Tanaman obat-obatan
Indonesia yang mempunyai potensi yang tinggi untuk digunakan sebagai lahan
pengembangan industri herbal medicine dan health food yang berorientasi ekspor.
Perkembangan ekspor biofarmaka terus meningkat. Pada tahun 1991 sebesar Rp 95,5
miliar, 1999 menjadi Rp 600 miliar, dan 2003 mencapai Rp 4 triliun.Pelaku usaha
agrobisnis biofarmaka untuk lebih berupaya lagi didalam mewujudkan potensi
biofarmaka menjadi salah satu penggerak pembangunan pertanian melalui mutu dan
kontinuitas penyediaan bahan baku. Potensi bisnis biofarmaka memiliki prospek
bisnis yang cerah untuk peluang pemasaran domestik dan luar negeri.Sebagai
contoh produk jamu Indonesia seperti Jamu Nyonya Meneer, Jamu Jago, Jamu Sido
Muncul dan sebagainya baik digunakan dan diekspor ke luar negeri dan tidak
kalah bersaing dengan produk China dan India. Dalam kesempatan ini peluang
prospek bisnis tanaman berbasis biofarmaka masih memiliki peluang yang cerah
untuk memenuhi potensi pasar. Sebagai dasar bahan konsumsi obat-obatan untuk
pasokan pabrik obat/medicinal factory
tentunya memerlukan jumlah untuk bahan baku yang cukup sesuai dengan mutu dan
standardisasinya. (Berbagai sumber media terkait, data diolah F. Hero K.
Purba). Indonesia adalah negara kedua
terkaya di dunia dalam hal keanekaragaman hayati. Untuk tanaman biofarmaka
terdapat sekitar 30.000 jenis (spesies) yang telah diidentifikasi dan 950 spesies
diantaranya diketahui memiliki fungsi biofarmaka, yaitu tumbuhan, hewan, maupun
mikroba yang memiliki potensi sebagai obat, makanan kesehatan, nutraceuticals,
baik untuk manusia, hewan maupun tanaman termasuk tanaman obat. Dengan kekayaan
tersebut Indonesia berpeluang besar untuk menjadi salah satu negara terbesar
dalam industri obat tradisional dan kosmetika alami berbahan baku
tumbuh-tumbuhan yang peluang pasarnya pun cukup besar. Salah satu alternatif
pengembangan biofarmaka, fitofarmaka atau lebih dikenal dengan tanaman obat,
sangat berpotensi dalam pengembangan industri obat tradisional dan kosmetika
Indonesia. Selama ini, industri tersebut berkembang dengan memanfaatkan
tumbuh-tumbuhan yang diperoleh dari hutan alam dan sangat sedikit yang telah
dibudidayakan petani. Teknik budidaya dan pengolahan bahan baku belum
menerapkan persyaratan bahan baku yang diinginkan industri , yaitu bebas bahan
kimia dan tidak terkontaminasi jamur ataupun kotoran lainnya. Dalam Teknologi pasca panen, terutama diversifikasi
produk, yang sangat penting pada saat harga produk segar tanaman
obat atau simplisia rendah diwaktu terlalu banyak pasokan, masih sangat
terbatas. Budidaya tanaman obat /
biofarmaka yang disesuaikan dengan keadaan tanah dan iklim akan menghasilkan
kandungan zat berkhasiat secara maksimal. Peningkatan dan
pengembangan hasil olahan biofarmaka perlunya keseriusan dalam pengolahan hasil
yang berkelanjutan dengan melihat seberapa besar potensi tersebut dari segi
kuantitas, kapasitas dan kualitas dalam rantai pasok bahan biofarmaka/ tanaman
obat di pasar domestik maupun pasar ekspor.
Dear All, Welcome to My Blogger, I hope you can enjoy sharing your experiences in you Business, Politic, Daily life and everything valuable for everybody around the world. God Bless You. Do You need Expert Consultant on Strategic Marketing, Entrepreneurship, Agribusiness, International Trade, Finance
Thursday, January 31, 2013
Wednesday, January 30, 2013
Bercermin Pada Perkembangan Kehidupan Pertanian Indonesia dan Tantangan Pemasaran Global
Indonesia yang kaya akan keanekaragaman hayati sebagai negara agraris dan
kaya akan sumber daya alam pertanian akan kekurangan tenaga-tenaga ahli atau
SDM yang mampu mengolah hasil pertanian dan pangan pertanian sehingga Indonesia
akan terancam ketergantungan pangan dengan negara lain. Pembahasan dalam sektor
pertanian umumnya dilakukan tanpa dikaitkan dengan sektor lainnya. Akibatnya
pembangunan ekonomi dipandang sebagai bagian yang terpisah dari pembangunan di
bidang lainnya seperti bidang industri, perdagangan dan jasa serta sektor
ekonomi lainnya. Jika kita melihat salah satu contoh negara Amerika Serikat dan
Jepang yang memiliki role model yang
baik dalam penerapan konsep hulu-hilir. Amerika merupakan negara produsen
terbesar jagung dan gandum. AS pula merupakan produsen terbesar tepung gandum
yang diimpor oleh Indonesia sebagai bahan baku pembuatan mie instan. (Berbagai
sumber media terkait, data diolah F. Hero K. Purba).
Dunia agribisnis dalam pertanian tidak lagi dipandang sebelah mata karena
merupakan sektor strategis dalam menunjang perekonomian suatu Negara. Pada
tahun 1982, dalam pekerjaan di sektor pertanian didominasi oleh pekerja yang
berusia di usia 31-65 tahun yakni mencapai 62%. Sementara untuk pekerja yang
berusia di bawah 30 tahun mencapai sekitar 12 juta orang atau 38 % dari total
jumlah pekerja sektor pertanian. Dua dekade kemudian (2003), komposisinya
berubah, yaitu jumlah pekerja di sektor pertanian yang berumur di bawah 30
tahun kaum pemuda semakin menurun menjadi sekitar 11 juta orang atau 27% dari
total pekerja di sektor ini sedangkan pekerja di atas usia ini mencapai 73%. Sementara itu
pemuda yang bekerja di sektor nonpertanian telah mengalami peningkatan. Pemuda
yang bekerja di sektor perdagangan telah meningkat dari 2,859 juta orang di
tahun 1982 menjadi 4,735 juta orang di tahun 2003.(Mubyarto,2003).
Jika kita menyadari bahwa tahu bahwa lahan pertanian Indonesia sangat luas
dan akan menyerap banyak tenaga kerja yang sangat membantu mengurangi
pengangguran di Indonesia. Jika pertanian Indonesia maju, Indonesia sangat
mungkin akan menjadi negara yang kaya.
Jika Indonesia sudah berhasil mengatasi pemberantasan korupsi dan merubah
perilaku birokrasi menjadi lebih efisien, bersifat melayani, dan
mampunmensinergikan instansi terkait untuk mendukung pembangunan pertanian yang
berkelanjutan.
