

1. Pisang
yang dimakan buahnya tanpa dimasak yaitu Musa paradisiaca var Sapientum, Musa
nana atau disebut juga Musa cavendishii, Musa sinensis. Misalnya pisang ambon,
susu, raja, cavendish, barangan dan mas.
2. Pisang
yang dimakan setelah buahnya dimasak yaitu M. paradisiaca forma typicaatau
disebut juga M. paradisiaca normalis. Misalnya pisang nangka, tanduk dan kepok.
3. Pisang
berbiji yaitu M. brachycarpa yang di Indonesia dimanfaatkan daunnya.
Misalnya pisang batu dan klutuk.
4. Pisang
yang diambil seratnya misalnya pisang manila (abaca).
Berdasarkan penelitian
bahwa Pisang mengandung potasium yang merupakan mineral penting untuk membantu
menormalkan detak jantung. Zat-zat yang terkandung dalam pisang akan
mengirimkan oksigen ke otak dan mengatur keseimbangan kelembaban dalam tubuh.
Potasium dalam tubuh akan berkurang drastis ketika seseorang mengalami stres
dan menyebabkan metabolisme tubuh meningkat secara dramatis. Dengan memakan
pisang, kadar potasium dalam tubuh akan seimbang.
Ditinjau untuk
konsumsi pisang itu sendiri cukup besar peluang dan daya belinya. Untuk franchise
“ Pisang Goreng ala Pontianak
dan Pisang Goreng Pasir” tersebut hampir 100 jutaan. Hal ini dilihat dalam
konsumsi domestik pasar pisang cukup besar didalam negeri. Seperti juga pisang
ijo yang merupakan makanan khas tradisional dan menjadikan waralaba. Dimana
hasil olahan pisang tersebut dapat dijual ke konsumen baik dipasar tradisional
supermarket dan pedagang besar yang membutuh buah ini untuk peluang bisnis. Sentra
produksi pisang di Indonesia seperti, propinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa
Timur, Lampung, Sumatera Barat, Jambi, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Bali, dan
NTB. Bebagai jenis pisang kita jumpai seperti; Pisang raja, Pisang
barangan,Pisang jambe, Pisang raja sere, Pisang kapok, Pisang Bali, Pisang
mas,Pisang lampung dan sebagainya. Untuk Ekspor pisang Indonesia keluar negeri dari tahun 1999 sudah
mencapai 77.472,68 ton dengan nilai US$14.073.670. Pada tahun 2000
volume ekspor menurun, sedangkan volume ekspor mengalami peningkatan pada tahun
2002 sebesar 512,27 ton senilai US$ 979.730. Menurut Biro Pusat Statistik, Indonesia
menghasilkan sekitar 6.004.615 MT pisang di tahun 2008, kebanyakan dihasilkan di Jawa Barat. Jawa Timur menghasilkan
964.263 MT atau sekitar 16% hasil nasional di tahun itu.
Berbagai jenis pisang
mempunyai suatu peluang yang dikembangkan untuk ekspor ialah jenis pisang emas,
pisang raja, pisang ambon dan pisang raja bulu. Di Thailand,
Philippines, Malaysia dan
Equador pisang ekspor diusahakan secara perkebunan, tentunya dengan kemasan dan
packing yang baik untuk diekspor.
No comments:
Post a Comment