Komoditas Kelapa yang merupakan pohon kehidupan
dengan berbagai macam manfaat. Kelapa adalah tanaman yang dari semua bagiannya
dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan manusia. Produk
utama dari gula kelapa dipasarkan sebagai gula konsumsi untuk pasar nasional
dan ekspor. Pemasaran gula kelapa melalui dua saluran distribusi, yaitu
pemasaran langsung kepada konsumen dan kepada pedagang pengumpul kecil maupun
besar. Pemasaran langsung kepada konsumen sebagai bahan pemanis bagi ibu rumah
tangga maupun sebagai bahan pelengkap dalam industri makanan atau minuman,
antara lain gula kacang (ampyang), enting-enting, kue satu, nopia, wajik,
kecap, dan lain sebagainya. Pohon kelapa saja dapat menghasilkan gula yang
indeks glikemiknya berbeda, apalagi kalau dibandingkan dengan gula aren yang
jenis pohonnya saja berbeda. Kalau anda mencari informasi melalui google
mengenai glikemik indek anda akan menemukan beberapa informasi yang menyatakan
bahwa indeks glikemik gula aren adalah 35. Produksi dan pengembangan minyak kelapa dipedesaan memberikan suatu dampak
positif yaitu:
1.
Produksi minyak kelapa dapat
dijual di pasar lokal maupun regional yang hasilnya merupakan pendapatan tunai
keluarga petani. Nilai pendapatannya akan jauh lebih menguntungkan apabila
dibandingkan dengan pengolahan kelapa menjadi kopra.
2.
Dengan adanya minyak kelapa,
ketergantungan masyarakat pedesaan terhadap konsumsi minyak makan dari minyak
nabati lain akan berkurang.
3.
Pendapatan petani dan nilai
tambah/ added value komoditas meningkat.
4.
Penganekaragaman produk
olahan kelapa dan efisiensi pemanfaatan bahan baku.
5.
Terciptanya lapangan kerja di pedesaan dan perkotaan
Hasil dari Nira kelapa, gula kelapa yang bermutu baik
didapatkan dengan melakukan pengendalian mutu mulai dari tahap produksi
nira sampai dengan pengemasan gula kelapa. Nira yang digunakan harus
bermutu baik dan tidak berwarna (bening). Pemasakan nira harus memperhatikan
waktu dan suhu pemasakan agar tidak menyebabkan pembentukan gula reduksi
yang berlebihan sehingga gula berwarna hitam. Untuk Gula merah ekspor yang
ada di koperasi dalam bentuk kristal atau gula semut. Rumitnya pembuatan gula
membuat harganya mencapai 2 kali lipat dibandingkan harga gula merah di tingkat
petani. Beberapa produk kelapa asal Indonesia lebih murah. Hal ini
mengindikasikan dalam perolehan manfaat perdagangan kelapa Indonesia pengaruh faktor non harga
masih cukup signifikan. Faktor-faktor yang terkait dengan: kualitas produk,
tingginya biaya transportasi, dan kompleksitas prosedur ekspor diduga turut
berpengaruh terhadap perolehan manfaat perdagangan (ekspor) produk kelapa Indonesia yang
belum maksimal. Harapkan
potensi pengolahan gula kelapa ini dapat secara optimal dimanfaatkan dalam
peningkatan perekonomian di tingkat petani dan masyarakat. (Berbagai sumber
media terkait, data Litbang, data diolah F. Hero K. Purba).
No comments:
Post a Comment