Dan perlu kita waspadai dengan
besarnya impor Indonesia yang masih harus mengimpor bahan pangan. Sepanjang tahun
2012, impor beras sudah mencapai 1,95 juta ton, jagung sebanyak 2 juta ton,
kedelai sebanyak 1,9 juta ton, daging sapi setara 900.000 ekor sapi, gula
sebanyak 3,06 juta ton, dan teh sebesar 11 juta dollar. Dalam upaya daya saing
pemasaran global perlu adanya kesinergian dari Pelaku Usaha Pertanian,
Akademisi dan Pemerintah untuk mendukung dan mengembangkan stabilitas pangan
yang berdaya saing sehingga kedepan tidak banyak ketergantungan impor.
Tuesday, January 29, 2013
Perkembangan Bawang Putih dalam Pemasaran Internasional
Potensi Perkembangan usahatani bawang putih
perlu dilakukan terkait dengan kebutuhan konsumsi bawang putih seiring dengan
meningkatnya jumlah penduduk. Oleh karena itu usaha tani bawang putih (Garlic - (Allium
sativum L.) diarahkan untuk dapat memacu
peningkatan produktivitasnya. Pada tahun 2006, impor bawang putih kita
melambung menjadi 297.477,8 ton dengan nilai Rp1,7 triliun, dan tahun 2007
meningkat lagi menjadi 423.000 ton dengan nilai 2,4 trilyun. Ini
merupakan hal yang sangat serius, sebab sentra-sentra bawang putih kita seperti
Sembalun (Lombok, NTB), Tawangmangu dan Tuwel (Jateng), serta Bantul (DIY), Harga
bawang putih di China meningkat dari U$ 390 per ton menjadi US$ 500 per ton
atau meningkat sebesar 28%.Harga bawang putih impor pada Februari 2012 cuma Rp
4.000 per kg di tingkat grosir, kini melonjak jadi Rp 5.200 per kg. Untuk di
tingkat eceran di Jakarta mungkin harganya saat ini sekitar Rp 7.000 per kg.
Impor bawang putih pada periode Januari 2011 hingga Juni 2011 tercatat sebanyak
178,9 ton dengan nilai US$ 132,77 juta. Pada 2010 lalu, impor bawang putih
nasional mencapai 361,174 ton dengan nilai US$ 245,9 juta. (Sources Data, media
terkait, BPS, data diolah F. Hero K. Purba).
Cina merupakan pemasok terbesar untuk kmoditas bawang putih dunia. Hampir sekitar
75 persen bawang putih di dunia, diproduksi di Cina. Jangan salah sangka, 90
persen bawang putih yang dikonsumsi di Indonesia berasal dari Cina. Petani
bawang putih kita hanya mampu menyediakan 10 persen kebutuhan bawang putih
nasional.Permasalahan internal terjadi untuk bawang putih dimana masalah iklim
sehingga tanaman bawang mudah terserang hama. Kondisi ini menyebabkan
pasokan bawang lokal kalah dari bawang impor terutama China.
Untuk pembudidayaan bawang putih dengan iklim
yang paling cocok untuk bawang putih hanya di dataran tinggi. Namun demikian
ada varietas yang cocok untuk ditanam di dataran rendah sampai dataran medium
pada ketinggian 200-700 m. suhu malam yang agak dingin diperlukan untuk
pembentukan umbi. pH yang dikehendaki oleh bawang putih berkisar antara 6-7.
tanaman bawng putih di dataran rendah kurang baik apabila ditanam di musim
hujan. Selain tanah terlalu basah, suhunya juga terlalu tinggi sehingga
mempersulit pembentukan umbi. Bawang putih dikembangbiakkan dengan umbi
siung.
Pada
tahun 2004, Cina merupakan sumber dominan bawang putih impor di
Amerika Serikat meskipun pengenaan tugas persen terhadap
377 segar impor
Cina bawang putih yang dikenakan pada
tahun 1994. Sebelum pengenaan
tugas antidumping Cina adalah eksportir utamabawang putih
ke Amerika Serikat. Pada tahun 1994,
bawang putih segar Asosiasi Produsen mengajukan antidumpingpermohonan mengklaim harga bawang putih Cina
adalah kurang dari biaya produksidi
China
dan merugikan industri
AS. Tarif berhasil menurunkan Cinaimpor bawang
putih segar selama beberapa tahun, sehingga Meksiko untuk
menebus beberapa China mantan
pangsa impor AS bawang
putih segar Namun impor bawang putih, dari Cina telah meningkat lebih dari
250 persen antara tahun 2001
dan 2004, sementara Meksiko impor telah menurun sejak tahun 2001. Peningkatan impor China
dikatakan karena celah dalam undang-undang yang melibatkan impor cara bawang putih
segar dari pengirim baru, yang tidak terlibat dalam urutan antidumping, ditangani. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Juni
2011 pemasukan impor bawang putih oleh Indonesia terbesar berasal dari China
sebesar 47.000 ton dengan nilai US$ 33,168 juta dan Taiwan sebesar 270 ton
dengan nilai US$ 177.000. Bagaimana mengatasi besarnya impor bawang putih yang
begitu besar? Tentunya harus bersinergi antara pemangku kepentingan untuk
membantu petani local dalam pengembangan bawang putih lebih baik lagi dalam
peningkatan dan pembudidayaan bawang putih.
Monday, January 28, 2013
Potensi Kemiri dan Produk Olahannya dalam Peluang Usaha Agribisnis
Kemiri (Aleurites
moluccana) berkembang di Indonesia di daerah-daerah seperti Sumatera Barat, Bengkulu,
Lampung, Sumatera Selatan, Sumatera Utara, Jawa Barat, Kalimanatan Selatan,
Kalimanatan Timur, Bali, Lombok, Sulawesi, Maluku, Timor, Kalimantan Barat,
Bau-Bau dan sekitarnya. Kemiri / candle nut adala
salah satu tanaman industri dari famili Euphorbiaceae (Lawrence, 1964) yang
tersebar didaerah tropik dan subtropik (Purseglove, 1981). Kemiri merupakan
bahan dasar cat, pernis, tinta, sabun, pengawet kayu, minyak rambut dan bahan
pembatik, sedang isi biji sebagai bumbu masak (Heyne, 1987). Tanaman
Kemiri sangat cepat penyebarannya kedaerah lain termasuk Indonesia, karena buah
kemiri sangat mudah tumbuh dengan baik didaeran mana saja termasuk didaerah
tanah berpasir maupun didaerah tanah kapur sekalipun. Secara kimia buah kemiri
banyak mengandung asam linolet, gliserida, palmitat,stearat, miristat, asam
minyak, vitamin B1, protein, dan zat lemak, bagian-bagian yang biasanya
dimanfaatkan sebagai tanaman herbal dari buah kemiri adalah kulit, biji, daun
dan getahnya. (Sources: Berbagai sumber media terkait, Litbang Kementan, data
diolah F. Hero K Purba).
