Ekspor pertanian
olahan yang diminati Korea Selatan dari Indonesia adalah seperti vegetables
oil, produk buah-buahan olahan dari: Mango, pineapple, guava, star fruits, etc,
coffee, Chocolate dan sebagainya. GDP untuk industri makanan untuk Korea
Selatan sebesar 4%. Konsumsi untuk produk makanan olahan Korea Selatan seperti:
Wheat Flour, Sugar, Soda, Juice, Tea, Instant Noodle (Ramyeon), processed
grain, Kimchi, Soy oil, Bread, Tofu, Coffee dan sebagainya. Berdasarkan data
statistik untuk jumlah Coffee Shops di Korea Selatan 31.949 buah dan jumlah
restaurant sebayak 600.233 buah.
Produk-produk Indonesia
yang diekspor ke Korea
meliputi produk perikanan, alas kaki, karet, batu mulia, kayu, kertas, dan
besi. Beberapa produk yang ditargetkan bisa segera menembus pasar Korea adalah
produk hasil pertanian, seperti buah-buahan, produk makanan dan minuman,
peralatan rumah tangga, tekstil dan produk tekstil, serta peralatan rumah
tangga. Berdasarkan data ini
bahwa peluang produk pertanian olahan dan produk rempah sangat tebuka peluang
pasarnya, sehingga perlunya promosi yang lebih rutin dan kerjasama bilateral
yang berkelanjutan antara Indonesia
dan Korea Selatan. Sebagai contoh bahwa pada tahun 2006 total ekspor kopi ke Korea mencapai
US$ 1,3 juta, meningkat menjadi US$ 1,6 juta di tahun 2007, meningkat kembali
US$ 1,7 juta pada tahun 2008. Pada akhir bulan Agustus 2009 ekspor kopi Indonesia ke Korea menembus US$ 2,2 juta.
Neraca perdagangan
Indonesia dengan Korea sejak tahun 2006 hingga 2010 menunjukkan bahwa Indonesia
mengalami surplus dalam perdagangan. Neraca perdagangan tahun 2010
surplus bagi Indonesia sebesar US$ 4,8 miliar, atau naik 43,1% dibandingkan
dengan tahun 2009 yang tercatat surplus sebesar US$ 3,4 miliar. Sementara,
untuk periode Januari-September 2011, Indonesia mengalami surplus sebesar US$
2,6 miliar, atau turun 21% dibandingkan periode yang sama tahun 2010 yaitu
surplus sebesar US$ 3,2 miliar. Neraca perdagangan Indonesia
dengan Korea pada periode
2006-2010 menunjukkan surplus bagi Indonesia. Pada 2010, neraca
perdagangan 2010 surplus bagi Indonesia
sebesar US$ 4,8 miliar. Posisi itu naik 43,1% dibandingkan 2009 yang tercatat
surplus sebesar US$ 3,4 miliar. Trend positif berlanjut pada periode
Januari-September 2011 saat Indonesia
surplus sebesar US$ 2,6 miliar. Sayangnya, surplus itu turun 21% dibandingkan
periode yang sama pada 2010 sebesar US$ 3,2 miliar. (Berbagai sumber media
terkait, data BPS, data diolah F. Hero K. Purba)
No comments:
Post a Comment