ribu/kg. Jahe segar pun mendadak langka. Jahe
dapat dipasarkan dalam bentuk Jahe segar, Jahe kering, Jahe yang diawetkan, minyak atsiri, dan oleoresin. Pemasaran
Jahe Indonesia ke luar negeri sebagian besar dalam bentuk kemasan Jahe segar, yang
umumnya berasal dari jenis Jahe besar. Begitu
pula para pedagang pengumpul dan eksportir akan sulit memenuhi pesanan dari
luar negeri maupun dalam negeri karena keterbatasan dana dalam mengumpulkan
hasil produksi petani dan mengolah hasil dari petani menjadi produk yang sesuai
dengan pesanan. Prospek pengembangan budidaya jahe, agar
kiranya pembentukan kemitraan antara petani dengan pengusaha dan eksportir,
mengadakan bimbingan, pendampingan dan pembinaan kepada msyarakat petani jahe,
melakukan teknik budidaya yang tepat, dan perlakuan pemanenan dan pascapanen
yang tepat.
No comments:
Post a Comment