Tanaman kemiri mudah tumbuhnya, namun sampai saat ini
pengusahaannya hanya oleh petani belum dikembangkan secara perkebunan. Areal
pertanaman kemiri di Indonesia seluruhnya saat ini mencapai 205.532 ha.
Produksi pada tahun 2000 mencapai 74.319 ton, dimana 679 ton diantaranya di
eskpor dengan nilai US$ 483.000.-. Kemiri (kemiri) dari Indonesia. Beberapa
bagian tanaman telah digunakan dalam pengobatan tradisional di sebagian besar
daerah di mana ia asli. Minyak adalah iritan dan pencahar dan kadang-kadang
digunakan seperti minyak jarak. Minyak kemiri juga digunakan sebagai stimulan
rambut atau aditif untuk sistem perawatan rambut. Di Jepang yang kulitnya telah
digunakan pada tumor. Di Sumatera, biji ditumbuk, dibakar dengan arang, akan
diterapkan di sekitar pusar untuk costiveness. Di daerah Malaya, kernel pulped
atau daun direbus digunakan dalam tapal obat untuk sakit kepala, demam, bisul,
bengkak sendi, dan gonore. Di Jawa, kulit digunakan untuk diare atau disentri
berdarah.
Tanaman Kemiri merupakan salah
satu sumber dana cadangan untuk menutupi kebutuhan masyarakat. Biji kemiri tahan disimpan sampai
dua tahun, sehingga memungkinkan petani untuk menjualnya pada saat dibutuhkan.
Kemiri merupakan komoditi yang mempunyai prospek pasar yang cukup luas, baik di
dalam maupun di luar negeri. Kemiri mempunyai nilai ekonomi tinggi sebagai
bahan produk mulai dari penyedap makanan sampai bahan baku industri dan perabot
rumah tangga. Produk kemiri dapat dimanfaatkan sebagai bumbu masak,
obat-obatan, minyak kemiri untuk perawatan rambut dan kecantikan, bahan baku industri
sabun dan cat, kayu bakar, korek api, perabot rumah tangga, papan pengepak,
pulp, dan vinir kayu lapis. Pengem,bangan tanaman kemiri di
Indonesia perlu mendapat perhatian dalam meningkatkan taraf kehidupan petani
dengan melihat prospek dari berbagai jenis kemiri yang di budidayakan.
Friday, January 25, 2013
Pengembangan Potensi dan Peluang Kacang Tanah
Permintaan didalam
negeri dan semakin beragamnya produk-produk olahan yang berbahan baku kacang tanah yang
dihasilkan oleh industri berskala rumah tangga maupun oleh industri sedang dan
industri besar. Pengembangan kacang tanah dibeberapa wilayah
Provinsi. Sentra kacang tanah adalah Provinsi Jawa
Tengah, Jawa Timur, Jawa barat, D.I.Yogyakarta, Nusa Tenggara barat, Sulawesi
Selatan, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Selatan, Sumatera utara dan Sumatera
Barat. Peta industri kacang tanah terdapat di Provinsi Jateng, NTB, NTT dan Sulawesi Selatan. Jika melihat data bahwa selama Januari-April 2012, realisasi impor
kacang tanah telah mencapai 50.378 ton. Kebutuhan kacang tanah dalam negeri
mencapai 799.194 ton sedangkan kemampuan produksi atau yang kita targetkan 706
ribu ton, masih ada kekurangan 92 ribu ton. Di Indonesia, tanaman Kacang Tanah
cocok ditanam didataran rendah yang berketinggian dibawah 500 m diatas
permukaan laut. lklim yang dibutuhkan tanaman Kacang Tanah adalah bersuhu
tinggi antara 25°C - 32°C, sedikit lembab ( rH 65 % - 75 % ), curah hujan 800
mm -1300 mm per tahun, tempat terbuka. (Data Wikipedia, data media, data BPS,
data diolah F. Hero K. Purba) Kacang tanah (Arachis hypogaea L.),
mengandung Omega 3 yang merupakan lemak tak jenuh ganda dan Omega 9 yang
merupakan lemak tak jenuh tunggal. Dalam 1 0ns kacang tanah terdapat 18
gram Omega 3 dan 17 gram Omega 9. Kacang tanah mengandung fitosterol yang
justru dapat menurunkan kadar kolesterol dan level trigliserida, dengan cara
menahan penyerapan kolesterol dari makanan yang disirkulasikan dalam darah dan
mengurangi penyerapan kembali kolesterol dari hati, serta tetap menjaga HDL
kolesterol.
Budi daya kacang tanah memberikan keuntungan yang lebih tinggi
dibandingkan dengan tanaman palawija lain seperti jagung, kedelai, dan kacang
hijau. Di samping itu, kacang tanah merupakan tanaman
komersial dan sebagai sumber pendapatan penting bagi petani di lahan kering dan
lahan bekas sawah. Risiko kegagalan panen kacang tanah akibat serangan hama dan
penyakit lebih kecil dibandingkan dengan kedelai. Volume impor
kacang tanah mencapai 164.000 ton dengan nilai 2006 US$ 54 juta, tahun 2007 sebanyak
173.000 ton dengan nilai US$ 62 juta, tahun 2008 sebanyak 205.000 ton dengan
nilai US$ 99,6 juta.Sentra kacang tanah terpusat
di Pulau Jawa, Sumatra Utara, Sulawesi dan kini telah ditanam di seluruh
Indonesia. Dari data yang di peroleh dari BPS (Badan Pusat Statistik) di tiap
provinsi di Indonesa pada tahun 2009, menunjukan bahwa di Indonesia luas areal
pertanaman kacang tanah sekitar 628.660 ha dan produksinya sekitar 763.507 Ton.
Dari tahun ke tahun luas areal pertanaman kacang tanah di Indonesia semakin
menyempit, pada tahun 2006 seluas 706.753 hektar menjadi 660.480 hektar pada
tahun 2007 Konsumsi kacang tanah di Indonesia sebesar 4,2 kg per kapita pada
tahun 2011. Dengan jumlah penduduk 237 juta jiwa pada tahun yang diperlukan
kacang tanah sebanyak 1 juta ton. kacang tanah termasuk komoditas pangan yang
mempunyai nilai ekonomi cukup tinggi, hal itu terlihat dari kontribusi
komoditas ini terhadap pendapatan petani di Kabupaten Tuban yang merupakan
penghasil utama kacang tanah di Jawa Timur mencapai 65%. Kacang tanah merupkan tanaman produksi pangan yang cukup
berarti bagi petani. Produk utamanya adalah biji kacang dengan kandungn protein
dan minyak yang cukup tinggi. Potensi dan pengembangan kacang tanah diharapkan
dapat dikembangkan agar tidak selalu ketergantungan akan impor.
Wednesday, January 23, 2013
Potensi dan Perkembangan Kedelai Dunia dalam Pemasaran Global
Produksi kedelai tahun lalu mengalami penurunan
sebesar 7,99 persen. Produksi 2012 hanya mencapai 783.000 ton, lebih rendah
dari tahun 2011 yang bisa mencapai 851.000 ton. Penurunan produksi disebabkan
keengganan petani menanam komoditas ini. Selain margin keuntungannya kecil,
kedelai mudah terserang penyakit. Produksi pangan di Indonesia
berkaitan dengan terpusatnya penduduk dan produksi di Jawa, dan pesatnya
pertumbuhan penduduk. Luas Jawa hanya 7% dari seluruh luas Indonesia, tetapi dihuni kurang
lebih 60% dari seluruh penduduknya. Dengan demikian 60% dari 17,4 juta keluarga
petani menggarap kurang dari 0,5 ha lahan pertanian, sedangkan 5% merupakan
petani yang tidak memiliki lahan
(Sources
data newspaper sindonews, other resources, data diolah F. Hero K. Purba).
Perkembangan harga
kedele tahun 2012 yakni Rp 6.700 per
kilogram, sementara di tingkat konsumen Rp 7.000-Rp 7.050 per kilogram.
Sementara sebelumnya, harga kedelai sempat menyentuh level Rp 8.300 per
kilogram pada Juni-September 2012. Harga kedelai terendah di dalam negeri
sempat terjadi 5 bulan lalu, di harga Rp 5.600 per kg. Badan Pengawas
Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti). Menurut data dari TradeMap (2012),
impor kedelai telah meningkat secara akselerasi sebesar 85% selama 10 tahun
terakhir. Misalnya, pada 2001, impor biji kedelai tercatat 1,14 juta ton,
tetapi pada tahun 2011, impor biji kedelai bisa tembus menjadi 2,09 juta ton. Data Badan Pusat Statistik, tahun 2011,
produksi kedelai lokal hanya 851.286 ton atau 29 persen dari total kebutuhan.
Karena itu, Indonesia harus mengimpor kedelai 2.087.986 ton untuk memenuhi 71
persen kebutuhan kedelai dalam negeri. Pada tahun 2012, total kebutuhan kedelai
nasional 2,2 juta ton. Jumlah tersebut akan diserap untuk pangan atau perajin
83,7 persen, industri kecap, tauco, dan lainnya 14,7 persen, benih 1,2 persen,
dan untuk pakan 0,4 persen. Anomali cuaca yang melanda Amerika Serikat dan
Amerika Selatan, pasokan kedelai pun turun dan harganya melonjak. Harga kedelai
internasional pada minggu ke-3 Juli 2012 mencapai 622 dollar AS per ton atau Rp
8.345 per kilogram untuk harga paritas impornya di dalam negeri. Untuk impor
kedelai terbesar Indonesia berasal dari Amerika Serikat dengan jumlah 1.847.900
ton pada tahun 2011. Menyusul impor dari Malaysia 120.074 ton, Argentina 73.037
ton, Uruguay 16.825 ton, dan Brasil 13.550 ton.Tempe yang merupakan makanan
khas tradisional Indonesia bisa dikelompokkan dalam kategori pangan fungsional
yang mempunyai manfaat kesehatan di luar kandungan gizinya. Selain
lecithin yang merupakan unsur gizi, kedelai juga mengandung genistein (senyawa
nongizi) yang bersifat antikanker. Untuk itu perlu pengembangan kedelai untuk
produksi nasional, konsumsi kedelai penduduk Indonesia seiring dengan bertambahnya jumlah
penduduk serta berkembangnya industri pangan olahan yang berbahan baku kedelai
tidak diimbangi dengan produksi dalam negeri yang mencukupi sehingga impor kedelai terus dilakukan untuk
memenuhi kebutuhan dalam negeri.
Tuesday, January 22, 2013
Bisnis Philosophy Terapan Menghadapi Persaingan Pasar Global
Sebuah bisnis atau usaha yang tidak
hanya menghasilkan keutungan materi, dan memberikan manfaat bagi konsumen. Kemampuan
dalam menciptakan iklim investasi dan lingkungan bisnis yang yang lebih kondusif
membuat perekonomian masing-masing negara memiliki keunggulan tersendiri.
Indonesia misalnya sudah lama menyikapi secara akademis arus globalisasi
sebagai suatu kecenderungan yang tidak dapat dihindari. Bahkan proaktif
membuka diri dengan melakukan liberalisasi ekonomi nasional. Strategi dalam
bisnis global telah memasuki arena yang cukup ketat dalam perjuangan suatu
usaha, hal ini dilihat sebagi contoh dalam FTA ASEAN-China yang telah
diberlakukan pada 1 Januari 2010. Persaingan dalam bisnis yang semakin banyak
tantangan yang dihadapi dengan peningkan mutu dan services selalu sangat
diperhatikan. Para pelaku usaha harus benar-benar menerapkan
strategi right to protect with good
product and services. Di dalam kehidupan berbisnis menjalin hubungan dengan
orang lain, kita juga harus mengedepankan filosofi bisnis. Seseorang jika ingin
dihormati dan dihargai orang lain maka terlebih dahulu yang harus dilakukan
adalah menghormati dan menghargai orang lain. Menurut Thomas John Watson, Sr. founder
dari IBM (International Business Machine) alias Big Blue. Salah satu kutipan mashurnya adalah “THINK”
(Berpikir). Begitu luar biasanya satu kata ini, sampai-sampai gambar di atas
dipampang di setiap ruang di semua gedung IBM waktu Beliau masih menjabat
menjadi Chairman.
Semua stationary
dan merchandise
juga terdapat slogan ini. Majalah bulanan IBM juga bernama sama, “Think”. Watson mendorong semua orang dalam
organisasi bisnisnya untuk terus “berpikir aktif”. Nilai dalam suatu bisnis yang menjadi ruh
sebuah usaha. Dengan nilai-nilai yang dipercayai dan dilaksanakan itu, bisnis Anda
memiliki pegangan bagaimana seharusnya bertindak.
Berkarya dalam
membangun suatu bisnis adalah mengisi waktu-waktu dengan bekerja, berwirausaha,
berbisnis, intinya jangan sampai kita membiarkan sedetik pun dalam hari-hari
kita tidak terisi dengan karya nyata, tidak terisi dengan kegiatan yang
bermanfaat. Ibarat barisan semut dengan Kepedulian diantara semut. Semut
akan saling bersentuhan bila mereka bertemu dan berpapasan yang mungkin bila
diterjemahkan dalam bahasa hal ini adalah adanya tegur sapa dan bersalaman bila
bertemu dan berjumpa dimana saja. ini menyimbolkan bahwa diantara kedua belah
pihak terjalin kepedulian dan keakraban yang tinggi. Dimana ada moment atau
ruang untuk “bershare” antara kedua belah pihak untuk menanyakan “uneg-uneg” /
keniginan yang belum tercapai dalam diri satu pihak, pihak lainnya jadilah
pendengar setia dan kalau mungkin ada masalah, pecahkan problema itu secara
bersama-sama, yakinkan di bisnis ini kita adalah sama dan tidak ada kasta yang
membentengi pergaulan kita. Kita berjuang bersama-sama untuk meraih tujuan
hidup yang lebih baik. Dalam pelajaran kepada semut tersebut merupakan suatu Philosophy
Business bagaimana kita saling bersatu padu dalam membangun bisnis dengan
taktik dan strategi yang berkesinambungan sesuai dengan era yang ada, serta
mengikuti perkembangan yang ada, terutama untuk perusahaan yang bergerak dalam
bentuk produk yang dihasilkan untuk dipasarkan kepada konsumen. Dengan meraih
kesuksesan karena rantai kerjasamanya yang luar biasa diantara pengikat
didalamnya dan saling membangun. dalam era desentralisasi dan globalisasi sekarang,
setiap masyarakat di daerah menghadapi tantangan yang berbeda dari lingkungan
eksternal. Dalam pemecahan masalah tidak dapat dilakukan dengan kebijakan sama
yang berlaku umum dari tingkat pusat. Kebijakan dan strategi yang dikembangkan
haruslah sesuai dengan spesifikasi atau kondisi yang dibutuhkan oleh daerah
yang bersangkutan.
Masalah daerah memerlukan solusi kedaerahan. Wewenang yang selama ini
dipengang pemerintah pusat harus diberikan kepada pemerintah daerah untuk
menangani masalah di daerahnya. Dalam kaitan ini, strategi pembangunan daerah haruslah
dilakukan dengan proses kolaborasi berbagai unsur terkait dengan masyarakat di
daerah. Kebijakan dan strategi yang dikembangakan harus menggunakan sumberdaya
lokal yang efisien, termasuk sumber daya alam, sumber daya manusia, dan sumber
daya budaya. Lintas pelaku di masyarakat harus bekerja sama untuk meningkatkan
nilai sumberdaya setempat. Dalam
penerapannya ada empat filosofi yang ditarapkan di perusahaannya, yakni pertama, kejujuran, tidak memberi informasi
yang menyesatkan kepada pelanggan. Kedua,
memberikan nilai lebih pada hasil karyanya terhadap uang jasa yang di terima.
Ketiga, pelayanan yang baik kepada Pelanggan, Keempat inovasi dan kreatif
terhadap produk yang diciptakan untuk bisnis/peluang usaha. Menggapai
kesuksesan dalam bisnis dan kehidupan
yang penuh intrik dan strategi dalam penerapannya tergantung bagaimana kita
melihat peluang dan cara yang terbaik yang kita lakukan. (source: Philip
Kotler, Thomas John Watson, Sr. founder dari IBM, other resources material, related data diolah oleh
Frans Hero K. Purba)
Monday, January 21, 2013
Green Economy dalam Konsep Pembangunan Berkelanjutan
Dalam konsep Green Economy ialah
manifestasi dari pembangunan berkelanjutan (sustainable
development). Green economy diharapkan dapat berperan untuk menggantikan
model ekonomi “penjahat mafia” yang boros, timpang, dan tidak ramah lingkungan.
Green economy dibangun atas dasar kesadaran akan pentingnya ekosistem yang
menyeimbangkan aktivitas pelaku ekonomi. Green Economy berarti menempatkan
posisi dan peran manusia menjadi sangat sentral untuk melaksanakan konsep green economy yang seperti itu
dasar-dasarnya. Lebih dari itu berarti pula manusia dituntut untuk menggunakan
akal sehatnya dalam mengelola rumah tangganya (rumahtangga orang seorang,
rumahtangga masyarakat, negara dan bangsa). Ekonomi hijau / Green Economy adalah salah
satu yang menghasilkan ekuitas kesejahteraan dan sosial baik manusia, sedangkan
secara signifikan mengurangi risiko lingkungan dan
ekonomi hijau ekologi adalah ekonomi atau model pembangunan ekonomi berdasarkan pada pembangunan berkelanjutan dan pengetahuan
ekonomi ekologis.
Dalam krisis global meliputi dari 3 F (Food, Fuel, Finance) /keuangan,
makanan dan bahan bakar) yang dimodifikasi konteks global ketika membandingkan
dengan situasi pada tahun 2007:
pengangguran meningkat 18-51 juta dan jumlah orang sangat miskin meningkat
setidaknya 100 juta orang di seluruh dunia; tagihan energi di negara berkembang meningkat sebesar 400
miliar USD, dan harga pangan meningkat sebesar 324 miliar USD untuk negara
berkembang. Sebagai tanggapan, ada upaya menonjol dan mahal untuk menempatkan
ekonomi kembali pada kakinya, meskipun sebagian besar dengan dasar yang sama
seperti sebelumnya. Namun banyak yang percaya bahwa krisis adalah kesempatan
untuk mengubah organisasi ekonomi - sehingga tidak lagi mengutamakan
pertumbuhan ekonomi lebih kelestarian lingkungan, keadilan sosial dan
kesetaraan. Model yang dominan ekonomi kita telah membawa kita untuk
mengkonsumsi lebih dari biomassa bumi menghasilkan secara berkelanjutan, yaitu
jejak kolektif ekologi kita sudah melebihi planet bumi. Kami habis modal alam
yang jasa ekosistem merupakan bagian penting dari kesejahteraan masyarakat
miskin, sehingga memperburuk kemiskinan persisten. Para risiko global model
yang dominan kita diciptakan - baik risiko sosial dari kesenjangan distribusi
gigih dan luas, dan risiko lingkungan dari emisi gas rumah kaca jauh melebihi
daya serap bumi - adalah ancaman serius bagi kita sendiri dan generasi
mendatang. Pada tingkat internasional saat ini momentum yang signifikan untuk
mendorong transisi ke ekonomi hijau: jumlah yang sangat penting dari pertemuan
internasional berlangsung tahun lalu di mana pemerintah telah mendukung
transisi ekonomi hijau. Dari catatan khusus adalah Keputusan pada Desember 2009
oleh Majelis Umum PBB berdasarkan Resolusi 64/236 untuk mengadakan Konferensi
PBB tentang Pembangunan Berkelanjutan di Rio de Janeiro pada 2012 (Rio +20).
Tema untuk Rio +20 akan mencakup: "ekonomi hijau dalam konteks
pemberantasan kemiskinan dan pembangunan berkelanjutan dan kerangka kelembagaan
untuk pembangunan berkelanjutan". Sebuah ekonomi hijau / Green Economy
biasanya dipahami sebagai suatu sistem ekonomi yang kompatibel dengan
lingkungan alam, ramah lingkungan, adalah ekologi, dan untuk banyak kelompok,
juga adil secara sosial. Atribut ini adalah kondisi yang harus dikenakan pada
ekonomi dari perspektif banyak pendukung ekonomi hijau. Konsep konvensional
ekonomi hijau mungkin alternatif digambarkan sebagai "penghijauan
ekonomi". Beberapa kriteria mendasar untuk memenuhi kondisi ini telah
berdiri sejak Rio, seperti menggunakan sumber daya terbarukan dalam kapasitas
regeneratif mereka, sehingga untuk hilangnya sumber daya tak terbarukan dengan
menciptakan pengganti terbarukan mereka, membatasi polusi dalam fungsi wastafel
alam, dan memelihara ekosistem stabilitas dan ketahanan. Kondisi untuk keadilan
sosial dapat meliputi: 1) tidak mengorbankan kemampuan generasi mendatang untuk
memenuhi kebutuhan mereka, 2) Hak-hak negara-negara miskin dan orang-orang
miskin untuk pengembangan dan kewajiban negara-negara kaya dan orang kaya untuk
mengubah tingkat konsumsi mereka yang berlebihan, 3) perlakuan yang setara
perempuan dalam akses ke sumber daya dan peluang, dan 4) menjamin kondisi kerja
yang layak. Selain itu, isu-isu good governance dan demokrasi juga dilihat
sebagai penting untuk menjamin keadilan sosial dan ekuitas. Kurang dimengerti
tetapi harus dari suatu kepentingan yang lebih besar adalah ekonomi hijau
sebagai sebuah sistem ekonomi yang didominasi oleh investasi dalam, menghasilkan,
perdagangan, distribusi, dan produk mengkonsumsi meningkatkan lingkungan tidak
hanya ramah lingkungan tetapi juga dan jasa. Dalam hal ini, kondisi hijau
banyak seperti yang tercantum di atas seharusnya tidak lagi dilihat sebagai
kendala pada ekonomi, melainkan mereka harus dianggap sebagai kekuatan yang
menghasilkan peluang ekonomi baru. Ini tentang perluasan dan pembentukan
kembali, tidak mengurangi, ruang untuk pembangunan ekonomi dan pengurangan
kemiskinan. Green Economy adalah salah satu didominasi dan didorong oleh permintaan,
dan penawaran, produk ramah lingkungan dan meningkatkan lingkungan dan jasa,
yang pada gilirannya menjaga dan meningkatkan kesejahteraan manusia. Sebuah
indikator mendefinisikan ekonomi hijau, sesuai, adalah bagian dari produk ramah
lingkungan dan meningkatkan lingkungan dan layanan secara keseluruhan dalam
total output dan kesempatan kerja. Dalam hal ini, Green Ekonomi
merupakan sistem aktivitas ekonomi
yang berhubungan dengan produksi,
distribusi dan konsumsi barang dan
jasa yang menghasilkan manusia
meningkatkan kesejahteraan dalam jangka panjang, sementara tidak mengekspos generasi mendatang untuk risiko lingkungan yang signifikan dan kelangkaan ekologis. (Berbagai sumber terkait,
Media, UNEP, Wikipedia, data diolah F. Hero K. Purba). Green Economy Initiative yang diluncurkan oleh Program
Lingkungan PBB pada Oktober 2008 bertujuan merebut peluang ini konsep modern
dari ekonomi hijau yang ditawarkan. Ini berusaha untuk menyelesaikan dua tugas.
Pertama, ia mencoba untuk membuat "luar-anekdot" kasus makroekonomi
untuk berinvestasi di sektor-sektor yang menghasilkan produk ramah lingkungan
atau lingkungan meningkatkan dan jasa ("Investasi Hijau"). Dengan
"kasus ekonomi makro", itu terutama merujuk pada kontribusi investasi
hijau untuk output dan pertumbuhan lapangan kerja. Kedua, inisiatif mencoba
memberikan panduan bagaimana untuk meningkatkan pro-poor investasi hijau.
Tujuannya adalah untuk mendorong dan memungkinkan pembuat kebijakan untuk
mendukung investasi hijau meningkat baik dari sektor publik dan swasta.
Friday, January 18, 2013
Membangun Diversifikasi Pangan dalam Pengembangan Potensi Agribisnis Lokal
Keanekaragaman hayati
Indonesia memiliki banyak varian konsumsi pokok seperti singkong, talas,
jagung, sagu dan lain sebagainya. Diversifikasi pangan memang merupakan salah
satu prasyaratan pokok dalam konsumsi pangan yang cukup mutu dan gizinya. Kualitas
konsumsi pangan masyarakat dinilai masih rendah karena konsumsi karbohidrat
masih tinggi, sedangkan konsumsi protein, kacang-kacangan, dan umbi-umbian
rendah. Indonesia tidak sepenuhnya
swasembada pangan, dalam artian tidak seluruh wilayah dapat memenuhi sendiri
kebutuhan pangannya yang beraneka ragam, sehingga pada saat tertentu memerlukan
impor. Dengan jumlah penduduk pada tahun 2001 sekitar 204 juta jiwa dan pada
tahun 2012 diperkirakan akan mencapai 237 juta jiwa, serta permasalahan lain
seperti kapasitas produksi panan Nasional yang semakin terbatas karena
aktivitas ekonomi dan penciutan lahan karena alih fungsi. Diversifikasi pangan untuk aneka olahan dari Produk
pertanian akan berjalan efektif apabila industri makanan dan minuman Indonesia
telah mapan untuk mengolah ratusan jenis pangan bermutu tinggi yang dapat di
produksi negeri ini. Upaya diversifikasi pangan sebagai salah satu solusi
mencukupi kebutuhan pangan pun terus dilakukan oleh pemerintah dengan program
pengembangan diversfikasi olahan produk seperti pengembangan produk umbi-umbian
sebagai pengganti beras sebagai makanan pokok, pengembangan produk olahan.
Menurut UU No.7 tahun 1996, Ketahanan pangan adalah kondisi terpenuhinya pangan
bagi rumah tangga yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik dalam
jumlah maupun mutunya, aman, merata, dan terjangkau. Program untuk
diversifikasi konsumsi pangan telah ada sejak dahulu, namun dalam perjalanannya
menghadapi berbagai kendala baik dalam konsep maupun pelaksanaannya. Beberapa
kelemahan diversifikasi konsumsi pangan masa lalu adalah (1) Distorsi konsep ke
aplikasi, diversifikasi konsumsi pangan bias pada aspek produksi penyediaan;
(2) Penyempitan arti, diversifikasi konsumsi pangan bias pada pangan pokok dan
energi politik untuk komoditas beras sangat dominan; (3) Koordinasi kurang
optimum, tidak ada lembaga yang menangani secara khusus dan berkelanjutan; (4)
Kebijakan antara satu departemen dengan departemen lainnya kontra produktif
terhadap perwujudan diversifikasi konsumsi pangan; (5) Kebijakan yang
sentralistik dan penyeragaman, mengabaikan aspek budaya dan potensi pangan
lokal; (6) Riset diversifikasi konsumsi pangan masih lemah, bias pada beras,
terpusat di Jawa-Bali, pada on-farm, dana hanya dari pemerintah pusat (7)
Ketiadaan alat ukur keberhasilan program, program bersifat partial tidak
berkelanjutan dan tidak memiliki target kuantitatif yang disepakati bersama;
(8) Kurangnya kemitraan dengan swasta/industri dan LSM; (9) Ketidakseimbangan
perbandingan antara biaya pengembangan dan harga produk altematif dengan beras,
(Ariani dan Ashari, 2003; Martianto, 2005, Krisnamurthi, 2003).
Dalam masalah peningkatan produksi pangan di dalam
negeri ini sudah sering diserukan banyak pihak sejak beberapa tahun ini. Faktanya, hingga
saat ini pemerintah selalu mengambil jalan pintas membuka keran impor untuk
memenuhi kebutuhan pangan rakyatnya. Jika kita sadari awal pemerintah serius
membenahi sektor produksi pertanian, Indonesia tak perlu terlalu tergantung
pada impor pangan seperti sekarang ini.Di sisi lain, ancaman krisis pangan di
Indonesia makin terlihat nyata seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk dan
tidak adanya kebijakan pangan yang kuat. Selain itu, maraknya alih fungsi
lahan-lahan pertanian menjadi peruntukan selain pertanian, juga menambah
semrawutnya masalah. Klaim pemerintah untuk menjaga tanah pertanian yang subur
hanya untuk pangan dan dijamin tidak ada konversi ke penggunaan lainnya hingga
kini realisasinya masih dipertanyakan publik.
Kualitas konsumsi pangan penduduk Indonesia
pada 2011 untuk padi-padian masih 316 gram, padahal idealnya 275 gram. Untuk Kebijakan diversifikasi pangan
menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan serapan produk dalam negeri oleh
masyarakat. Selain itu, kegiatan riil berupa pameran juga bisa membuka
cakrawala pengetahuan terhadap produk dalam negeri. Jika kita analisa
bahwa Diversifikasi pangan dari aspek konsumsi
mencakup perilaku yang didasari pertimbangan ekonomis / pendapatan dan harga
komoditas dan nonekonomis (selera, kebiasaan dan pengetahuan). Produk
agribisnis lokal setiap wilayah perlu dikembangkan dengan potensi setiap daerah
baikm Kabupaten/ kota dalam pengembangan pangan. Diversifikasi pangan dan pola konsumsi ini secara dinamis mengalami
perubahan. Jadi, diversifikasi pangan selain merupakan upaya mengurangi
ketergantungan pada beras, juga penganekaragaman dari beras ke sumber kalori
dan protein lainnya yang lebih berkualitas. (Berbagai sumber media terkait,
artikel pangan, data diolah F. Hero K. Purba)
Solusi Bersama Mengatasi Banjir (Solution for Flood) untuk Kepentingan Rakyat
Banjir terjadi hampir diseluruh wilayah Jakarta dan sekitarnya, di di minggu kedua bulan Januari 2013 ini yang mengakibatkan keresahan di mata masyarakat. Dimana daerah Ibukota DKI Jakarta dikepung banjir sejak hari Kamis 17 Januari 2013. Banjir ini tidak hanya menggenangi perumahan, luapan air bahkan sudah tumpah ke jalan-jalan protokol, seperti Jalan MH Thamrin, Jalan Jenderal Sudirman, dan Jalan Gatot Subroto. Bahkan Istana Negara terpaksa harus basah-basahan karena air yang mengalir masuk ke kantor Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Bagaimana kita menyelesaikan solusi bersama untuk mengatasi banjir ini. Hal ini tidak bisa dianggap sepele, karena air hujan yang terus berjatuhan di wilayah Jakarta harus menjadi pertimbangan untuk mengatasi dampaknya. Daerah resapan adalah daerah yang saat hujan turun, tanah di bawahnya dapat menyerap air itu agar tidak terjadi aliran permukaan (surface run-off). Dengan mengubah permukaan puncak bukit menjadi semen, tanpa pepohonan, maka seberapa air yang tidak bisa diserap, dan mengalir di permukaan, lalu menjadi banjir. Dengan menanami bukit-bukit itu, tanah kembali memiliki kemampuan daya serap sehingga air dapat terserap. Secara alami, akar pepohonan bahkan rumput dapat mengurangi aliran air permukaan. Maka, dengan menanam pohon dan tumbuhan lain, banjir dapat dikurangi. (Berbagai sumber media terkait, flood solution, hardware solution flood, data diolah F. Hero K. Purba). Yang Kedua yaitu kita harus memerhatikan daerah aliran sungai (DAS). Daerah ini sangat penting, dan menurut Keppres no 32 tahun 1990 mengenai kawasan lindung, Langkah ini pernah terjadi pada sungai Rhein di Eropa karena dilakukan pelurusan sungai. Sungai dibuat berkelok kelok sehingga arus sungai dapat diredam dan tidak merusak tepi sungai. Pembetonan juga akan mengakibatkan percepatan aliran sungai sehingga sedimentasi juga lebih mudah terjadi. Dan cara yang Ketiga : Harus adanya peraturan Pemerintah yang tegas. Dimana peraturan yang sudah ada sebaiknya dilaksanakan. Minimal ada tim yang kenar-benar kompeten yang mampu mengatur pelaksanaan UU, PP, Keppres, dll. Ketegasan itu juga harus adil. Bukan berpihak pada perseorangan, institusi, ataupun lembaga apapun. Manajemen Banjir (Flood Management) dan solusi pengendaliannya di perlukan disaat kejadian terjadi.
Seperti di Australia yang memiliki PowerDrain, terdiri dari tugas berat
polimer tahan lama saluran drainase beton
modular. Untuk memastikan
efisiensi hidrolik optimal
untuk proyek ini, saluran pracetak berkumpul
untuk menghasilkan berjalan miring, sehingga jatuh
di bagian datar dari Jalan Pulau Bribie.
PowerDrain juga menyediakan penguncian keamanan yang tinggi dengan PowerLook dipatenkan
sistem penguncian, memungkinkan cepat dan mudah pas
dan penghapusan Grates untuk memfasilitasi operasi pemeliharaan jalan.
Sistem ini juga dirancang dengan lugs shunt
anti dan fitur penyerap
goncangan untuk menahan grates
di tempat sementara memberikan menahan diri dari gerakan roda longitudinal
dan getaran lalu lintas umum.
Menanggapi sejumlah bencana dan peristiwa diberbagai negara termasuk
banjir, tornado, kebakaran
hutan, badai es, badai salju dan gempa
bumi, tsunami membutuhkan banyak koordinasi
dengan manajemen darurat lokal,
penegakan hukum baik diseluruh wilayah di
seluruh kabupaten / kota sekitarnya.
Hal ini selalu merupakan upaya tim untuk mengatasi respon terhadap situasi yang sedang
terjadi dan melindungi warga
negara,
Thursday, January 17, 2013
Pengembangan dan Peluang Potensi Ubi Jalar dalam Prospek Usaha Pertanian
Indonesia merupakan salah satu negara produsen ubi jalar (Impomea Batatas) Negara produsen utama ubi jalar dunia antara
lain Cina, Uganda, Nigeria, Indonesia, Vietnam, Jepang, India, dan lainnya.
Ekspor ubi jalar pada umumnya ditujukan ke Malaysia, Singapura, Jepang, Saint
Helena, Malta, AS, Arab Saudi, Taiwan dan beberapa Negara Afrika seperti
Nigeria dan Etiopia (FAO). Negara pengimpor ubi jalar Indonesia antara lain:
Singapura, Belanda, Amerika Serikat, Jepang, Malaysia, Taiwan, Cina, Korea. Di
luar negeri, khususnya di negara-negara maju, ubi jalar dijadikan makanan mewah
dan bahan baku aneka industri, seperti industri fermentasi, tekstil, lem,
kosmetika, farmasi, dan sirup. Ubi jalar merupakan salah satu tanaman pangan
yang mempunyai keistimewaan ditinjau dari nilai gizinya, yakni sebagai sumber
kalori (123 – 136 kal/100g), vitamin (A dan C) serta mineral (kalium, besi dan
fosfor) (Ditjen Bina Produksi Tanaman Pangan, 2002). Permintaan ubi jalar
sebagian besar (85 persen) untuk memenuhi kebutuhan konsumsi manusia, sekitar 2
persen untuk pakan ternak, 2,5 persen untuk bahan baku industri dan 10,5 hilang
karena proses panen dan pasca panen (Hafsah, 2004), berbagai sumber terkat,
data diolah F. Hero K. Purba)
Produk olahan pemanfaatan tepung ubi jalar sebagai pensubstitusi
tepung terigu untuk bahan baku
kue diharapkan dapat mengurangi penggunaan tepung
terigu, sehingga impor tepung terigu dapat dikurangi
dan juga dapat meningkatkan nilai tambah ubi jalar. Tepung ubi jalar dapat
diguna-kan sebagai bahan pembuatan kue, misalnya kue kering, kue lapis, dan cake (Antarlina,
1998). Beberapa negara maju,
misalnya Jepang, Taiwan, Korea, Cina, dan Amerika, penggunaan ubi jalar sebagai
bahan pangan sudah dilakukan secara optimal. Ubi jalar diolah menjadi berbagai
produk makanan, mmisalnya mie instan, tepung granula, saos, kremes, keripik,
kue, roti, sirup, makanan bayi, dan manisan yang semuanya disajikan dalam
kaleng atau packing / bungkusan yang menarik. Ubi jalar sebagai
salah satu komoditas pertanian penghasil karbohidrat sudah tidak disangsikan
lagi bagi masyarakat. Ubi jalar memiliki peran penting sebagai cadangan pangan
yang bila produksi padi tidak mencukupi lagi, ubi jalar dapat dijadikan sebagai
bahan pangan substitusi beras.
Wednesday, January 16, 2013
Marketing Politik Menjelang Pemilu 2014
Dalam hal ini Komisi Pemilihan Umum (KPU)
telah menyelesaikan penentuan nomor urut partai politik peserta Pemilu 2014.
Sepuluh partai politik yang lolos verifikasi faktual telah mendapatkan nomor
urut peserta Pemilu 2014. Adapun hasil pengundian nomor urut parpol:Nomor urut
1: Partai Nasional Demokrat (Partai Nasdem) Nomor urut 2: Partai Kebangkitan
Bangsa (PKB)
Nomor urut 3: Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Nomor urut 4: Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P)Nomor urut 5: Partai Golongan Karya (Partai Golkar)Nomor urut 6: Partai Gerakan Indonesia Raya (Partai Gerindra) Nomor urut 7: Partai Demokrat, Nomor urut 8: Partai Amanat Nasional (PAN), Nomor urut 9: Partai Persatuan Pembangunan (PPP),Nomor urut 10: Partai Hati Nurani Rakyat (Partai Hanura).
Nomor urut 3: Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Nomor urut 4: Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P)Nomor urut 5: Partai Golongan Karya (Partai Golkar)Nomor urut 6: Partai Gerakan Indonesia Raya (Partai Gerindra) Nomor urut 7: Partai Demokrat, Nomor urut 8: Partai Amanat Nasional (PAN), Nomor urut 9: Partai Persatuan Pembangunan (PPP),Nomor urut 10: Partai Hati Nurani Rakyat (Partai Hanura).
Meskipun
ada banyak
contoh politisi dengan teknik
pemasaran mereka saat ini, dan ada banyak politisi yang hanya mengandalkan pemasaran untuk mempertahankan posisi mereka kekuasaan, idealnya pemasaran harus digunakan untuk memberikan masyarakat umum ide dari pesan politisi. Apakah
itu waktu pemilu dan politisi harus
memasarkan pandangannya ke nya atau konstituen
dirinya untuk membuktikan bahwa ia
memiliki pegangan yang lebih baik
tentang isu-isu bergerak maju ke istilah baru, atau
melayani sebagai pendukung atau lawan untuk ukuran
legislatif baru dan mencoba untuk meyakinkan basis nya atas
kebenaran pandangan nya, marketing hanya perlu memperluas
ide-ide wakil, tidak
menciptakan mereka atau memalsukan
ide-ide baru dalam dan dari dirinya sendiri. (Berbagai sumber media terkait, data diolah
F. Hero K. Purba)
Pemasaran politik beberapa
kesamaan dengan pemasaran barang dan layanan. Konsumen memilih di antara merek seperti pemilih memilih
di antara calon atau pihak. Konsumen
menampilkan preferensi merek (partai loyalitas
dan identifikasi partai). dan
terpapar media massa (iklan
kampanye) dan penjualan langsung ("get-out-thevote") upaya), yang dapat
mengandalkan daya tarik emosional
dan berbagai pengaruh
sosial. Calon, seperti perusahaan,
pilih posisi produk
(posisi kebijakan), menentukan
promosi mix, (mengalokasikan
sumber daya kampanye), dan melakukan
riset pasar (polling). Keputusan ini perlu memperhitungkan
dan mengantisipasi tindakan pesaing menyiratkan bahwa
calon berpartisipasi dalam permainan dari interaksi strategis. Dalam hal prediksi yang berpengaruh terhadap pemilih tidak hanya akan dibahas dalam lembaga riset opini publik. Pihak parpol dan media pun harus memperhatikan pertanyaan seberapa jauh riset opini itu telah menjadi isu cadangan dalam kampanye lalu dan seberapa jauh prediksi yang dipublikasikan cocok untuk mempengaruhi sikap pemilih dalam jangka waktu yang lama. Sekarang tergantung bagaimana rakyat memilih wakil rakyatnya?
calon berpartisipasi dalam permainan dari interaksi strategis. Dalam hal prediksi yang berpengaruh terhadap pemilih tidak hanya akan dibahas dalam lembaga riset opini publik. Pihak parpol dan media pun harus memperhatikan pertanyaan seberapa jauh riset opini itu telah menjadi isu cadangan dalam kampanye lalu dan seberapa jauh prediksi yang dipublikasikan cocok untuk mempengaruhi sikap pemilih dalam jangka waktu yang lama. Sekarang tergantung bagaimana rakyat memilih wakil rakyatnya?
Subscribe to:
Posts (Atom)